260 likes | 938 Views
Perkembangan Triwulan Perekonomian Indonesia: Terbitlah Terang. Shubham Chaudhuri Ekonom Senior 14 September 2009 LP3ES Jakarta, Indonesia. Ekonomi Indonesia ditengah krisis global, dan jalan kedepan. Indonesia berhasil menembus badai dengan cukup baik Mengapa demikian?
E N D
Perkembangan Triwulan Perekonomian Indonesia: Terbitlah Terang Shubham Chaudhuri Ekonom Senior 14 September 2009 LP3ES Jakarta, Indonesia
Ekonomi Indonesia ditengah krisis global, dan jalan kedepan • Indonesia berhasil menembus badai dengan cukup baik • Mengapa demikian? • Habis gelap, terbitlah terang • Agenda kebijakan mendatang
Ekonomi Indonesia ditengah krisis global 5 fakta • Pertumbuhan terus meningkat • …dan lebih kuat dari sejumlah negara lain • Kondisi pasar-pasar modal mulai membaik • Inflasi berada pada tingkat rendah… namun tetap lebih tinggi dari negara-negara tetangga • Dampak sosial cukup terbatas
Ekonomi Indonesia ditengah krisis global Pertumbuhan mulai meningkat pada awal 2009 • Setelah mandeg pada akhir 2008, angka pertumbuhan triwulan menunjukan pemulihan pada paruh pertama 2009 • Ekspor pulih lebih cepat dari impor, menopang PDB • Permintaan domestik tetap kuat, ditopang belanja pemilu pada awal tahun dan kini belanja stimulus pemerintah (aggregate GDP growth) Sources: BPS via CEIC, World Bank
Ekonomi Indonesia ditengah krisis global …indikator lain juga menunjukan pemulihan Setelah kemerosotan pada 2008 akhir, sejumlah indikator menjukan pemulihan di awal 2009 Kepercayaan konsumen mencapai level-level tertinggi Permintaan thdp kendaraan bermotor mulai pulih Kegiatan industri mulaipulih Sources: BPS, GAI, PLN, ICA and Astra via CEIC, Danarakesa, World Bank
Gejolak ekstrim di pasar-pasar modal pada akhir 2008 membuat output mayoritas ekonomi merosot tajam Perekonomian global mulai kembali stabil dan pulih pada triwulan kedua Ekonomi Indonesia ditengah krisis global Pertumbuhan lebih kuat dari negara-negara lain (GDP growth,quarterly seasonally adjusted) Sources: CEIC, Haver Analytics, BPS,JP Morgan, World Bank
Yields pada utang Indonesia telah kembali pada level 2008 awal Spreads atas utang Indonesia meningkat tajam saat pasar modal bergejolak, dan Indonesia dinilai sangat rentan Volatilitas Indonesia juga dianggap lebih tinggi dari negara-negara lain Spreads utang Indonesia kini sudah pulih, dan dibawah level-level pasar emerging lainnya Ekonomi Indonesia ditengah krisis global Pasar-pasar modal mulai stabil (EMBI spreads on sovereign USD bonds) (local currency 5 year bond yields) Sources: JP Morgan, BI, CEIC, World Bank
Ekonomi Indonesia ditengah krisis global Pasar-pasar modal mulai stabil Rupiah, cadangan devisa telah kembali stabil Saat gejolak pasar mencapai puncak , depresiasi rupiah mencapai sepertiga nilai semula, sementara cadangan devisa turun drastis – sebelum kemudian pulih kembali Source: BI
Inflasi mendekati titik terendah Harga pangan yang lebih sangat menguntungkan rumah tangga miskin Inflasi inti tidak turun begitu jauh Kendati demikian, tingkat inflasi Indonesia tetap jauh diatas mitra-mitra ekspornya Ekonomi Indonesia ditengah krisis global Inflasi, pada titik terendah pun, tetap relatif tinggi Sources: BPS, CEIC< World Bank estimates of poverty basket inflation
Ekonomi Indonesia ditengah krisis global Dampak sosialnya terbatas • Tingkat kemiskinan nasional turun 14.2% • Pengangguran terbuka juga turun • Lapangan kerja meningkat lebih cepat daripada populasi usia kerja • Namun mayoritas pekerjaan berada disektor informal Source: BPS
% 2 1 Indonesia 0 Australia -1 Canada -2 France Spain -3 US GDP growth (Sep-08 to Mar-09) Netherlands UK -4 Italy Korea -5 Germany -6 Malaysia -7 Japan Taiwan -8 Mexico Thailand -9 0 4 8 12 16 20 24 % Medium- and high-tech manufacturing output (% GDP) Mengapa Indonesia berhasil menembus badai? (producers of capital and high-tech goods suffered larger falls in GDP) • Struktur ekonomi • Tidak terlalu tergantung pada ekspor – pasar domestik yang besar (ditambah dengan momentum) • Tidak banyak menghasilkan produk-produk teknolog tinggi , tapi lebih banyak menghasilkan komoditas Sources: IMF, CEIC, Thomson-Reuters, RBA, BPS,World Bank
Mengapa Indonesia berhasil menembus badai? Memasuki krisis dengan posisi kuat Sektor keuangan cukup kuat – tidak banyak dipengaruhi produk-produk kuangan kritis Kekuatan sektor swasta cukup rendah Utang publik rendah, posisi fiskal cukup kuat (central government budget deficit and debt levels) Sources: MoF and World Bank
Mengapa Indonesia berhasil menembus badai? Pemerintah pro-aktif Pengamanan pasar modal Belanja stimulus plus pemotongan pajak Keuangan publik (Central government budget balance and bank deposits at the end of the first half of each year, IDR trillions) Sources: Ministry of Finance and BI
Prospek: habis gelap, terbitlah terangPemulihan berangsur • Perekonomian global mulai kembali stabil ; diramalkan akan terjadi pemulihan berangsur pada tingkat pertumbuhan • Cina dan beberapa negara berkembang lainnya diramalkan akan memimpin gelombang pemulihan • Namun pertumbuhan global diramalkan akan tetap dibawah tingkat rata-rata ~5% (Annual growth ofIndonesia’s major export destinations) Source: World Bank
Prospek: habis gelap, terbitlah terangHarga komoditas , mengalami pemulihan walau tetap bergejolak • Harga komoditas internasional telah kembali ke level 2006 • Diramalkan akan terjadi pemulihan skala kecil (Index, July 2008 peak = 100) Source: World Bank
Prospek: habis gelap, terbitlah terang Artinya bagi Indonesia, sekarang dan kedepan • Indonesia pada posisi menguntungkan, tapi kondisi global yang melemah akan menurunkan prospek pertumbuhan sementara mempertahankan pertumbuhan juga membutuhkan usaha ekstra • Upaya mengentaskan kemiskinan akan mengalami penurunan • Defisit anggaran bisa lebih kecil dari anggaran yang ditawarkan pemerintah Budget deficit may well be smaller than government’s proposed budgets, suggesting greater scope for stimulatory spending • Scope to lock-in current low inflation rates Sources: BPS, CEIC, World Bank. World Bank projections
Prospek: habis gelap, terbitlah terang Namun masih ada sejumlah tantangan global • Tantangan jangka menengah adalah untuk melepaskan berbagai stimulus yang digunakan untuk menghadapi krisis : • Mengurangi stimulus fiskal dan beban utang negara maju menjadi lebih susah akibat penduduk yang semakin tua dan political will • Melepaskan stimulus moneter menjadi susah akibat ketidakpastian seputar lags (terlalu cepat berdampak buruk pada pemulihan, terlallu lambat dan inflasi melonjak) dan pergeseran dari inflasi produk ke volatilitas harga aset • Artinya volatilitas pasar modal kemungkinan akan tetap tinggi (kurs, harga komoditas, suku bunga, dsb.) • Indonesia sangat rentan • Volatilitas, dan dampaknya pada ekonomi, akan tetap lebih kecil dari akhir 2008 • Tantangan jangka panjang • Ketidakseimbangan global – membaik tapi tetap tinggi kareana negara-negara OECD lebih menghemat • Peralihan struktural ke harga energi dan modal dunia yang lebih tinggi – ditambah dengan harga karbon yg lebih tinggi?
Prospek: habis gelap, terbitlah terang …resiko-resiko yang berdampak pada outlook Indonesia • Skenario (Annual GDP growth) (Poverty rate) Sourcse: BPS, World Bank projections
Looking ahead to accelerating growthRising or floating Source: World Bank
Realizing the development agenda • Indonesia is poised for private sector driven investment and growth with the right policy improvements for the investment climate and complementary public investments • Indonesia can afford to spend more on these development priorities • Indonesia’s fiscal and debt position is strong… • …and there are resources to be had ifenergy subsidies are reduced
A big push on infrastructure – a two part strategy • Indonesia is ready for and needs some breakthroughs: • Easing the transport bottleneck: • the Trans-Java highway (trans Sumatra too?) • This could change global perceptions (Indonesia as a BRIC?) while being desirable in its own right • While delivering a big push at the local level by: • Building world-class cities by Investing in urban infrastructure (mass transport, housing, water and sanitation) in the key cities that drive Indonesian competitiveness • Revitalizing PDAMs to provide water and sanitation to Indonesia’s citizens (and especially a growing middle class) • But this will require providing resources and changing incentives – including through performance linked matching grants to Local Governments for roads/water/sanitation
Accelerating investment climate reforms and attacking coordination problems • Take a more aggressive stance toward facilitating domestic and foreign investment including • Lower entry barriers, including the time and cost to start a business, the Negative List (maintaining the positive improvements in the 2007 revision while relaxing restrictions in key sectors) • Lower operating costs with a focus on actionable steps to improve logistics, • Improve trade facilitation (replacing paper copies with a single electronic document and approval) through the National Single Window • and control the proliferation of non-tariff barriers that raise costs and reduce competitiveness • To solve difficult coordination problems success here might require a Regulatory Reform Commission with a broad mandate and authority to balance interests, address policy, coordination and implementation issues
…and the sectors with major reforms have experienced accelerat growth • Service sectors, many deregulated at the start of the decade, have been growing much faster than the rest of the economy • Partly this reflects the fact that telecoms, retailing and domestic airlines all experienced rapid growth • But partly that other sectors, especially mining and manufacturing have not been doing as well (average annual growth) Sources: BPS and World Bank
Putting in place a Social Protection System Consistent with Middle Income Status • Opportunities and Challenges • Indonesia has the resources and institutional capacity to develop effective SP systems • as demographic and epidemiological challenges mount • Key elements • Build proven and successful social assistance and poverty alleviation programs(PNPM, BOS, BLT,…) into a comprehensive social assistance program • Lay the groundwork for a future National Health Insurance System that is clear, feasible and affordable • And put in place a grand bargain between employers and workers on severance pay that provides worker’s security without discouraging job creation
But all of this will require a bigger push on institutional and civil service reforms • Replicate models of institutional reform underway (at the Ministry of Finance – especially Tax and Treasury) in other institutions with significant contact with the public—Customs, BPOM, Manpower, Trade and Industry… • Complement ongoing bureaucracy reforms at the institution level with a modernized regulatory framework and central institutional set-up for civil service policy making, regulation and management • Improve compensation, recruiting and promotion but link it to accountability • Allowing fit for function institutions (not one size fits all)
Indonesia Economic and Policy Update: Clearing Skies Shubham Chaudhuri Senior Economist 14 September 2009 LP3ES Jakarta Indonesia