380 likes | 673 Views
Efek Pemberian Ekstrak Kedelai selama 3 Bulan pada Tikus ( Rattus norvegicus ) Strain Wistar Jantan Lepas Sapih terhadap Kadar Luteinizing Hormone (LH). Oleh : Wahyu Wulandari 0910711020. Pendahuluan. Latar Belakang. 50% faktor wanita. Infertil meningkat ( Kurniawan , 2009).
E N D
EfekPemberianEkstrakKedelaiselama 3 BulanpadaTikus(Rattusnorvegicus) Strain WistarJantanLepasSapihterhadap Kadar Luteinizing Hormone (LH) Oleh : WahyuWulandari 0910711020
Pendahuluan LatarBelakang 50% faktorwanita Infertilmeningkat (Kurniawan, 2009) 50% faktorpria(Trilsky, 2008) WHY?? Kedelai (Dickerson, 2007; Kandarakis, 2009) Efektumbuhan (Brandell, 2000)
Pendahuluan RumusanMasalah Apakahpemberianekstrakkedelaiselama 3 bulanpadatikus (Rattusnorvegicus) strain wistarjantanlepassapihdapatmenurunkankadarluteinizing hormone (LH)?
Pendahuluan TujuanPenelitian Untukmengetahuiefekpemberianekstrakkedelaiselama 3 bulanpadatikus (Rattusnorvegicus) strain wistarjantanlepassapihterhadappenurunankadarluteinizing hormone (LH).
TinjauanPustaka Kedelai • Kingdom : Plantae • Subkingdom : Tracheobionta • Superdivision: Spermatophyta • Division : Magnoliophyta • Class : Magnolipisida • Subclass : Rosidae • Orde : Fabales • Family : Fabaceae • Genus : Glycine Wild • Species : Glicine Max (USDA, 2010) (Evalyanee, 2009)
TinjauanPustaka KandunganKedelai Sumber isoflavon(2-4 mg isoflavonsetiapgramnya) (Prawiroharsono, 1998). • Proteindanlemak yang berkualitastinggi (Suprapti, 2005). • Vitamin(terutama vitamin A, B kompleksdan E) serta mineral (kalsium, fosfordanzatbesi). • Sumber serat (Astawan, 2009). 2 1
Isoflavon Senyawaflavonoid yang merupakansalahsatuanggotasenyawafitoestrogen. Fitoestrogen=estrogen yang berasaldaritanaman (Winarsi, 2005; Astawan, 2009)
IsoflavonsebagaiEndocrine Disrupter TinjauanPustaka Isoflavonmemilikikemiripanstrukturkimiadengan estrogen padamamaliadanmampuberikatandenganreseptor estrogen, dengansifatnya yang agonismaupunantagonis(Setchelldkk., 1988;Schmidldkk., 2000).
KerangkaKonsep & Hipotesis KerangkaKonsep CNS Ekstrakkedelai Hipotalamus GnRH Isoflavon Hipofisis anterior LH FSH SelLeydig Testis Genestein Estrogen Testosteron SelSertoli : fokuspembahasan Spermatogenesis Infertil : feed back negatif Sperma : bekerjasama
KerangkaKonsep & Hipotesis Hipotesis Pemberianekstrakkedelaiselama 3 bulanpadatikus (RattusNorvegicus) jantan strain wistarlepassapihdapatmenurunkankadarluteinizing hormone (LH)
MetodePenelitian DefinisiOperasional Kedelai : kedelaikuningvarietasArgomulyo yang diproduksiolehBalaiPenelitianTanamanKacang-kacangandanUmbi-umbian (BLITKABI) • Pemberianekstrakkedelai: per oral dengansondekepadatikuswistarjantanusia 30-59 haridengandosisanak , dilanjutkandengandosisdewasapadatikususia 60-120 hari. • Dosisanak P1 : 0,13 mmol • Dosisanak P2 : 0,25 mmol • Dosisanak P3 : 0,51 mmol • Dosisdewasa P1 : 0,25 mmol • DosisdewasaP2 : 0.51 mmol • DosisdewasaP3 : 1,02 mmol • Hewancoba: • tikus (Rattusnorvegicus) strain wistarjantanlepassapihusia 30 hari • tikus(Rattusnorvegicus) strain wistarjantandewasa: usia 120 dandilakukanpengukurankadarLuteinizing Hormone (LH) • 4 kelompok: K, P1, P2, P3 Ekstrakkedelai: bijikedelai yang dimaserasi, diekstraksidenganmetanoldandievaporasi
MetodePenelitian ProsedurPenelitian Seleksitikus Analisis data Adaptasiselama 1 minggupadatemperaturruangkonstan Pengukurankadar LH denganmetode ELISA Dibagi 4 kelompok K P1 P2 P3 Sentrifugasidarah Pembedahantikusjantan Pemberianekstrakkedelai Pembuatanekstrakkedelai Penentuandosisekstrakkedelai
HasilPenelitian & Analisis Data HasilPenelitian
HasilPenelitian & Analisis Data Analisis Data • Ujinormalitas: p = 0,108 (p > 0,05) • Ujihomogenitas: p = 0,171 (p > 0,05) • One Way Anova: p = 0,000 (p < 0,005) • Post Hoc Test
Pembahasan PerbandinganKontroldenganKelompokPerlakuan
Dosisgenisteinpadaekstrakkedelaiinidapatdikonversikankedalamdosismanusiaberdasarkanrumus Laurence dan Bacharach,(1964) sehinggadidapatkanhasilyaitudosis 1 manusia 0,275 μg/kgBB/hari, dosis 2 manusia 0,55 μg/kgBB/hari, dandosis 3 manusia 1,1 μg/kgBB/hari. Batas aman yang dapatdikonsumsiolehmanusiaadalahkedelai yang mengandunggenistein 1,1 μg/kgBB/hari, sedangkanpadadosis 0,275 μgdan 0,55 μgakanmenyebabkanpenurunankadarluteinizing hormone.
Kesimpulan Kesimpulan • Pemberian 0,13 mMolekstrakkedelaiselama 1 bulandilanjutkandenganpemberian 0,25 mMolekstrakkedelaiselama 2 bulanpadatikus (Rattusnorvegicus) strain wistarjantanlepassapihdapatmenurunkankadarluteinizing hormone (LH) jikadibandingkandengankelompokkontrolwalaupun data tidakmenunjukkanpenurunan yang bermakna. • Pemberian0,25 mMolekstrakkedelaiselama 1 bulandilanjutkandenganpemberian 0,51 mMolekstrakkedelaiselama 2 bulanpadatikus (Rattusnorvegicus) strain wistarjantanlepassapihdapatmenurunkankadarluteinizing hormone (LH) jikadibandingkandengankelompokkontrolwalaupun data tidakmenunjukkanpenurunan yang bermakna. • Berbedadenganhipotesis, pemberian 0,51 mMolekstrakkedelaiselama 1 bulandilanjutkandenganpemberian 1,02 mMolekstrakkedelaiselama 2 bulanpadatikus (Rattusnorvegicus) strain wistarjantanlepassapihdapatmeningkatkankadarluteinizing hormone (LH) secarabermaknajikadibandingkandengankelompokkontrol.
PersamaanRegresi Linier Berganda Digunakanuntukmenghitungbesarnyapengaruhantaravariabelbebasyaitudosis (X) terhadapvariabelterikatyaitukadarluteinizing hormone (Y).HasilnyaadalahY = -1,812 + 9,798 X. Dari persamaan di atas dapat diinterpretasikan sebagai berikut: • a = -1,812 artinya jumlah kadar luteinizing hormone rata – rata sebesar -1,812 satuan jika tidak ada variabel X (dosis). • b = 9,798 artinya jumlah kadar LH akanmeningkat sebesar 9,798 satuan untuk setiap tambahan satu satuan X (dosis ) dengan asumsi variabel yang lainnya konstan. Jadi apabila dosis mengalami peningkatan, maka jumlah kadar LH juga akan mengalamipeningkatan
KoefisienDeterminasidanKorelasi • Koefisiendeterminasi (R²) = 0,877 Artinyabahwa 87,7% variabelkadarluteinizing hormoneakandipengaruhiolehvariabelbebasnya, yaitudosis. • Koefisienkorelasi (R) = 0,937 Artinyabahwahubunganantaravariabelbebasyaitudosisdenganvariabeltergantungtermasukkategorisangatkuatkarenaberadapadaselang 0,8 – 1. Hubunganantaravariabelbebasdenganvariabeltergantungbersifatpositif, artinyajikadosisditingkatkankadarluteinizing hormoneakanmengalamipeningkatan.
F Test Nilai sig. F sebesar 0,000 (F < 0,05) signifikan. Dapatdisimpulkanbahwakadarluteinizing hormonedapatdipengaruhisecarasignifikanolehvariabelbebasyaitudosis.
T Test Nilai sig. t sebesar 0,000 (t < 0,05) signifikan. Dapatdisimpulkanbahwajumlah LH dapatdipengaruhisecarasignifikanolehdosispadatingkatkesalahan 5%.
MengapaKedelai? Kedelaimengandung protein danlemak yang berkualitastinggi, sertamerupakansumberserat (Suprapti, 2005; Astawan, 2009) Kedelaidanprodukolahannyamerupakansumberpangan yang banyakdikonsumsiolehmasyarakat SEHAT
Fakta Lain Isoflavon paling banyakterdapatdalamkedelaidanprodukolahannya (Winarsi, 2005) Isoflavonmerupakanendocrine disruptors (Dickerson, 2007; Kandarakis, 2009) JumlahSperma INFERTIL
PenyebabInfertilitaspadaPria 50 % produksispermamenurun (Shamsiet al., 2008) Kelainananatomispada penis Tidakada semen Testis tidakturun Pencemaranlingkungan yang mempengaruhifungsi testis Infeksi Ejakulasibalik Varicocele Kelainangenetik Sumbatandisaluranejakulasi Antibodipembunuhsperma Disfungsiereksi
KriteriaInklusidanEksklusi Inklusi: • Tikus(rattusnorvegicus) strain wistarjantan • Usia 30 hari • BB 50-70 gram • Sehat, ditandaidengangerakanaktifdantidakcacat Eksklusi: • Cacat • Selainkriteriainklusi
PenentuanDosisEkstrakKedelai Kadar genisteindigunakansebagaiacuanperhitungandosis Diet rendahfitoestrogen: 53,5 µg genistein Diet tinggifitoestrogen: 225 µg genistein (Glover dan Assinder, 2006) Pengukuran yang dilakukan di laboratorium kimia analisis dan instrumentasi Politeknik Negeri Malang: 1 mL ekstrak kedelai mengandung 137,76 µg genistein Dosisdewasa 1: ½ ml ekstrakkedelai yang mengandung68,88 µg genistein (hampirsetaradengan diet rendahfitoestrogen) Dosisdewasa 2: 1 ml ekstrakkedelai yang mengandung 137,76 µg genistein Dosisdewasa 3: 2 ml ekstrakkedelai yang mengandung 275,52 µg genistein (hampirsetaradengan diet tinggifitoestrogen) Dosisanak-anak = setengahdosisdewasa
KonversiSatuanMolaritas Dosis 2 mMol GEK = gram/berat molekul = = = 0,00051 Mol/L = 0,51 mMol/L
PembedahanTikusJantan Pembedahandilakukandenganmemberikananestesiterlebihdahulu. Anestesidiberikan per inhalasidengankloroformdalamsuatuwadahtertutup (a). Tikus yang sudahdiberianestesidiletakkandiatasparafin block, difiksasi, laludibedahmulaidariperut (b). Darahdiambildarijantungnyaterlebihdahulusebanyak+ 3 cc (c). (b) (c) (a)
PemisahanDarahdan SerumdenganSentrifugasi Sampeldarahdisentrifugasiselama 10 menitdengankecepatan 3000 rpm untukdiambilserumnya (a). Serum darahdimasukkan eppendorf dandimasukkankedalamlemaripendingindengansuhu -20ºC (b). (b) (a)
Pengukuran Kadar LHdenganMetode ELISA • Pastikanpemberiantandapada well sudahbenarsesuaidosisdan standard. • Isikan standard, kontroldanspesimenpada well sesuaidengantanda. • Teteskan 100 ulenzyme conjugatepadamasing-masing well yang sudahterisi. Kocokselama 30 detik. • Inkubasiselama 2 jam padasuhu 37°C. • Buangcairandalam well setelahdiinkubasi. • Bilas well denganwash buffer sebanyak 5x san buangcairannya. • Balik well dantepukperlahandiataskertastisuuntukmenghilangkancairan yang tersisa. • Teteskan 100 ulTMB color reagent padamasing-masing well yang terisi standard, kontroldanspesimen. Kocokselama 10 detik. • Inkubasiselama 20 menitdiruanggelappadasuhuruang. • Hentikanreaksidenganmenambahkan 50 ul 2NHCl padamasing-masing well yang terisi. • Kocokperlahanselama 30 detik. Perhatikanperubahanwarnadaribirumenjadikuning. • Baca hasilmenggunakanmicrotiter well readerdenganpanjanggelombang 450 nm.