E N D
Ngritik Doktor Pada seminar mengenai “Ahlussunah Wal Jama’ah” di Semarang, 27 Agustus 1999, Gus Dur mengkritik Prof. Dr. KH. Said Aqiel Siradj. Karena, dalam sambutannya pada seminar tersebut, Said menyinggung nasib mantan Presiden Soeharto yang bakal tidak diridhai Allah.“Bagaimana kita bisa bertasawuf kalau menganggap semua orang tidak diridhai Allah?” tanya Gus Dur. Dia mengemukakan bahwa semua orang, termasuk yang berdosa besar sekali pun, belum tentu tidak diridhai Allah. Boleh-boleh saja masyarakat tidak memaafkan Soeharto. Tapi, lanjut Gus Dur, apakah pasti Allah juga tidak memaafkan?“Siapa yang bisa memastikan, bahwa Allah tidak meridhai Pak Harto? Kan tidak ada yang bisa memastikan?! Siapa yang bisa mengetahui?” Kemudian Gus Dur mengakhiri kritiknya terhadap Aqiel dengan nada berseloroh, “Boleh dong sekali-sekali, yang tidak doktor ngritik yang doktor …” Peserta seminar pun tertawa.