260 likes | 457 Views
EVALUASI DAN ANALISIS INSTALASI PENGOLAHAN SAMPAH UNIT PENGOMPOSAN RW 19 KELURAHAN CIGUGUR TENGAH - CIMAHI. Kelompok 11 : Noor Laily Fitdiarini 15307018 Lukman Hakim 15307036 Fatimah Zahra 15307041 Marissa Lasni Graciella 15307058 Setra Ragasta 15307065 Sonya Christania 15307078
E N D
EVALUASI DAN ANALISIS INSTALASI PENGOLAHAN SAMPAH UNIT PENGOMPOSAN RW 19 KELURAHAN CIGUGUR TENGAH - CIMAHI Kelompok 11 : Noor Laily Fitdiarini 15307018 Lukman Hakim 15307036 Fatimah Zahra 15307041 Marissa Lasni Graciella 15307058 Setra Ragasta 15307065 Sonya Christania 15307078 Caecilia Ardianovita Pratiwi 15307085 Arsyi Nur Fithri 15307098 Dina Urfanisa 15307112 Yuli Wicahyo 15307119
LATAR BELAKANG • Peningkatan penduduk peningkatan permasalahan sampah • Keterbatasan lahan untuk TPA diperlukannya penanganan sampah terpadu • Sampah di Indonesia 70% organik • Komposting alternatif penanganan sampah organik
TUJUAN • Mengetahui kondisi eksisting unit pengomposan skala permukiman • Mengetahui proses dalam pembuatan kompos • Mengetahui faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kompos • Mengetahui kualitas produk kompos dari unit pengomposan RW 19 Cigugur Tengah - Cimahi • Mengetahui potensi ekonomi pengembangan sektor informal dalam penanganan sampah terpadu yaitu pengomposan
GAMBARAN UMUM • Cigugur Tengah salah satu wilayah yang telah menerapkan metode pertama dalam pengelolaan sampahnya • Merupakan salah satu kelurahan di Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi • Memiliki luas wilayah 2,3513 km2, terbagi atas 19 RW dan 112 RT • Dalam 1 RW terdapat 600 Kepala Keluarga(KK) • Daerah pengomposan yang ditinjau : unit pengomposan di RW 19 Mulaiberdirisejakbulan Maret tahun 2006
GAMBARAN UMUM • Unit pengomposan RW 19 Cigugur Tengah unit yang terpisahdarikegiatanpengangkutansampah • Pemilik : BapakUdus • Jumlahpegawai : 3 orang • Kapasitaspengolahansampah : 2-3 m3 per haridarisampahdomestik RW 19 • Prestasi : masuk dalam nominasiempat besar Lomba Kelurahan Berprestasi Tingkat Provinsi Jabar Tahun 2009
SEJARAH TERBENTUK • Longsornya TPA Leuwigajah • tidak ada tempat pembuangan akhir • sampah menumpuk di mana-mana • instruksi walikota untuk mengelola sampah • pendirian unit pengelolaan kompos oleh pemerintah peran pemerintah dalam pendirian bangunan dan pemberian peralatan • pengelolaannya oleh kelompok masyarakat
EVALUASI PENGOMPOSAN • Sumbersampah : sampahdomestikwarga RW 19 (8 m3 per haritanpapemilahan) • Kuantitas : 2-3 m3 per hari (sampahorganik) • Sarana & prasarana : mesin pencacah, mesin pengayak, lorry, sekop, gacok, termometer, penyiram air, buldozer, unit pembakaran • Peralatanpengaman : seragam, sepatu, sarung tangan, masker, helm (tapitidakdipakai)
EVALUASI PENGOMPOSAN • Kondisi bangunan : masih kokoh, terawat baik, ventilasi baik • Kondisi peralatan : berfungsi baik • Konsep teknologi : sistem windrow sederhana secara aerob, dilengkapi mesin pembantu • Sirkulasi kerja : pembuatan kompos sekitar 1 bulan dengan waktu kerja setiap hari pukul 08.00 – 15.00 yang bersifat fleksibel
MEKANISME PENGOMPOSAN Sampah organik (setelah dipilah) ditumpuk dimasukkankebakpengomposan setelah 3 hari dilakukan pemeriksaan suhu kompos pengadukandanpembalikan (bila suhu>800C) untuk memberikan sirkulasi udara, minimal 3 kali sehari diayak ditambahkan aktivator untuk mengaktifkan kembali mikroba yang terdapat dalam kompos; aktivator yang biasa ditambahkan adalah EM4, BioCon 21, aktivatorbuatansendiri (buah-buahan busuk yang dicampur air kelapa dan molase) dikemas dalam karung (satu karung biasanya berisi 10kg) dijual seharga Rp 500-1000/kg
ANALISIS EKONOMI • Unit pengomposan RW 19, Cigugur, Cimahi bukan merupakan usaha yang berbasis pada keuntungan finansial yang didapat lebih berdasarkan pada usaha untuk mengurangi jumlah produksi sampah RW 19 • Keuntungan yang didapat daripenjualan kompos belum dapat mengembalikan modal • Biaya untuk membayar pekerja (total Rp 1.300.000,00/bulan) dan biaya operasional (misal: membeli zat tambahan, perawatan alat) didapat dari iuran warga RW 19 (Rp 5.000,00 per KK per bulan) • Selain iuran warga, tambahan dana produksi didapat dari penjualan barang anorganik yang dapat didaur ulang • Biaya operasional harian untuk bahan bakar, listrik, air, dan sebagainya belum terhitung dengan jelas. Seluruh biaya untuk proses operasional sementara ini masih menjadi tanggungan pribadi
POTENSI PEMASARAN • Sampaisaatini, pemasaranprodukkomposdari RW 19 Cigugur Tengah masihdikelolaolehpemerintah Kota Cimahi • Pengelola unit pengomposan RW 19 Cigugur Tengah masihmengalamikesulitandalammemasarkanprodukkomposnya • Kompos yang telahdiproduksibiasanyatidakterjualsetiaphariatausetiapbulan, melainkanakanterjualpadakira-kirasatutahunataulebihsejakkompostersebutselesaidiproduksi • Hal inidisebabkankarenaminatmasyarakatterhadapprodukkomposinimasihrendahwalaupunsecarakualitas, kompos yang dihasilkan unit pengomposaninibaik
USULAN STRATEGI • Meningkatkankualitaskompos meliputipemilahanbahanbaku, perbaikan/optimasiproses, pembuatan SOP (Standart Operational Procedure), perbaikan/pemeliharaanalat • Pemantauankualitaskompossecararutin • Pembekalanilmu, penataran, danpelatihanbagiparapekerjaoperasionalmaupunorang-orang yang terdapatpadabadanorganisasiusaha agar dapatmemaksimalkanperannya • Memperbaikimanajemenoperasionaldanbadanorganisasi • Membuatpembagiantugasdanwaktukerjasecarajelasdanteratur
USULAN STRATEGI • Memperbaikidokumentasi, baikdokumentasi data kompos, keuangan, surat-surat, maupunkartunama (contact person) dariparatamukunjungandanrelasiusaha • Menjagaintensitashubunganbaikdengankonsumendanrelasiusaha • Memperkenalkanprodukkomposnyamelaluipameran-pameranagribisnissehinggaprodukiniakandikenalsemakinluas • Melakukankegiatanpromosidalampenjualanproduk • Mengemasprodukkomposdengankemasan yang menarik, tetapitetapmemenuhipersyaratankemasan yang baik agar menambahdayatarikdannilaijualproduk
SARAN • Kualitas kompos yang sudah baik harus terus dipertahankan • Dilakukan pemilahan di sumber untuk memudahkan dalam proses pengomposan • Selalu melakukan evaluasi proses secara berkala agar sesuai denganSOP • Dilakukan pengembangan teknis pengomposan lain selain windrow yang sudah diterapkan, misalnya :aerated pile maupun in vessel
SARAN • Diperlukan tambahan investasi dari pemerintah dan pihak-pihak sponsor lainnya agar terjadi peningkatan biaya operasional dan bayaran untuk pekerja • Sebaiknya biaya operasional harian dianggarkan dan diajukan kepada Pemerintah Kota Cimahi agar disediakan anggaran yang jelas untuk menunjang keberlangsungan usaha pengomposan di RW 19, Cigugur, Cimahi • Untuk pemasaran kompos sebaiknya dikelola oleh satu lembaga agar tidak terjadi perang harga dan kurangnya stok kompos