250 likes | 502 Views
Bab 10. PENGELOLAAN KEUANGAN. ANGGARAN OPERASI DAN ANGGARAN MODAL.
E N D
Bab 10 PENGELOLAAN KEUANGAN
ANGGARAN OPERASI DAN ANGGARAN MODAL • Laporan laba rugi pro forma merupakan suatu alat yang penting untuk perencanaan operasi suatu bisnis di masa yang akan datang. Untuk menyiapkan sebuah laporan laba rugi pro forma, pada awalnya entrepreneur harus mempersiapkan anggaran operasi dan modal terlebih dahulu (Hisrich, Peter, & Shepherd; 2008).
Anggaran penjualan berisikan sebuah perkiraan selama beberapa bulan mengenai besarnya volume penjualan yang akan terjadi.
Setelah mengetahui besarnya volume penjualan yang akan terjadi selama beberapa bulan, langkah berikutnya adalah menghitung biaya-biaya yang terjadi.
Untuk sebuah bisnis yang bergerak di bidang manufaktur, biaya-biaya tersebut adalah biaya produksi. Biaya produksi mungkin saja didapat dari biaya-biaya yang timbul jika produksi yang dilakukan sendiri atau didapat dari biaya-biaya yang timbul dari melakukan sub-kontrak kepada produsen lainnya. Selain itu, untuk menghadapi kemungkinan fluktuasi permintaan dan fluktuasi biaya buruh langsung serta fluktuasi biaya bahan baku langsung, entrepreneur harus melakukan estimasi besarnya persediaan akhir yang dibutuhkan.
Laporan rugi laba pro forma hanya akan merefleksikan harga pokok produksi yang aktual sebagai biaya langsung. Anggaran tersebut dapat menjadi acuan untuk mengetahui besarnya kas yang diperlukan suatu bisnis yang memiliki tingkat persediaan yang tinggi atau suatu bisnis di mana permintaan berfluktuasi secara signifikan karena pengaruh musiman.
Daftar pertama yang dibuat adalah sebuah daftar yang berisikan biaya-biaya tetap seperti biaya sewa, biaya utilitas, biaya gaji, biaya bunga, biaya depresiasi, dan biaya asuransi.
Estimasi akan biaya-biaya tersebut dapat diketahui dari pengalaman pribadi atau perbandingan industri, atau melalui kontak langsung dengan broker-broker perumahan, agen-agen asuransi, dan konsultan-konsultan.
LAPORAN LABA RUGI PROFORMA • Langkah pertama untuk menyusun laporan rugi laba pro forma adalah dengan terlebih dahulu menghitung penjualan yang terjadi tiap bulan. Angka-angka tersebut mungkin saja diperoleh dari beberapa sumber seperti riset pemasaran, penjualan industri, dan beberapa pengalaman percobaan. Untuk meramalkan besarnya penjualan dapat digunakan beberapa teknik sebagai berikut: survei-survei mengenai keinginan untuk melakukan pembelian, pendapat-pendapat tenaga penjual, pendapat-pendapat ahli, atau data time series.
Atau memungkinan juga untuk mencari data keuangan awal di bidang industri yang sama untuk membantu peramalan tersebut. Bagi sebuah bisnis baru, untuk meningkatkan penjualan dibutuhkan waktu yang tidak cepat. Seiring dengan peningkatan penjualan, peningkatan biaya-biaya juga akan terjadi. Selain itu, peningkatan biaya-biaya dapat disebabkan adanya situasi tertentu pada periode tertentu.
Selain menyediakan proyeksi penjualan, laporan rugi laba pro forma juga menyediakan proyeksi-proyeksi dari semua biaya-biaya operasi tiap bulan di tahun pertama.
Biaya Penjualan • Sebagai contoh akan diambil biaya penjualan. Biaya perjalanan, komisi-komisi penjualan dan biaya hiburan termasuk biaya penjualan. Ketika terjadi pengembangan wilayah maka biaya perjalanan akan naik atau ketika tenaga penjual baru dipekerjakan oleh perusahaan maka komisi-komisi yang diberikan akan naik.
Harga Pokok Produksi • Untuk menghitung besarnya harga pokok produksi, cukup menghitung biaya variabel yang dibutuhkan untuk memproduksi sebuah unit dikalikan dengan jumlah unit yang terjual. Cara lain untuk menentukan harga pokok produksi adalah dengan menggunakan persentase penjualan standar industri.
Biaya Gaji dan Upah • Biaya gaji dan upah perusahaan yang terdapat pada laporan pro forma harus mencerminkan jumlah karyawan yang dipekerjakan serta perannya bagi organisasi. Ketika terdapat tambahan karyawan baru yang dipekerjakan untuk meningkatkan bisnis, tambahan biaya yang terjadi akan dimasukkan ke dalam laporan pro forma.
Penting bagi seorang entrepreneur dalam melakukan pertimbangan kenaikan biaya yang mungkin terjadi dikarenakan adanya beberapa kebutuhan tambahan. Kebutuhan-kebutuhan yang mungkin terjadi seperti penambahan tempat untuk area pergudangan, ikut serta di dalam eksibisi dan pameran dagang, dan meningkatkan asuransi.
Ada beberapa tagihan yang tidak tercermin atau tidak dapat terlihat pada laporan pro forma tersebut.
Arus Kas Proforma • Arus kas diperoleh dari hasil perbedaan antara kas yang sebenarnya diterima dengan kas yang sebenarnya dikeluarkan, sementara laba diperoleh dari hasil penjualan dikurangi dengan biaya-biaya yang terjadi.
Penjualan seringkali tidak dapat dianggap sebagai kas dikarenakan penjualan yang terjadi seringkali merupakan penjualan kredit, dimana pembayaran atas penjualan tersebut baru akan terjadi 30 hari ke depan.
Arus kas seringkali menjadi masalah yang dihadapi oleh entrepreneur dalam membentuk dan menjalankan sebuah bisnis baru. Banyak entrepreneur yang menggunakan laba sebagai ukuran sukses atas bisnis baru, tetapi jelas-jelas hal tersebut kurang baik apalagi jika ternyata arus kas yang terjadi adalah arus kas negatif.
Neraca Proforma • Neraca pro forma berisikan data-data proyeksi mengenai aset-aset, kewajiban-kewajiban, dan ekuitas yang dimiliki usaha baru. Neraca pro forma hanya akan menggambarkan keadaan bisnis pada waktu tertentu bukan pada periode tertentu, biasanya di akhir tahun.
Analisis Break Even • Biaya yang terdapat pada sebuah bisnis terbagi atas dua jenis, yaitu: biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap, biasa disebut juga sebagai biaya overhead, merupakan biaya-biaya yang tidak bervariasi dengan tingkat produksi atau penjualan sampai dengan tingkat produksi atau penjualan tertentu.
TC = TFC + TVC • Keterangan: • TC = Biaya Total • TFC = Total Biaya Tetap • TVC = Total Biaya Variabel
TC = TFC + TVC • Keterangan: • TC = Biaya Total • TFC = Total Biaya Tetap • TVC = Total Biaya Variabel
Analisis breakeven dapat dikalkulasikan menggunakan rumus sebagai berikut: BEP (Q) =TFC: (SP-VC) • Keterangan: • BE (Q) = Volume Titik Impas • TFC = Total Biaya Tetap • SP = Harga Jual • VC = Biaya Variabel