790 likes | 2.08k Views
EVALUASI KEMAMPUAN LAHAN. Bahan kajian MK STELA smno fpub juni 2013. PENDAHULUAN. Lahan: bagian bentang alam (lansekap) yang mencakup pengertian lingkungan fisik: termasuk iklim, topografi, hidrologi & keadaan vegetasi alam
E N D
EVALUASI KEMAMPUAN LAHAN Bahankajian MK STELA smnofpubjuni 2013
PENDAHULUAN • Lahan: bagian bentang alam (lansekap) yang mencakup pengertian lingkungan fisik: termasuk iklim, topografi, hidrologi & keadaan vegetasi alam • Pemanfaatan lahan sudah semakin intensif, sehingga sebagian besar telah melampaui daya dukungnya. • Ada upaya untuk mengetahui kelas kemampuan lahan dan kelas kesesuaian lahannya.
Daya Dukung Lahan • Menunjukkan kemampuan suatu lahan untuk penggunaan tertentu • Misal: • Kebutuhan pangan, • Kebutuhan pakan ternak, • Ketersediaan air, dll • Contoh: • Lahan sawah di Kota Malang hanya mampu menyediakan pangan (beras) bagi 200000 jiwa, sehingga sisanya harus mendatangkan dari luas Kota Malang
Untuk mengetahui daya dukung lahan tersebut sering digunakan analisis kemampuan penggunaan lahan (KPL). • KPL ini sebenarnya dikembangkan untuk tujuan konservasi tanah, tetapi rekomendasi penggunaannya dapat menyiratkan berapa luas lahan yang masih layak untuk tujuan tertentu.
INVENTARISASI Bentuk lahan Batuan Tanah Lereng Erosi Upaya konservasi tanah Penutupan lahan/ Penggunaan lahan Tabulasi dan plot inventarisasi faktor tunggal dan majemuk SISTEM SURVEI SUMBERDAYA LAHAN Informasi Iklim dan Hidrologi PENILAIAN KEMAMPUAN PENGGUNAAN LAHAN (KPL) Kelas Sub Kelas Satuan Plot dan Tabulasi KPL DATA SOSIAL EKONOMI Diagram kerangka survei sumberdaya lahan PENGGUNAAN LAHAN YANG DIREKOMENDASIKAN UNTUK PERENCANAAN PENGELOLAAN DAS TERPADU
DEFINISI “KEMAMPUAN LAHAN” adalah kemampuansuatulahanuntukdigunakansebagaiusahapertanian yang paling intensftermasukpenentuantindakanpengelolaannya, tanpamenyebabkanlahantersebutmenjadirusak. Pembatas Ber-beda2 Kemampuan Berbeda Sifat Lahan Berbeda
KPL = KEMAMPUAN PENGGUNAAN LAHAN • KPL = Sistem klasifikasi lahan yang dikembangkan terutama untuk tujuan konservasi tanah • Mempertimbangkan kelestarian lahan dalam menopang usaha pertanian secara luas : budidaya tanaman, padang rumput, agroforestry.
Hirarki KlasifikasiKemampuanLahan(Stallings, 1957) Ada 2 DIVISI (1) Dapat diusahakan dan (2) Tidak dapat diusahakan [untuk PERTANIAN] Ada 8 KELAS , yang pembagiannya didasarkan pada Faktor Pembatas Permanen Pembagian SUB-KELAS didasarkan pada Macam Faktor Pembatas Pembagian SATUAN PENGELOLAAN didasarkan pada Perlakuan Pengawetan dan Pemupukan
STRUKTUR Jenis pembatas utama SUB KELAS E = erosi W = kebasahan S = tanah c = iklim G = gradien Kemiripan kebutuhan dan konservasi tanah SATUAN
Kelas • mengungkap total derajad pembatas dari nol atau dapat diabaikan pada kelas I sampai ekstrem pada kelas VIII. Ditulis dengan menggunakan angka Romawi • Contoh : kelas KPL = VI
Sub KelasKapabilitasLahan: • menunjukkanjenispembatasutama yang meliputi: • erosi = e, • kebasahan = w; • karakteristiktanah (s) dan • gradien (g). • Contoh: Subkelas = VIe
Satuan • Pengelompokan beberapa satuanpetainventarisasi yang mempunyai kemiripan yang sama • Mempunyai hasil potensial yang hampir sama, • Memerlukan upayakonservasi tanah yang sama • Contoh : VIe1, VIe2, dsb
Asumsi-1 • KPL adalah suatu penilaian bersifat interpretasi berdasarkan sifat fisik lahan yang permanen • Bila petani telah atau bisa mengatasi sendiri masalah tersebut, lahan dinilai dengan tingkat pembatas yang masih tersisa setelah mengalami perbaikan • Tingkat pengelolaan lahan di atas rata-rata • Telah diterapkan upaya konservasi tanah yang memadai untuk pemeliharaan
Asumsi-2 • KPL bukan suatu penilaian produktivitas terhadap tanaman tertentu, meski nisbah masukan dan keluaran bisa membantu menetapkan KPL • Misal : pada tingkat pengelolaan yang sama, tingkat produksi pada KPL III >KPL IV • KPL bisa berubah karena reklamasi : drainase, irigasi, pengendalian banjir, dll. • Tidak dipengaruhi oleh faktor-2 seperti: lokasi, jarak dari pasar, fasilitas prosesing, pemilikan lahan atau penampilan individu petani.
PEMBATAS FISIK • KarakteristikLahan yang mempunyaiakibatmerugikanterhadapkeragaan (performance) lahan • Ditunjukkandalam Sub KelasKemampuanPenggunaanLahan • Pembatasfisikdapatberupa: • Pembataspermanen • Pembatasberubah (dapatdihilangkanataudiperbaikiimelalui praktek-2 usahatani)
Pembatas Permanen • Sifat-2 jenis batuan • Sifat tanah : kedalaman perakaran, adanya lapisan penghambat dalam tanah, tekstur, kapasitas menahan air, jenis mineral liat, dll • Iklim yang kurang cocok • Bahaya alam (gunung api, banjir, dsb) • Kebasahan tanah berlebih setelah drainase • Erosi dan gerakan massa • Kemiringan lereng
Pembatas Berubah • Kekurangan hara • Kebasahan tanah atau kerentanan terhadap banjir • Keberadaan batu pada permukaan lahan atau di zona perakaran tanaman • Erosi : lapis, alur atau jurang • Catatan : tergantung dari tingkatannya • Kata kunci: pantas, layak dan ekonomisperlu dipertimbangkan sewaktu memutuskan kepraktisan dalam menghilangkan atau memodifikasi pembatas.
KELAS KPL • Delapan kelas: I - VIII • Disusun dalam urutan sesuai dengan • peningkatan faktor pembatas atau ancaman untuk digunakan, atau • penurunan dalam aneka penggunaan lahan
Kelas I-IV • Ditetapkan atas kesesuaiannya untuk budidaya tanaman tanpa teras. • Sesuai untuk budidaya tanaman pertanian pada teras, dan mempunyai pembatas fisik yang meningkat untuk tanaman pertanian tanpa teras • Kelas I: Tidak memiliki pembatas sawah irigasi • Kelas II: Pembatas fisik ringan, sedikit upaya konservasi sawah irigasi atau yang lainnya • Kelas III: Pembatas fisik sedang, perlu upaya konservasi sesuai untuk segala bentuk usaha tani • Kelas IV: Pembatas fisik berat, perlu upaya konservasi tanah intensif kurang cocok untuk usaha tani non teras • Juga sesuai untuk padang rumput, agroforestry atau hutan
Kelas V • Tidak sesuai untuk budidaya tanaman pertanian tanpa teras • Sesuai untuk budidaya tanaman pertanian dengan teras, agroforestry, padang rumput atau hutan
Kelas VI • Hanya sesuai untuk budidaya tanaman pertanian dimana kedalaman tanah, kedalaman regolit dan lereng memungkinkan tanaman pertanian atau agroforestry pola kayu-tanaman semusim pada teras bangku • Sesuai untuk silvopasture, padang rumput dan hutan
Kelas VII • Tidak sesuai untuk tanaman pertanian atau agroforestry pola kayu-tanaman semusim • Sesuai untuk agroforestry pola kayu-rumput, padang rumput atau hutan
Kelas VIII • Memilikifaktorpembatas yang berat • Tidaksesuaiuntuksegalabentuktanamanpertanian, padangrumputatauhutanproduksi • Hanyasesuaiuntukkasawanperlindung DAS (HutanLindung)
Faktor Pembatas untukKategoriKelas Faktoruntukkategorikelasmerupakanfaktorpenghambat yang bersifattetapdansulitdirubah. • Teksturtanah (t) • Lereng (l) • Drainase (d) • Kedalamanefektif (k) • Erosi (e) • Permeabilitas (p) • Faktor-faktor Khusus : • Bahankasar di lapisan tanah atas (b) • Batuan di permukaan tanah (b) • Bahaya banjir (o)
1. Tekstur Tanah (t) Ditentukan dari tekstur lapisan atas (horison A atau sampai kedalaman 15-25 cm dari permukaan) Pengelompokan kelas tekstur berdasarkan sistem USDA :
2. Kelas Lereng (l) Penentuan batas kemiringan lereng yang boleh diusahakan berbeda-beda di negara satu dengan lainnya Pengelompokan kelas lereng berdasarkan sistem USDA :
3. Drainase (d) • Menggambarkan tata air pada suatu daerah • Kondisi drainase diamati dari kenampakan profil tanah Pengelompokan kelas drainase :
4. Kedalaman Efektif (k) Merupakan kedalaman tanah di mana masih ditemukan akar tanaman dan tanah masih menyimpan cukup air dan hara. Pada umumnya dibatasi oleh kerikil, lapisan kedap air atau bahan induk lainnya. Pengelompokan kelas kedalaman efektif berdasarkan sistem USDA :
5. Erosi Tanah (e) Penilaian didasarkan pada gejala-gejala erosi yang sudah terjadi Pengelompokan kelas erosi tanah berdasarkan sistem USDA :
6. Permeabilitas Tanah (p) Permeabilitas tanah adalah kemampuan tanah untuk melalukan (mengalirkan) air dan udara. Pengelompokan kelas permeabilitas tanah berdasarkan sistem USDA :
Faktor Khusus (Bahan Kasar, Batuan dan Banjir) • Faktor khusus merupakan penghambat yang tidak selalu dijumpai di semua daerah, melainkan hanya ditemukan pada lahan tertentu saja. • Faktor-faktor khusus yang mempengaruhi kemampuan lahan adalah : • Adanya bahan kasar di dalam tanah (b) • Adanya batuan/kerikil di permukaan tanah (b) • Adanya ancaman bahaya banjir (O)
7.a. Bahan Kasar di Permukaan (b) Bahan kasar dipermukaan diidentifikasi sampai kedalaman 20 cm dari permukaan tanah. Yang diidentifikasi adalah : Kerikil (2 mm – 7,5 cm jikabulat , atausampai 15 cm jikagepeng) Batuankecil (7,5 mm – 25 cm jikabulat, atau 15 – 40 cm jikagepeng) Pengelompokan kelas bahan kasar berdasarkan sistem USDA :
7.b. Batuan di atas Permukaan (b) Dibedakanmenjadi 2 macam : Batuanlepas (batuan yang tersebardiataspermukaantanah) Batuanterungkap (batuan yang terungkapdiatastanah yang merupakandaribatuanbesar yang terbenamdidalamtanah) Pengelompokan kelas batuan di atas permukaan tanah berdasarkan sistem USDA :
7.c. Ancaman Bahaya Banjir (o) Bahaya banjir diidentifikasi terhadap frekuensi dan besarnya banjir yang terjadi dalam setahun Pengelompokan kelas bahaya banjir berdasarkan sistem USDA :
Kriteria Klasifikasi Kelas KemampuanLahan Keterangan : =Dapat mempunyai nilai faktor penghambat dari kelas yang lebih rendah == Permukaan tanah selalu tergenang air
Klasifikasi Penggunaan LahanKeputusan Presiden No 32 Tahun 1990 • Kawasan Lindung • Kawasan Penyangga • Kawasan Budidaya Tanaman Tahunan • Kawasan Budidaya Tanaman Semusim • Kawasan Pemukiman • Faktor Pembatas: • Kemirngan lahan (%) • Faktor Jenis Tanah menurut kepekaan terhadap erosi • Faktor curah hujan harian rata-rata
KELAS KEMAMPUAN LAHAN DAS BRANTAS HULU KELAS KEMAMPUAN LAHAN : III – VIII Sekitar 62.64 % luas total Sub DAS Brantas Hulu adalah kelas VII • Faktor pembatas maksimal yang ditemukan antara lain : • Lereng, • Tingkat bahaya erosi, • Keadaan batuan, • Bahaya banjir.