10 likes | 137 Views
yang mempengaruhi pekerjaan mereka sendiri. 5. Kelompok kerja; rekan kerja yang ramah dan bekerjasama cukup berpengaruh pada meningkatnya kepuasan kerja. Suatu tim yang mempunyai ikatan erat adalah sumber dukungan, kenyamanan, nasehat dan bantuan bagi tiap pekerja.
E N D
yang mempengaruhi pekerjaan mereka sendiri. 5. Kelompok kerja; rekan kerja yang ramah dan bekerjasama cukup berpengaruh pada meningkatnya kepuasan kerja. Suatu tim yang mempunyai ikatan erat adalah sumber dukungan, kenyamanan, nasehat dan bantuan bagi tiap pekerja. 6. Kondisi kerja; efek kondisi pekerjaan sama halnya dengan kelompok kerja. Jika semuanya baik, maka masalah dengan kepuasan kerja dapat diatasi, namun bisa juga tidak. Namun jika lingkungannya jelek, maka hampir bisa dipastikan masalah kepuasan kerja akan timbul. Menurut hasil penelitian Rimawati (2000), faktor usia 25-45 tahun dan pendidikan SLTA dapat menimbulkan kepuasan kerja karyawan dan meningkatkan motivasi kerja karyawan. Sama halnya dari hasil penelitian Sutoyo (2001) masa kerja lebih dari 2 tahun, pendidikan minimal SLTA, menunjukkan bahwa peran kepemimpinan atasan mempengaruhi kepuasan kerja pada karyawan. Berdasarkan teori Luthans di atas maka dapat disimpulkan bahwa faktor- faktor yang menimbulkan kepuasan kerja meliputi faktor pekerjaan merupakan pekerjaan yang menarik dan tidak membosankan bagi karyawan, faktor gaji merupakan penghargaan dari perusahaan terhadap sumbangan kerja karyawan pada perusahaan, faktor promosi; memberikan pengaruh yang berbeda-beda pada kepuasan kerja, faktor pemimpin; sejauhmana seorang pemimpin menjalin hubungan dengan karyawan dan mempengaruhi kerja karyawan, faktor rekan kerja; dapat bekerja sama dan memiliki rekan kerja yang ramah dapat mempengaruhi kepuasan kerja, dan faktor kondisi kerja merupakan lingkungan kerja yang mendukung kerja karyawan. Selain