650 likes | 1.12k Views
TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH OLEH GIJANTO. Deskripsi singkat.
E N D
Deskripsi singkat • Mata DiklatinibertujuanuntukmemberikangambarankepadakhususnyapersertaDiklatbagaimanacaramembuatdanmenyusunkaryailmiah, laporan, makalahdansejenisnya yang sesuaidengankaidah-kaidahpenyusunankaryailmiah, mulaidaripenetapan/pemilihantopik, dasarteori, pemecahanmasalahataupembahasansampaidenganpenyelesaiannya.
Tujuan pembelajaran umum (TPU) Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diharapkan mampu memahami tentang teknik-teknik penulisan karya ilmiah dengan berbagai aspeknya, mulai dari menentukan topik, kajian teori, metode, pembahasan, teknik penulisan, sampai dengan penggunaan bahasanya.
Tujuan pembelajaran khusus (TPK) • Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diharapkan dapat: • Menjelaskan pengertian Teknik penulisan karya ilmiah. • Menjelaskan langkah-langkah penulisan karya ilmiah. • Menjelaskan pengembangan karya ilmiah. • Menjelaskan format dan tata tulis karya ilmiah. • Menjelaskan bahasa karya ilmiah
MENGAPA TIDAK MENULIS • Belum dikuasainya kemampuan memilih masalah yang layak untuk ditulis. • Belum dikuasainya kemampuan membatasi masalah yang akan ditulis. • Belum dikuasainya kemampuan mengembangkan masalah secara terurai. • Kesulitan menemukan bacaan atau referensi yang relevan dengan masalah yang akan ditulis. • Belum dimilikinya kebiasaan mengungkapkan gagasan secara sistematis mempergunakan bahasa tulis.
APA KARYA ILMIAH ITU ? Karya ilmiah adalah suatu karya tulis yang memuatdan mengkaji masalah tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah keilmuan (Prayitno, dkk, 2000:12)
Kaidah-kaidah keilmuan: • Pembahasannya menggunakan metode ilmiah • Menggunakan bahasa baku • Menggunakan tata tulis ilmiah • Menggunakan prinsip-prinsip keilmuan (obyektif, logis, empiris, sistematik, lugas, jelas, kebenarannya dpt diuji, dan konsisten)
Dasar pertimbangan menulis : • Ada nilai kegunaan • Ada nilai kebaruan (belum pernah dibahas) • Ada daya tarik untuk diteliti • Bahan bacaan/referensi terpenuhi
BAGAImanA TULISAN SUPAYA ILMIAH • Suatu tulisan supaya ilmiah di samping harus mempunyai acuan juga harus bersifat obyektif (berdasarkan logika bukan perasaan, berdasarkan kenyataan / realitas bukan rekaan). Widarso (1992: 37)
Menulis merupakan suatu proses. Oleh karena itu merupakan satu proses, maka harus mengalami: • Tahap prakarsa (perencanaan, pengumpulan bahan, penentuan opik), • Tahap pelanjutan (penelitian, konsultasi, penulisan) • Tahap revisi (koreksi dan perbaikan) • Tahap pengakhiran (kesimpulan)
JENIS KARYA TULIS ILMIAH : • LAPORAN LENGKAP / MONOGRAF:karya tulis yang berupa hasil penelitian ilmiah, pengembangan atau evaluasi yang disajikan dengan menggunakan kerangka isi, aturan dan format tertentu.(hasil penelitian, skripsi, tesis, desertasi) • LAPORAN RINGKAS (SUMMARY REPORT):penulisan kembali artikel yang sudah pernah diterbitkan dengan menggunakan bahasa yang lebih mudah difahami dan tidak terlalu teknis.
Laporanuntukadminisratordanpengambilankeputusan:Tulisan yang berisipenjelasandandiagnosathdmasalah-masalah yang diperlukan, dalamlaporaniniberisia.l.: - akivitaspenelitian - keteranganttghasilkegiatan - akurasihasilkajiandibandingkandengankeperluan - efisiensikegiatanhubungannyadengantenaga, biaya, danwaktu - kelemahan-kelamahandancarapenanggulangannya - pengaruh program thdkondisi, sikap, danperilakumasyarakat.
TULISAN ILMIAHadalah merupakan ringkasan dari pada laporan lengkap atau monograf yang dipadatkan. • BUKU ILMIAH buku pelajaran modul diktat karya terjemahan / saduran
Makalah MAKALAH Format makalah • halaman sampul • Daftar isi • Daftar tabel (jika ada) • Pendahuluan: - latar belakang masalah - masalah - tujuan penulisan • Isi makalah - ….. - ….. - ….. • Penutup: - kesimpulan - saran - Daftar pustaka
PENGARUH MATA PELAJARAN AGAMA ISLAM TERHADAP SIKAP SISWA (studi kasus siswa SDN I Yogyakarta) Disusun oleh Ida NIP. 150888999 Disampaikan pada seminar peningkatan guru SD/MI se DIY di Yogyakarta Tanggal : 5 Desember 2006 DEPARTEMEN AGAMA KOTA MADYA YOGYAKARTA 2006
Judul (Ruang Lingkup) Topik Topik Topik Topik Topik Sub Topik Sub Topik Sub Topik Sub Topik Sub Topik Sub Topik Sub Topik Sub Topik Sub Topik Sub Topik Sub Topik Sub Topik Sub Topik Sub Topik Sub Topik
Menulis KTI Sesuai Topik- Sub topik Judul Perlu Dirubah/Tidak Kerangka Karya atau Ragangan (Outline)
Judul • Dapat ditulis terlebih dahulu untuk membatasi pembahasan • Dapat ditulis setelah pembahasan, agar relevan dengan yang dibahas • Bisa besar luas ( big is the best ) • Bisa rinci justru lebih luas ( small is beautiful) • Singkat, jelas, tepat, ada daya pikat, dan sesuai dengan isi • Berkisar 5-15 kata
CONTOH JUDUL Kuantitatif: Pengaruh Mata PelajaranPPKnTerhadapSikapSiswa (studikasussiswa SDN I Yogyakarta) HALAMAN SAMPUL HALAMAN JUDUL ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Identifikasi Masalah C. Rumusan Masalah D. Tujuan Penelitian E. Hipotesa Penelitian (Jika Ada) F. Kegunaan Penelitian G. Asumsi H. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian I. Definisi Istilah atau Definisi OperasionalH. BAB II KERANGKA TEORITIS A. KajianTeori B. KerangkaBerpikir C. Hipotesis
Bab III METODE PENELITIAN A. RancanganPenelitian B. Populasi Dan Sampel C. InstrumenPenelitian D. Pengumpulan Data E. TeknikAnalisis Data Bab IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data B. PengujianHipotesis Bab V PEMBAHASAN A. …………………. B. …………………. C. …………………. Bab VI KESIMPULAN, SARAN, DAN IMPLIKASI A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN BIODATA PENULIS
KaidahUmum Dan KaidahKhusus KaidahUmum = Penulisan KTI mengandungnormatifpenulisan KTI padaumumnya. KaidahKhusus= NormatifdanAdministratif yang ditentukanolehinstansitertentu, utkkeperluaninstansitsbt. • BagianAwal: HalamanJudul, LembarPengesahan, Abstak, Prakata, DaftarIsi, DaftarTabel, danDaftargambar/grafik. 2. BagianBatangTubuh: a.BagianPendahuluan =
LatarBelakang: • a) Mengemukakanhalygmelatarbelakangipenelitian, seperti: Masalah • (kesenjangan) antararencana (ygdiinginkan) dgnkeadaanygada • (realistis) ataukesenjanganantaraharapandengankenyataan. b) Motif ygmendorongpenelitian/ pengkajian/ Masalahygmendoronng diadakanpenelitia/pengkajian. c)Tingkat kebaruantopikygakandiangkat/ diteliti: Belumpernah diteliti org ataumelanjutkanpenelitianseseorang. d) Kespesifikantopikygditeliti: Apakahteorinyasajattgsesuatu, simpulan seminar, hasildiskusi, pengamatan/ pengalamanpribadi ygakanditeliti. CONTOH JUDUL: PENGARUH MOTIVASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN AGAMA KABUPATEN CILACAP
2) IdentifikasiMasalah : a) Merupakankegiatanmencarisebanyak-banyaknyamasalahygjawabannyadptdiperolehdaripenelitianitu. b) Masalah-masalahygditentukanitubertumpupadamasalahpokokygdikemukakandlmlatarbelakang. c) Masalah- masalahygditemukanitudituliskandlmbentukkalimattanya. (Masalahygdptdiidentifikasiadalahsebagaiberikut: - Apakahsetiap WI memiliki program kerja? - Apakahsetiap WI bekerjasesuaidgn program kerjaitu?, dst). d) Masalahygdiidentifikasi: (1) Berhubungandgnvariabel-variabelpenelitian/ kajian. (2) Berkaitandgnpolahubunganantarvariabel. (3) Berkaitandgnasumsipenelitittgmasalahtersebut.
3) PerumusanMasalah : a) MasalahygdirumuskanharusKonsistendgnmasalahygdikemukakandgnuraianpadalatarbelakangdanidentifikasimasalah; b) Rumusanmasalahitumerupakanpertanyaan- pertanyaanyglengkapdanrincimengenairuanglingkuppermasalahanygakandicarijawabannyadlmpenelitian. c) Rumusanmasalahitumemperlihatkanvariabel-variabelygditeliti, hubunganantarvariabel, dansubjekpenelitian. (Konsepteoriatauvariabelygdibahasdanmencakupkontelasipermasalahan).
Merumuskan masalah :Cara sederhana yang dapat dilakukan untuk merumuskan masalah adalah dengan mengubah rumusan kalimat dalam topik khusus menjadi kalimat tanya baik dengan menggunakan kata tanya ataupun cukup dengan menggunakan partikel kah.Contoh :Bagaimanakah aktivitas siswa dalam mengikuti mata pelajaran Agama Islam
catatan • Apabila memang hanya mengandung satu pokok persoalan yang harus dipecahkan, penulis segera dapat melangkah ke langkah berikutnya, yaitu menyusun kerangka karangan. • Sebaliknya, apabila di dalam rumusan masalah itu ternyata mengandung lebih dari satu persoalan yang harus dipecahkan, sebaiknya dirumuskan sub-masalahnya, agar dalam penulusuran teori maupun pembahasan masalah tidak ada gagasan yang terlupakan atau tumpang-tindih.
4) KegunaanPenelitian • MenuliskanKegunaanPenelitianataupentingnyapenelitianbagipengembanganilmupengetahuan. • Dibedakanantarakegunaanpenelitianbersifatteoritisdan yang bersifatpraktis. • Tergantungtujuanpenelitia, bisakegunaannyauntuk guru, siswa, masyarakatataulingkungan. 5) TujuanPenelitian/Penulisan KTI Merumuskan tujuan yg ingin dicapai melalui penelitian/penulisan KTI, baik bagi pengembangan ilmu maupun penerapannya, berdasarkan: a) Isi dan rumusan tujuan penelitian/penulisan mengacu kepada isi dan rumusan masalah b) Tujuan dituliskan dlm bentuk kalimat pernyataan. c) Mengungkapkan sasaran yg hendak dicapai dalam penelitan.
6) Definisi Istilah atau DefinisiOperasional a) Memberikan penegasan terhadap Istilah-Istilah yg berhubungan dgn konsep- konsep pokok yg terdapat atau definisi operasionl Variabel dlm KTI. b) Definisi operasionl Variabel dlm KTI, adalah pemahaman tentang variabel-variabel yang tercantum dlm KTI.
catatan • Apabila memang hanya mengandung satu pokok persoalan yang harus dipecahkan, penulis segera dapat melangkah ke langkah berikutnya, yaitu menyusun kerangka karangan. • Sebaliknya, apabila di dalam rumusan masalah itu ternyata mengandung lebih dari satu persoalan yang harus dipecahkan, sebaiknya dirumuskan sub-masalahnya, agar dalam penulusuran teori maupun pembahasan masalah tidak ada gagasan yang terlupakan atau tumpang-tindih.
Contoh:Topik khusus DAMPAK MATA PELAJARAN PPKN TERHADAP SIKAP SISWA (studi kasus siswa SDN I Yogyakarta) • Makna pembelajaran Agama Islam • Aktivitas siswa • Faktor pendukung dan faktor penghambat • Perubahan perilaku siswa • Penilaian para guru
PENGEMBANGAN PENDAHULUANYG HRS DIPERHATIKAN DLM PENDAHULUAN : • Pendahuluan harus meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah dan tujuan penulisan. • Semua unsur pendahuluan tidak perlu disusun dalam bentuk sub-judul sendiri-sendiri, tetapi cukup diawali dengan paragraf baru. • Harapan-harapan yang ditulis dalam pendahuluan hendaknya bertolak pada konsep-konsep teori yang kebenarannya telah diuji dan diterima masyarakat. Oleh karena itu sumber-sumber referensinya harus ditunjuk secara jelas. • Kenyataan-kenyataan yang ditulis dalam pendahuluan harus bertolak dari fakta-fakta yang diperoleh dari pengamatan atau bukti-bukti hasil penelitian para ahli. • Fakta yang diperoleh dari hasil pengamatan harus disertai dengan argumentasi sebagai dasar rasionalisasi bahwa fakta tersebut memang benar-benar ada. • Fakta berdasarkan hasil penelitian harus dikemukakan secara konkret dan disertai sumber referensinya secara jelas pula.
DAMPAK MATA PELAJARAN PPKN TERHADAP SIKAP SISWA( StudiKasussiswa SDN I Yogyakarta ) • Pendahuluan : Latarbelakangmasalah- Alasanapaperlunyamelihatdampakdaripemebalajaran PPKN - Konsepharapanapa yang diperlukandalampendidikan (hrs. merujukreferensi) - Kenyataan yang adapadasaatsebelummengikutimatapelajaran PPKNRumusanmasalah- Bagaimanakahprosespembelajan PPKN di SDN I Yogyakarta- apakahfaktorpendukungdanpenghambahprosespembelajaranmatapelajaran PPKN di SDN I Yogyakarta - Adakahperubahansikapsiswasetelahmengikutimatapelajaran PPKN di SDN I Yogyakarta Tujuan- Mengetahuiprosespembelajan PPKN di SDN I Yogyakarta- Mengetahuifaktorpendukungdanpenghambahprosespembelajaranmatapelajaran PPKN di SDN I Yogyakarta - Mengetahuiperubahansikapsiswasetelahmengikutimatapelajaran PPKN di SDN I Yogyakarta
DAMPAK MATA PELAJARAN AGAMA ISLAM TERHADAP SIKAP SISWA( StudiKasussiswa SDN I Yogyakarta )PendahuluanKebutuhanakanpendidikanbagianakadalahmerupakansesuatu yang sangatdiperlukanuntukmengembangkandirinyadimasa-masa yang akandatang, sebabdalamprosespendidikanakanterjadisuatubimbinganuntukmengembangkanpotensidirinya.MenurutIbnuSina yang dikutipolehArdiWidodo (2003), dinyatakanbahwapadadasarnyapendidikanmenekankanpadapeningkatankecerdasan, karakteristik, danbakat-bakat yang dimilikianak, sertamemeliharanyadalamrangkamenentukanpilihan yang disenangiuntukmasa yang akandatang.BertitiktolakpadapemikiranIbnuSinatersebut, pendidikan yang diperlukananakdidikadalahhal-hal yang berkaitandenganpengembangankecerdasan, keterampilan, watak, danpengembanganbakat. Pembentukanwataksiswatidakdapatdilakukanhanyadenganmengikutiataumempelajariteoriilmuwatakatauilmusikapmelaluibuku, tetapiharusadaprosesbimbingan yang begitubaikdanbenar, sebabwatak/sikapmenyangkutpribadiseseorang.Sepertihalnya yang terjadidi SDN I Yogyakarta, yang letaklokasisekolahnyaberadaditengah-tengahkota yang penduduknyasangatheterogen, sedikitbanyakakanmempengaruhisikapdanperilakukehidupansiswa MIN tersebut. Sebagiandarisiswaterutama yang berasaldaridaerahperkotaanmenunjukangejala-gejalakenakalan yang perlumendapatkanperhatiankhususdaripara guru. Mata pelajaran Agama Islam, disampingmatapelajaran Agama diharapkandapatikutandildalammembentukpribadisiswamenjadilebihbaik.Kenyataansepertiitulah yang sangatmenarikuntukditeliti, terutamadarisegidampaksikapsiswasetelahmengikutiprosespembelajaran Agama Islam, disampingfaktorpendukungdanfaktorpenghambatnya.
Isi tulisan (biasanya terdiri Bab) Contoh : • Makna pembelajaran Agama Islam • Aktivitas siswa • Faktor pendukung dan faktor penghambat • Perubahan perilaku siswa • Penilaian para guru
PENGEMBANGAN STUDI KEPUSTAKAAN • Studi kepustakaan merupakan jalan yang akan dilewati oleh penulis untuk membangun kerangka berpikir (dasar teori). • Kerangka berpikir akan dimanfaatkan oleh penulis karya ilmiah sebagai pisau analisis masalah
CONTOH STUDI KEPUSTAKAAN • Membaca pemahaman pada dasarnya adalah proses rekonstruksi pesan yang terdapat dalam teks (Smith, 1973). Proses rekonstruksi pesan merupakan proses interaktif, berlapis-lapis dan proses pengujian hipotesis. Ahli lain mengatakan bahwa membaca pemahaman adalah pemahaman arti dalam suatu bahasa melalui tulisan atau bacaan (Lado, 1964… dst). • Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa membaca pemahaman merupakan kegiatan memahami isi bacaan baik isi secara tersurat maupun tersirat dengan cara mengolah informasi dan merekonstruksi isi atau pesan yang terkandung dalam bacaan dengan tujuan untuk mendapatkan pengetahuan secara umum (Pranowo, 1990).
Berdasarkan kajian kepustakaan di atas kemudian disusun kerangka berpikir sebagai berikut : • Membaca pemahaman merupakan kegiatan memahami isi bacaan baik isi secara tersurat maupun tersirat dengan cara mengolah informasi dan merekonstruksi isi atau pesan yang terkandung dalam bacaan dengan tujuan untuk mendapatkan pengetahuan secara umum. • Aspek-aspek membaca pemahaman yang dapat diajarkan kepada siswa ditaksonomikan menjadi (a) pemahaman arti kata dan ungkapan, (b) kemampuan menyimpulkan gagasan dan menangkap pikiran utama paragraf, serta kemampuan menangkap isi tersurat dan tersirat, (c) kemampuan menduga pesan bacaan, dan (d) kemampuan menilai bacaan. • Pengajaran membaca pemahaman perlu memperhatikan aspek pendekatan, metode, dan teknik pengajaran.
PENGEMBANGAN PEMBAHASAN MASALAH • Pengembangan pembahasan masalah lebih banyak unsur kreativitas penulisnya. Oleh karena itu kekayaan pengetahuan, kekayaan kosakata, idiom, kemahiran merangkai kalimat merupakan hal penting dalam mengembangkan bagian ini. • Pengembangan kerangka pembahasan menjadi bab pembahasan dalam suatu karya ilmiah, tidak boleh terlepas dari kerangka berpikir yang telah disusun dengan maksud agar tidak ada masalah yang terbahas dua kali dan atau lupa tidak dibahas. • Suatu penulisan harus selalu dikendalikan oleh kerangka karangan, untuk menghindari pembelokan pembahasan.
PENGEMBANGAN PENUTUPDIISI : KESIMPULAN • Kesimpulan pada dasarnya mengemukakan pokok-pokok pikiran hasil pembahasan yang berkaitan dengan butir-butir rumusan masalah. Satu prinsip yang harus diikuti oleh seorang penulis dalam menulis kesimpulan yaitu bahwa isi kesimpulan harus dapat ditemukan dalam bagian sebelumnya, tidak boleh ada pikiran baru.
DALAM MEMBUAT RANGKUMIN HRS MEMPERHATIKAN : • Jangan membiarkan gagasan dan pikiran Saudara mewarnai rangkuman. • Jangan menambah contoh dari pihak Saudara. • Jangan mendiskusikan gagasan yang terdapat dalam kutipan itu. • Jangan memberikan informasi tambahan. • Jangan mengubah keseimbangan dan penekanan dalam argumentasi yang disajikan.
FORMAT • Sistem Angka Romawi-Arab. I. • …………………………………………………………… 1). ……………………………………………………. 2). …………………………………………………….. 2. ……………………………………………………………. 1). …………………………………………………….. 2). ……………………………………………………. 3. …………………………………………………………….. 1). ……………………………………………………. 2). …………………………………………………….. dst..
Sistem angka dan hurufI………………………………………………………………..A……………………………………………………………1. …………………………………………………….2. ……………………………………………………..B. ………………………………………………………….1. ……………………………………………………..2. …………………………………………………..II………………………………………………………………A……………………………………………………………1. …………………………………………………….2. …………………………………………………….. B. ………………………………………………………….1. …………………………………………………DST
Sistem angka-angka1.………………………………………………………………… 1.1……………………………………………………………. 1.1.1…………………………………………………. 1.1.2…………………………………………………. 1.2……………………………………………………………. 1.2.1…………………………………………………. 1.2.2………………………………………………….2.………………………………………………………………… 2.1……………………………………………………………. 2.1.1…………………………………………………. 2.1.2…………………………………………………. 2.2……………………………………………………………. 2.2.1…………………………………………………. 2.2.2………………………………………………….3.0……………………………………………………………dst……
Cara menulis kutipan • Kutipan langsung adalah: Kutipan pendapat orang lain dalam suatu karya ilmiah. Diambil persis seperti aslinya. Bertujuan untuk mempertahankan keaslian informasi. Biasanya yang dikutip seperti rumus-rumus, bunyi peraturan pemerintah, pasal-pasal dalam undang-undang, anggaran dasar, peribahasa, sanjak dll. • Kutipan langsung pendek, misal : Gijanto (2002: 88) menyimpulkan “ada hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan prestasi kerja PNS di PTN Yogyakarta”
Kutipan langsung panjang: • lebih dari tiga baris atau lebih dari 40 kata. • ditulis dalam alinea tersendiri. • terpisah dari tubuh karangan yang mendahului. • diketik dengan jarak 1 spasi / spasi tunggal. • diketik dengan permulaan paragraf baru.
Contoh Kutipan langsung panjang: Tujuan pendidikan agama Islam yang dikemukakan para ahli pendidikan Islam diantaranya adalah: a) Abdurrahman Shaleh Tujuan pendidikan agama Islam ialah memberikan bantuan kepada manusia yang belum dewasa. Supaya cakap menyelesaikan tugas hidupnya yang diridhoi Allah. Sehingga terjalinlah suatu kebahagiaan dunia dan akhirat atas kuasanya sendiri.(Abdurrahman Shaleh, 2000: 22)
KUTIPAN TIDAK LANGSUNG • Kutipan tidak langsung ditulis tanpa tanda kutip dan terpadu dalam tubuh karangan. Nama pengarang bahan kutipan dapat disebut terpadu dalam tubuh karangan, sedangkan nomor halaman tidak harus disebutkan, misalnya: • Armi (1992: 14) tidak menduga bahwa mahasiswa eksata lebih baik daripada mahasiswa bahasa dalam hal kemampuan menulis karya ilmiah.
MENGUTIP SANJAK • Sanjakdikutipsebagaimanacaramengutipkutipanbiasa. • Sanjak yang tidaklebihdaritigabarisditulisdalamkalimatdengandiberitandapetik “………” • Apabilalebihdarisatubaris, tiap-tiapbarisnyadipisahkandengantandagaris miring (/) • Sanjak yang lebihdaritigabaris, dikutipsepertikutipanlangsungpanjang, ditempatkanditengah-tengahhalaman, simetrikiri-kanantanpadiberitandakutip.
CONTOH MENGUTIP UCAPAN Mengutip ucapan secara langsung • Prof. Dr. Soeparno menyatakan dalam pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar Madya, bahwa ”… hendaknya para pejabat atau birokrat dapat dijadikan teladan dalam pemakaian bahasa Indonesia termasuk dalam hal penggunaan istilah-istilah asing”…. Mengutip ucapan secara tidak langsung • Dalam masyarakat yang paternalistik seperti masyarakat kita para pejabat sangat diharapkan untuk ikut berperan dalam pembicaraan bahasa Indonesia seperti dikatakan oleh Soeparno bahwa ”… hendaknya para pejabat atau birokrat dapat dijadikan teladan dalam pemakaian bahasa Indonesia” (Soeparno, 1995). …
DAFTAR PUSTAKA Contoh : • Al-Gazali (1982), Ihya Ulumuddin. Ibnu Batutah (pen.). Semarang: Menara Kudus. • Hasan, MZ (1990). karakteristik penelitian kualitatif, dalam Aminuddin (ed.). Pengembangan penelitian kualitatif dalam bidang bahasa dan sastra (h. 24-25). Malang: IKIP. • Sartono, Edy (1999). 13 Nopember. Menyiasati program MPMBS 1999 di MIN Yogyakarta. Bernas, h. 5 • Sudijono, Anas (1994). Metodologi reseach. Jakarta :Gramedia. • Sunarto, (1999). Pelayanan Perpustakaan Perguruan Tinggi. Makalah disajikan dalam seminar Perpustakaan. IPI Yogyakarta. Yogyakarta, 1-2 September 1999. • Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional (1990). Jakarta: Rinekacipta.