240 likes | 512 Views
Manusia dan Agama. Pertemuan 2. Manusia dan alam semesta. Alam Semesta
E N D
Manusia dan Agama Pertemuan 2
Manusia dan alam semesta • AlamSemesta Secarabahasaalamadalahsegalasesuatu yang ada di langitdan di bumi. Sementaramenurutistilahilmuwanbahwaalamsemestaadalahkosmosyakniruangangkasasertasemuabendalangit yang terdapat di dalamnya. Sedangkanmenurutilmu agama (Islam) ‘alam/alamadalahsegalaselain Allah swt. Jugamanusiatermasukalamataubagianalamsemesta. Alamdapatdipahamijugasegalasesuatu yang dapatditangkapolehpancaindra, perasaan, pikiran, kendatipunsamar-samar. • Banyakilmuwanpercayabahwaalamrayainimasihterusberkembangdanberkembang. Inidikenaldenganteoriekspansi. Menurutteoritersebut, nebula di luargalaksitempatkitatinggal, menjauhdarikitadengankecepatan yang berbeda-beda. Bahkanbenda-bendalangitdalamsatugalaksi pun salingmenjauhsatusama lain. • Mengenaihakikatilmiahiniilmuwan muslin merujukpadafirman Allah QS Adz-Dzariyat (51): 47 “danlangit kami bangundengan ‘tangan-tangan’ Kami, dansesungguhnya Kami benar-benarMahaMeluaskan” Diameluaskandalamartimengembangkannyadenganjalanmenjadikannyasalingmenjauhsatusama lain.
AsalMulaAlamSemesta Salah satuteori di antaranyaadalahbahwaalamsemestaterciptaakibatdentumanbesar yang terjadisekitar 15 milyartahun yang lalu. Menurutteoriini, sebelumterbentuksepertisekarang, alamsemestamerupakankumpulansejumlahbesarkekuatan atom-atom yang salingberkaitandandibawahtekanan yang sangatkuatdanhampirtidakdapatdibayangkanolehakal. Kumpulan atom tersebutmengalamiledakandahsyat yang mengakibatkantersebarnyabenda-bendaalamrayakeseluruhpenjuru, kemudianterciptanyabendalangit yang terpisah, termasuktatasuryadanbumi-big bang. Ilmuwanmuslimmengukuhkanteoritersebutdenganfirman Allah swt. dalam QS. Al-Anbiya’ (21): 30 yang menyatakan: “Dan apakah orang-orang yang kafirtidakmelihatbahwalangitdanbumikeduanyadahuluadalahsuatu yang padu, kemudian kami pisahkankeduanya” Apapun yang mengakibatkanterbentuknyaalamsemestaini, namun yang pastiIasangat-sangatbesardanhebatdantidakmungkinterciptasecarakebetulan. Di sinikitadapatmenemukan Allah swt., karena Allah memangselalu “Hadir di mana-mana”.
Alamsemestatelahdiciptakan-Nyadengantatanankerja yang teratur, rapidanserasi, inidapatdiketahuidari: Pertama : berupaketeraturan, kerapian, dankeserasiandalamhubunganalamiahantarabagian-bagian yang ada di alamdenganpolasalingmelengkapidanmendukung (sebabalamiah-inheren). Kedua : keteraturan yang ditugaskankepadamalaikatuntukmenjagadanmelaksanakannya. Tatanankerja yang teratur, rapidanserasiinikemudiandikenaldengansunnatullahyakniketentuandanhukum yang ditetapkan Allah. Melaluisunnatullahinilahalamsemestadapatbekerjasecarasistematik (menurutsuatucara yang teraturrapi) danberkesinambungan, tidakberubah-ubahdansekaligussecaradinamissalingmelengkapi.
Sunnatullah (HukumAlam) • Kalaukitamenyaksikangunung yang disangkadiampadatempatknya, sebenarnyagunung-gungungitubergerakbagaikanawan(QS. An-Naml [27]: 88). • Mataharidanbulanberedarmenurutperhitungan. Dan Allah telahmeninggikanlangitdandiameletekakkanneraca(keadilan), (QS. Al Rahman [55]: 5 dan 7). • Diatelahmenciptakansegalasesuatu, danDiamenetapkanukuran-ukurannyadenganserapi-rapinya (QS. Al Furqan [25]: 2). • Allah menciptakantujuhbuahlangit, kemudianditurunkandarilangititu air menurutsuatuukuran, lalu air itumenetap di bumi, dan Allah kuasamenghilangkan air itu, dengan air Allah tumbuhkankebun-kebunkurmadananggurhinggadiperolehbuahnya yang banyakdandimakansebagiannya (QS. Al Mu’minun [23]: 17 – 19). • Allah menciptakanlangitdanbumidengantujuan yang benar; Diamenutupkanmalamatassiangdanmenutupkansiangatasmalamdanmenundukkanmataharidanbulan, masing-masingberjalanmenurutwaktu yang ditentukan (QS. Al Zumar [39]: 5). Semuainimerupakanbuktibahwaalamsemestainitelahdiciptakan Allah swtdanbekerjamenuruthukumnyasendiri yang bersumberdari Allah swt.
Sifatutamasunnatullah SunnatullahatauHukum Allah yang menyebabkanalamsemestaselaras, serasidanseimbangdipatuhisepenuhnyaolehpartikelatauzarrah yang menjadiunsuralamsemesta. • Pastiatautentu; QS. Al Furqan: 2 “DiatelahmenciptakansesuatudanDia (pula yang) memastikandanmenentukanukurannyadengansangatrapi”. Selainitudalam QS. At Talaq: 3 “sesungguhnya Allah telahmengadakanketentuan (kepastianbagitiapsesuatu’. • Tetap, tidakberubah-ubah; informasiinidapatkitatemukandalam QS. Al An’an: 115 yang terjemahannyasebagaiberikut“…Tidakada yang sanggupmengubahkalimat-kalimat Allah”.Dalambagian QS. Al Isra’: 77 “…danengkautidakakanmenemukanperubahandalamsunnah kami…” • Objektif; isyaratinidapatkitatemukandalam QS. Al Anbiya: 105 yang artinya: “bahwasanyaduniainiakandiwarisiolehhamba-hamba-Ku yang shaleh”.
Alam semesta diciptakan Allah dengan hukum-hukum yang berlaku baginya yang kemudian diserahkan-Nya kepada manusia untuk dikelola dan dimanfaatkan. • Manusia yang diberi wewenang mengelola dan memanfaatkan alam semesta diberi kedudukan istimewa sebagai khalifah dan manusia diberi bekal berupa potensi, yaitu akal. • Dengan akal manusia mampu melahirkan berbagai ilmu sebagai alat untuk mengelola dan memanfaatkan alam semesta serta mengurus bumi ini. • Ketika adam sebagai manusia diangkat menjadi khalifah di bumi, Allah mengajarkan kepadanya ilmu pengetahuan tentang nama-nama (benda). Dalam QS al Baqarah: 31 Allah menyatakan, “Dia telah mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda) seluruhnya…”. Ini merupakan bentuk poengetahuan yang diajarkan Allah pada Adam dan menjadi keunggulan komparatif manusia dibanding makhluk lain.
Manusia • Istilahmanusiadalam al Qur’an • Al-Insandan al-Nas • Kata insandigunakan al Qur’an untukmenunjukkepadamanusiadengansegalatotalitasnya, jiwadan raga. Kata insandisebutsebanyak 65 kali dipakaiuntuksebutanmanusiaindividu. Pemakaian kata insanditujukankepadaseluruhmanusiasecaraindividumenyangkutkarakter, sepertimenerimapelajarandariTuhan (QS Al “alaq: 4); amanat yang dipikuldariTuhan (QS Al Ahzab: 72); waktu yang harusdigunakansupayatidakmerugi (QS Al Ashr: 2); balasandariapa yang dikerjakannya (QS Al Najm: 39), (QS An Naazi’aat: 35); Musuh yang nyatadengansetan (QS al Anbiya: 5), (QS al Isra’: 53); sopansantundanetika (QS al Ankabut: 8), (QS Lukman: 14) dan (QS Al Ahqaf: 15) Manusiamenerimapelajarandari Allah sehinggamemilikiilmupengetahuan yang luas. Denganilmupengetahuanmanusiamenjaditinggiderajatnya; manusiadapatmengatasimasalahhidupdenganbaik. Segalafenomenadankejadianditampakkanoleh Allah swt.untukmenjadipelajaranbagimanusia. Dalamsetiapkejadiansekecilapa pun terdapatpelajaranbagi orang-orang yang berakal, itulahal insan.
Sedangkan kata an nasdisebut 241 kali untuksebutanmanusiajamak. Istilah an nasberkaitandenganinteraksikehidupanmanusia yang bersifatkolektif, seperti: kepemimpinan (QS Al Baqarah: 124); perubahan social (QS Ali Imran: 140), (QS Al Anfal: 26) danperubahanalam (QS Al Baqarah: 164) • Manusiaselalumembutuhkan orang lain dalamberinteraksi, sehinggaterciptasalingmemberikanmanfaatantarasatudengan yang lainnya. • Kepemimpinanharus professional. Hakikatjadipemimpinadalahmenjadipelayan yang melayanikebutuhanrakyat/bawahannya. Setiapmanusiaadalahpemimpin yang akandimintaipertanggungjawabannyaoleh Allah Ta’ala. Jadilahpemimpin yang amanahsebagai an nas yang digambarkan Allah dalam Al Qur’an • Manusiadapatmenlakukanperubahan social danperubahanalam, namun yang pentingdipahamiadalahbahwaperubahanharusselalumenujukeposisi yang lebihbaik.
Basyar Al-Basyaradalahgambaranmanusiasecaramateri yang dapatdilihat, makandanminum, berjalandanberusahauntukmemenuhikebutuhanhidupnya. Kata basyarterulangdalam al Qur’an sebanyak 36 kali, dipakaiuntukmenyebutmanusiadalamkaitannyadenganaspek-aspekjasmaniah. “daningatlah, ketikaRabb-mu berfirmankepada para malaikat. SesungguhnyaAkuakanmenciptakanmanusiadaritanahliatkering (yang berasal) darilumpurhitam yang diberibentuk”. (QS Al Hijr: 28; QS An Nahl: 103; QS Al Isra: 93; QS Maryam: 26) Pemakaian kata basyar di seluruh al Qur’an memberikanpengertianbahwa yang dimaksudadalahanak Adam yang biasamakan, minumdanberjalan di pasar-pasar yang salingbertemuatasdasarpersamaan (Asy-Syathi). Dalamkonteksini al Basyaradalahmanusiaberdimensibiologis, yang banyakdikajiolehjilmubiologidankedokteran. Dan hasilnyadapatdimanfaatkanolehmanusiaitusendiri. • Bani Adam Artinyaketurunan Adam yang menunjukkanmanusiadilihatdarisudutketurunannya. Allah swtberfirman “Dan sesungguhnya kami telahmemuliakananak-anak Adam (manusia). Kami angkatmereka di daratandan di lautan. Kami berimerekadarirezeki yang bnaik-baikdan kami lebihkanmerekadengankelebihan yang sempurnaataskebanyakanmakhluk yang kami ciptakan”. (QS AL Isra [17] : 61, 70)
PotensiManusia • JasaddanRuh Dalamajaran Islam, manusiaterdiridariduaunsur, yaituunsurmateridanunsurimmateri. Unsurmateritubuhmanusiaberasaldaritanah (QS al An’am: 2), tanahkering (QS Ar-Rahman: 14), tanahliatdantanahberlumpur (QS al Hijr: 26). Jelaslahbahwasesungguhnyamanusiaberasaldarizat yang samayaitutanah. Unsurimmateritubuhmanusiaadalahruh yang berasaldarialamgaib yang adadalamdirimanusia. Dan kitatidakmengetahuitentangruhinikecualihanyasedikit (QS Al Isra: 85). Asalkejadianmanusiaterekamdalam al Qur’an suratShaad: 71-72, yaitu: “SesungguhnyaAkuakanmenciptakanseorangmanusiadaritanahliatkering yang berasaldarilumpurhitam yang diberibentuk. Makaapabilaakutelahmenyempurnakankejadiannya, dantelahmeniupkankedalamnyaruh (ciptaan)Ku, makatunduklahkamukepadanyadenganbersujud”.
Hakikatpenciptaanmanusiadari proses kejadiandanasalmanusiadapatdilihatdariduadimensi, yaitu: • Dimensikerendahanataukehinaan: dalampengertiansimbolis, lumpur (tanah) hitam, menunjukpadakeburukan, kehinaan yang tercerminpadadimensikerendahan. • Dimensiketuhanan: halinitercermindariperkataanruh (ciptaan)-Nya. Dimensiinimenunjukpadakecenderunganmanusiauntukmendekatkandirikepada Allah swt. Dari hakikatpenciptaaninimanusiapadasuatusaatdapatmencapaiderajat yang tinggitetapipadasaat yang lain dapatmeluncurkelembah yang dalam, hinadanrendah. Denganposisi di antaraduaposisidemikain, makamanusiaharusmemeliharakeseimbangandiri agar kestabilanhidupnyadapatselaluterpelihara.
Akal Manusiaadalahmakhlukberpikir. Dalam al Qur’an banyakdisinggung agar manusiadapatmempergunakanakalnyaunutkberpikirapasaja. Ada tujuh kata yang digunakan al Qur’an dalammenyebutkonsepberpikir, yaitu: nadzara, tadabbara, tafakkara, faqiha, tadzakkara, fahimadan ‘aqala. Menurut al Farabi, kemampuanberpikiradalahkekuatan yang dimanfaatkanmanusiauntukmemahami. Berkaitandenganakalini, al Ghazalimengatakanbahwaapabilaengkaumengadakanpenyelidikanataupenalaranterhadapilmupengetahuan, makaengkauakanmelihatkelezatanpadanya. MenurutQardhawi, berpikirdalam Islam adalahibadah, mencaribuktiadalahwajibdanmenuntutilmuadalahwajib. Akal merupakanpotensiygmampumembuatmanusiamenguasaiilmupengetahuandanteknologi. Ilmupengetahuan yang bersifatobjektiftetapi relative, menghasilkankebenaran yang bersifat relative juga. Olehkarenaituakal yang benarialahakal yang dibimbingdenganpetunjuk Allah swt.
Akal dalam pandangan agama dan agamawan adalah apa yang dengannya seorang secara sadar mengabdi kepada Allah dan dengan menggunakannya seorang akan meraih surga-Nya. Perhatikan penjelasan QS al Mulk [67]: 10-11 “Dan mereka berkata, ‘sekiranya kami mendengarkan guna menarik pelajaran atau berakal yakni memiliki potensi yang dapat menghalangi kami terjerumus dalam dosa, niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala’. Demikianlah-dengan ucapan itu-mereka mengakui secara sungguh-sungguh dosa mereka pada saat tidak lagi berguna pangakuan dan penyesalan. Maka kebinasaanlah bagi penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala.” akal adalah utusan kebenaran, ia adalah kendaraan pengetahuan, serta pohon yang membuahkan istiqamah dan konsistensi dalam kebenaran. Akal bukan hanya daya pikir, tetapi gabungan dari sekian daya dalam diri manusia yang menghalanginya terjerumus dalam dosa dan kesalahan. Karena itu ia dinamai oleh al Qur’an ‘aql (akal) yang secara harfian berarti tali yakni yang mengikat nafsu manusia dan menghalanginya terjerumus ke dalam dosa, pelanggaran dan kesalahan.
Qalbu Bahasa Arab menggunakan kata qalb(qalbu) untukmenunjuk organ manusia yang menjadipusatperedarandarahdanterletak di rongga dada sebelahatas. Namun, diartikanjugaperasaan. Dalambahasa Indonesia pun kitaseringberkatajantunghatidalamartipusatperasaan. SabdaRasulullah saw.: “Sesungguhnya yang halal itujelas, dansesungguhnya yang haram pun jelas, dan di antarakeduanyaadasyubhat (hal-hal yang samar), tidakdiketahuiolehbanyak orang. Makasiapa yang menghindarianekakesamaranmakaiatelahmemelihara agama dankehormatannya, dansiapa yang terjerumusdalamsyubhat, makaia (hampirsaja) telahterjerumuskedalam haram; sepertihalnyapenggembala, yang mengembala di sekitarperbatasan, dia pun hamper larutdalamkenikmatannya. Sesungguhnyasetiap raja mempunyaiwilayahperbatasan. Sesungguhnyawilayahperbatasan Allah adalahlarangan-larangan-Nya. Sesungguhnyadalamdirimanusiaadasesuatusebesarkunyahan, apabilabaik, baiklahseluruhjasaddanapabilarusak, makarusaklahjasad. IaadalahQalbu” (HR. BukharimelaluiNu’manIbnBasyir).
Kata qalbu juga digunakan oleh al Qur’an sebagai gabungan dari daya pikir, dan kesadaran moral. Ia adalah akal sehat dan kepekaan hati. “Maka apakah mereka tidak berjalan di bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengannya mereka dapat memahami atau mereka mempunyai telinga yang degannya mereka dapat mendengar, karena sesungguhnya bukanlah mata (kepala) yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang berada di dalam dada” (QS Al Hajj [22]: 46). Ayat di atas menyebut qalbu – dalam hal ini adalah akal sehat dan hati yang suci – serta telinga, tanpa menyebut mata, karena yang ditekankan di sini adalah kebebasan berpikir jernih serta kemampuan mengasah kepekaan untuk menemukan sendiri kebenaran, serta mengikuti keterangan orang terpercaya dalam hal kebenaran yang didambakan. Memang siapa yang tidak menggunakan akal sehatnya dan mengasah kepekaannya dan tidak pula menggunakan telingannya, ia dinilai buta hati. Kalbu dapat menjadi wadah sekaligus menjadi alat untuk meraih pengetahuan.
Nafs Allah memegangketikamanusiamati yang belummatiketikatidurnya. Demikianpetunjuk yang kitadalam al Qur’an. Orang yang sudahditetapkannafs-nyadan yang lain dilepaskan sempai waktu yang ditentukan (QS AzZumar [39]: 42). Tiap-tiap yang memilikinasfakanmerasakanmati (QS Ali Imran [3]: 185). Kata nafsbanyakbertebarandalam al Qur’an yang diartikanberagamantara lain: jiwa, diridannafsu. Dalam al Qur’an, maknanafsdapatdipahamisebagaiakumulasikejiwaan yang kompleks. Dalam al Qur’an nasfituberkecenderunganuntukmenyuruhkejahatan, kecualinafs yang diberirahmat (QS Yusuf [12]: 53). Nafs yang mendorongpadakejahatandikenaldenganhawanafsu, sedangkannafskebaikankitadisebutnafsmuthmainnah. orang yang menurutihawanafsutidak lain sepertibinatangternak, bahkanlebihsesat (QS Al Furqan [25]: 43-44). Manusia yang menuhankanhawanafsunyaakanterkuncihatinuraninyasehinggatidakakanterbukamenerimapetunjukuntukmenjadi orang yang bertakwa.
Berdasarkan potensi jasad, ruh, akal, qalbu dan nafs yang dimiliki oleh manusia tersebut, manusia adalah makhluk Allah yang penciptaannya lebih sempurna dari makhluk Allah yang lain. Manusia memiliki peluang untuk lebih sempurna melebihi para malaikat jika mengoptimalkan potensi secara benar. Namun, manusia juga berpeluang sasat menjadi lebih rendah daripada hewan jika tidak menggunakan potensi tersebut. Dalam perjalanan sejarah, manusia selalu bergerak ke spectrum yang mengarah ke jalan Tuhan. Dipihak lain manusia juga mengarah juga ke spectrum yang sebaliknya, yaitu jalan sesat. Dalam proses ini menusia harus menentukan arah pilihannya, dalam menentukan pilihan itu, manusia memerlukan petunjuk. Petunjuk yang benar terdapat dalam agama Allah yang menciptakan manusia itu sendiri.
Agama: ArtidanRuangLingkupnya Agama berasaldaribahasaSansekerta yang erathubungannyadegnan agama Hindu danBudha. Akar kata agama gam (pergi) yang mendapatawalana; I; danu danakhirana sehinggamenjadiagama; igamadanugama. Agamaartinyaperaturan, tatacara, upacarahubunganmanusiadengan raja; Igamaartinyaperaturantatacara, upacaradalamhubungandengandewa-dewa; sedangugamaialahperaturan, tatacaradalamberhubunganantarmanusia. DalambahasaInggris Agama dikenaldenganIstilahreligion yang berasaldaribahasa Latin relegere, artinyaberpegangkepadanorma-norma. Ruanglingkupa agama dariIstilahreligiinimenunjukkanhubungantetapantaramanusiadenganTuhansaja. Sedangkan Dalambahasa Arab agama Islam disebutdengandin (din al Islam), istilah din tercantumdalam al Qur’an Surat al Maidah (5): 3 mengandungpengertianpengaturanhubunganmanusiadengandanhubunganmanusiadenganmanusiadalammasyarakat, termasukdirinyasendiridandalamlingkunganhidupnya. Tata hubunganinidikenaldenganhablumminallahwahablumminannas(QS Ali Imran [3]: 112.
HubunganManusiadengan Agama Memahamihubunganmanusiadengan agama dapatdilihatbagaimanakedudukan agama dalamkehidupanmanusia (sikapkeberagamaan) tersebut. Manusiahiduptidakdapatmelepaskandiridari agama. Namunanehnya, tidaksemuamanusiadapatmenempatkan agama padakedudukan yang benar. Olehkarenaitukitaperlumendudukkan agama dalamkehidupanmanusiasecarabenar. Dalampandagan Islam, keberagamaanadalahfitrah (sesuatu yang melekatpadadirimanusiadanterbawasejakkelahirannya): “Fitrah Allah yang menciptakanmanusiaatasfitranitu” (QS Al Rum [30]: 30). Ituberartimanusiatidakdapatmelepaskandiridari agama. Tuhanmenciptakandemikian, karena agama merupakankebutuhanhidupnya. William James menegaskanbahwa, “selamamanusiamasihmemilikinaluricemasdanmengharap, selamaitu pula iaberagama (berhubungandenganTuhan)”. Itulahsebabnyamengapaperasaantakutmerupakansalahsatudorongan yang terbesaruntukberagama. Dalamkenyataanbahwasemuamanusiadankelompoknyaselalumempunyaikepercayaantentangadanyasuatuwujud yang MahaTinggi. Percayapadasesuatu “Tuhan” adalahhal yang taken for granted (bawaandasar) padamanusia, sepenuhnyamanusiawi. Manusiatidakmungkindapatmeninggalkankebutuhanfitrah. Salah satukebutuhanfitrahmanusiaadalah agama.
Wa Allah A’lam Terima Kasih