751 likes | 8.63k Views
sejarah masuknya islam di kalimantan
E N D
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM XII SMK PERKEMBANGAN ISLAM DI KALIMANTAN
Assalamu’alaikum wr wb • MANSUR • HAJIRIN • ARIF IRFANDI • MULYATNO • TALINO SAMBANG PP • BAMBANG HAIRONI
MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA Pendapat Tentang Awal Masuknya Islam di Indonesia. • Islam Masuk ke Indonesia Pada Abad ke 7 • Islam Masuk Ke Indonesia pada Abad ke-11 • Islam Masuk Ke Indonesia Pada Abad Ke-13
Siapakah Pembawa Islam ke Indonesia? • Arab • Persia • India • china
PERKEMBANGAN ISLAM DI KALIMANTAN • Para ulama awal yang berdakwah di Sumatera dan Jawa melahirkan kader-kader dakwah yang terus menerus mengalir. Islam masuk ke Kalimantan atau yang lebih dikenal dengan Borneo kala itu. Di pulau ini, ajaran Islam masuk dari dua pintu. • Jalur pertama yang membawa Islam masuk ke tanah Borneo adalah jalur Malaka yang dikenal sebagai Kerajaan Islam setelah Perlak dan Pasai. • Jalur lain yang digunakan menyebarkan dakwah Islam adalah para mubaligh yang dikirim dari Tanah Jawa.
Di Kalimantan Selatan terutama sejak abad ke-14 sampai awal abad ke-16 yakni sebelum terbentuknya Kerajaan Banjar yang berorientasikan Islam, telah terjadi proses pembentukan negara dalam dua fase. • Fase pertama yang disebut Negara Suku (etnic state) yang diwakili oleh Negara Nan Sarunai milik orang Maanyan. • Fase kedua adalah negara awal (early state) yang diwakili oleh Negara Dipa dan Negara Daha. Zaman Baru ditandai dengan lenyapnya Kerajaan Negara Daha beralih ke periode negara kerajaan (kingdom state) dengan lahirnya kerajaan baru, yaitu Kerajaan Banjar pada tahun 1526 yang menjadikan Islam sebagai dasar dan agama resmi kerajaan.
Zaman keemasan Kerajaan Banjar Zaman keemasan Kerajaan Banjar terjadi pada abad ke-17 hingga abad ke-18. Pada masa itu terjadi puncak perkembangan Islam di Kalimantan Selatan sebagaimana ditandai oleh lahirnya Ulama-ulama Urang Banjar yang terkenal dan hasil karya tulisnya menjadi bahan bacaan dan rujukan di berbagai negara, antara lain Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari
Namun demikian, kaum muslimin hanya merupakan kelompok minoritas di kalangan penduduk. Para pemeluk Islam, umumnya hanya terbatas pada orang-orang Melayu. Islam hanya mampu masuk secara sangat perlahan di kalangan suku Dayak. Pengembangan Islam di Kutai • Pengembangan Islam di Kutai dilakukan oleh dua orang muslim dari makassar yang bernama Tuan di Bandang dan Tuan Tunggang Parangan, dengan cepat islam berkembang di Kutai, termasuk raja mahkota memeluk islam.
Awal MasuknyaIslamdi Kalimantan Barat • Pada tahun 1550 M, di Sukadan (Kalimantan Barat) telah berdiri kerajaan islam. Ini berarti jauh sebelum tahun itu rakyat telah memeluk agama islam, Adapun yang meng-islamkan daerah Sukadana adalah orang Arab islam yang datang dari Sriwijaya. Di Sukadana Sultan yang masuk islam adalah Panembahan Giri Kusuma (1591) dan Sultan Hammad Saifuddin (1677).
Konsolidasi Politik • Islam di Kalimantan Barat tidak saja disebarkan dikalangan masyarakat grassproots (akar rumput) atau rakyat jelata, tetapi juga dikalangan bangsawan. • Cara yang digunakan pada awalnya adalah dengan, mengawini putri-putri bangsawan.
Syarif Husein mulanya kawin dengan Nyai tua seorang putri keluarga kerajaan Matan. Belakangan beliau juga kawin dengan Nyai tengah dan Nyai Bungsu juga dari lingkungan kerajaan Matan. Dari Nyai Tua lahir Syarif Abdurrlhnrm Al-Kadri yang belakangna menjadi pendiri Kesultanan Pontianak,
Mendirikan Kesultanan Pontianak • Setelah Syarif Abdurrahman Al-Kadri mengurangi aktifitas dagangnya. ia kemudian lebih memfokuskan untuk mendirikan suatu kerajaan atau kesultanan Islam. Mulanya tahun 1185 H (1771 M) ia meninggalkan Mempawah menuju Pontianak. Setelah 4 hari berlayar disungai Kapuas, rombongannya mendarat di Istana Kadriah yang sekarang dinamai Pontianak. Di sini ia membangun perumahan dan balai serta masjid.
Setelah Sultan Syarif Abdurrahman AI-Kadri wafat tahun 1808 M • Sultan Syarif Kasim Al-Kadri (1808-1819) • Sultan Syarif Usman AI-Kadri (1819-18SS) • Sultan Syarif Hamid Al-Kadri (1855-1872) • Sultan Syarif Yusuf Al-Kadri (1872-1895) • Sultan Syarif Muhammad Al-Kadri (185-1944) • Sultan Syarif Thaha Al-Kadri (1944-1945)
Terima Kasih • Wassalamu’alaikum wr wb