220 likes | 437 Views
SAINS, TEKNOLOGI DAN ETIK. POPULER. SAINTISME. MENGAPA?. METODE SAINS, DIANGGAP TER-SAHIH HARUS DITERAPKAN PADA SELURUH ASPEK KEHIDUPAN. TIDAK HANYA DI SISI FISIKAL DAN NATURAL. SAINS HARUS DIBERLAKUKAN PADA SELURUH ASPEK KEHIDUPAN MANUSIA DAN SEGALA HAL YANG TIDAK ILMIAH
E N D
SAINS, TEKNOLOGI DAN ETIK
POPULER SAINTISME MENGAPA? • METODE SAINS, DIANGGAP TER-SAHIH • HARUS DITERAPKAN PADA SELURUH ASPEK KEHIDUPAN TIDAK HANYA DI SISI FISIKAL DAN NATURAL
SAINS HARUS DIBERLAKUKAN PADA SELURUH ASPEK KEHIDUPAN MANUSIA DAN SEGALA HAL YANG TIDAK ILMIAH HARUS DISINGKIRKAN BGMN DENGAN ETIKA? DIANGGAP NON SAINSTIFIK = TIDAK ILMIAH
ETIKA YANG MELAHIRKAN NORMA-NORMA MORAL DIANGGAB TIDAK ILMIAH KARENA MENGUNAKAN METODE YANG DIANGGAB TIDAK LMIAH TAHAYUL KUNO PRASEJARAH
EKSES: SAINSTISME BERKEMBANG JADI IDEOLOGI BAGI PENGANUTNYA MELAHIRKAN NIHILISME (SITUASI TANPA NILAI, DIMANA SEGALA HAL DIANGGAB BOLEH SELAMA DAPAT DIPERTANGGUNG JAWABKAN SECARA ILMIAH) PALING BERBAHAYA ADALAH SIKAP PEMBENARAN RASIONAL PADA TOTALITERISME
KELEMAHAN SAINS • HANYA BEDASAR AKAL • MEMULAI DARI ADA • DIBATASI OLEH PENGALAMAN PADAHAL BERBICARA ”APA YANG SEHARUSNYA” YANG TIDAK SELALU SAMA DENGAN “APA YANG ADA” ETIKA
MENGAPA DAPAT TERJADI PERBEDAAN KONSEP? ADA PERBEDAAN SIKAP CARA PANDANG TERHADAP MANUSIA SAINS : APA MANUSIA ITU ETIKA : SIAPA MANUSIA ITU
APA MANUSIA ITU - MILIHAT MANUSIA SEBAGAI OBYEK HASIL PERPADUAN KOMPLEK SENYAWA KIMIAWI YANG HARUS DILIHAT SECARA ILMIAH DAN ALAMIAH
ETIKA : SIAPA MANUSIA ITU • MANUSIA ADALAH SUBYEK, YANG TERIKAT PADA KENYA • TAAN ALAMIAHNYA, SEBAGAI OBYEK PASIF “APA YANG • ADA” MANUSIA JUGA SUBYEK YANG AKTIF, SELALU • BERTANYA DAN MENCARI “APA YANG SEHARUSNYA” DAN • “KEBENARAN OBYEKTIF”
oleh karena itu Sebagai Insan Pencari Makna Tidak sekedar hidup dan ada Juga mencari Dan mempersoalkan Kehidupan dan keberadaannya Etika Memahami Manusia • Asal kehidupannya • Isi kehidupannya • Tujuan kehidupannya • Manusia Mencari MAKNA • Karena menyadari makna itu tidak serta merta ada di dalam “apa yang ada” • Mungkin terikat pada “apa yang ada” tapi relatif bebas untuk bertindak menuruti “apa yang seharusnya” apa yang diyakininya
sehingga Hidup manusia ditandai dengan = tuntutan untuk memilih = tuntutan untuk mengambil keputusan inilah yg membuat beda manusia dengan binatang dan tumbuhan Selama manusia masih memilih dan mengambil keputusan, maka etika secara fungsional masih punya hak hidup dan peranan.
Manusia harus memilih bgmn ia harus memilih? atas dasar apa? asasnya dari mana? dasar pilihan itu dr mana? dari 'APA YG ADA" atau diluar 'apa yg ada" Sesuatu yang memiliki fungsi kritis ,tidak mgk sepenuhnya berasal dari , apa yang ada.
Dibalik tindakan dan pikiran manusia, ada hal yang ,tidak dapat diterangkan dengan metafor-metafor ..alamiah(natural) dan ilmiah. Inilah dimensi SUPERNATURAL itu Dimensi yang tidak bertentangan dengan alam natural, ..hanya melampaui (beyond) alam. Jadi tidak dapat ,,sepenuhnya difahami sebagai gejala alamiah semata misalnya Saat manusia merencanakan dan mengangankan sesuatu, dimana disitu harus dilakukan pilihan, maka ada unsur kenyataan yang tidak dapat diterangkan secara ilmiah
Tidak ada satu dimensipun dari kehidupan manusia yang terbebas dari dimensi etis. Selama manusia mempertanyakan benar salah , baik, buruk, jahat, manusia tidak dapat lepas dari pilihan-pilihan etis. Setiap putusan yang diambil pasti mengandung dimensi etik jadi sesungguhnya DAN Jika, DIMENSI ETIK ITU ADA ,MAKA DIMENSI RELIJIUS ATAU DIMENSI SUPERNATURAL ITU ADA
kenyataan Di saat para ilmuwan berbicara memberi peringatan, tentang terancamnya kesehatan lingkungan,
pengurasan sumber daya alam maka ilmuwaan itu tetap akan berbicara berdasarkan data. Peledakan penduduk dan dampak negatifnya, ekses dari pengembangan reaktor nuklir, dan lain-lain, ilmuwan tetap terus memberi peringatan,
maka secara sadar atau tanpa sadar dia didalam benaknya • tetap memiliki prakonsepsi-prakosepsi ttg apa kehidupan • yang baik itu, juga ttg bgmn kwalitas kehidupan yang manusiawi itu
SEBAB • JIKA TIDAK, TENTU MRK TIDAK AKAN BICARA PERIHAL • KEHIDUPAN YANG BAIK DAN KWALITAS KEMANUSIAAN. • KARENA 2 HAL ITU TIDAK DAPAT DIUKUR OLEH PARAMETER • ILMIAH DAN ALAMIAH.
“mulia” “indah” “baik” “manusiawi” Tidak dapat diukur dengan parameter ilmiah tapi dia tidak diluar alam, hanya melampaui alam, dimensi yang ekstra empirik. dan itulah yang terjadi setiap kali ilmuwan merasa berkewajiban memberi peringatan.