190 likes | 459 Views
Bagian 2. Perlindungan hutan terhadap kerusakan oleh organisme perusak. C H A P T E R. 4. Bahasan Deskripsi kerusakan akibat serangan penyebab penyakit (lanjutan) Metode pengendalian penyebab penyakit. Out comes
E N D
Bagian 2 Perlindungan hutan terhadap kerusakan oleh organisme perusak C H A P T E R 4 • Bahasan • Deskripsi kerusakan akibat serangan penyebab penyakit (lanjutan) • Metode pengendalian penyebab penyakit Out comes Mahasiswa dapat menjelaskan 3 faktor biotik penyebab kerusakan hutan yaitu: patogen, serangga hama, dan gulma. Deskripsi interaksi serta upaya pengendalian/ pencegahan ketiga faktor tersebut C H A P T E R Bagian 2
P enyebabPenyakit Jamur Nematoda Detail Detail Bakteri Detail Virus Detail Detail Mikoplasma Serangga Detail Tumbuhan parasit tingkat tinggi Detail
F BACK ungi Fungi dan cendawan adalah organisme tingkat rendah yang belum mempunyai akar, batang, dan daun tetapi mampu menimbulkan kerusakan jaringan bahkan mematikan tanaman inang Tubuh ada yang terdiri dari satu sel dan ada pula yang terdiri dari banyak sel, yang terdiri banyak sel umumnya berbentuk benang (hifa). Hifa yang bercabang-cabang membentuk bangunan seperti anyaman yang disebut miselium Fungi mempunyai tiga ciri, yaitu: 1) tidak mempunyai jaringan pembuluh, 2) salah satu alat berbiaknya adalah spora, 3) tidak mempunyai klorofil. Kelas-kelas dalam jamur dan yang paling banyak menjadi penyebab penyakit tanaman, yaitu: 1) Ascomycetes, 2) Basidiomycetes, 3) Deuteromycetes, 4) Phycomycetes Contoh:
B BACK akteri Bakteri merupakan tumbuhan bersel satu dan berdinding sel, tetapi bersifat prokariotik (tidak mempunyai membran inti) Bakteri mempunyai kemampuan mereproduksi individu sel dalam jumlah sangat banyak dengan waktu singkat sehingga menjadi penyebab penyakit yang mempunyai sifat merusak pada inang. Penyebaran bakteri tidak melalui spora, sehingga secara adaptif tidak dapat disebarkan melalui angin. Akan tetapi, bakteri patogenik mampu berpindah dengan perantara air, percikan air hujan, binatang, dan manusia Contoh bakteri:
M BACK ikoplasma Mikoplasma adalah organisme yang menyerupai bakteri yang menyebabkan berbagai macam penyakit pada manusia, hewan dan tumbuhan (1967) Beberapa mikoplasma diketahui berkemampuan untuk menghasilkan toksin yang dapat merusak sel-sel daun tanaman inang Mikoplasma dikenal juga dengan sebutan MLO (Mycoplasma Like Organism) karena agen penyebab penyakit tersebut tidak mempunyai karakteristik sebagai mikoplasma Contoh:
T umbuhan Parasit Tingkat Tinggi Tumbuhan parasit tingkat tinggi dapat dibagi menjadi dua, yaitu: 1) parasit fakultatif (setengah parasit), 2) parasit obligat (parasit sejati) Tumbuhan parasit tingkat tinggi mempunyai kemampuan untuk mengambil makanan berupa bahan anorganik (parasit fakultatif) dan organik (parasit obligat) dari inang sehingga dapat menghambat pertumbuhan tanaman inang Dilihat dari tempat memarasitnya, tumbuhan parasit tingkat tinggi dibagi menjadi dua kelompok: parasit akar dan parasit batang, daun Contoh: BACK
N BACK ematoda Fitonematoda atau nematoda yang memarasit tanaman mempunyai ukuran yang sangat kecil, memanjang dan berbentuk silinder. Nematoda non-parasit memakan jamur, bakteri, nematoda lain atau serangga kecil yang hidup di tanah. Sedangkan, nematoda parasit tanaman mempunyai struktur khusus yang disebut spear (lembing) atau stylet (jarum) • Berdasarkan perilaku, nematoda parasitik pohon dibagi menjadi dua, yaitu: • Nematoda ektoparasit, nematoda yang pada saat memarasit tanaman tubuhnya tetap berada di luar akar dan hanya sebagian kecil dari tubuh nematoda yang masuk ke dalam jaringan tumbuhan inang • Nematoda endoparasit, yaitu: nematoda yang saat memarasit tanaman, tubuhnya masuk, merusak dan melakukan reproduksi di dalam akar tanaman Contoh nematoda:
V BACK irus Virus merupakan penyebab penyakit yang paling merusak, tidak hanya terjadi pada tanaman, tetapi juga pada manusia dan ternak. Virus dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat, mengurangi hasil produksi, bahkan mampu menimbulkan kematian tanaman inang • Karakteristik virus antara lain: • Mempunyai ukuran yang sangat kecil • Bersifat obligat • Merupakan parasit intraseluler • Tidak mampu memperbanyak diri pada medium kultur sintesis Contoh:
S BACK erangga Serangga mampu menyebabkan kerusakan pada tanaman sebagai akibat dari aktivitas makan. • Serangga juga dapat menyebabkan penyakit karena luka yang ditimbulkan pada tanaman inang saat makan. Secara garis peranan serangga dalam menyebabkan penyakit dibedakan menjadi dua, yaitu: • Memuntahkan, mengekskresi atau menginjeksi bahan tertentu ke dalam jaringan tanaman, yang mengakibatkan berkembangnya gejala penyakit • Interaksi serangga dengan mikroorganisme yang pada akhirnya menyebarkan penyakit Serangga juga mampu menghasilkan senyawa yang mampu menyebabkan terjadinya perubahan pada tanaman inang. Senyawa tersebut, yaitu: 1) fitotoksin, 2) fitohormon Contoh:
Patogen dan interaksinya Efek Sinergisme: adanya kombinasi serangan terhadap tanaman oleh bakteri, fungi, virus, nematoda, dan serangga Eh Ada luka Yukk.. cari makan
Efek netral Banyak patogen penting pada tanaman mempunyai efek-efek netral satu sama lain. Aman… aman… Kita tidak usah ganggu hutan ya… Yuukkk…
Efek antagonis Attack!! TAHAN….!! Tanaman memproduksi bahan anti fungi (fungi toksik) sebagai alat pelindung dari serangan patogen
Pengendalian terhadap penyakit 1. Pengendalian melalui bercocok tanam a. Terhadap penyebabnya Pengendalian dilakukan secara langsung terhadap penyebab penyakit, dapat dilakukan dengan cara perbaikan sanitasi dan eradikasi a. Terhadap tanaman inang Pengendalian terhadap inang dapat dilakukan dengan cara membuat tanaman tumbuh baik dan sehat atau dengan memanfaatkan tanaman yang tahan terhadap petogen
2. Pengendalian melalui lingkungan Pengendalian dilakukan dengan membuat lingkungan yang cocok untuk tanaman tetapi tidak cocok untuk penyebab penyakit 3. Pengendalian hayati Pengendalian dilakukan dengan mengurangi aktivitas yang dapat menimbulkan kerusakan yang dilakukan oleh patogen, menggunakan satu atau beberapa jenis organisme 4. Pengendalian kimiawi Pengendalian kimiawi dapat dilakukan dengan menggunakan fungisida dan bakterisida (penyemprotan, pengolesan, fumigasi)
4. Pengendalian dg peraturan perundangan Peraturan perundangan merupakan sarana hukum yang digunakan untuk mencegah perpindahan patogen dan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) yang terjadi antar wilayah/negara.
Beberapa contoh penyakit kehutanan di Indonesia Penyakit Akar Busuk akar putih Ganoderma Penyakit Batang Upas Kanker batang
Penyakit Semai Damping off Busuk pangkal batang
Penyakit Daun Embun tepung Bercak daun