130 likes | 361 Views
MENJAWAB TANTANGAN PROFESI MELALUI ORGANISASI. Oleh Pengurus Pusat Sylva Indonesia disampaikan dalam kegiatan SEMINAR MAHASISWA KEHUTANAN INDONESIA Fakultas Kehutanan Universitas Haluoleo November 2013. Fakta yang Terjadi di Kehutanan.
E N D
MENJAWAB TANTANGAN PROFESI MELALUI ORGANISASI Oleh Pengurus Pusat Sylva Indonesia disampaikan dalam kegiatan SEMINAR MAHASISWA KEHUTANAN INDONESIA Fakultas Kehutanan Universitas Haluoleo November 2013
Fakta yang Terjadi di Kehutanan Eksploitasi kayu dari hutan alam produksi, pembukaan wilayah, dan pengembangan transmigrasi periode 1970-1990 Pelaksanaan kebijakan pembangunan hutan tanaman serta meningkatnya kebutuhan lahan hutan bagi pembangunan pertanian secara luas, pertambangan serta insfrastruktur ekonomi dan pemukiman (Kartodihardjo 2012) periode 1990-2010
Pertanyaan kritis? ? Pendidikan kehutanan sudah ada sejak dulu, namun faktanya kerusakan hutan masih saja terus terjadi ? Pendidikan kehutanan sebagai salah satu penyebabnya?
Mengungkap Pendidikan Kehutanan Pendidikan mempengaruhi sikap dan pola pikir Pendidikan kehutanan mengajarkan ilmu pengetahuan kehutanan Ilmu pengetahuan kehutanan telah terspesialisasi menjadi scientific forestry
The Forest First Scientific Forestry (Lang dan Pye 2001 dalam Safitri 2012) Merupakan paradigma yang memisahkan hutan dari kehidupan masyarakat setempat, dari ekonomi pedesaan dan menjadikan kekayaan hutan sebagai alat memenuhi kebutuhan industri yang disokong dan digerakkan negara. Khan (2011) Perundangan kehutanan Indonesia memperlihatkan ciri-ciri atau karakteristik yang identik dengan aliran pemikiran the forest first yaitu memahami hutan sebatas sifat alami dan biofisiknya saja.
Pengaruh Scientific Forestry The forest first mendukung berkembangnya Scientific Forestry Cenderung menjadikan rimbawan berbondong-bondong mempelajari hal-hal teknis saja Pola pokir menjadi kaku dan berkacamata kuda
Kacamata Kuda Pengelolaan Hutan 1 Pengelolaan hutan hanya didasarkan pada ilmu teknis 2 Enggan untuk mengikutsertakan ilmu yang dianggap diluar ilmu kehutanan 3 Merasa cukuphanyadengan ilmu kehutanan saja dapatmembuat hutan lestari
Merasa nyaman dan cukup dengan ilmu yang dimiliki sehingga tertutup dengan ilmu lain untuk menyelesaikan masalah kehutanan membawa seseorang kedalam keadaan terhipnotis oleh ilmu pengetahuannya. Hipnotis Ilmu Pengetahuan
Contoh Kasus Ilmu teknis manajemen hutan sangat baik diterapkan (perencanaan, penanaman, pemeliharaan, pemanenan, pengaturan hasil, legalitas, dan perizinan) 1 Perhutani 3 Masih saja terus terjadi konflik 2 Seminar Kehutanan kebanyakan hanya membicara kehutanan dari sudut pandang kehutanan saja (narasumber dan peserta) Ego Kehutanan dan logika pendidikan yang kurang tepat
1 2 3 Goal Harapan Transdisciplinary Sadar dari hipnotis Belajar dan menggugat Lestari untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat Pendidikan yang membangun jiwa Education heart vs Education brain (Prof. Soetandyo Wignjosoebroto) Transdisciplinary Scientific Forestry
Ekonomi Tambang Pertanian Sosial, budaya, kelembagaan Biofisik dan Teknologi Hukum
Bagaimana di Level Mahasiswa Terus baca, belajar, dan Gugat Baca : Tersurat dan Tersirat Belajar : Terus perdalam pemahaman kita, belajar dengan siapa saja, dan ilmu apa saja (bodoh saja belum kok ngaku pintar) -> Ilmu dan kehidupan itu dinamis. Gugat: Diskusi/implementasi/demonstrasi. Orang Terpilih Mahasiswa adalah orang terpilih dan orang terpilih tidaklah diciptakan untuk dirinya sendiri namun untuk orang lain Sylva Indonesia adalah bagian kecil saja dari proses ini, menyiapkan diri kita untuk orang lain dan bangsa ini
“Semua tempat adalah sekolah dan semua yang ditemui adalah guru, jangan berhenti belajar dan menggugat” Terimakasih