330 likes | 748 Views
Diploma Pengajian Islam Andalus (DPIA). Cawangan Yishun. PENDIDIKAN ISLAM DALAM PERSPEKTIF DAKWAH. Dalam sejarahnya pendidikan mempunyai peranan yang sangat signifikan dalam penyiaran Islam. Pendidikan Islam merupakan mediator agar ajaran dan nilai-nilai Islam dapat
E N D
Diploma Pengajian Islam Andalus (DPIA) CawanganYishun
Dalam sejarahnya pendidikan mempunyai peranan yang sangat signifikan dalam penyiaran Islam. Pendidikan Islam merupakan mediator agar ajaran dan nilai-nilai Islam dapat difahami, dihayati dan diamalkan oleh umat disetiap aspek kehidupan. Dapat dikatakan bahwa pendidikan Islam merupakan tunggak utama dalam upaya mengajak umat untuk menjalankan perintah Allah SWT. dan menjauhi larangan-Nya.
Seiring dengan perkembangan zaman di dunia Islam (di Negara-negara sebagaian besar penduduknya beragama Islam) terjadi pergeseran dalam memanfaatkan pendidikan. Ada usaha pemisah objek studi dalam pendidikan, sehingga ada istilah pendidikan sekular (khusus untuk kemajuan kehidupan dunia) dan pendidikan Agama (khusus untuk urusan kehidupan akhirat). Sedangkan dalam Islam tidak mengenal pemisahan antara kemajuan hidup di dunia dan keselamatan hidup di akhirat, ertinya pendidikan apapun selama tidak merugikan umat dalam kehidupan dunia dan akhirat adalah pendidikan Islam.
Dalam perkembangan selanjutnya juga terjadi degradasi yang sangat tajam dalam kegiatan pendidikan Islam, pendidikan Islam seakan tidak dihargai sebagai usaha-usaha pengembangan manusia seutuhnya yang memiliki potensi spritual, intelektual dan emosional. Terjadi mengurangan makna yang menyebabkan kesempitan wilayah objek studinya. Pada akhimya tercipta pengeluaran. pendidikan yang justeru tidak Islam.
Konsep Pendidikan Islam Dalam persefektif sejarah, Rasulullah SAW menyebarluaskan Islam, juga memanfaatkan pendidikan, beliau bertindak sebagai guru, sebagai anugerah dari Allah SWT. Firman Allah dalam Al Qur'an Surah Ali Tmran/3 ayat 164 Berbunyi : "Sesungguhnya Allah memberi anugerah kepada orang-orang yang beriman ketika mengutus diantara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah. Membersihkan (jiwa) mereka, dan mengqjarkan kepada mereka Al Kitab dan Al Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata.
Dalam waktu singkat masyarakat Islam ketika itu mengalami kemajuan yang sangat pesat dalam berbagai bidang tidak hanya terbatas pada pemahaman, penghayatan, pengamalan ajaran agama yang bersifat ukhrawi saja tetapi juga implikasi pada aspek kehidupan duniawi. Kejayaan Islam di masa Dinasti Abbasiyah, juga tidak terlepas dari Pendidikan Islam yang jitu dan komprehenship. "Pada masanya pemerintahan Bani Abbas telah memiliki ilmu pengetahuan yang sangat tinggi. la tidak hanya bersangkutan persoalan ritual keagamaan, tetapi hampir seluruh faktor kehidupan". (Nourouzzaman Smddiqi. 1986 : 19). Pendidikan Islam ketika itu tidak mengenal pemisahan antara wahyu dan akal bahkan keduanya saling menyempumakan.
Sehingga Pendidikan Islam dapat didefinisikan sebagai pendidikan akhlak. Namun pendidikan tersebut tidak mengabaikan tentang usaha dan rezeki seseorang dalam kehidupan dunia. (Muhammad Athiyah al-Abrasyi, 1975 : 157)
Hasan Langgulung mendefinisikan pendidikan Islam sebagai suatu proses penyiapan generasi muda untuk mengisi peranan, memindahkan pengetahuan dan nilai-nilai Islam yang diselaraskan dengan fungsi manusia untuk beramal didunia dan memetik hasilnya di akhirat. (Hasan Langgulung,1980 : 94).
Pada dasarnya pendidikan Islam adalah usaha untuk mencapai kemajuan perkembangan bagi individu peserta didik. "Dalam Islam yang disebut kemajuan itu adalah merangkumi kemajuan kebendaan (material) dan kemajuan mental (spritual) yang keduanya ditujukan untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat". (Kamrani Buseri. 2003 : 123).
Dari beberapa pendapat tentang pendidikan Islam dapat ditarik kesimpulan bahawa pendidikan Islam merupakan kegiatan yang dilakukan untuk membentuk manusia muslim yang mempunyai karakter keperibadian Islam. Memiliki kemampuan dalam menghadapi tentangan zaman, dan bermakna bagi dirinya sendiri, orang lain dan lingkungan. Sehingga dapat wujud manusia sebagai makhluk yang mempunyai kelebihan dari makhluk lain (Q.S. 17 : 70). Jika kelebihan potensi manusia tidak dikembangkan akan musnah akibatnya sebagaimana firman Allah dalam Alquran SurahAt-Tiin (95) ayat 4 dan 5 yang berbunyi : Sesungguhnya Kamitelah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendahrendahnya (neraka).
Pendidikan Barat dan Masalah Pendidikan di Dunia Islam - Pengaruh sistem Barat terhadap sistem pendidikan Islam tidak hanya pendidikan Islam tidak lagi berorientakan sepenuhnya pada tujuan Islam (iaitu membentuk manusia yang bertaqwa kepada Allah) tetapi juga tidak dapat mencapai tujuan pendidikan Barat yang bersifat sekuler.
- Pendidikan Barat yang diadaptasikan dalam pendidikan Islam, meskipun mencapai kemajuan, tetap tidak layak dijadikan sebagai sebuah model untuk menunjukan peradaban Islam yang damai, anggun dan ramah terhadap kehidupan manusia. Jika ditelusuri ke belakang Muhammad Mubarak menuturkan : "karakteristik sistem pendidikan Barat adalah sebagai refleksi dari pemikiran dan budaya abad ke-20 yang diberi kesan dengan isolasi terhadap agama, sekulerisme, negara, materialisme, penyangkalan terhadap wahyu, dan penghapusan nilai-nilai etika
yang kemudiandigantidenganpragmatismemakacorakpendidikin Barat tersebuttidakterlepasdaripandangan Barat terhadapilmupengetahuan. Di Barat ilmupengetahuanhanyaberdasarkanpadaakal danindra, sehinggailmupengetahuanituhanyamencakup hal-hal yang dapat diindrakan dan di nalar semata.
- Ammlllah Ahmad dalamMujamilQamar. (2005 :217-218) berpendapatbahawasistempendidikan yang dikotomikmenyebabkanlahimyasistempendidikanumat Islam yang sekuleristik, rasionalistik-emperik, intuitifdanmaterialistik. Keadaaninitidakmendukungcarakehidupanumat yang mampumelahirkanperadaban Islam. Secararingkasdikotomipendidikanitumenyebabkan:
1. Kegagalanmerumuskantauhiddanbertauhid 2. Lahiryasyirik yang berakibatadanyapenyusunanflkrah Islam. 3. Penyusunankurikulum 4. Terjadinyapenyusunandalamprosespencapaiantujuan pendidikan.
5. Adanyadikotomilulusanpendidikandalambentuk “split personality” gandadalamertikemusyrikan, kemunafikan yang mengurusdalamsistemkeyakinan. sistempemikiran, sikap, cita-cita dan perilaku yang disebutdengansekulerisme. 6. Rosaknya sistem pengelolaan lembaga pendidikan. 7. Lembaga pendidikan melahirkan manusia yang berkeperibadianganda, justerumenimbulkandanmemperkukuhsistemkehidupanumat yang sekuleristik, rasionalistik, empiristik, intuitifdanmaterialistik.
8. Lahimya peradaban Barat sekuler yang dikait dengan nama Islam. 9. Lahimyada'i yang berusahamerealisasikan Islam dalambentuknya yang memisahkankehidupansosiopolitik- ekonomiilmupengetahuan-teknologidenganajaran Islam, agama hanya untuk urusan akhirat.
Pendidikan Islam dalam Perspektif Dakwah 1. Pendidikan Islam sebagaiPengembanganFitrah Manusiadilahirkandenganpotensikebaikan, sebagaimana Firman Allah dalam Q.S. 30 : 30 yang berbunyi : " Makahadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada Agama (Allah): (tetaplahatas) fitrahAllah yang telahmenciptakanmanusiamenurut jib-ah itu. Tidakadaperubahanpadafttrah Allah (Itulah agamayang lurus, tetapikebanyakanmanusiatidakmengetahui"
PendidikanUntukKeselamatan - Pragmatismedanmaterialismemelandahampirsemuaaspekkehidupan, sebuahfahaman yang menjebakumat agar selaluberorientasipadakehidupandunia, haltersebutdigambarkan Allah sebagaimanafirman-Nya (Q.S All 'Imran/3 : 14)
Dalambeberapamasalahadaseorangmuslim yang taatberibadah. tetapijugabegitumudahnyamelakukanperbuatanmungkar, haltersebutterjadikeranakeperibadiannyatidakterbentuksebagaiperibadiseorangmuslim. • Untukitulahdiperlukankegiatanpendidikanuntukmembentukkeperibadian atau manusia Islam yang seutuhnya tangguh dan teguh memegang ajaran Islam.
- Dalamperspektifdakwah, secarateoripendidikan Islam harusberpaksikepada Al Qur'an danHadis.Aspek yang sangatpentingdilakukandalamdalampendidikan Islam adalahmembentukaspekjiwa agar selalumendapatketenangan (Q.S 89 : 27-30), untukmencapaiketenanganjiwasistem pendidikan Islam harus mengandung unsur-unsur iaitu; Abdillah, berpegangpadakitab. nabi. berkah/bermakna,selalusolat, berzakat, menghormatiorangtua, dantidaksombong (lihat Q.S. 19 : 30-32).
1-Manusia sebagaiAbid Semua yang terlibatdalampendidikan Islam harusmenanamkandalamdirisebagai'abid. Sebagai 'abidseorangindividudengankeyakinannyamengakuike-Esaan Allah sehingga yang bersangkutanakanterhindardarikesyirikan, hidupnyahanyauntukmenyembahdanmengabdikepada Allah
MenurutNawawimanusiasebagaiabiddiwujudkandalamtigabentuk. iaitukerendahandirikepada-Nya, yang menciptakantujuanberibadah; selalumentaatiperintah-Nya, danmenunjukkankasihsayangterhadapmakhluk-Nya. Karena manusia sebagai 'abid diberi berbagaipotensi, berilmupengetahuan, makaiadisuruhberibadahkepada-Nya.
2. BerpegangpadaKitab Ertinyasegalakegiatanpendidikanbaikitusistem mahupuntujuannyaharusdidapatdariakarajaran Islam itu sendiri melalui Alquran, hadis, tulisan-tulisan ulama pemikir Islam, tidakdiambildenganmenirubudaya Barat atauTimur yang belumtentusesuaidenganajaran Islam
3. Nabi PrinsipNabiadalahmembawaberitaatauinformasiIlahiahbagiorang lain. Segalasesuatu yang disampaikanadalahkebenaran yang menuntutkeselamatanhidupdiduniadanakhirat.
4. Berkah / bermakna Hidupbermaknamempunyaipengertian yang sangatluas, sebagai manusia yang diciptakan Allah yang sempurnamemilikipotensijasmanidanrohaniharuspunyaiperanan yang strategiksebagaipemakmurkehidupandibumi, itulah makna kehidupan manusia dalam perspektif duniawi.
Ketinggiandarjatmanusiamenjadikandirinyamempunyaitanggung-jawablebihberat. Amanahtanggungjawabuntukmenjadikhalifah yang telahditawarkankepada langit, bumi, dan gunung-gunung. namun mereka menolaknya.
5. Solat Prinsipsolatadalahmengajarkankepadamanusiasecararohani & jasmaniselalusujuddantundukkepada Allah. Sujuddantundukdimanifestasikandalamsegalakegiatan dan aktiviti manusia, tidak hanya secara formal ketikamelakukansolat.
6. Zakat Prinsipzakatmengajarkanuntukmembantuorang yang tidakmampu, menolongorang-orang yang masihberadadibawahbaikditinjaudariekonominya, ilmupengetahuannya, keimanandanketaqwaannya.
7. BaktipadaOrangTua Dalamajaran Islam, orangtuaadalahharusdimuliakan, bila pun dan di mana pun. Oleh kerana itumakabaktikepadaorangtuamerupakansesuatu yang nescaya dan harus dilakukan oleh siapa pun.
8. Rendahhati /tidaksombong Apapun yang didapatdarikegiatanpendidikanjusterumenjadikanindividurendahhati/ tidaksombong. Keranasemakinbanyakdantinggiilmudidapatsemakinbanyakkekurangan yang ketara pada diri kita.
- Pendidikansebagaistarategidakwah, idealnya diselenggarakandengankolektifdan individual. - Kolektifdalam erti pendidikan ditinjau sebagai sistem yang melibatkanberbagaikomponenmisalnya; pendidik, anakdidik. metodologi, lingkungan, kurikulum, metodologi, pengurusan. Individual pendidikanditinjaudariinteraksiantara pendidik dan anak didik.