590 likes | 1.23k Views
SISTEM REPRODUKSI. SIKLUS REPRODUKSI. SIKLUS REPRODUKSI. Dikontrol oleh Hormonal, yang disekresi oleh Hipothalamus – Hipophisis pars anterior – Gonad Phase – phase : - Minarche → awal - Birahi / estrus - Ovulasi - Menstruasi - Graviditas - Partus - Laktasi - Menopause → akhir.
E N D
SISTEM REPRODUKSI SIKLUS REPRODUKSI
SIKLUS REPRODUKSI • Dikontrol oleh Hormonal, yang disekresi oleh Hipothalamus – Hipophisis pars anterior – Gonad • Phase – phase : - Minarche → awal - Birahi / estrus - Ovulasi - Menstruasi - Graviditas - Partus - Laktasi - Menopause → akhir
MINARCHE • Menstruasi awal • Titik awal siklus reproduksi • Usia : 10 – 14 thn • Sudah mampu bereproduksi tetapi alat – alat reproduksi belum siap 100%
PROSES MENARCHE • Diawali oleh pertumbuhan phisik yang optimal • Diikuti oleh hipothalamus yang mulai mensekresi GnRH ke HPA • HPA awalnya tidak tanggap karena belum sensitif terhadap rangsangan GnRH • HPA sensitif → mensekresi FSH dan LH ke ovarium
PROSES MENARCHE • Didalam ovarium terjadi gametogenesis & steroidogenesis • Endometrium : - fase proliferasi - fase sekresi • Ovulasi → menstruasi I (menarche)
MINARCHE Faktor – faktor yang memicu datangnya Minarche : • Kesehatan • Perkembangan fisik • Pengaruh lingkungan • Ekonomi keluarga • Herediter / bakat
BIRAHI / ESTRUS • Tampak pada hewan • Perilaku khusus – mau menerima pejantan • Bersifat spesies spesifik • Dirangsang oleh estrogen • Diblok oleh progesteron • Pada spesies tertentu di sekresi : Veromon ( zat khusus yang dapat merangsang lawan jenis )
BIRAHI / ESTRUS • Muncul pada akhir daur folikuler • Estrogen dalam kadar tertinggi • Menjelang ovulasi • Menunggangi sesama jenis • Gelisah, kadang tidak mau makan, teriak – teriak ( tidak tenang)
BIRAHI / ESTRUS • Tampak pada vulva : 3A + B - memerah / abang - odematus / abang - hangat / anget • Endometrium dalam stadium proliferasi • Lendir servik sangat encer kadang sampai meleleh lewat vagina, kadang – kadang bercampur darah (diapedesis endometrium)
SIKLUS ESTRUS • Melalui pengamatan hapusan epithel vagina • Proestrus - epithel berinti besar – bulat - berbentuk sel teratur 2. Estrus - sel berkornifikasi penuh - bentuk tidak teratur - inti sel mengecil ( keriput )
SIKLUS ESTRUS 3. Mete estrus - sel epithel kornifikasi - tampak adanya lekosit 4. Diestrus - banyak lekosit / penuh
OVULASI • Merupakan akhir dari siklus birahi • Terlepasnya sel telur (ovum) dari ovarium • Masuk ke fimbriae melalui ostium abdominale → tuba falopii → rongga uterus
OVULASI Kontrol hormonal ovulasi: Folikel de graaf memproduksi estrogen ↑↑ → Positif Feed Back ke hipothalamus dan hipophisis terjadi LH Surge (banjir LH) → aliran darah ↑ → cairan folikel (liquor foliculi) ↑ ↑ → terbentuk benjolan, kemudian pecah membentuk stigma (luka) → sel telur (ovum) keluar dari ovarium
OVULASI Banjir (gelombang / surge) LH, merangsang : - Pelebaran pembuluh darah → suplai darah ↑, liquor foliculi ↑, tekanan intrafolikel ↑ - Terbentuk enzim collagenase oleh sel stroma - Dinding ovarium pecah terbentuk luka yang disebut Stigma
OVULASI Produk ovulasi : 1. Ovum → dilapisi oleh zona pellucida dan corona radiata 2. Corpus rubrum / haemoragirum 3. Corpus luteum : luka pada stroma 4. Corpus albicans : luka pada stroma 5. Luka pada dinding ovarium → stigma
OVULASI Macam – macam ovulasi : 1. Spontan → menurut siklus tertentu 2. Induksi : a. gerakan – gerakan servics saat kopulasi b. cahaya → pada bangsa burung c. manipulasi hormonal (teknologi reproduksi), mis : bayi tabung → Super ovulasi : ovum berlebih saat ovulasi Hormon perangsang : - PMSG / FSH - HCG / LH
MENSTRUASI (SIKLUS ENDOMETRIUM) • Luruhnya seluruh epithel permukaan endometrium (stratum sub mukosa & vasculare), disertai perdarahan melalui vagina • Terjadi pada gol. Primata / manusia • Penyebab : - Prog. turun dengan drastis oleh krn luteolisis - diawali oleh spasme pembuluh darah → terjadi hipoksia (O2 -) & glukosa - → regresi – luruh • Spasme berlebihan → Dysmenorrhoe
MENSTRUASI (SIKLUS ENDOMETRIUM) Phase – phase siklus endometrium : • Proliferasi / estrogenik Tumbuh : - epit. endometrium (2-3 mm) - kelenjar – kelenjar - pembuluh darah - menjelang ovulasi 2. Sekresi / progestional - pasca ovulasi - kel. semakin panjang & berkelok – kelok - sekresi cairan yang mengandung lipid, protein dan glikogen → sel stroma membengkak disebut sel desidua - endometrium gembur, mempermudah nidasi - implantasi
MENSTRUASI (SIKLUS ENDOMETRIUM) 3. Menstruasi / Desidua - luruh + perdarahan Catatan : daur ovarium berhubungan erat dengan siklus endometrium
TERMINOLOGI MENSTRUASI • Normal : datangnya antara 25 – 35 hari • Dysmenorrhoe : rasa tidak nyaman (spasme / kram) saat mens • Polymenorrhoe : terlalu sering mens • Oligomenorrhoe : terlalu jarang mens • Hypermenorrhoe : masa perdarahan yang panjang • Hypomenorrhoe : masa perdarahan yang pendek
TERMINOLOGI MENSTRUASI • Amenorrhoe : tidak menstruasi Terbagi menjadi 2 kejadian : - Amenorrhoe primer : seumur hidup tidak pernah menstruasi, mis : hipoplasia uterus - Amenorrhoe sekunder : pernah menstruasi kemudian terhenti, mis : hamil
DIAPEDESIS ENDOMETRIUM • Darah merembes dari pembuluh darah yang melebar, yang kadang – kadang sampai meleleh / keluar vagina terjadi menjelang ovulasi • Penyebab : estrogen tinggi (puncak birahi / estrus) • Kejadiannya tidak siklik / periodik (kadang – kadang saja) • Pada : anjing & sapi
PRAE MENSTRUAL SYNDROME (PMS) Timbul perilaku khusus, karena pengaruh steroid pada hipothalamus: - emosi tinggi - rasa mual / pusing - tidak nyaman pada perut bawah
GRAVIDITAS / KEBUNTINGAN • Terjadi bila terjadi pembuahan sel telur oleh spermatozoa menghasilkan zygote (Blastocyst) • Zygote bergerak menuju uterus melalui saluran tuba → ± 3 hari tiba di cavum uteri → stadium morula • Sel – sel tropoblast pada blastocyst : 1. Enzym proteolitik - nidasi – perlekatan - implantasi – tertanam
GRAVIDITAS / KEBUNTINGAN 2. Plasenta - cytotrotoblast → HCG - synsitiotropoblast : ^ progesteron – selama bunting ^ estrogen – partus ^ lactogen plasenta – prolaktasi Grav. Ext uterina : hamil diluar kandungan - sal. tuba - cavum abdomen
PARTURISI/PARTUS/KELAHIRAN • Anak / bayi keluar dari saluran reproduksi + plasenta • Hormon – hormon yang berperan: - ACRH – dari hipothalamus fetus - ACTH – dari hipophisis fetus - Kortico steroid – dari kel. adrenal kortek fetus - Estrogen – plasenta - PGF 2 α – endometrium - Relaksin – Corpus luteum + plasenta - Oksitosin – neuro hipophisis
PARTURISI/PARTUS/KELAHIRAN Proses kelahiran • Fetus = ACRH – ACTH – Kortiko steroid( KS ) KS – keinduk lewat plasenta • Plasenta → estrogen (E2) • Relaksin → relaksasi otot – otot pinggul + sal. reproduksi - Oksitosin dan PGF 2 α – kontraksi miometrium
PARTURISI/PARTUS/KELAHIRAN • Hewan tampak gelisah & menyendiri – mencari tempat yang tenang dan membuat sarang • Edema pada vulva • Lendir sumbat servik mencair (kadang – kadang meleleh keluar) → vagina licin • Keluar air susu (kolostrum) • Tidak mau makan • Berkeringat
PARTURISI/PARTUS/KELAHIRAN • Mengangkat ekor • Rasa sakit pada daerah perut • Relaksasi saluran reproduksi sehingga servik membuka • Hitungan mencukupi sejak masa bunting – melahirkan • Timbul kontraksi miometrium
PARTURISI/PARTUS/KELAHIRAN • Cara – cara partus - spontan / alami – etokia (lahir normal) - sulit lahir (distokia) melalui bedah caesar • Penyebab distoksia - Defisiensi hormonal - Letak plasenta / plasenta prefea - Posisi bayi → sungsang - Ukuran bayi yang besar - Pinggul sempit - Kesehatan ibu
PARTURISI/PARTUS/KELAHIRAN • Lahir sebelum waktunya Penyebab : - defisiensi hormonal (progesteron) - kecelakaan - kesehatan ibu buruk • Disengaja abortus provocatus - AB. Prov. Mesinalis - AB. Prov. Criminalis
LAKTASI / MENYUSUI • Setelah partus • Tujuan : memberi nutrisi + kekebalan pada anak • Kontrol hormonal : 1. PRH - dari hipothalamus - merangsang sekresi prolaktin 2. PIH - dari hipothalamus - menghambat prolaktin
LAKTASI / MENYUSUI 3. Prolaktin dari adenohipophisis - sintesis air susu pada alveolus 4. Oksitosin dari neuro hipophisis - kontraksi mioepitel alveolus = Milk Letdown Reflex = 5. Laktogen plasenta / mamotrofin - prolaktasi
LAKTASI / MENYUSUI • Seresi awal – kolostrum - mengandung immunoglobulin (Ig A + Ig G) - untuk kekebalan anak • Alveolus - pada saat laktasi akan membesar - bahan sintesis air susu dari zat gizi dalam darah
LAKTASI / MENYUSUI • Sekresi akan berhenti bila : - air susu tidak dikeluarkan → PIH → prolaktin menurun → sintesis terhenti - gizi buruk - kesehatan buruk • Menyusui : KB alami Sebab : prolaktin tinggi menghambat Gn RH, FSH dan LH menurun → kesuburan menurun
LACTOGENESIS • Proses sintesis air susu dari bahan gizi + mineral plasma darah → pada alveolus • Faktor – faktor yang berpengaruh - hormonal : prolaktin, cortex adrenal - gizi ibu - kontinyuitas sekresi - isapan puting susu oleh anak mendorong sekresi oksitosin → air susu memancar (melalui sistem syaraf – otak)
LACTOGENESIS • Blokade sekresi - PIH dari hipotalamus - Estrogen dan Progesteron
GALAKTOPOIESIS Pemeliharaan kelangsungan laktasi, oleh : - hormon prolaktin → PRH - isapan puting susu (papila mammae) Oksitosin → susu keluar ↓ Alveolus kosong → prolaktin (PRH) ↓ sintesis
GALAKTOPOIESIS • Involusi kel. mammae akan terjadi bila selesai laktasi • Pemberian prolaktin + oksitosin dapat menunda involusi
MENOPAUSE • Akhir siklus reproduksi ditandai dengan mens terhenti • Datang pada manusia > 45 th • Didahului oleh klimakterium sebagai adaptasi fisiologis • Faktor penyebab ovariektomie bilateral atau folikel telah habis
MENOPAUSE • Akibat menopause terjadi estrogen & progesteron menghilang hal ini berakibat FSH & LH tinggi sebab tidak ada umpan balik • Tingginya FSH & LH disebut sebagai Human Menopause Gonadotrofin (HMG) • Tanda – tanda menopause - klimakterium – haid terhenti - timbul rasa : hot flashes, cepat lelah, emosi, dll • Datang diusia muda – menopause precox
MENOPAUSE Akibatnya : 1. siklus haid terhenti 2. kadar FSH & LH tinggi disebut HMG ( Human Menopause Gonadotrofin ) 3. obesitas 4. proliferasi endometrium tidak terkendali 5. osteoporosis