320 likes | 754 Views
STANDAR PENDIDIKAN DIII KEPERAWATAN INDONESIA TIM POKJA HPEQ – DIKTI Disampaikan oleh: Yupi Supartini, SKp MSc Ketua Umum Asosiasi Pendidikan Diploma Tiga Keperawatan Indonesia. Survei Data Dasar Pendidikan Keperawatan, 2010 di 33 Provinsi (Dikti kerja sm PPNI,AIPNI):
E N D
STANDAR PENDIDIKAN DIII KEPERAWATAN INDONESIA TIM POKJA HPEQ – DIKTI Disampaikan oleh: Yupi Supartini, SKp MSc Ketua Umum Asosiasi Pendidikan Diploma Tiga Keperawatan Indonesia
Survei Data Dasar Pendidikan Keperawatan, 2010 di 33 Provinsi (Dikti kerja sm PPNI,AIPNI): 1) 22,2% institusi memiliki rumusan visi, misi dan tujuan yang belum realistik, tidak memiliki strategi pencapaian visi; 2) 14,8% institusi tidak melakukan penjaminan mutu dengan benar; 3) 48,1% institusi tidak melakukan pelacakan lulusan; 4) 48,1% pengguna menyatakan lulusan belum sesuai dengan kebutuhan; 5) 25,6% kualifikasi dosen masih belum sesuai; 6) 63% institusi memiliki rasio dosen 1:30 dengan latar belakang pendidikan dosen belum sesuai dengan bidang keilmuan yang dikelolanya; dan 7) 70% manajemen isi atau proses masih rendah terutama penerapan kurikulum.
Upaya penjaminan mutu Penyelenggaraan pendidikan Perlu ditetapkan Standar Penyelenggaraan Pendidikan yg mengacu kepada Peraturan Perundang undang yg berlaku
ISI STANDAR Terdiri atas :Standar Pendidikan Diploma Tiga, Pendidikan Ners, Pendidikan Magister, Pendidikan Spesialis Keperawatan dan Program Pendidikan Doktor. Standar Pendidikan Keperawatan Indonesia sbgpenyetara mutu pendidikan yang harus dipenuhi oleh Institusi Pendidikan Keperawatan di Indonesia
Landasan Hukum 1.UU Nomor 20 Thn 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2.UU Nomor 14 Thn 2005 tentang Guru dan Dosen 3.UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan 4.UU Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi 5.PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan 6.PP Nomor 66 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelengggaraan Pendidikan 7.Permendiknas Nomor 28 Tahun 2005 : Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. 8.Kepmendiknas Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa. 9.Kepmendiknas Nomor 234/U/2000 tentang Pendirian Perguruan Tinggi 10.Kepmendiknas Nomor 045/U/ 2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi.
11.Permendiknas Nomor 63 Tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan. 12.Permendiknas Nomor 6 Tahun 2010 tentang Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. 13.Kepmenkes Nomor 148 Tahun 2010, tentang Registrasi dan Praktik Perawat 14.Permenkes Nomor 1796 Tahun 2011, tentang Registrasi Tenaga Kesehatan 15.SK Dirjen Dikti nomor 163/DIKTI/KEP/2007 tentang Penataan Kodifikasi Program Studi Pada Perguruan Tinggi ASEAN Mutual Recognition Arrangement on Nursing Services Tahun 2006
7 (tujuh) standar Standar 1.Visi, Misi, Tujuan, Sasaran & Strategi Pencapaian Standar 2.Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan Penjaminan Mutu Standar 3. Mahasiswa dan Lulusan Standar 4. Sumber Daya Manusia Standar 5. Kurikulum, Pembelajaran, & Suasana Akademik Standar 6. Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, Wahana Pembelajaran Klinik, serta Sistem Informasi Standar 7. Penelitian, Pengabdian/Pelayanan Kepada Masyarakat, dan Kerja Sama
STANDAR PENDIDIKAN DIII KEPERAWATAN Acuan untuk mutu Penyelenggaraan pendidikan D III Keperawatan
Kriteria standar 1: Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Strategi Pencapaian. • Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Strategi Pencapaian program pendidikan Diploma TigaKeperawatanjelas, realistik, salingberkaitandankonsistendengankurikulumdanrencanapengembangan institusi. • Strategi pencapaian sasaran dengan rentang waktu yang jelas dan didukung oleh dokumen. • Pemahaman visi, misi, tujuan, dan sasaran program studi oleh seluruh pemangku kepentingan internal (internal stakeholders): sivitas akademika (dosen dan mahasiswa) dan tenaga kependidikan.
Kriteria Standar 2: Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem pengelolahan dan Penjaminan Mutu • Tata Pamong • Uraian tugas pokok & fungsi setiap jabatan jelas dan tercantum dalam statuta institusi • Kepemimpinan yang terdiri dari Kepemimpinan operasional: • Pengelola program pendidikan diploma tiga keperawatan menjabarkan visi misi kedalam kegiatan operasional. • Kepemimpinan organisasi: • Pengelola program pendidikan diploma tiga keperawatan mampu melaksanakan fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian kepada seluruh unsur yang ada. • Kepemimpinan publik: • Pengelola program pendidikan diploma tiga keperawatan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak yang terkait dan menjadi rujukan bagi publik.
Sistem Pengelolaan 1.Memiliki Rencana Induk Pengembangan (RIP), Rencana Strategis (RENSTRA) serta Rencana Operasional (RENOP) 2.Memiliki kalender akademik 3.Memiliki mekanisme koordinasi yang jelas antara institusi pendidikan & wahana pembelajaran klinik dan komunitas. 4.Memiliki perencanaan program pembelajaran jelas dan memadai 5. Memiliki sistem monitoring dan evaluasi program Sistem Penjaminan Mutu 1.Memiliki satuan organisasi yang bertanggungjawab terhadap penjamin mutu 2.Standar manual prosedur mengacu pada Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan 3.Dokumen lengkap pelaksanaan penjaminan mutu program 4.Umpan balik untuk peningkatan mutu proses pembelajaran tdi sumber umpan balik, hasil umpan balik, dan tindak lanjutnya. 5.Memiliki program untuk menjamin keberlanjutan (sustainability) program studi
Kriteria Standar 3 : Mahasiswa dan Lulusan • Mahasiswa • 1.Calonmahasiswa berijasah Sekolah Menengah Umum /Madrasah Aliyah • 2.Memiliki pedoman seleksi penerimaan mahasiswa baru. • 3.Lulus seleksi ujian masuk perguruan tinggi. • 4.Rasio dosen tetap dan mahasiswa adalah 1:20 • 5.Tersedia layanan bagi mahasiswa yang dapat dimanfaatkan • untuk membina dan mengembangkan kreatifitas dan • penalaran, minat, bakat, seni, dan kesejahteraan. • Lulusan • 1.Lulus uji kompetensi yang diselenggarakan oleh lembaga uji • kompetensi profesi. • 2.Melakukan perekaman dan pelacakan data lulusan secara • terstruktur. • 3.Alumni berpartisipasi dalam mendukung pengembangan akademik dan non-akademik program studi
Kriteria Standar 4 : Sumber Daya Manusia • Ketua Program Studi Diploma Tiga • 1.Berkualifikasi minimal S2 keperawatan atau S2 Kesehatan dengan latar belakang pendidikan Ners. • 2.Maksimal berusia 61 tahun saat dilantik • 3.Memiliki jabatan fungsional akademik minimal Lektor. • 4.Memiliki kemampuan manajerial dan kepemimpinan • 5.Memiliki integritas diri yang baik dan dapat menjadi model peran.
Tenaga dosen 1.Pendidikan minimal S2 Keperawatan dan atau S2 Kesehatan dengan 2.latar belakang pendidikan Ners dengan rasio 3 : 1 3.Dosen memiliki Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN). 4.Dosen memiliki jabatan fungsional akademik minimal lektor 5.Memiliki sertifikat PEKERTI, dan atau AA (ancangan aplikasi) 6.Berpengalaman klinik minimal 2 tahun di bidang keperawatan 7.Kreatif, dedikatif, inovatif dan memiliki komitmen tinggi untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran mahasiswa baik di kelas maupun di wahana klinik dan komunitas. 8.Memiliki sertifikat dosen professional 9.Menghasilkan karya ilmiah yang dipublikasikan 10.Memiliki integritas diri yang dapat menjadi model peran sebagai dosen professional.
Dosen Tidak Tetap 1.Pendidikan minimal S2 di bidang keilmuan yang relevan dengan bidang ilmu yang diampu 3.Memiliki jabatan fungsional akademik minimal Lektor 4.Memiliki sertifikat pelatihan PEKERTI, dan atau AA (ancangan aplikasi) dan atau sertifikat sesuai bidang yang diampu. 4.Memiliki integritas diri yang dapat menjadi model peran sebagai Dosen.
Pembimbing Klinik 1.Berijasah minimal Ners dengan sertifikasi yang relevan dengan bidangnya 2.Memiliki STR (surat tanda registrasi) perawat 3.Memiliki pengalaman klinik minimal 3 tahun. 4.Memiliki sertifikat pelatihan pembimbing klinik 5.Memiliki integritas diri yang dapat menjadi model peran sebagai perawat professional. Tenaga kependidikan 1.Berijasah minimal D3 sesuai dengan area tugasnya. 2.Kreatif, dedikatif, inovatif dan memiliki komitmen tinggi untuk terlibat secara aktif sesuai dengan pekerjaannya.
Kriteria Standar 5 : Kurikulum, Pembelajaran & Suasana Akademik • a. Landasan Filosofis Kurikulum • Mencakup konsep sehat-sakit, etika keperawatan, keberagaman • budaya, hubungan perawat-klien, dan Caring (pengasuhan) • b.Ketentuan Tentang Kurikulum Pendidikan Program Diploma Tiga Keperawatan • 1.Beban studi antara 110-120 SKS, dengan masa pendidikan minimal • semester dan maksimal 10 semester • 2.Berbasis Kompetensi • 3.Perbandingan jam teori dan jam praktik adalah 30% dan 70%. Dari • 70% dijabarkan menjadi 30% praktika 70% praktik klinik dan • komunitas (minimaln 2000 jam) • 4.Muatan issue nasional 20%, antara lain: Perawatan HIV / AIDS, TBC, • Malaria, MTBS, penyakit akibat sanitasi lingkungan buruk, kematian • ibu dan anak. • 5.Sesuai Visi dan Misi yang mencirikan kekhasan dari institusi • 6.Melaksanakan praktik keperawatan sesuai standar kompetensi.
c.Proses Pembelajaran 1.Memperhatikan filosofi pendidikan dan metode pembelajaran yang berfokus pada mahasiswa (Student Centered Learning) 2.Sarana prasarana sesuai ketentuan. 3.Jumlah mahasiswa pada proses pembelajaran di kelas 40-50, tutorial 12-15, laboratorium 10-12, klinik 4-8 per ruang 4.Tersedia berbagai pedoman, antara lain: -Panduan Akademik. -Panduan Tugas akhir. -Rencana Pembelajaran. -Pedoman Kerja Mahasiswa. -Pedoman Praktik Laboratorium. -Pedoman Praktik Klinik dan Komunitas. -Modul pembelajaran. 5.Kegiatan pembelajaran dilakukan di kelas, laboratorium, perpustakaan, klinik dan komunitas. 6.Peran dan fungsi pendidik, meliputi: fasilitator, motivator, tutor, model peran , nara sumber dan pemberi umpan balik.
d.Evaluasi pembelajaran 1.Hasil belajar mahasiswa harus dievaluasi secara berkala meliputi evaluasi struktur, proses, dan hasil. 2.Sistem evaluasi kinerja mahasiswa berorientasi pada pencapaian kompetensi. 3.Hasil evaluasi dijadikan sebagai acuan pengembangan bagi mahasiswa, program pendidikan, dan penentuan beban studi selanjutnya.
e.SuasanaAkademik • 1.Tersedianya kebijakantertulisyang disusun oleh pimpinan institusi pendidikan tentangsuasanaakademika.l: otonomikeilmuan, kebebasanakademik, kebebasanmimbarakademik, kemitraandosen-mahasiswa. • 2.Ketersediaan dan kelengkapan jenis prasarana, sarana serta dana yang memungkinkan terciptanya interaksi akademik antara sivitas akademika. • 3.Interaksi akademik berupa program dan kegiatan akademik, selain perkuliahan dan tugas-tugas khusus, untuk menciptakan suasana akademik (seminar, simposium, lokakarya, bedah buku dll) • 4.Pengembangan perilaku kecendekiawanan (kemampuan untuk menanggapi dan memberikan solusi pada masalah masyarakat dan lingkungan). • 5.Tersedianya program pembekalan mahasiswa tentang etika • profesi, budaya keselamatan kerja dalam kegiatan • praktikum/praktik.
Kriteria Standar 6 : Pembiayaan, Sarana Dan Prasana Serta Sistem Informasi • Pembiayaan • 1.Biaya penyelenggaraan program pendidikan Diploma Tiga Keperawatan terdiri dari biaya operasional dan biaya investasi atau pengembangan yang dihimpun berasal dari berbagai sumber. • 2.Semua biaya terdokumentasi dengan baik • Terdapat anggaran pendapatan dan pengggunaan yang realistis yang didistribusi dalam rencana tahunan dan rencana 5 tahunan • 3.Rencana alokasi anggaran terdistribusi untuk kegiatan tridharma perguruan tinggi secara proporsional • 4.Terdapat rencana investasi untuk 5 tahun ke depan dengan sumber dana yang jelas, sesuai analisis kebutuhan dan prioritas
Sarana dan Prasarana 1.Ruang kuliah, tutorial, dan diskusi dengan ukuran minimal 1 m2/mahasiswa 2.Memiliki aula atau auditorium yang memadai dengan kapasitas minimal 100 orang. 3.Memiliki perpustakaan dengan koleksi buku-buku teks keperawatan minimal 165 judul, terbitan maksimal 5 tahun terakhir termasuk e-book, berlangganan jurnal keperawatan dalam negeri yang terakreditasi dan jurnal luar negeri, memiliki prosiding dalam 3 tahun terakhir, memiliki karya tulis/skripsi/tesis/disertasi.
Sar pras.. 4.Memiliki laboratorium keperawatan sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai (Keperawatan Dasar, Keperawatan Medikal Bedah, Keperawatan Gawat Darurat, Keperawatan Anak, Keperawatan Maternitas, Keperawatan Jiwa, dan Keperawatan Komunitas). 5.Memiliki Laboratorium komputer dengan rasio minimal satu PC untuk 10 mahasiswa serta memiliki akses internet 6.Memiliki laboratorium bahasa (opsional, bisa menyatu dengan laboratorium komputer). 7.Memiliki ruang konseling mahasiswa. 8.Ruang pimpinan, ruang administrasi akademik, ruang administrasi kepegawaian, dan ruang rapat
Sar pras.... 9.Ruang dosen per bagian atau kelompok keilmuan keperawatan dengan luas ruang dosen minimal 4 (empat) m2 per dosen yang dilengkapi alat kantor yang sesuai untuk masing-masing dosen. 10.Ruang tunggu dosen tamu 11.Ruang organisasi mahasiswa 12.Fasilitas pelayanan kesehatan 13.Fasilitas penunjang lain seperti kantin kampus, kamar ganti pakaian, kamar mandi untuk laki-laki dan wanita, ruang ibadah, gudang penyimpanan arsip atau alat, fotokopi dan sarana olah raga serta parkir kendaran. 14.Fasilitas pembelajaran meliputi; kursi mahasiswa, meja dan kursi dosen, komputer, LCD, Slideprojector, Audio system, dan papan tulis.
Wahana Pembelajaran Wahana Pembelajaran klinik (Rumah Sakit) 1.Wahana utama minimal RS kelas C terakreditasi 2.Wahana pendukung adalah beberapa RS tipe D sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai. 3.Ada bukti kerjasama (MoU). Wahana Pembelajaran di Komunitas: 1.Wahana pembelajaran di komunitas meliputi: institusi dan wilayah binaan berkaitan dengan kompetensi yang akan dicapai Institusi meliputi Puskesmas, Panti Wreda, Sekolah umum yang relevan 2.Wilayah binaan meliputi RT, RW, dan Desa/Kelurahan untuk melakukan praktik keperawatan di komunitas. 3.Memiliki Surat Kerjasama (MoU)
Sistem informasi 1.Fasilitas teknologi informasi untuk mengelola data dan informasi terkait dengan penyelenggaraan pendidikan yang dapat digunakan oleh dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan. 2.Tersedia jaringan internet yang memadai 3.Sistem administrasi manajemen menggunakan sistem informasi berbasis komputer yang terhubung jaringan 4.Perpustakaan didukung oleh sistem informasi manajemen perpustakaan yang dapat mendukung pencarian informasi dan koleksi perpustakaan.
Kriteria Standar 7 : Penelitian, Pelayanan/Pengabdian Kepada Masyarakat, Dan Kerja sama • Penelitian • 1.Memiliki unit penelitian dan pengabdian masyarakat • 2.Memiliki perencanaan penelitian dan pengabdian masyarakat yang baik dengan sumber dana yang jelas • 3.Menghasilkan penelitian • 4.Melibatkan mahasiswa dalam penelitian • 5.Hasil penelitian dipublikasikan • 6.Memiliki karya ilmiah yang telah memproleh HaKI
Pelayanan/pengabdian kepada Masyarakat 1.Memiliki unit pengabdian masyarakat 2.Melaksanakan pengabdian masyarakat 3.Memiliki perencanaan pengabdian masyarakat yang baik dengan sumber dana yang jelas 4.Melibatkan mahasiswa dalam pengabdian masyarakat Kerja sama 1.Memiliki kerjasama/kemitraan baik dalam negeri maupun luar negeri untuk pelaksanaan tridarma perguruan tinggi
Implikasi penting bagi Institusi Pendidikan Keperawatan/Prodi Keperawatan • Telaah posisi Prodi Keperawatan dalam kaitan dg Kapasitas untuk melaksanakan Tri Dharma PT pd tatanan Poltekkes (analysis SWOT ) • Telaah Visi, Misi dan Strategi Pencapaiannya • Membangun/meningkatkan kapasitas kepemimpinan di semua lini –> good governance • Memperjelas pola pengelolaan Pendidikan dalam siklus Proses yg berbasis pd Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi
e. Meningkatkan kapasitas dosen (secara individual) sesuai yg dipersyaratkan sebagai dosen profesional f. Evaluasi Kurikulum yg digunakan: Konten maupun proses pengembangannya g. Membangun/meningkatkan “academic atmosfir” yg dpt mewujudkan Pendidikan sbg Core Business Poltekkes h. Meningkatkan Kerja sama dlm pelaksanaan Tri Dharma & pengembangan Prodi dg semua stakeholder
PENUTUP Potensi Prodi yg ada menjadi satu kekuatan untuk Meningkatkan kapasitas menuju Pengelolaan pendidikan DIII Keperawatan yg terstandar Optimis dapat mencapai standar
TERIMA KASIH TERIMA KASIH