1 / 1

Apa Itu “Masuk Angin”?

Apa Itu “Masuk Angin”?

marrim
Download Presentation

Apa Itu “Masuk Angin”?

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Apa Itu “Masuk Angin”? Salah satu penyakit yang umum dan sering menghinggapi berbagai kalangan tanpa memandang status adalah “masuk angin”. Gejala dari penyakit ini adalah badan meriang, kepala pusing, dan badan capek disertai sakit di sekujur tubuh.  Selain itu sewaktu kita memijit atau menggosok bagian tubuh akan meninggalkan efek merah pada kulit yang menandakan kita sudah terkena “masuk angin” berat.  ”Masuk angin” biasanya timbul karena badan terlalu capek atau suasana cuaca yang kurang bisa diterima oleh tubuh. Namun pada beberapa orang, masuk angin merupakan suatu penyakit langganan karena sistem imun mereka yang lemah sehingga mengganggu pekerjaan sehari-hari. Istilah “Masuk Angin” Dalam ilmu kedokteran memang tidak terdapat istilah “masuk angin”. Istilah yang sudah salah kaprah ini telah menjadi istilah yang akrab di kalangan masyarakat. Namun tak ada salahnya istilah ini dipakai, sekedar upaya pendekatan dengan masyarakat awam. Dokter pun terpaksa menggunakan istilah agar memasyarakat. Dari pengamatan, istilah “masuk angin” sebenarnya merupakan sekumpulan gejala yang diakibatkan oleh gangguan pada sistem tubuh manusia. Sistem tubuh yang terganggu umumnya adalah sistem pencernaan, sistem pernapasan, serta sistem peredaran darah dan jantung. Adakalanya gangguan itu mengenai satu sistem saja, meskipun bisa mengenai lebih dari satu sistem. Berbagai Penyebab Seseorang yang banyak makan bahan makanan yang menimbulkan gas, misalnya kubis maupun kacang, akan menimbulkan rasa tak enak yang dissebabkan oleh penumpukan gas pada lambung tersebut paling mudah disebut “masuk angin”. Tetapi kurang sempurnanya saluran pencernaan karena sesuatu sebab dikatakan sebagai “masuk angin”. Longgar memang, karena kesimpulan ini berasal dari orang awam, bukan dokter. Gangguan yang terjadi pada jantung kadang-kadang menimbulkan bahaya. Gangguan ini gejalanya seperti “masuk angin”, sehingga disangka sebagai penyakit sepele tersebut, padahal gejala awal dari serangan jantung. Itulah sebabnya, adakalanya tidak segera minta pertolongan dokter tetapi cukup dikerik saja. Setelah serangan jantung itu menimbulkan kematian, orang menjadi heran, hanya dikerik saja kok mengakibatkan kematian. Atau, hanya dikerik kok terjadi kelumpuhan. Jika telah demikian orang menghubungkan dengan hal-hal yang bersifat mistik seperti istilah “angin duduk” pada gangguan sistem peredaran darah dan jantung ini. “Masuk angin” mempunyai gejala seperti kembung, mual, muntah, perut melilit, sukar bersendawa atau gangguan pada buang air besar, berupa diare. Gejala-gejala karena adanya gangguan pada saluran pencernaan seperti ini dapat disebabkan karena infeksi saluran pencernaan oleh kuman atau parasit. Namun bisa tanpa adanya infeksi. Dengan pemeriksaan fisik yang teliti dan laboratorium dapat diketahui secara pasti penyebabnya. Berdasarkan pengalaman, pemberian minyak gosok pada bagian tubuh yang sakit memang adakalanya menolong, sehingga beberapa obat gosok lebih dikenal sebagai obat “masuk angin”. Namun jika penyebabnya adalah infeksi tentu tak akan sembuh, paling-paling keluhannya itu saja yang dapat dikurangi. Influenza atau flu yang disebabkan oleh virus memberikan gejala berupa batuk, pilek, bersin-bersin, demam, sakit pada waktu menelan dan sebagainya. Gejala yang dikenal oleh orang awam sebagai gejala “masuk angin” ini bisa lengkap atau mungkin beberapa diantaranya. Memang benar, dapat sembuh sendiri setelah dikerik, asalkan daya tahan tubuh cukup baik. Selama ini pengobatan terhadap flu memang bukan ditujukan pada penyebabnya, hanya meringankan keluhan atau gejalanya saja. Gangguan pada sistem peredaran darah dan jantung sering dianggap pula sebagai “masuk angin”. Meskipun gangguan pada sistem ini sangat berbahaya, pada awalnya memberikan keluhan yang ringan, sehingga disepelekan sebagai “masuk angin” saja. Pengobatan Dokter biasanya akan menyarankan kita untuk beristirahat cukup serta memberikan beberapa obat dan vitamin untuk memulihkan keadaan/kondisi badan. Cara pengobatan tradisional yang sering dilakukan adalah melakukan teknik kerik/kerok. Walaupun cukup mujarab, teknik ini sangat tidak dianjurkan oleh beberapa ahli kesehatan karena kebiasaan ini menjadikan seseorang kecanduan dan merusak pori-pori kulit sehingga memungkinkan angin masuk kembali dengan mudah. Pengobatan yang lain adalah meminum ramuan anti “masuk angin” yang bersifat menghangatkan badan dan melegakan perut. Ramuan-ramuan ini sudah bisa didapatkan di pasaran dengan mudah dan sudah dikemas dalam bentuk pil yang siap telan. Untuk pengobatan “masuk angin” secara tradisional bisa memilih beberapa resep berikut. Resep 1 200 gram ubi merah (dikupas dan di potong-potong), 15 gram jahe merah/jahe biasa, 1 butir biji pala (dimemarkan), 5 butir cengkeh, 10 butir kapulaga, 1 ibu jari kayu manis, 10 butir merica, dan gula merah secukupnya direbus dengan air secukupnya. Tunggu hingga airnya hangat lalu diminum dan ubinya dimakan. Pemakaian: secara teratur 2 kali sehari. Resep 2 25 gram kencur, 15 gram jahe, dan 3 butir kapulaga direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc. Tunggu hingga air rebusannya hangat lalu diminum. Pemakaian: secara teratur 2 kali sehari. Resep 3 2 pilah daun pepaya dicuci bersih lalu direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc. Tunggu hingga air rebusannya hangat lalu diminum. Pemakaian: secara teratur 2 kali sehari. Resep 4 80 gram daun lidah buaya, 15 gram jahe, 20 gram kencur, dan 25 gram temulawak direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc kemudian diminum selagi hangat. Pemakaian: secara teratur 2 kali sehari. Resep 5 Rebus dalam 600 ml air  bahan yang terdiri dari: 30 gram lengkuas yang telah diiris-iris, 20 gram jahe yang telah diiris-iris, 2 batang serai, 10 butir cengkih, 6 butir kapulaga, dan gula aren secukupnya. Rebus hingga tersisa 300 ml, lalu saring. Pemakaian : minum hangat-hangat, 2 kali sehari. Resep 6 Rebus bahan-bahan yang terdiri dari: 25 gram lempuyang yang telah diiris-iris, 25 gram bangle, 5 gram pala yang telah ditumbuk halus, dan 1 sendok teh lada yang telah ditumbuk halus. Bahan direbus dalam 600 cc air hingga tersisa 300 cc. Pemakaian: minum hangat-hangat, 2 kali sehari. Resep 7 Siapkan bahan yang terdiri dari: 5 buah cabai jawa, 10 gram daun mint, 10 gram kulit jeruk purut, 25 gram temulawak. Bahan-bahan direbus dengan 600 ml air, hingga tersisa 300 ml air lalu disaring. Pemakaian: minum hangat-hangat, 2 kali sehari. Kebiasaan Positif untuk Menangkal “Masuk Angin” Ada hal-hal yang dapat kita jadikan kebiasaan agar bisa menghindarkan “masuk angin”. Kebiasaan ini sudah diuji coba oleh beberapa orang dan cukup menghasilkan reaksi positif pada badan. Berolahraga. Melakukan olahraga secara teratur agar peredaran darah menjadi lancar sehingga tubuh menjadi hangat dan dapat mengusir efek masuk angin. Mandi dengan memulai menyirami bagian badan yang paling bawah terdahulu baru naik perlahan-perlahan ke atas. Melakukan mandi sauna (uap) rutin jika tersedia dana yang cukup. Membiasakan mengonsumsi minuman yang mengandung jahe dan mint karena kedua bahan ini mempunyai efek menghangatkan peredaran darah dan pencernaan.

More Related