360 likes | 1.7k Views
Diksi Karya Ilmiah. Pemilihan Kata dalam menuliskan karya ilmiah. DIKSI atau Pilihan Kata. A. Pengertian Diksi: 1. H asil dari upaya memilih kata t ertentu (yang tepat dan cocok )/ 2. Ketepan pilihan kata u ntuk dipakai dalam suatu tuturan bahasa.
E N D
Diksi Karya Ilmiah Pemilihan Kata dalam menuliskan karya ilmiah
DIKSI atau Pilihan Kata A. Pengertian Diksi: 1. Hasil dari upayamemilih kata tertentu (yang tepat dan cocok)/ 2. Ketepan pilihan kata untukdipakai dalam suatu tuturan bahasa. Kemahiran memilih kata dapat diperoleh dari: Penguasaan terhadap kosa kata yang cukup luas. Penguasaan terhadap kosa kata dapat dibangun: rajin membaca buku dan membuka kamus.
B. Syarat-syarat Ketepatan Pilihan Kata: Harus dapat membedakan: a. makna denotasi dan konotasi dengan cermat Contoh: (1) Pengemis itu sedang makan di Lamun Ombak. (2) Upacara adat itu makan dana yang besar. b. kata umum dan kata khusus secara cermat Contoh kata umum : kata partai dan kata mobil acuannya lebih luas. Contoh kata khusus: kata Golkar, sedan, dan kijang acuannya lebih sempit
c. kata konkret dan abstrak dengan cermat Kata konkret: kata yang acuannya mudah diserap oleh pancaindra. Misalnya: kata mangga, rumah, dan candi. Kata abstrak: kata yang acuannya tidak mudah diserap oleh pancaindra Misalnya: kata keadilan, pendidikan, dan pengobatan.
D. Kata-kata yang Bersinonim. Contohnya: Kata agung, besar, dan raya merupakan kata-kata yang bersinonim, namun pemakaian ketiganya tidak selalu dapat dipertukarkan, misalnya: rumah besar, mesjid raya, hakim agung. Kata mati, mangkat, wafat, mampus, gugur, tewas, berpulang, kembali keharibaan Tuhan, dan meninggal, bermakna mati atau tidak bernyawa lagi. Kata gugur, misalnya, hanya dipakai untuk orang yang mati di medan perang.
E. Pembentukkan Kata Ada dua cara pembentukan kata, yaitu dari dalam dan dari luar bahasa Indonesia. Dari dalam bahasa Indonesia terbentuk kosakata baru dengan dasar kata yang sudah ada. Contohnya: dari kata tata terbentuk kata, antara lain: tata acara, , tata bahana, tata boga, tata buku, tata busana, dan tata cara.
dari luar bahasa Indonesia terbentuk kata baru melalui unsur serapan. (1).Kata-kata asing yang sudah sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia, se- perti bank dan vitamin. (2).Kata-kata asing yang disesuaikan de- ngan ejaan bahasa Indonesian, se- perti standar, teks, subjek, dan sosial. (3).Kata-kata/ istilah-istilah asing yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, seperti kata isu dan issue. Kata isu (b. Indonesia): berita yang tidak jelas asal-usulnya, Kata issue (b. Inggris) : publikasi, perkara.
f. Padanan kata yang serasi: Contoh : (1) Walaupun malam tadi bertugas siskamling, tetapi dia masuk kantor juga seperti biasa. (Salah), karena tidak serasi. (2) Malam tadi dia bertugas siskamling, tetapi dia masuk kantor juga seperti biasa. (Benar). (3)Walaupun malam tadi bertugas siskamling, namun dia masuk kantor juga seperti biasa. (Benar).
G. Idiom dan ungkapan idiomatis. Idiom: ungkapan bahasa yang artinya tidak secara langsung dapat dijabarkan dari unsur-unsurnya. Contohnya: gulung tikar , muka badak. Ungkapan Idiomatis : pasangan kata yang selalu muncul bersama sebagai frase. Contohnya: berawal dari, berdasarkan pada, bergantung pada, bertemu dengan, berkenaan dengan, diperuntukkan bagi, disebabkan oleh, sehubungan dengan, terbuat dari, terdiri atas/ dari, tergantung pada, dan sejalan dengan.
Kesesuaian Penggunaan Kata Syarat-syaratnya: 1. menggunakan ragambaku dengan cermat 2. menggunakan kata eufumisme 3. menggunakan kata berpasangan dan berlawanan dengan baik 4. menggunakan kata-kata ilmiah 5. hindari penggunaan ragam lisan