1 / 24

BISING & GETARAN

BISING & GETARAN. M. A. HAMZAH PPLH UNIVERISTAS HASANUDDIN. SIFAT-SIFAT GELOMBANG BUNYI. GELOMBANG LONGITUDINAL: ARAH PENJALARAN SEARAH DENGAN ARAH PARTIKEL YANG BERGETAR MEMERLUKAN MEDIA UNTUK MERAMBAT (GELOMBANG TEKAN). MAMPAT. RENGGANG. KECEPATAN PERAMBATAN BUNYI.

martha
Download Presentation

BISING & GETARAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. BISING & GETARAN M. A. HAMZAH PPLH UNIVERISTAS HASANUDDIN

  2. SIFAT-SIFAT GELOMBANG BUNYI • GELOMBANG LONGITUDINAL: ARAH PENJALARAN SEARAH DENGAN ARAH PARTIKEL YANG BERGETAR • MEMERLUKAN MEDIA UNTUK MERAMBAT (GELOMBANG TEKAN) MAMPAT RENGGANG

  3. KECEPATAN PERAMBATAN BUNYI • DI UDARA: v = 344 m/s (22 0C) • DI AIR: v = 1.410 m/s (22 0C) • DI ZAT PADAT (BAJA): v = 5.000 m/s Kecepatan Bunyi dipengaruhi pula oleh temperatur:

  4. EFEK DOPLER-1 SUMBER STATIS Vs=0.0 Vs = 0,7 Mach

  5. EFEK DOPLER-2 Vs=1 Mach Vs=1,4 Mach

  6. MEDAN BUNYI

  7. REFRAKSI BUNYI

  8. PERAMBATAN BUNYI DI UDARA

  9. Pesawat Tempur yang menembus Sound Barrier

  10. BAKU TINGKAT KEBISINGANKEPMENLH No. KEP-48/MENLH/11/1996, LAMPIRAN I

  11. BAKU TINGKAT KEBISINGAN MENURUT ZONA PERUNTUKANKEPMENKES No. 718 THN. 1987

  12. DAMPAK KEBISINGAN • GANGGUAN PENDENGARAN • GANGGUAN KOMUNIKASI • MENYEBABKAN RASA NYERI (>130 dB (A) • CACAT PENDENGARAN (GELOMBANG IMPULSIF) • RASA TIDAK NYAMAN & STRESS (<10 Hz ATAU >20.000 Hz)

  13. PRAKIRAAN DAMPAK KEBISINGAN INVERSI SQUARE LAW: KEBISINGAN LALULINTAS (metoda NCHRP) KEBISINGAN LALULINTAS HARIAN:

  14. PENGELOLAAN DAMPAK KEBISINGAN • SUMBER KEBISINGAN • MEDIA TRANSMISI • PENERIMA BISING

  15. PENGELOLAAN DAMPAK KEBISINGAN PADA SUMBER KEBISINGAN • MODIFIKASI MESIN • PENEMPATAN ALAT PETERAM PADA SUMBER GETARAN

  16. PENGELOLAAN DAMPAK KEBISINGAN PADA MEDIA TRANSMISI • ISOLASI MESIN SUMBER KEBISINGAN PADA RUANGAN TERTENTU • PEMAKAIAN BAHAN PEREDAM SUARA: IJUK ATAU BUSA • PEMASANGAN BARRIER: BETON, GUNDUKAN TANAH & BAJA DGN GEOMETRI TERTENTU, GREEN BELT

  17. PENGELOLAAN DAMPAK KEBISINGAN PADA PENERIMA BISING • TUTUP TELINGA (MAMPU MENURUNKAN INTENSITAS KEBISINGAN HINGGA 25-40 dB) • PENYUMBAT TELINGA (BAHAN KARET: 18-25 dB, COTTON WOOL: 8 dB )

  18. VIBRASI • VIBRASI MEKANIK YANG MENJALAR MELALUI ZAT PADAT • VIBRASI YANG MENJALAR PADA MEDIA AIR & UDARA DISEBUT VIBRASI AKUSTIK • VIBRASI DAPAT BERSIFAT ALAMI MAUPUN BUATAN

  19. DAMPAK VIBRASI • VIBRASI AKUSTIK DAPAT MENGGANGGU PENDENGARAN • VIBRASI MEKANIK (1-20 Hz) TIDAK MENGGANGGU PENDENGARAN.

  20. DAMPAK VIBRASI MEKANIK • DAMPAK VIBRASI MEKANIK THD KESEHATAN KERJA TERKAIT DENGA WAKTU PEMAPARAN DAN INTENSITAS • VIBRASI YANG MENJALAR MELALUI TUNGKAI ATAS BERSIFAT LOKAL • VIBRASI YANG MENJALAR PADA TUNGKAI BAWAH (OTOT DAN TULANG PINGGUL AKAN DIRASAKAN OLEH SELURUH TUBUH • DAMPAK LANJUT: MUAL, MUNTAH, SAKIT KEPALA, JANTUNG BERDEBAR-DEBAR, INGIN KENCING, DAN BUANG AIR BESAR

  21. PENGELOLAAN DAMPAK VIBRASI MEKANIK • SUMBER GETARAN: MEREDUKSI IMPACT, TRANSMITTED DAN BALLANCED FORCES DAN EKSITASI DENGAN PEREDAM DAN MEREDUKSI GERAKAN PADA TITIK PENGHUBUNG • MEDIA PENJALARAN: MEMOTONG JALUR TRANSMISI GETARAN ( DISCONTINUES IN TRANMISSION PATH), PENEBARAN ENERGI DAN DISIPASI PADA MEDIA TRANSMISI • PENERIMA GETARAN: PENAMBAHAN BAHAN PENERIMA GETARAN & ISOLASI GETARAN)

  22. BAKU TINGKAT GETARAN UNTUK KENYAMANAN DAN KESEHATANKEPMENLH NO. KEP-49/MENLH/11/1996, LAMPIRAN I

  23. BAKU TINGKAT GETARAN MEKANIK BERDASARKAN TINGKAT KERUSAKANKEPMENLH NO. KEP-49/MENLH/11/1996, LAMPIRAN II KATEGORI A: TIDAK MENIMBULKAN KERUSAKAN KATEGORI B: KEMUNGKINAN KERETAKAN PLESTERAN (RETAK/TERLEPAS PADA DINDING PEKUL BATAS KATEGORI C: KEMUNGKINAN RUSAK KOMPONEN STRUKTUR DINDING PEMIKUL BABAN KATEGORI D: RUSAK DINDING PEMIKUL BEBAN

More Related