830 likes | 1.7k Views
METODE PENELITIAN 2 SKS - WAJIB. MINGGU 8: QUALITATIVE RESEARCH PENGUKURAN VARIABEL PENELITIAN & DISAIN KUESIONER. SUB TOPIK & TIK. Sub Topik: Definisi operasional variabel penelitian Pengukuran variabel penelitian Skala ukur Tujuan Instruksional Khusus:
E N D
METODE PENELITIAN2 SKS - WAJIB MINGGU 8: QUALITATIVE RESEARCH PENGUKURAN VARIABEL PENELITIAN & DISAIN KUESIONER
SUB TOPIK & TIK • Sub Topik: • Definisi operasional variabel penelitian • Pengukuran variabel penelitian • Skala ukur • Tujuan Instruksional Khusus: • Mahasiswa mampu menunjukkan operasionalisasi variabel penelitian yang menjadi dasar pengumpulan data empirik.
PENGUKURAN VARIABEL (1) • Pengukuran Variabel terdiri dari 2 konsep pokok (Neuman, 1994): • Konseptualisasi • Operasionalisasi • Obyek yang dapat diukur secara fisik dengan menggunakan instrumen (alat ukur) yang dikalibrasi tidak mempunyai masalah pengukuran
PENGUKURAN VARIABEL (2) • Beberapa fenomena fisiologis manusia (tekanan darah, denyut nadi, temperatur tubuh) serta atribut fisik (tinggi & berat badan) dapat diukur dengan menggunakan alat ukur (instrumen) yang tepat • Tetapi, tidaklah mudah untuk mengukur hal-hal subyektif yang berhubungan dengan manusia (perasaan, sikap, persepsi)
Konsep/Konstruk Abstrak Tingkat Konseptual (Teori) Konseptualisasi Definisi Konseptual Tingkat Operasional Operasionalisasi Indikator/Ukuran Tingkat Empiris
PENGUKURAN VARIABEL (4) • Salah satu cara untuk mengukur hal-hal yang subyektif ialah dengan mengurangi tingkat keabstrakan menjadi perilaku yang dapat diamati • Contoh: • Konsep “haus” adalah abstrak, tetapi perilaku orang yang sedang haus dapat diamati & diukur dari jumlah minuman yang diminum. • Proses penurunan konsep yang abstrak sehingga dapat diukur disebut operasionalisasi konsep
DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL (1) • Dapat dilakukan dengan melihat pada dimensi perilaku atau sifat suatu konsep & selanjutnya menjabarkan ke dalam elemen yang dapat diamati & diukur • Konsep Dimensi Elemen
DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL (2) • Menurut Cozby (1993), pendefinisian variabel secara operasional akan memaksa peneliti untuk mendiskusikan konsep-konsep yang abstrak menjadi istilah yang kongkrit (dapat diukur) • Definisi operasional variabel dapat membantu peneliti dalam mengkomunikasikan idenya kepada orang lain
DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL (3) • 3 pola penentuan definisi operasional variabel (Lubis): • Berdasarkan kegiatan: • kegiatan yang harus dilakukan agar hal yang didefinisikan dianggap telah terjadi • Contoh: pemalas adalah orang yang tidur minimal 60 jam per minggu • Berdasarkan operasi yang dilakukan obyek: • Menunjukkan bagaimana hal yang didefinisikan beroperasi • Contoh: tukang tik yang mahir adalah yang sanggup mengetik tanpa melihat papan keyboard
DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL (4) • Berdasarkan tampaknya obyek: • menunjukkan bagaimana obyek nampak (kelihatan) • Contoh: mangga yang mentah dagingnya berwarna putih & kulitnya berwarna hijau
Konsep Belajar Dimensi Dimensi Dimensi Pemahaman Pengingatan Penerapan Menjawab pertanyaan2 dengan benar Mengingat materi setelah beberapa saat Memecahkan masalah menggunakan konsep2 yang dipahami dan diingat Memberikan contoh2 yang tepat Elemen Mengintegrasikan dengan materi2 lain yang masih relevan Elemen Elemen
SKALA PENGUKURAN • Mampu membedakan individu-individu berdasarkan variabel • Skala merupakan suatu alat atau mekanisme yang digunakan untuk membedakan variabel-variabel penelitian • Skala bisa merupakan suatu alat ukur yang kasar yang hanya dapat menggolongkan individu-individu berdasarkan variabel-variabel tertentu; atau bisa juga suatu alat ukur yang dikalibrasi sehingga variabel tertentu dapat diukur dengan tingkat kecanggihan yang bervariasi
JENIS – JENIS SKALA (1) • 4 jenis pokok dari skala: • Nominal, Ordinal, Interval, Rasio • Tingkat kecanggihan skala makin meningkat dari skala nominal ke skala rasio • Dengan tingkat kecanggihan skala yang semakin tinggi, maka kekuatan skala tersebut juga semakin meningkat, dalam arti informasi yang lebih rinci dapat diperoleh pada variabel-variabel penelitian
JENIS – JENIS SKALA (2) • Dengan skala yang semakin kuat, maka analisis data yang semakin canggih juga dapat dilakukan sehingga dapat memberikan jawaban-jawaban yang lebih berarti bagi pertanyaan-pertanyaan penelitian (research questions)
SKALA NOMINAL (1) • Skala nominal menggunakan simbol-simbol dalam bentuk nama-nama yang digunakan untuk menempatkan suatu objek ke dalam suatu kategori atau kelompok • Contoh: • Untuk variabel jenis kelamin, responden dibagi menjadi dua golongan, yaitu laki-laki dan perempuan. Kedua kelompok ini dapat diberi kode 1 dan 2, tetapi angka tersebut hanya berfungsi sebagai label kategori yang sederhana & enak digunakan. Angka tersebut tidak mempunyai nilai
SKALA NOMINAL(2) • Persyaratan kategori yang digunakan pada skala nominal: • Mutually exclusive • Collectively exhaustive • Informasi yang dapat dihasilkan dari skala nominal adalah dengan menghitung frekuensi atau persentase • Contoh:
SKALA ORDINAL(1) • Skala ordinal: • Tidak hanya menggolongkan variabel sedemikian rupa untuk menunjukkan perbedaan kualitatif di antara berbagai kategori (kelompok), tetapi skala ini juga menyusun urutan (ranking) kategori tersebut. • Mengurut berbagai obyek yang diukur tanpa menjelaskan sampai seberapa jauh jarak perbedaan di antara mereka • Contoh: • Responden diminta menyatakan preferensinya dengan cara menentukan urutan berdasarkan tingkat kepentingan dari 5 karakteristik yang berbeda dari suatu jabatan.
SKALA ORDINAL(2) • Skala ordinal akan membantu peneliti untuk menentukan persentase responden yang berpendapat bahwa karakteristik 1 adalah yang paling penting; persentase responden yang menyatakan karakteristik 2 yang penting, dst. • Hal tersebut memberikan informasi mengenai karakteristik jabatan yang dianggap paling penting oleh mayoritas • Skala ordinal memberikan lebih banyak informasi daripada skala nominal. • Skala ordinal tidak saja menangkap perbedaan pada berbagai kategori, tetapi juga memberikan beberapa informasi tentang bagaimana responden membedakan item tersebut dengan cara menentukan urutannya.
SKALA INTERVAL • Skala interva: • Mengurut kategori-kategori dengan jarak (interval) antar kategori adalah sama. Skala interval tidak memiliki tititk 0 yang sebenarnya • Contoh: • Temperatur yang diukur menggunakan skala Celcius merupakan skala interval oleh karena perbedaan (interval) antara 20C dan 50C adalah sama besarnya dengan perbedaan antara 570C dan 600C. • Karena jarak antar kategori adalah sama, maka operasi penambahan atau pengurangan dan perhitungan nilai rata-rata dapat dilakukan. Tetapi, kita tetap tidak dapat melakukan operasi perkalian atau pembagian
SKALA RASIO • Skala Rasio: menyatakan sesuatu yang dibagi oleh sesuatu yang lain. • Pengukuran rasio merupakan satu-satunya pengukuran yang memungkinkan kita untuk melakukan operasi pembagian • Skala rasio merupakan skala interval dengan nilai 0 yang sebenarnya (mutlak), dalam arti angka nol memiliki makna bahwa kita sama sekali tidak memiliki sesuatu • Skala rasio merupakan skala yang paling kuat di antara keempat skala ukur karena memiliki angka 0 yang asli (serta mengandung semua sifat dari ketiga skala yang lain
PENGEMBANGAN SKALA (1) • Pengukuran variabel melibatkan 2 hal: • pendefinisian secara operasional variabel-variabel tersebut • penggunaan skala-skala yang tepat. • Pada saat kita memutuskan untuk menggunakan skala interval yang akan menunjukkan besarnya perbedaan, kita harus memutuskan banyaknya titik dalam skala yang semestinya digunakan (5, 7, 9 atau lainnya) serta angka-angka yang digunakan dalam skala
PENGEMBANGAN SKALA (2) • Elmore & Beggs (1975): • Penelitian menunjukkan bahwa skala yang menggunakan 5 titiksama baiknya dengan skala yang menggungkan jumlah titik yang lain, dan peningkatan jumlah titik pada suatu skala “rating” tidak meningkatkan keandalan skala tersebut (Sekaran, 2000)
POSISI PENGUMPULAN DATA PADA PETA PROSES PENELITIAN(SEKARAN, 2000)
KUESIONER • Kuesioner: • Satu set pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada responden & responden me-record jawaban yang diberikan pada kuesioner tersebut • Mekanisme pengumpulan data yang efisien ketika peneliti mengetahui secara pasti kebutuhan apa yang diharapkan & bagaimana mengukur variabel yang diteliti • Metoda penyampaian kuesioner disampaikan: • Secara langsung (personal) • Melalui mail
KUESIONER DISAMPAIKAN SECARALANGSUNG • Tepat untuk dilakukan pada kondisi langsung • Survei dilakukan pada area yang terbatas • Adanya keinginan & kemampuan dari organisasi yang diteliti • Keuntungan: • Waktu yang singkat • Dimungkinkan adanya klarifikasi • Peneliti dapat mengenalkan topik penelitian & memotivasi responden • Lebih murah & lebih singkat waktunya • Skill yang dibutuhkan lebih rendah
KUESIONER DISAMPAIKAN MELALUI SURAT • Keuntungan: • Survei dapat meng-cover area penelitian yang luas • Responden dapat mengisi kuesioner dengan lebih nyaman • Kelemahan: • Tingkat pengembalian kuesioner sangat rendah • Keraguan responden sulit untuk diklarifikasi • Sulit untuk mencapai sampel yang representatif • Teknik-teknik untuk meningkatkan pengembalian • Mengirimkan follow-up letters • Menyertakan sejumlah kecil insentif moneter • Menyertakan amplop pengembalian kuesioner • Membuat kuesioner sependek mungkin
KUESIONER (PENDIDIKAN RENDAH) (1) • Menambahkan ilustrasi gambar • Peneliti mengarahkan responden dalam memahami isi kuesioner • Petunjuk desain kuesioner • PRINCIPLES OF WORDING • Isi & tujuan kuesioner: • Jika variabel yang dipilih bersifat subjektif maka pertanyaan yang diajukan harus meliputi dimensi dan elemen dari konsep yang ditanyakan (Lazarsfeld, 1935; Payne, 1951)
KUESIONER (2) • Isi & tujuan kuesioner: • Jika variabel yang akan ditanyakan adalah variabel objektif, maka pertanyaan tunggal yang bersifat langsung (single direst question), merupakan teknik yang tepat untuk digunakan • Pemilihan kata & bahasa dari kuesioner: • Bahasa yang digunakan pada kuesioner harus mendekati level pemahaman dari responden • Level kata-kata yang dipilih bergantung kepada: • level pendidikan dari responden • penggunaan terminologi & idiom yang difahami
KUESIONER (3) • Level kata-kata yang dipilih bergantung kepada: • kerangka referensi dari responden mengenai permasalahan yang ditanyakan • Tipe & bentuk pertanyaan: • Tipe pertanyaan: • Pertanyaan terbuka: Pertanyaan terbuka memungkinkan responden memberikan jawaban dengan cara mereka masing-masing
KUESIONER (4) • Contoh: • Menanyakan kepada responden 5 hal yang paling menarik dari pekerjaan mereka • Menanyakan hal-hal yang paling penting bagi responden dalam memilih layanan suatu restoran, dll. • Pertanyaan tertutup: • Sebagai kontras dari tipe pertanyaan sebelumnya, tipe ini meminta responden untuk membuat pilihan-pilihan dari sekumpulan alternatif yang telah ditentukan oleh peneliti
KUESIONER (5) • Contoh: • Peneliti memberikan 30 karakteristik yang mungkin mempengaruhi pilihan responden dan meminta responden untuk memilih 5 karakteristik yang paling penting. • Setiap item pada kuesioner yang menggunakan skala nominal, ordinal, rasio, & skala Likert termasuk dalam bentuk pertanyaan tertutup
KUESIONER (6) • Kelebihan dari tipe pertanyaan tertutup: • Pertanyaan tertutup membantu responden untuk memberikan keputusan secara lebih cepat. • Peneliti dapat mengkode informasi yang diberikan dengan lebih mudah sehingga dapat digunakan pada analisis berikutnya • Catatan: • Perlu diperhatikan bahwa pertanyaan yang diberikan adalah mutually exclusive & collectively exhaustive, sehingga tidak ada overlapping yang dapat membingungkan responden
KUESIONER (7) • Untuk mengakomodasikan alternatif jawaban yang berbeda, kuesioner yang diajukan dapat diakhiri dengan pertanyaan terbuka mengenai hal-hal yang tidak tercakup pada alternatif yang diberikan
BENTUK PERTANYAAN (1) • Pertanyaan dengan kalimat negatif & kalimat positif • Kuesioner yang baik sebaiknya terdiri dari kalimat negatif & positif • Jadi, dibandingkan membahasakan seluruh pertanyaan dalam kalimat positif, disarankan agar diselipkan beberapa kalimat negatif. Hal ini dapat meminimasi kecenderungan responden untuk secara mekanis melingkari jawaban pada salah satu sisi skala
BENTUK PERTANYAAN (2) • Penggunaan doubel negatif & penggunaan yang berlebihan dari kata tidak & hanya harus dihindari pada pertanyaan berbentuk negatif karena dapat membingungkan responden • Doubled-barreled questions: • Pertanyaan yang dapat memberikan jawaban yang berbeda dari setiap bagian pertanyaan yang diajukan • Contoh: • Apakah Anda pikir produk yang ditawarkan memiliki pasar yang baik & produk tersebut akan terjual dangan baik?
BENTUK PERTANYAAN (3) • Pertanyaan yang bersifat ambigue akan mebingungkan responden dalam menangkap maksud pertanyaan tersebut secara tepat • Contoh: • Pada kondisi apa Anda akan menganggap diri Anda bahagia? • Recall-dependent questions: • Pertanyaan yang meminta responden untuk mengingat peristiwa yang terjadi di masa lalu
BENTUK PERTANYAAN (4) • Recall-dependent questions: • Misalnya seorang pekerja diminta untuk menggambarkan kondisi saat dia pertama kali bekerja 20 tahun yang lalu (dia bekerja di departemen apa dan untuk berapa lama) • Leading questions: • Pertanyaan yang dapat mengarahkan kepada jawaban yang diharapkan oleh peneliti harus dihindari • Loaded Questions: • Bentuk pertanyaan yang bias lainnya, yaitu pertanyaan yang disertai dengan terminologi yang bermuatan emosional
BENTUK PERTANYAAN (5) • Panjang Pertanyaan: • Pertanyaan yang sederhana & singkat lebih diinginkan dibandingkan pertanyaan yang panjang. Suatu pertanyaan atau statement pada kuesioner sebaiknya tidak melebihi 20 kata (Horst, 1968; Oppenheim, 1986) • Urutan pertanyaan: • Pendekatan funnel approach ini (Festinger & Katz, 1966), memfasilitasi kemudahan & smooth progress bagi responden dalam melalui item-item yang ada pada kuesioner
BENTUK PERTANYAAN (6) • Dua pertanyaan positif & negatif yang memuat item yang sama tidak sepatutnya diletakkan secara berurutan. Jika hal itu digunakan untuk menguji konsistensi responden, maka pertanyaan tersebut harus diletakkan sejauh mungkin • Informasi personal: • Informasi personal memuat informasi mengenai: usia, level pendidikan, status pernikahan, pendapatan, dll. Jika tidak betul-betul diperlukan, jalan terbaik adalah tidak mencantumkan identitas dari responden
BENTUK PERTANYAAN (7) • Principles of measurements: • Prinsip ini harus dipenuhi untuk menjamin bahwa data yang dikumpulkan sesuai untuk menguji hipotesis yang diajukan atau untuk menjawab permasalahan penelitian yang telah ditentukan. • Prinsip ini terdiri dari beberapa aspek yaitu: • Kategorisasi variabel • Coding • Skala dan penskalaan • Reliabilitas dan validitas
BENTUK PERTANYAAN(8) • Penampilan umum kuesioner: • Hal yang harus diperhatikan adalah bagaimana kuesioner yang disampaikan terlihat menarik • Sebuah kuesioner yang menarik & apik dengan pengantar yang sesuai, instruksi & pertanyaan yang terurai dengan baik serta alternatif respon yang diberikan akan memudahkan responden untuk menjawab item yang ada pada kuesioner • Elemen-elemen yang penting: • Pengantar yang baik • Pengorganisasian pertanyaan, pemberian instruksi & petunjuk pengisian, serta kesejajaran tulisan • Penutup kuesioner
Structure Strategy System Shared Values Style Skills Staff Kerangka 7S McKinsey & Co