180 likes | 489 Views
Clean Coal Technology. Recht Dian (28127) Aisyah Velasofi (31637) Yogi Legawan (29276) Mulyana Karim (31710) Ridwan Herdiawan (30547) Nur Huda S K(31753) Cahyo Prasetyo (30930) Shofiah hayati (31965) Irpan Saripudin (31020) Fajar Prasetya (32041)
E N D
Clean Coal Technology Recht Dian (28127) AisyahVelasofi (31637) Yogi Legawan (29276) MulyanaKarim (31710) RidwanHerdiawan (30547) Nur Huda S K(31753) CahyoPrasetyo (30930) Shofiahhayati (31965) IrpanSaripudin (31020) FajarPrasetya (32041) BayuBuana N (31267) PutikDiraramanti (32143) ArstiyanRasmiyarso (31561) Ahmad Aji (32257) HafiqWijanarko (32299) “Clean it then burn it” Technology
IGCC • IGCC (Integrated Gasification Combined Cycle) adalah sistem pembangkit listrik yang terintegrasi yang memanfaatkan gas sintetik hasil gasifikasi batubara. • Efisiensi pembangkit IGCC berkisar antara 38-45%, lebih besar sekitar 5-10% dari PLTU konvensional
Heat Recovery ASU Gas Treatment Gasification Plant Feedstock CO+ H2O → H2+ CO2 Oxygen Steam Water Saturator CO2 Air Sulphur 2H2S+O2→ 2H2O + 2S Nitrogen ‘Shift’ Sulphur and CO2 Removal 2C+ O2 → 2CO Boiler Feedwater 2H2O → 2H2+ O2 Heat Recovery Steam Generator H2+ S → H2S Frit Gas Turbine S Steam Turbine Combined Cycle Gas Turbine Boiler Feedwater S
Prinsipkerjadari IGCC • Perpaduan teknologi gasifikasi batubara dan proses pembangkitan uap. Gas hasil gasifikasi batubara mengalami proses pembersihan sulfur dan nitrogen. • Sulfur yang masih dalam bentuk H2S dan nitrogen dalam bentuk NH3 lebih mudah dibersihkan sebelum dibakar dari pada sudah dalam bentuk oksida dalam gas buang. • Sedangkan abu dibersihkan dalam reaktor gasifikasi. • Gas yang sudah bersih ini dibakar di ruang bakar dan kemudian gas hasil pembakaran disalurkan ke dalam turbin gas untuk menggerakkan generator. • Gas buang dari turbin gas dimanfaatkan dengan menggunakan HRSG (Heat Recovery Steam Generator) untuk membangkitkan uap. • Uap dari HRSG (setelah turbin gas) digabungkan dengan uap dari HRSG (setelah reaktor gasifikasi) digunakan untuk menggerakkan turbin uap yang akan menggerakkan generator
Gas sintetis yang digunakan berasal dari reaktor-reaktor gasifikasi batubara. Prosesnya dibedakan menjadi dua berdasarkan eksploitasi batubaranya, yaitu: • Non-eksploitasi: UCG • Eksploitasi
Non-eksploitasi • UCG (Packed Bed) • UCG adalah proses gasifikasi batubara secara insitu. Batubara dikonversi ke dalam bentuk gas dibawah tanah dengan cara menginjeksikan suatu oksidan (uap dan oksigen) yang bertekanan tinggi ke dalam lapisan batubara pada suatu pipa yang disebut dengan pipa injeksi. Lalu gas hasil reaksi digiring keluar melalui pipa produksi. Hasil keluarannya adalah H2 dan CO. Pada proses UCG, reactor gasifikasinya adalah di bawah tanah yaitu di lapisan batubara itu sendiri.
Eksploitasi • Maksud dari eksploitasi disini adalah batubara dieksploitasi terlebih dahulu baru diproses menjadi syngas di reaktor gasifikasi, reaktor-reaktor tersebut adalah: • Fixed bed • Fluidized bed • Entrained flow bed • Proses gasifikasi batubara berdasarkan sistem reaksinya dapat dibagi menjadi empat macam
Fixed bed • Dalamfixed bed, serbukbatubara yang berukuranantara 3 - 30 mm diumpankandariatasreaktordanakanmenumpukkarenagayaberatnya. Uapdanudara (O2) dihembuskandaribawahberlawanandenganmasukanserbukbatubaraakanbereaksimembentuk gas. ReaktortipeinidalamprakteknyamempunyaibeberapamodifikasidiantaranyaadalahprosesLurgi, British Gas danKILnGas.
Fluidized bed Proses yang menggunakan prinsip fluidized bed adalah High-Temperature Winkler, Kellog Rust Westinghouse dan U-gas. Dalam fluidized bed gaya dorong dari uap dan O2 akan setimbang dengan gaya gravitasi sehingga serbuk batubara dalam keadaan mengambang pada saat terjadi proses gasifikasi. Serbuk batubara yang digunakan lebih halus dan berukuran antara 1 - 5 mm
Entrained flow bed • Dalamentrained flow serbukbatubara yang berukuran 0.1 mm dicampurdenganuapdan O2sebelumdiumpankankedalamreaktor. Prosesinitelahdigunakanuntukmemproduksi gas sintetisdengannamaprosesKoppers-Totzek • Proses yang sejeniskemudianmunculsepertiproses PRENFLO, Shell, Texaco dan DOW
molten iron bath • Proses molten iron bath merupakan pengembangan dalam proses industri baja. • Serbuk batubara diumpankan ke dalam reaktor bersama-sama dengan kapur dan O2. Kecuali proses molten iron bath semua proses telah digunakan untuk keperluan pembangkit listrik.
PerbandinganOperasional PLTU Batubara Konvensionaldengan IGCC (700 MW) 73 % C; 1.2 % S; 10 % ash; Hu = 25000 kJ/kg; IGCC : 98 % desulphurization; conventional power plant : 200 mg/m3 SO2 in flue gas; dry
Kesimpulan • Dalamsistem IGCC, sekitar 95 - 99 % darikandungan sulfur dalambatubaradapatdihilangkansebelumpembakaran. • NOXdapatdikurangisebesar 70 - 93 % dan CO2dapatdikurangisebesar 20 - 35 % (emisinyaberkisarantara 0.75 - 0.85 kg CO2/kWh) dibandingkandengan PLTU batubarakonvensional. • Dengantingkatemisi yang rendahmakadapatuntukmencegahterjadihujanasamkarenaemisipolutan SO2dan NOXsertamencegahterjadinyapemanasan global karenaemisi CO2.