1 / 26

Kelompok 11 : Noor Laily Fitdiarini 15307018 Lukman Hakim 15307036 Fatimah Zahra 15307041

EVALUASI DAN ANALISIS INSTALASI PENGOLAHAN SAMPAH UNIT PENGOMPOSAN RW 19 KELURAHAN CIGUGUR TENGAH - CIMAHI. Kelompok 11 : Noor Laily Fitdiarini 15307018 Lukman Hakim 15307036 Fatimah Zahra 15307041 Marissa Lasni Graciella 15307058 Setra Ragasta 15307065 Sonya Christania 15307078

Download Presentation

Kelompok 11 : Noor Laily Fitdiarini 15307018 Lukman Hakim 15307036 Fatimah Zahra 15307041

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. EVALUASI DAN ANALISIS INSTALASI PENGOLAHAN SAMPAH UNIT PENGOMPOSAN RW 19 KELURAHAN CIGUGUR TENGAH - CIMAHI Kelompok 11 : Noor Laily Fitdiarini 15307018 Lukman Hakim 15307036 Fatimah Zahra 15307041 Marissa Lasni Graciella 15307058 Setra Ragasta 15307065 Sonya Christania 15307078 Caecilia Ardianovita Pratiwi 15307085 Arsyi Nur Fithri 15307098 Dina Urfanisa 15307112 Yuli Wicahyo 15307119

  2. LATAR BELAKANG • Peningkatan penduduk  peningkatan permasalahan sampah • Keterbatasan lahan untuk TPA  diperlukannya penanganan sampah terpadu • Sampah di Indonesia 70% organik • Komposting  alternatif penanganan sampah organik

  3. TUJUAN • Mengetahui kondisi eksisting unit pengomposan skala permukiman • Mengetahui proses dalam pembuatan kompos • Mengetahui faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kompos • Mengetahui kualitas produk kompos dari unit pengomposan RW 19 Cigugur Tengah - Cimahi • Mengetahui potensi ekonomi pengembangan sektor informal dalam penanganan sampah terpadu yaitu pengomposan

  4. METODOLOGI

  5. GAMBARAN UMUM • Cigugur Tengah  salah satu wilayah yang telah menerapkan metode pertama dalam pengelolaan sampahnya • Merupakan salah satu kelurahan di Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi • Memiliki luas wilayah 2,3513 km2, terbagi atas 19 RW dan 112 RT • Dalam 1 RW terdapat 600 Kepala Keluarga(KK) • Daerah pengomposan yang ditinjau : unit pengomposan di RW 19 Mulaiberdirisejakbulan Maret tahun 2006

  6. GAMBARAN UMUM • Unit pengomposan RW 19 Cigugur Tengah  unit yang terpisahdarikegiatanpengangkutansampah • Pemilik : BapakUdus • Jumlahpegawai : 3 orang • Kapasitaspengolahansampah : 2-3 m3 per haridarisampahdomestik RW 19 • Prestasi : masuk dalam nominasiempat besar Lomba Kelurahan Berprestasi Tingkat Provinsi Jabar Tahun 2009

  7. GAMBARAN UMUM

  8. SEJARAH TERBENTUK • Longsornya TPA Leuwigajah  • tidak ada tempat pembuangan akhir  • sampah menumpuk di mana-mana  • instruksi walikota untuk mengelola sampah  • pendirian unit pengelolaan kompos oleh pemerintah  peran pemerintah dalam pendirian bangunan dan pemberian peralatan • pengelolaannya oleh kelompok masyarakat

  9. EVALUASI PENGOMPOSAN • Sumbersampah : sampahdomestikwarga RW 19 (8 m3 per haritanpapemilahan) • Kuantitas : 2-3 m3 per hari (sampahorganik) • Sarana & prasarana : mesin pencacah, mesin pengayak, lorry, sekop, gacok, termometer, penyiram air, buldozer, unit pembakaran • Peralatanpengaman : seragam, sepatu, sarung tangan, masker, helm (tapitidakdipakai)

  10. EVALUASI PENGOMPOSAN • Kondisi bangunan : masih kokoh, terawat baik, ventilasi baik • Kondisi peralatan : berfungsi baik • Konsep teknologi : sistem windrow sederhana secara aerob, dilengkapi mesin pembantu • Sirkulasi kerja : pembuatan kompos sekitar 1 bulan dengan waktu kerja setiap hari pukul 08.00 – 15.00 yang bersifat fleksibel

  11. MEKANISME PENGOMPOSAN

  12. MEKANISME PENGOMPOSAN Sampah organik (setelah dipilah) ditumpuk  dimasukkankebakpengomposan  setelah 3 hari dilakukan pemeriksaan suhu kompos pengadukandanpembalikan (bila suhu>800C) untuk memberikan sirkulasi udara, minimal 3 kali sehari diayak  ditambahkan aktivator untuk mengaktifkan kembali mikroba yang terdapat dalam kompos; aktivator yang biasa ditambahkan adalah EM4, BioCon 21, aktivatorbuatansendiri (buah-buahan busuk yang dicampur air kelapa dan molase)  dikemas dalam karung (satu karung biasanya berisi 10kg)  dijual seharga Rp 500-1000/kg

  13. KUALITAS KOMPOS

  14. ANALISIS EKONOMI • Unit pengomposan RW 19, Cigugur, Cimahi bukan merupakan usaha yang berbasis pada keuntungan finansial yang didapat lebih berdasarkan pada usaha untuk mengurangi jumlah produksi sampah RW 19 • Keuntungan yang didapat daripenjualan kompos belum dapat mengembalikan modal • Biaya untuk membayar pekerja (total Rp 1.300.000,00/bulan) dan biaya operasional (misal: membeli zat tambahan, perawatan alat) didapat dari iuran warga RW 19 (Rp 5.000,00 per KK per bulan) • Selain iuran warga, tambahan dana produksi didapat dari penjualan barang anorganik yang dapat didaur ulang • Biaya operasional harian untuk bahan bakar, listrik, air, dan sebagainya belum terhitung dengan jelas. Seluruh biaya untuk proses operasional sementara ini masih menjadi tanggungan pribadi

  15. ANALISIS EKONOMI : MODAL TETAP

  16. ANALISIS EKONOMI : MODAL KERJA

  17. ANALISIS EKONOMI : DEPRESIASI

  18. ANALISIS EKONOMI : PEMASUKAN

  19. POTENSI PEMASARAN • Sampaisaatini, pemasaranprodukkomposdari RW 19 Cigugur Tengah masihdikelolaolehpemerintah Kota Cimahi • Pengelola unit pengomposan RW 19 Cigugur Tengah masihmengalamikesulitandalammemasarkanprodukkomposnya • Kompos yang telahdiproduksibiasanyatidakterjualsetiaphariatausetiapbulan, melainkanakanterjualpadakira-kirasatutahunataulebihsejakkompostersebutselesaidiproduksi • Hal inidisebabkankarenaminatmasyarakatterhadapprodukkomposinimasihrendahwalaupunsecarakualitas, kompos yang dihasilkan unit pengomposaninibaik

  20. USULAN STRATEGI • Meningkatkankualitaskompos meliputipemilahanbahanbaku, perbaikan/optimasiproses, pembuatan SOP (Standart Operational Procedure), perbaikan/pemeliharaanalat • Pemantauankualitaskompossecararutin • Pembekalanilmu, penataran, danpelatihanbagiparapekerjaoperasionalmaupunorang-orang yang terdapatpadabadanorganisasiusaha agar dapatmemaksimalkanperannya • Memperbaikimanajemenoperasionaldanbadanorganisasi • Membuatpembagiantugasdanwaktukerjasecarajelasdanteratur

  21. USULAN STRATEGI • Memperbaikidokumentasi, baikdokumentasi data kompos, keuangan, surat-surat, maupunkartunama (contact person) dariparatamukunjungandanrelasiusaha • Menjagaintensitashubunganbaikdengankonsumendanrelasiusaha • Memperkenalkanprodukkomposnyamelaluipameran-pameranagribisnissehinggaprodukiniakandikenalsemakinluas • Melakukankegiatanpromosidalampenjualanproduk • Mengemasprodukkomposdengankemasan yang menarik, tetapitetapmemenuhipersyaratankemasan yang baik agar menambahdayatarikdannilaijualproduk

  22. SARAN • Kualitas kompos yang sudah baik harus terus dipertahankan • Dilakukan pemilahan di sumber untuk memudahkan dalam proses pengomposan • Selalu melakukan evaluasi proses secara berkala agar sesuai denganSOP • Dilakukan pengembangan teknis pengomposan lain selain windrow yang sudah diterapkan, misalnya :aerated pile maupun in vessel

  23. SARAN • Diperlukan tambahan investasi dari pemerintah dan pihak-pihak sponsor lainnya agar terjadi peningkatan biaya operasional dan bayaran untuk pekerja • Sebaiknya biaya operasional harian dianggarkan dan diajukan kepada Pemerintah Kota Cimahi agar disediakan anggaran yang jelas untuk menunjang keberlangsungan usaha pengomposan di RW 19, Cigugur, Cimahi • Untuk pemasaran kompos sebaiknya dikelola oleh satu lembaga agar tidak terjadi perang harga dan kurangnya stok kompos

  24. Ada Pertanyaan ???

  25. TERIMA KASIH

More Related