130 likes | 548 Views
SISTEM INFORMASI PEMASARAN. SISTEM INFORMASI PEMASARAN. Pemasaran : terdiri dr kegiatan perorangan dan organisasi yg memudahkan dan mempercepat hub pertukaran yg memuaskan dlm lingkungan yg dinamis melalui penciptaan, pendistribusian, promosi dan penentuan harga brg, jasa dan gagasan
E N D
SISTEM INFORMASI PEMASARAN • Pemasaran : terdiri dr kegiatan perorangan dan organisasi yg memudahkan dan mempercepat hub pertukaran yg memuaskan dlm lingkungan yg dinamis melalui penciptaan, pendistribusian, promosi dan penentuan harga brg, jasa dan gagasan • Bauran Pemasaran : adl strategi pemasaran terdiri dr campuran unsur-2 produk, promosi, tempat dan harga ( = 4 P ). Tujuannya adl mengembangkan strategi yg menerapkan sumber daya bagi pemasaran brg, jasa dan gagasan perush. • Pusat saraf pemasaran (Marketing nerve center – Prof. Kotler dr Northwestern Univ. 1966) untuk menggambarkan suatu unit baru di dlm pemasaran yg mengumpulkan dan mengolah informasi pemasaran. • Tiga jenis Informasi pemasaran menurut Kotler : 1. Intelijen pemasaran – Inform mengalir dr lingkungan ke perush 2. Informasi pemasaran intern - Inform yg dikumpulkan di dlm perush 3. Komunikasi pemasaran – Inform mengalir dr perush ke lingkungan
MIS • MIS – ada 2 elemen penting di dalamnya : 1. semua sistem inform fungsional hrs bekerjasama, 2. dukungan pemecahan masalah tdk terbatas pd manajer pemasaran. • Model MIS menurut Kotler : terdiri 4 subsistem.: akuntansi internal, intel pemasaran, penel pemasaran dan management science pemas. Susbsistem-2 ini mengambil data dr lingkungan dan mengubahnya menjadi inform bg eksekutif pemas. • Sist Ak Internal : Kotler mengakui adanya hub simbiosis atau ketergantungan antara berbagai fungsi dlm perush. SII memberi ikatan bersama di seluruh perush. • Sist Intel Pemas : terut berhub dgn penyebaran inform u/menyadarkan ttg perkembangan-2 baru di pasar • Sist Penel Pemas : punya 2 tujuan yaitu (1) mendpt data terbaru yg menyebarkan operasi pemasran dan (2) menyajikan penemuan tsb bg manajemen dlm bentuk yg memudahkan pengamb keputusan • Sist Man Science pemas : menekankan penggunaan teknik kuantitatif yg canggih, spt model matematika. Output inform oleh eksekutif digunakan u/perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian.
Subsistem Input SIP (MIS) Subsistem Input : menyediakan data bg database. Subsist input terdiri dr : 1. Sistem Informasi Akuntansi : mengumpulkan data yang menjelaskan transaksi pemasaran perush. Data digunakan untuk menyiakpan inform dlm bentuk lap periodik dan khusus. Data juga menyediakan input bg model matematika dan sist pakar. 2. Subsistem Penelitian Pemasaran : melakukan penelitian khusus mengenai operasi pemasaran u/tujuan mempelajari kebutuhan konsumen dan meningkatkan efisiensi pemas. Terdapat 2 jenis data • Primer – data yg dikumpulkan perush (data dikump oleh wiraniaga) tekniknya : wawancara mendalam, pengamatan, pengujian terkendali • Sekunder – data yg dikumpulkan oleh orang lain • Subsistem Intelijen Pemasaran : mengumpulkan inform dari ling kungan perush yg berkaitan dgn operasi pemas. Intel Pemas mengacu pd berbagai kegiatan yg etis yg dpt digunakan u/mendpt inform ttg pesaing. Tugas-2 Dasar Intelijen (5) : Mengumpulkan data, mengevaluasi data, menganalisis data, menyimpan intelijen, menyebarkan intelijen.
Subsistem Output SIP (MIS) • Tiap subsist ouput menyediakan inform ttg subsist sbg bag dr bauran. Subsist ouput terdiri dari : 1 Subsist Produk, menyediakan inform ttg produk perush 2 Subsist Tempat, menyediakan inform ttg jaringan distrib perush 3 Subsist Promosi, menyediakan inform ttg kegiatan peri klanan perush & penjualan langsung 4 Subsist Harga, membantu manajer membuat keput hrg. Penentuan harga : (1) berdasar biaya (cost based pricing) – (2) berdasar permintaan (demand based pricing) 5 Subsist Bauran Terintegrasi, memungkinkan manajer u / mengembangkan strategi yg mempertimbangkan dampak gab dr unsur-2 tsb, contoh : ramalan penj. • Database: data yg digunakan subsist output berasal dr database, beberapa data dlm database unik bg fungsi pemasaran tapi banyak yg berbagi dgn area fungsional lain.