350 likes | 761 Views
VISI Pembangunan Pemberdayaan Perempuan. Mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender dalam kehidupan keluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. MISI. Meningkatkan kualitas hidup perempuan. Memajukan tingkat keterlibatan perempuan dalam proses politik dan jabatan publik.
E N D
VISI Pembangunan Pemberdayaan Perempuan Mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender dalam kehidupan keluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
MISI • Meningkatkan kualitas hidup perempuan. • Memajukan tingkat keterlibatan perempuan dalam proses politik dan jabatan publik. • Menghapuskan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan. • Meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan anak. • Meningkatkan pelaksanaan dan memperkuat kelembagaan pengarusutamaan gender. • Meningkatkan partisipasi masyarakat.
STRATEGI • Pelaksanaan pengarusutamaan gender dalam berbagai bidang pembangunan. • Pemberian peluang sementara (affirmative action) terhadap perempuan dalam upaya mengejar ketertinggalan. • Pemberdayaan masyarakat sesuai potensi dan kemampuan yang dimiliki dan • Harmonisasi peraturan perundang-undangan dan perumusan kebijaksanaan pembangunan yang perspektif gender.
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN Penguatanperempuandalamberbagaibentukkehidupansosial, ekonomi, danpolitikberdasarkanpadaketerkaitanantarakebebasanpribadidanaturanmasyarakat yang berlaku. (Sumber : Website Kalyanamitra – 14 Mei 2007)
Pemberdayaanperempuanseharusnyatidakdimaksudkanuntukmemaksaperempuanbersaingdenganlaki-lakidalamsektorpublikuntukmencapaiposisi yang sejajar, tetapiseharusnyadilakukanuntukmendorongperempuan (danjugalaki-laki) menciptakankerjasamadansinergiantaraperempuandanlaki-lakibaikdalamsektordomestikmaupunpublikdalammencapaitatanankeluargadanmasyarakat yang amandannyaman. (Agustin Satyawati – Ayasha’s weblog)
Mengapaperempuanwajibdiberdayakandandilibatkandalampembangunan ? • Karenaperempuanmempunyaikepentingan yang samadalampembangunan, danjugamerupakanpenggunahasilpembangunan, yang mempunyaihaksamadenganlaki-laki. • Perempuanjugamemilikikepentingan yang khusussifatnyabagiperempuanitusendiridananak-anak. Yang kurang optimal jikadigagasolehlaki-lakikarenamembutuhkankepekaan yang sifatnyakhusus, terkaitdengankeseharian, sosiokultural yang ada. • Memberdayakandanmelibatkanperempuandalampembangunan, secaratidaklangsungakanjugamemberdayakandanmenularkansemangat yang positifkepadagenerasipenerus, yang padaumumnyadalamkesehariansangatlekatdengansosokibu, perempuan yang mengasuhmereka.
Permasalahan Keberpihakan kepada perempuan Permasalahanumum : Masihrendahnyapartisipasiperempuandalampembangunan. Masihrendahnyamanfaatpembangunanbagikaumperempuan. Masihrendahnyaperempuanterlibatdidalampengambilankeputusan. Masihadaketimpanganaksesdankontrolterhadapsumberdayaantaralaki-lakidanperempuan. Permasalahankhusus : Masihrendahnyapartisipasiperempuandalampelaksanaankegiatanterutamapadamusyawarah rencana pembangunankelurahan, pertanggungjawaban, danpemeliharaankegiatan.
Kualitas Partisipasi Perempuan Dalampembangunan, keterlibatanperempuanmasihlebihbanyakdisektordomestikdibandingkandalamsektorpublik. Perempuan, terutamadarikalanganmiskinseringkalimenjadipenerimainformasi,karenatidakpernah/jarangterlibatdalampengambilankeputusan yang diselenggarakanuntukmemecahkanpermasalahanmasyarakat. Kesadarankritiskepemimpinanberbasisnilaiseharusnyabukanberdasarkanjeniskelaminkepadasemuakelompokmasyarakatbaikmelalui media masyarakatmaupunmelaluimusyawarah. MasihmenunjukkanrendahnyapartisipasiperempuanterutamapadaproseskegiatanMusrenbang Kelurahan,PertanggungjawabansertaprosesPemeliharaanKegiatankurangdari 30 persenketerlibatanperempuan.
Hal - hal yang harus dicermati : • Dalamupayapemberdayaanperempuan, sesuaidenganmaknapengarusutamaan gender, makaparalaki-lakididesa/kelurahanjugaharusdiberikanpengertiandandiberikanpenyadarantentangpentingnyakesetaraanantaralaki-lakidanperempuan, agar tidakterjadi bias gender. • Upayapenyadaranbersama-samadenganlaki-lakididesakhususnyaparatokohdesa/kelurahandalammeyakinkanperempuanperdesaanuntukikutberperan, akanlebihmempercepatprosespeningkatanpartisipasiperempuandalampembangunandiperdesaan.
PeranFasilitatorKecamatan • Melakukanpemetaandananalisasosiokultural, terutamaterkaitdenganperempuanperdesaansetempat; • Memfasilitasiprosespenyadarankritisbagiparaperempuanperdesaan; • Sebagai mediator untukmenghindaribias gender dikalangankaumlaki-laki, danmemberikanpemahamantentangkesetaraan gender kepadalaki-lakididaerahtersebut; • Memotivasidanmeyakinkanperempuanperdesaanuntukdapatturutberperandalampembangunan; • Memfasilitasiprosesmenemukenalipotensidankekurangandiridanlingkungan, sertaalternatifsolusi yang dapatdilakukan; • Sebagai “agenpencerahan” yang dapatmemberikanalternatifjalanbagipemecahanpermasalahanperempuanperdesaan; • Memdorongketerlibatanperempuansecaraaktifdalamsetiapprosespelaksanaankegiatan didaerahnya.
PembekalankepadaFasilitatormeliputi : • Pengetahuantentang gender; • Pentingnyakesetaraan gender dalampembangunandanpemberdayaanmasyarakat; • Kemampuanmemetakandanmenganalisakondisisosiokulturalditempattugas; • Kemampuanuntukmemfasilitasiprosespenyadarankepadaperempuandanlaki-laki, tentangpentingnyakesetaraan gender dalampembangunandanpemberdayaanmasyarakat; • Kemampuanuntukmemotivasiperempuan agar memilikikeyakinanuntukberperanaktifdalampembangunan; • Kemampuanmemfasilitasiketerlibatanperempuandalamsetiaptahappelaksanaandi wilayahnya; • Kepekaanterhadappermasalahanperempuanperdesaan, khususnyaperempuanmiskinperdesaan, sehinggadapatmemunculkansemangatpositifuntukbelajar, pedulidankreatif.
Pemberdayaanperempuanmerupakanlangkahnyatauntukmewariskansemangat yang positifdankeberlanjutanpemberdayaanitusendirikepadagenerasipenerus.
Gender adalah : Gender berasaldaribahasa Latin, yaitu “genus”, berartitipeataujenis. Gender adalahsifatdanperilaku yang dilekatkanpadalaki-lakidanperempuan yang dibentuksecarasosialmaupunbudaya. Karenadibentukolehsosialdanbudayasetempat, maka gender tidakberlakuselamanyatergantungkepadawaktu (tren) dantempatnya. Gender ditentukanolehsosialdanbudayasetempatsedangkanseksadalahpembagianjeniskelamin yang ditentukanolehTuhan.
Pengarusutamaan Gender (PUG) adalah : Strategi yang dilakukansecararasionaldansistematis, untukmencapaidanmewujudkankesetaraandankeadilan gender dalamsejumlahaspekkehidupanmanusia (rumahtangga, masyarakatdannegara), melaluikebijakandan program yang memperhatikanpengalaman, aspirasi, kebutuhan,danpermasalahanperempuandanlaki-lakikedalamperencanaan, pelaksanaan, pemantauandanevaluasidariseluruhkebijakandan program diberbagaibidangkehidupandanpembangunan. (Sumber : Situsresmi Wikipedia – Ensiklopedia)
Ketidakaadilan Gender : merupakanbentukperbedaanperlakuanberdasarkanalasan gender, sepertipembatasanperan, penyingkiranataupilihkasih yang mengakibatkanterjadinyapelanggaranataspengakuanhakasasi, persamaanantaralaki-lakidanperempuan, maupunhakdasardalambidangsosial, politik, ekonomi, budayadan lain-lain. Lawandariketidakadilanadalahkesetaraan gender, upayamenjadikan yang tidakadilmenjadisetaraadalahsuatuproses, karenaterkaitdenganmerubahsosiokultural yang ada.
Bentuk-bentuk diskriminasi gender? • Marginalisasi (peminggiran). Peminggiran banyak terjadi dalam bidang ekonomi. Misalnya banyak perempuan hanya mendapatkan pekerjaan yang tidak terlalu bagus, baik dari segi gaji, jaminan kerja ataupun status dari pekerjaan yang didapatkan. Hal ini terjadi karena sangat sedikit perempuan yang mendapatkan peluang pendidikan. Peminggiran dapat terjadi di rumah, tempat kerja, masyarakat, bahkan oleh negara yang bersumber keyakinan, tradisi/kebiasaan, kebijakan pemerintah, maupun asumsi-asumsi ilmu pengetahuan (teknologi). • Subordinasi (penomorduaan), anggapan bahwa perempuan lemah, tidak mampu memimpin, cengeng dan lain sebagainya, mengakibatkan perempuan jadi nomor dua setelah laki-laki • Stereotip (citra buruk) yaitu pandangan buruk terhadap perempuan. Misalnya perempuan yang pulang larut malam adalah pelacur, jalang dan berbagai sebutan buruk lainnya. • Violence (kekerasan), yaitu serangan fisik dan psikis. Perempuan, pihak paling rentan mengalami kekerasan, dimana hal itu terkait dengan marginalisasi, subordinasi maupun stereotip diatas. Perkosaan, pelecehan seksual atau perampokan contoh kekerasan paling banyak dialami perempuan. • Beban kerja berlebihan, yaitu tugas dan tanggung jawab perempuan yang berat dan terus menerus. Misalnya, seorang perempuan selain melayani suami (seks), hamil, melahirkan, menyusui, juga harus menjaga rumah. Disamping itu, kadang ia juga ikut mencari nafkah (di rumah), dimana hal tersebut tidak berarti menghilangkan tugas dan tanggung jawab diatas.