450 likes | 677 Views
SELAMAT DATANG PARA KEPALA SEKOLAH/GURU SMA DI AULA UNAIR LANTAI V KAMPUS C UNAIR - SURABAYA. MENATA ULANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL (MASTUHU, 2003) DARI 100% SISWA SEKOLAH DASAR, YANG LULUS HANYA 64,4%
E N D
SELAMAT DATANG PARA KEPALA SEKOLAH/GURU SMA DI AULA UNAIR LANTAI V KAMPUS C UNAIR - SURABAYA
MENATA ULANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL (MASTUHU, 2003) DARI 100% SISWA SEKOLAH DASAR, YANG LULUS HANYA 64,4% DARI 64,5% SISWA SD YANG LULUS, HANYA 41,3% YANG MASUK SLTP DARI 41,3 YANG MASUK SLTP, YANG LULUS SLTP HANYA 30,8% DARI 30,8% SISWA SLTP YANG LULUS, HANYA 24,0% YANG DITERIMA DI SLTA DARI 24,0% YANG DITERIMA SLTA, HANYA 11,6% YANG DITERIMA DI PERGURUAN TINGGI
Sekolah : 1.258.264 877.772 194.144 47.937 83.120 52.702 2.589 TK Perg.Tinggi SMK SD SMP SMA ~ 20.000 gedung
Murid : 50.841.351 29.092.130 9.586.753 6.175.528 1.985.749 4.001.191 TK Perg.Tinggi SD SMP SMA ~ 2.000.000 siswa
Guru : 3.239.318 1.490.948 749.571 480.564 254.531 208.181 TK Perg.Tinggi SD SMP SMA ~ 200.000 Guru
MASALAH & TANTANGAN ( 1 ) • Tingkat pendidikan masyarakat relatif masih rendah • Rata-rata lama sekolah penduduk usia > 15 = 7,1 tahun • Penduduk usia >10 tahun yang berpendidikan SMP = 36,2 % • Buta aksara untuk penduduk usia > 15 tahun = 10,12 % • Dinamika perubahan struktur penduduk belum sepenuhnya terakomodasi dalam pembangunan pendidikan • Kesenjangan tingkat pendidikan • Fasilitas pelayanan pendidikan belum memadai dan merata
MASALAH & TANTANGAN ( 2 ) • Kualitas pendidikan relatif masih rendah dan belum mampu memenuhi kompetensi peserta didik • Pendidikan tinggi masih menghadapi kendala dalam mengembangkan dan menciptakan IPTEK • Manajemen pendidikan belum berjalan secara efektif dan efisien • Anggaran pembangunan pendidikan belum tersedia secara memadai
APBN (Belanja Pusat) dan Anggaran Departemen Pendidikan Nasional 8,60% 6,01% 7,16% APBN (Belanja Pusat) Depdiknas
LAPORAN UNDP – TAHUN 2004(UNITED NATIONS DEVELOPMENT PROGRAM) DALAM HAL KUALITAS MANUSIA (HUMAN DEVELOPMENT INDEX), NEGARA INDONESIA MENDUDUKI PERINGKAT KE 111 DARI 177 NEGARA DI DUNIA. (TAHUN 2003 ; PERINGKAT KE 112) DI ASEAN DI BAWAH SINGAPURA, MALAYSIA, THAILAND DAN FILIPINA, DI ATAS MYANMAR, VIETNAM DAN KAMBOJA SETARA DENGAN PANTAI GADING DAN SENEGAL DI AFRIKA, YANG SAAT KONFERENSI ASIA AFRIKA TAHUN 1955, MASIH BELUM ADA
STRATEGI NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI INDONESIA(HIGHER EDUCATION LONG TERM STRATEGIC - HELTS) • Peningkatan daya saing bangsa • Mendorong program/disiplin yang dapat meningkatkan daya saing bangsa (Kualitas dan Relevansi) • Pendidikan tinggi sebagai investasi pribadi (private goods) sekaligus memiliki keuntungan sosial (public goods) • Otonomi dan desentralisasi • Keragaman: tahap kemajuan, relevansi regional, ukuran • Kompleksitas: jumlah besar, secara geografis tersebar • Keunggulan dalam jaringan kerjasama • Organisasi yang sehat • Prasyarat utama untuk dapat berkontribusi • Sebagai aset, bukan beban
ISYU STRATEGIS Daya saing bangsa Indonesia • Country competitiveness: 28/30 • Macro economic in domestic economy 24/30 • Govt policy toward competitiveness 27/30 • Enterprise performing in innovative, profitable, and responsible manner 30/30 • Basic technology, scientific, and human resources meet the needs of business 30/30 • World Investment Report (2003) 138/140 • Human Development Index 110/173 (2002) • Country risk 150/185 • PERC: Highest Corruption Index 7/102
Higher Education Development in Indonesia • Started in the 19th century • Before the 2nd WW around 200 students • Expansion started after the independence in 1945 • The Education Act 1961 23 HE institutions • Further expansions take place since 1970’s. • In 1975: 200,000 students enrolled; expanded to 1.1 million in 1985; 2.5 millions in 1995; and >3.5 millions in 2002 (GER increases from 2% in 1975 to >14% in 2002) • Number of institutions (2003): • Public: 81 • Private: >2200
VISI Insan Indonesia Cerdas dan Kompetitif
Konsep Pendidikan Holistik I n s a n PIKIR RASA JIWA RAGA C e r d a s
MISI Mewujudkan pendidikan yang mampu membangun insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif dengan adil, bermutu dan relevan untuk kebutuhan masyarakat global
KEBIJAKAN POKOK PEMBANGUNAN PENDIDIKAN NASIONAL • Perluasan dan Pemerataan Pendidikan • Peningkatan Mutu dan Relevansi Pendidikan • Governance dan Akuntabilitas Undang Undang Dasar 1945 UU No 20/2003 Pembaruan Pendidikan
Pembaruan Pendidikan (1/3) • Menyusun pola dasar manajemen mutu pendidikan melalui standarisasi, penjaminan mutu dan akreditasi yang tertuang melalui PP 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) • BSNP bertugas mengembangkan dan merumuskan standar nasional pendidikan (isi/kurikulum, proses, kompetensi lulusan, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan)
Pembaruan Pendidikan(2/3) • Menyelesaikan perangkat peraturan perundang-undangan: • RUU Guru dan Dosen, • RUU Badan Hukum Pendidikan, • RPP Penyelenggaraan Pendidikan, • RPP Pendanaan dan Pengelolaan Pendidikan, • RPP Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan, • RPP Pendidikan Kedinasan
Pembaruan Pendidikan(3/3) • Restrukturisasi organisasi : • Pembentukan Ditjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan untuk merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan. • Pembentukan Pusat Informasi dan Humas • Revitalisasi LPMP
Pencanangan Guru sebagai Profesi “Profesi Guru adalah profesi yang mulia, profesi yang luhur yang patut kita berikan penghormatan dan penghargaan yang setinggi-tingginya. Mudah-mudahan dengan pencanangan ini kita dapat meningkatkan harkat dan martabat guru sebagai pejuang tanpa akhir” Susilo Bambang Yudhoyono 24 Nopember 2004
UNAIR BHMN UNAIR UNTUK SEPENUHNYA MENJADI SEBUAH PERGURUAN TINGGI YANG OTONOM DENGAN STATUS BADAN HUKUM MILIK NEGARA DENGAN KEMANDIRIAN YANG TINGGI DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM KEGIATAN SERTA PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
VISI - Kemandirian - Akademik unggul - Inovatif - Moral Agama VISI UNAIR : Menjadi universitas yang mandiri, inovatif , terkemukadi tingkat nasional dan internasional,pelopor pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, humaniora, dan seni berdasarkan moral agama
MISI : • Menyelenggarakan pendidikan akademik, vokasional, dan profesi yang berbasis teknologi pembelajaran modern; • Menyelenggarakan penelitian dasar, terapan, dan penelitian kebijakan yang inovatif untuk menunjang pengembangan pendidikan dan pengabdian pada masyarakat; • Mendarmabaktikan keahlian dalam bidang ilmu,teknologi, humaneora, dan seni kepada masyarakat; • Mengupayakan kemandirian dalam pelaksanaanTri Dharma Perguruan Tinggi melalui pengembangan kelembagaan manajemen modern yang berorientasi pada mutu dan kemampuan bersaing secara internasional.
PARADIGMA Sistem Pengelolaan perguruan Tinggi EVALUASI KUALITAS OTONOMI AKUNTABILITAS AKREDITASI
Kemandirian Unair : • Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dengan pengelolaan secara mandiri, akuntabel dan transparan serta berkelanjutan • Prinsip mandiri dalam pengembangan akademik dan sumberdaya pendukungnya • Kemandirian kelembagaan dapat tercermin dalam berbagai preogram pencapaian VISI Unair tersebut.
Akademik Unggul • Academic excellence, merupakan orientasi tunggal dalam penyelenggaraan Pendidikan Tinggi di Unair • Manajemen pembelajaran berbasis teknologi, berorientasi pada kualitas dan bersifat kompetitif • Peningkatan kualitas SDM akademik, dengan dukungan infrastruktur pendidikan yang baik
Inovatif • Dipakai sebagai upaya “Continous Improvement” dalam penyelenggaraan Pendidikan Tinggi di Unair • Inovasi sebagai dasar dalam strategi perubahan dan implementasinya • Pengembangan IPTEKS, berbasis life sciences, dilakukan secara inovatif dan berkelanjutan
Moral Agama • Merupakan dasar berperilaku dan ber-etika dalam kehidupan akademik dikampus Unair • Moral Agama sebagai tolok-ukur, guna membentuk lulusan Unair yang berakhlaq, sesuai dengan fungsi dan tujuan Pendidikan Nasional • Sebagai dasar dalam mengembangkan etika akademik, kebebasan akademik dan kebebasan mimbar akademik
Visi dan Misi Pendidikan Nasional : - integrasi nasional - martabat kemanusiaan - spiritualitas-moralitas - kecerdasan - kecakapan hidup
PARADIGMA Sistem Pengelolaan perguruan Tinggi EVALUASI KUALITAS OTONOMI AKUNTABILITAS AKREDITASI
Prinsip Paradigma Pendidikan Tinggi yang berbasiskualitas, yaitu : • Akreditasi • Evaluasi Diri • Otonomi Pengelolaan • Akuntabilitas Publik • Telah dikerjakan • Telah dikerjakan • Telah dikerjakan • Telah dikerjakan
TENAGA DOSEN (1.517 orang) 78% 73%
SARANA & PRASARANA • Kampus A, B, dan C • Perpustakaan A, B, dan C • Asrama Mahasiswa dan Mahasiswi • Bus Antar Kampus A – B – C • Student Center • Gedung Serba Guna • Auditorium • Kantin • Dinas Kesehatan • Job Placement Center • Pinlabs • Pusat Komputer • Laboratorium Dasar dan TDC • Unit Layanan • Unit Kegiatan Mahasiswa
EVALUASI PELAKSANAAN SPMB 2005 JUMLAH PESERTA SPMB TAHUN 2004 dan 2005 9.53
BAGAIMANA CARA MASUK UNAIR ? PENDAFTARAN/PEMBAYARAN DI BANK : 13 – 23 JUNI 2007 UJIAN : RABU - KAMIS, 27 – 28 JUNI 2005 PENGUMUMAN : 28 JULI 2007 SPMB JALUR PRESTASI PENDAFTARAN : 7 – 12 MEI 2007 TPPA : 13 MEI 2007 PENGUMUMAN : 15 MEI 2007 JALUR UMUM GELOMBANG I PENDAFTARAN : 4 – 9 JUNI 2007 TPPA : 10 JUNI 2007 PENGUMUMAN : 12 JUNI 2007 JALUR UMUM GELOMBANG III PENDAFTARAN : 30 JULI – 04 AGUSTUS 2007 TPPA : 5 AGUSTUS 2007 PENGUMUMAN : 7 AGUSTUS 2007 PMDK - UNAIR
PERSAINGAN KETAT UNTUK MASUK UNAIRNILAI RATAAN IPA TERTINGGI KE 4 (689,05)SETELAH ITB (752,01), UI (741,74), ITS (693,88)FAKULTAS FARMASIKEKETATAN TERTINGGI IPA KE 2 DI UNAIR (1:31)SETELAH FK (1:36)KEKETATAN TERTINGGI DI FARMASI INDONESIA (1:31) ; UGM (1:29) ; ITB (1:23) ; UI (1:20)
JENJANG PENDIDIKANJALUR PMDK -UNAIR PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA (STRATA - 1) MELALUI JALUR PRESTASI, JALUR UMUM, ALIH JENJANG PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA (D-4, D-3, D-1) MELALUI JALUR DIPLOMA
JALUR PRESTASI JALUR UMUM JALUR DIPLOMA JALUR PMDK - UNAIR LULUSAN SLTA ALIH JENJANG LULUSAN D3
TERIMA KASIH SAMPAI BERTEMU DI UNAIR