E N D
Lahan adalah permukaan terestrial dari bumi, yang meliputi semua komponen biosfir yang ada di atas dan di bawah permukaan tanah termasuk iklim di atas tanah dan bentangan dan hidrologi permukaan (sungan, danau dangkal, rawa), lapisan sediman dekan permukaan dan air tanah permukaan, populasi tumbuhan dan binatang, pola pwmukiman pendduduk, hasil aktivitas manuasia (terasering, penampungan air atau drainase, jalan dan bangunan)
Sumbardaya alam (dalam kaitan dengan lahan) adalah semua komponan lehan yang memiliki nilai ekonomi pemanfaatan langsung bagi populasi yang hidup di dalamnya, atau semua yang diharapkan akan mesuk de daerah tersebut termasuk : • kondidi iklim dekan permukaan • kondisi tanah dan bentanganya • kondisi air permukaan • Kondisi tumbuhan dan binatang
Lahan dan Budaya • Lahan adalah tempat dimana masyarakat dapat dibangun atau hidup. Sumberdaya lahan dimanfaatkan secara efektif untuk memenuhi kebutuhan hidup. • Budaya adalah suatu dilakukan berdasarkan pengalaman dan pengetahuan masa lalu. Budaya mempengaruhi pemecahan masalah yang dihadapi masyarakat
Lahan memberi peluang kepada masyarakat untuk memperbaiki posisi sosial ekonominya, melalui pemenfaatan sumberdaya tersebut SD ini memberi tampet hidup dengan standar kualitas hidup yang memadai
SD Lingkungan Semua komponen lahan yang memiliki nilai intrinsik atau nilai keberlanjutan pemanfatannya oleh manuasia, baik regional maupun global, termasuk : • Keanekaan tumbuhan dan binatang • Nilai pemandangan, pendidikan dan penelitian • Nilai protektif tumbuhan dalam kaitannya dengan SD tanah dan air • Fungsi tumbuhan sebagai regulator iklim lokal dan regional dan komposisi atmosfir
Kondisi air dan tanah sebagai regulator daur nutrient (C, N, P K, S) yang mempengaruhi kesehatan manusia dan sebagai penyangga terhadap kejadian cuaca yang buruk untuk jangka panjang • SD lingkungan memberikan manfaan intangible DEGRADASI LAHAN Hilangnya produktivitas aktual, atau potensi produktivitas atau manfaatnya sebgai akibat kegiatan manusia
Mekanisme : • Proses fisik – akibat penghancuran , pemadatan, erosi, penggurunan, proses anaerobik, pencemaran lingkungan dan pemanfaatan SD yang tidak bijaksana • Proses kimiawi—asidifikasi. leaching, penurunan kapasitas retensi kation, dan penurunan kesuburan • Proses biologis – penurunan karbon total dan biomas, penurunan keanekaan biologis. Struktur tanah sangat mempengaruhi proses degradasi tersebut di atas
Degradasi lahan merupaka proses biofisik yang dikendalikan oleh faktor sosial dan politik
PANGAN FOOD SECURITY Kemampuan masyarakat untuk mendapatkan cukup pangan sehingga mampu untuk beraktifitas dan hidup sehat sepanjang waktu 3 syarat : • Pangan harus tersedia • Setiap orang harus bisa mendapatkannya • Pangan harus dapat memenuhi standar kebutuhan gizi
Ketersediaan • Produksi pangan cukup • Pada tingkat nasional – produk domestik atau import • Produksi domestik bergantung pada luas panen dan yield yang dicapai. Hal ini sangat dipengaruhi oleh cuaca, terutama bila tidak ada irigasi • Impor bergantung pada kemamuan negara untuk membelinya Akses Ditentukan oleh pendapatan keluarga—berkaitan dengan kemiskinan Pemanfaatan - Kunci utama dari Ketahana Pangan
Ketahanan pangan dipengaruhi oleh akses terhadap air bersih, sanitasi yang baik, pemeliharaan kesehatan karena akan mempengaruhi kemampuan tubuh dalam memenfaatkan pangan yang dikonsumsinya Pengetahuan tentang gizi membantu pemanfatan pangan yang lebih baik In November 1996 – world food summit – komitmen global untuk memberantas kelaparan sebagai respon terhadap semarknya kasus malnutrisi, dan kapasitas pertumbuhan pertanian untuk memnuhi kebutuhan pangan
Ketidaktahanan Pangan (Food insecurity), merupaka hal yang tidak hanya berkaitan dengan produksi pangan, tetapi juga berkaitan dengan kemiskinan dan stagnasi ekonomi
Dampak negatif produksi pangan Kerusakan tanah - Menimbulkan erosi • Setiap 1 inci tanah yang rusak butuh tahun untuk perbaikannya • Erosi mempengaruhi produktivitas
Penuruna Produktivitas tanah disebabkan oleh : • Erosi angin dan air • Pemadatan tanah • Kehilangan Bahan organik tanah • Kehilangan Kapasitas mengikat air • Reduksi aktivitas biologis • Pengaramana akibat irigasi • Penggurunan Kontaminasi Air • Air permukaan membawa manur, pupuk dan pestisida ke sungai, danau dan reservoir, dalam beberapa kasus memiliki jum ah bakteria berlebih, juga nutrien dan bahan organik sintetik
Perkolasi air yang mengandung bahan pencemar akan mencenari air tanah Kelangkaan air penggunaan air yang berlebihan Perubahan iklim - Kerusaka hutan dan kegiatann pertanian meningkatkan konsentrasi CO2 di atmosfir
WATERLOGGING • Akibat irigasi berlebihan pada tanah yang memiliki kadar tanah lempung tingi atai ada lapisan lempung di bawahnya Salinitas Tanah - Irigasi berlebihan dan penguapan air yang berlebihan
Penggunaan pestisida menimbulkan pencemaran Metoda alternatif penanganan hama tanaman - ROTASI • BARRIERS • Penentuan waktu tanam yang tepat • Peneneman tanaman di daerah yang bebas hama • Monokultur ke polikultur • Musnahkan tanaman yang terkena penyakit
Pertanian Organik Manajemen produksi berwawasan lingkungan yang mendorong peningkatan keanekaan hayati, daur biologis dan kehiatan biologis tanag. Dalam hal ini penggunaan off-farm input diminimasi Pupuk Organik - Pelepasan nutrien lambat • Aman • Memberikan tambahan mikroorganisme tanah
SUMBER Matahari Energi matahari menghasilkan : • Energi angin • Energi gelombang • Eneri air • Energi surya • Biomasa • Bahan bakar fosil
Energi gravitasi bulan- –tidal effects—tidal power Bumi : • Energi gravitasi – tenaga hiroelektrik • Energi kimai untuk nuklir, reaksi elektro kimia, bahan bakar hidrogen • Tenaga Geotermal
Energi yang belum dimanfaatkan • Energi magnetik bumi • Energi potential akibat adanya perbedaan lapisan air di laut • Energi of metil hidrat dalam sedmen yang mudah terbakar
JENIS ENERGI • RENEWABLE : - Angin - Gelomebang - Pertukaran Termal di Laut = Ocean thermal exchange (OTEC) - Solar - Air - Fuel cell - Biofuels (biomass fuels) B. NONRENEWABLE Fossil fuel : C. SUSTAINABLE Nuclear power
ENERGI DAN LINGKUNGAN PRODUJSI DAN KONSUMSI ENRGI KERUSAKAN LUNGKUNGAN DAMPAK LINGKUNGAN : • PRODUKSI ENERGI (DARI EKSTRAKSI –PEMASOKAN) • PENGUNAAN ENERGI (TERMASUK PENCEMARAN UDARA DAN PERUBAHAN IKLIM)
Ketahanan Energi (Energy security --- energy mix) Ditentukan, • Economics – ketersedian dengan harga murah • Konsiderasi politik • Konsiderasi Lingkungan
DAMPAK PENGGUNAAN BAHAN BAKAR BAHAN BAKAR FOSIL • EKSTRAKSI (PERTAMBANGAN) – MERUSAK LINGKUNGAN DAN BENTANG LAHAN • PENCEMARAN OLEH LIMBAH PADAT PENAMBANGAN • PENCEMARAN LIMBAH CAIR PENMABANGAN • KEBOCORAN GAS
4. PEMURNIAN MEMBUTUHKAN ENERGI PENCEMARAN SEKUNDER 5. TRANSPORTASI MENIMBULKAN PENCEMARAN DARAT DAN LAUT 6. PEMBAKARAN PENCEMARAN UDARA
NUCLEAR • PENAMBANGAN --. PENCEMARAN DAN RISIKO GANGGUAN KESEHATAN PADA PEKERJA • TRANSPORTASI • LIMBAH NUKLIR SANGAT TOKSIK
5. DAMPAK KECELAKAAN pltn MELUAS BIOENERGY 1. TIDAK SEMUA BIOENERGI DIBUAT DARI SD YANG BERKELANJUTSN
2. PANEN BIOMAS MENGAKIBATKAN KERUSAKAN TANAH DAN EROSI, KEHILANGAN HABITAT, PENCEMARAN 3. TRANSPORTASI BIOMASS FUELS MEMBUTUHKAN BAHAN BAKAR PENCEMARAN • PEMBAKARAN BIOMASA MENGHASILKAN CO2 PEMANASAN GLOBAL • PEMBAKARAN DAPAT MENGHASILKAN ABU
INTERNATIONAL CONVENTION IS INTENDED TO BUILD INTERNATIONAL CONSENSUS THAT A PARTICULAR ECOLOGICAL, WILDLIFE OR POLLTION PROBLEM EXISTS. THE CONVENTION USUALLY IN GENERAL TERMS, AND DOES NOT INCLUDE SPECIFIC CONTROL ACTION REQUIREMENT THE CONVENTION COMMITS COUNTRIES TO CONDUCT FURTHER RESEARCH AND MONITORING ON THE ISSUE AND TO VARIOUS REPORT REQUIREMENT THE CONVENTION COULD INCLUDE AGREEMENT TO NEGOTIATE PROTOCOLS ON SPECIFIC CONTROL OR OTHER MANAGEMENT ACTIONS NEEDED TO RESOLVE THE PROBLEMS
IMPLEMENTATION OF CONVENTION, INVOLVE 3 STEPS PROCESS: 1. WHEN A COUNTRY SIGNS THE CONVENTION, OFTEN AT THE MINISTERIAL LEVEL, AGREEING TO THE CONTENTS IN PRINCIPLE. THIS SIGNATURE DOS NOT IMPOSE A LEGAL OBLIGASTION ON THE SIGNING COUNTRY TO RATIFY AT A LATER STAGE 2. THE NATIONAL GOV. THEN RATIFIES THAT COUNTRIES COMMITMENT TO PARTICIPATING IN THE CONVENTION ACTIVITIES. THE IDEA OF RATIFICATION DEVELOPED BECAUSE IT WAS THOUGHT REASONABLE THAT, AFTER A CON VENTION HAD BEEN SIGNED, COUNTRIES SHOULD HAVE A FURTHER OPPORTUNITY TO CONCIDER THE OFTEN COMPLEX AND IMPORTANT ISSUES INVOLVED BEFORE FINALLY BEING LAGLLY BOUND THEM.
3. THE CONVENTION ACTIVITIES ENTER INTO FORCE WHEN A SPECIFIED NUMBER OF COUNTRIES AGREE AND RATIFY THEIR INVOLVEMENT. THE NUMBER OF COUNTRIES NEEDED TO TRIGER ENTRY INTO FORCE IS ESTABLISHED DURING THE NEGOTIATION PROCESS AND VARIES FROM COMVENTION TO CONVENTION
PROTOCOL FOR SPECIFIC CONTROL ACTION 1. ESTABLISHMENT, • NEGOTIATION SPECIFIC CONTROL ACTION • MECHANISMS TO BREAKDOWN THE LARGE PROBLEMS INTO MORE ACHEIVABLE STEPS : - EMISSION CONTROL - PRODUCTION CONTROL - TRADE IN SUBSTANCES OF CONCERN - FINANCIAL AID MECHANISMS NEGOTIATION NEED TIME
THE PROTOCOL CAN SUPPRESED THE CONVENTION ITSELF STRATOSFERIC OZONE CASE : VIENA CONVENTION, ----MONTREAL PROTOCOL --- PROTOCOL AMENDMENTS – LONDON AMENDMENT AND COPENHAGEN AMENMEND TO MONTREAL PROTOCOL COMPLIANCE WITH INTERNATIONAL CONVENTION AND PROTOCOLS INTERNATIONAL LAW CANNOT BE ENFORCED IN THE SAME SENSE AS DOMESTIC LAW, ONLY RARELY COUNTRIES COMPELL TO PERFORM THEIR LEGAL OBLIGATION
MAJOR INTERNATIONAL ENVIRONMENTAL CONVENTION • RAMSAR CONVENTION (CONVENTION ON WETLANDS OF INTERNATIONAL IMPORTANCE ASPECIALLY WATERFLOW HABITAT) • CITES (CONVENTION ON INTERNATIONAL TRADE IN ENDANGERED SPECIES OF WILD FAUNA AND FLORA) • VIENNA CONVENTION FOR THE PROTECTION OF THE OZONE LAYER
4. BASEL CONVENTION (THE CONTROL OF TRANSBOUNDARY MOVEMENT OF HAZARDOUS WASTE AND THEIR DISPOSAL) • EARTH SUMMIT – CONVENTION ON CLIMATE CHANGE AND BIOLOGICAL DIVERSITY • UNFCCC (UNITED NATION FRAMEWORK CONVENTION ON CLIMATE CHANGE) • CBD (CONVENTION ON BIOLOGICAL DIVERSITY) 8. UNCCD (UNITED NATIONS CONVENTION TO COMBAT DESERTIFICATION IN THOSE COUNTRIES EXPERIENCING SERIOUS DROUGHT AND/OR DESERTIFICATION, PARTICULARLY IN AFRICA)
9. AARHUS CONVENTION (THE UN CONVENTION ON ACCESS TO INFORMATION) 10. IPPC (INTERNATIONAL PLANT PROTECTION CONVENTION) 11. CONVENTION ON THE LAW OF THE SEA 12. STOCKHOLM CONVENTION ON POPs (PERSISTENT ORGANIC POLLUTANTS) • ROTTERDAM CONVENTION ON THE PRIOR INFORMED CONSENT (PIC) PROCEDURE FOR CERTAIN HAZARDOUS CHEMICALS AND PESTICIDES IN INTERNATIONAL TRADE) • KYOTO PROTOCOL
1986 Congress enacted sweeping amendments to the Comprehensive Environmental Response, Compensation, and Liability Act (CERCLA), the national law which implemented Superfund to clean up abandoned hazardous waste site (1396 sites). • NY love canal (HW dikubur 25 th --. Mencemari sungai, tanah dan menimbulkan gangguan kesehatan. • Valley of the Drums in Kentucky • Time Beach • Superfund program designed to improve the program’s performance and to increase the role of private sector is paying for the clean up. • Success, 65% the sites national priority • $2 billion in clean up efforts by responsible parties • CERCLA commonly known as Superfund - Now, responsible parties are actively engaged at 60% of national priority site
Six goals of superfund program - Make site safer: control the imminent threats immediately and address the worst problems at site first • Make site cleaner: accelarate and improve long-term clean up action in sites • Strengthen enforcement and maximize responsible=party work at sites • Bring innovative technologies to bear when cleaning up superfund sites • Implement an aggressive program of community involvement • Communicate progress to the public
TUGAS • Apakah Indonesia sudah meratifikasi konvensi-konvensi tersebut (Setiap Grup membahas minimum 3 konvensi –tidak boleh sama) • Bagaimana pelaksanaannya • Apakah ada kaitan antara Superfund dengan pengelolaan lingkungan di Indonesia