E N D
Mutasi • Istilah mutasi pada hakekatnya sama dengan pemindahan, transfers, dan job rotation karyawan. Mutasi adalah suatu perubahan posisi/jabatan/ tempat/pekerjaan yang dilakukan baik secara horizontal maupun vertikal (promosi/demosi) di dalam suatu organisasi (Hasibuan, 2001: 101). Pada dasarnya mutasi merupakan fungsi pengembangan karyawan, karena tujuannya adalah untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja dalam perusahaan tersebut.
Tujuan Mutasi • Meningkatkan produktivitas kerja karyawan • Menciptakan keseimbangan antara tenaga kerja dengan komposisi pekerjaan ata jabatan • Memperluas atau menambah pengetahuan karyawan • Menghilangkan rasaa bosan/jemu terhadap pekerjaaannya • Memberikan perangsang agar karyawan mau berupaya meningkatkan karir yang lebih tinggi. • Pelaksanaan hukuman/sanksi atas pelanggaran-pelanggaran yang dilakukannya. • Memberikan pengakuan dan imbalan terhadap prestasinya. • Pendorong agar spirit kerja meningkat melalui persaingan terbuka. • Tindakan pengamanan yang lebh baik. • Menyesuaikan pekerjaan dengan kondisi fisik karyawan. • Mengatasi perselisihan antara sesamakaryawan.
Prinsip dan Dasar Mutasi • Menurut Hasibuan (2001: 101), prinsip mutasi adalah memutasikan karyawan kepada posisi yang tepat dan pekerjaan yang sesuai, agar semangat dan produktivitas kerjanya meningkat. Dasar mutasi adalah merit system, seniority system dan spoiled system. Merit system adalah mutasi karyawan yang didasarkan atas landasan yang bersifat ilmiah, obyektif, dan hasil prestasi kerjanya.
Merit system atau carreer system ini merupakan dasar mutasi yaang baik karena: • Output dan produktivitas kerja meningkat • Semangat kerja meningkat • Jumlah kesalahan yang diperbuat menurun • Absensi dan disiplin karyawan semakin baik • Jumlah kecelakaan akan menurun.
Seniority system adalah mutasi yang didasarkan atas landasan masa kerja, usia dan pengalaman kerja dari karyawan bersangkutan. Sistem mutasi seperti ini tidak obyektif karena kecakapan orang yang dimutasikan berdasarkan senioritas belum tentu mampu memangku jabatan baru. • Spoil system adalah mutasi didasarkan atas landasan kekeluargaan. Sistem mutasi seperti ini kurang baik karena didasarkan atas pertimbangan suka ataau tidak suka.
Pengertian • Promosi diartikan sebagai perpindahan yang memperbesar authority dan responsibility karyawan ke jabatan yang lebih tinggi di dalam suatu organisasi sehingga kewajiban, hak, status, dan penghasilannya semakin besar. (Hasibuan, 2001: 107). • Promosi berarti perpindahan dari suatu jabatan ke jabatan lain yang mempunyai status dan tanggung jawab yang lebih tinggi disertai dengan peningkatan gaji/upah lainnya, walaupun tidak selalu demikian (Flippo dalam Hasibuan, 2001:107),
... Lanjutan pengertian..... • Promosi adalah suatu perpindahan di dalam suatu organisasi dari satu posisi ke posisi lainnya yang melibatkan baik peningkatan upah maupun status (Sikula dalam Hasibuan, 2001: 107), . • Berdasarkan definisi tersebut maka promosi berarti perpindahan dari satu jabatan ke jabatan yang lebih tinggi, wewenang dan tanggung jawab semakin besar, status serta pendapatan yang semakin tinggi (Hasibuan, 2001: 107).
Azas-azas Promosi Azas-azas promosi mencakup: • Kepercayaan, • Keadilan, • Formasi. • Ad.1.: Azas Kepercayaan: • Promosi hendaknya berazaskan pada kepercayaan atau keyakinan mengenai kejujuran, kemampuan, dan kecakapan karyawan bersangkutan dalam melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik pada jabatan tersebut. Karyawan baru akan dipromosikan jika karyawan itu menunjukkan kejujuran, kemampuan, dan kecakapannya dalam memangku jabatan.
Ad.2.: Azas Keadilan • Promosi hendaknya dilakukan secara adil. Penilaian harus jujur dan obyektif, tidak pilih kasih atau like and dislike. Karyawan yang mempunyai peringkat (ranking) terbaik hendaknya mendapat kesempatan pertama untuk dipromosikan tanpa melihat suku, golongan, dan keturunannya. Promosi yang berasaskan keadilan akan menjadi alat motivasi bagi karyawan untuk meningkatkan prestasinya.
Ad. 3:Azas Formasi: • Promosi harus berasaskan kepada formasi yang ada, karena promosi karyawan hanya mungkin dilakukan jika ada formasi jabatan yang lowong. Untuk itu harus ada uraian pekerjaan/jabatan (job discription) yang akan dilaksanakan karyawan.
Dasar-Dasar Promosi Menurut Hasibuan (2001: 108), dasar untuk mempromosikan karyawan adalah: • pengalaman (senioritas), • kecakapan (ability) serta • kombinasi pengalaman dan kecakapan.
Ad.1.: Dasar Pengalaman • Pengalaman (senioritas) yaitu promosi yang didasarkan pada lamanya pengalaman kerja karyawan. Pertimbangan promosi adalah pengalaman kerja seseorang, orang yang terlama bekerja dalam perusahaan mendapat prioritas pertama dalam tindakan promosi. • Kebaikannya adalah adanya penghargaan dan pengakuan bahwa pengalaman merupakan soko guru yang berharga. Dengan pengalaman seseoraang akan dapat mengembangan kemampuannya sehingga karyawan tetap betah bekerja pada perusahaan dengan harapan suatu waktu akan dipromosikan. • Kelemahannya adalah seorang karyawan yang kemampuannya sangat terbatas, tetapi karena sudah lama bekerja tetap dipromosikan. Dengan demikian, perusahaan akan dipimpin oleh seorang yang berkemampuan rendah, sehingga perkembangan dan kelangsungan perusahaan disangsikan.
Ad.2. Kecakapan: • Pertimbangan promosi lainnya adalah kecakapan, orang yang cakap atau ahli mendapat prioritas pertama untuk dipromosikan. . • Ad 3: Kombinasi pengalaman dan kecakapan berarti promosi dilaksanakan berdasarkan lamanya pengalaman dan keakapan. Pertimbangan promosi adalah berdasarkan lamanya dinas, ijasah pendidikan formal yang dimiliki, dan hasil ujian kenaikan golongan. Cara ini adalah dasar promosi yang terbaik dan paling tepat karena mempromosikan orang yang paling berpengalaman dan terpintar, sehingga kelemahan promosi yang hanya didasarkan pengalaman/kecakapan saja dapat diatasi.
Menurut Hasibuan (2001:110), promosi berdasarkan kombinasi pengalaman daan kecakapan memberikan kebaikan sebagai berikut: • Memotivasi karyawan untuk memperdalam pengetahuannya bahkan memaksa diri mengikuti pendidikan formal. Dengan demikian, perusahaan akan mempunyai karyawan yaang semakin traampil. • Moral karyawan akan semakin baik, bergairah, semangat, dan prestasi kerjanyaa semakin meningkat karena ini termasuk elemen-elemen yang dinilai untuk promosi. • Disiplin kaaryawan semakin baik karena disiplin termasuk elemen yang akan mendapat penilaian prestasi untuk dipromosikan. • Memotivasi berkembangnya persaingan sehat daan dinamis di antara paraa karyawaan sehinggaa mereka berlomba-lomba untuk mencapai kemajuan. • Perusahaan akan menempatkan karyawan yang terbaik paa setiap jabatan sehngga sasaran optimal akan tercapai.
Kelemahan: • Karyawan yang kurang mampu akan frustasi bahkan mengundurkan diri dari perusahaan itu. • Biaya perusahaan akan semakin besar karena adanya ujian kenaikan golongan.
Syarat-syarat Promosi • Kejujuran • Disiplin • Prestasi Kerja • Kerjasama • Kecakapan • Loyaalitas • Kepemimpinan • Komunikatif • Pendidikan.
Tujuan Promosi (Hasibuan ,2001: 112) • memberikan pengakuan jabatan, dan imbalan jasa yang semakin besar kepada karyawan yang berprestasi keja tinggi. • menimbulkan kepuasan dan kebanggaan pribadi, status sosial yaang semakin tinggi, dan penghasilan yang semakin besar. • merangsang agar karyawan lebih bergairan bekerja, berdisiplin tinggi, dan memperbesar produktivitas kerjanya. • menjamin staabilitas kepegawaian dengan direalisasikannya promosi kepada karyawaan dengan dasar dan pada waktu yang tepat serta penilaian yang jujur. • Kesempatan promosi dapat menimbulkan keuntungan berantai (muliplier effect) dalam perusahaan karena timbulnya lowongan berantai. • Memberikan kesempatan kepada karyawan utnuk mengembangkan kreativitas dan inovasinya yang lebih baik demi keuntungan optimal perusahaan.
..lanjutan.... • menambah/memperluas pengetahuan serta pengalaman kerja para karyawan dan ini merupakan daya dorong bagi karyawan lainnya. • mengisi kekosongan jabatan karena pejabatnya berhenti. • Karyawan yang dipromosikan kepada jabatan yang tepat, semangat, kesenangan, dan ketenangannya dalam bekerja semakin meningkat sehngga produktivitas kerjanya juga meningkat. • Untuk mempermudah penarikan plamar sebab dengan adanya kesempatan promosi merupakan daya pendortong serta perangsang bagi pelamar-pelamar untuk memasukkan lamarannya. • Promosi akan memperbaiki status karyawan dari karyawan sementara menjadi karyawan tetap setelah lulus masa percobaan.
Jenis-jenis Promosi (Hasibuan (2001: 112-113) ada 4 jenis promosi, yaitu: • promosi sementara, • promosi tetap, • promosi kecil dan • promosi kering.
... Lanjutan... • Ad1. Promosi sementara: terjadi jika seseorang karyawan dinaikkan jabatannya untuk sementara karena adanya jabatan yang lowong yang harus segera diisi. • Ad.2. Promosi tetap: adalah promosi seseorang karyawan dari suatu jabatan ke jabatan yang lebih tinggi karena karyawan tersebut telah memenuhi syarat untuk dipromosikan. Sifat promosi ini adalah tetap dan wewenang, tanggung jawab serta gajinya akan naik. • Ad 3. Promosi kecil : adalah menaikkan jabatan seseorang karyawan dari jabatan yang tidak sulit dipindahkan ke jabatan yang sulit yang meminta ketrampilan tertentu, tetapi tidak disertai dengan peningkatan wewenang, tanggung jawaab dan gaji. • Ad.4. Promosi kering :adalah menaikkan jabatan seseorang ke jabatan yang lebih tinggi disertai dengan peningkatan pangkat, wewenang dan tanggung jawab tetapi tidak disertai dengan kenaikan gaji/upah.
Demosi Karyawan • Demosi adalah perpindahan karyawan dari suatu jabatan ke jabatan yang lebih rendah di dalam suatu organisasi, wewenang, tanggung jawab, pendapatan serta statusnya semakin rendah. Demosi adalah penurunan pangkat/jabatan seorang karyawan yang dilakukan dalam suatu organisasi (Hasibuan, 2001: 114). • Menurut Sikula dalam Hasibuan (2001: 114), demosi adalah suatu perpindahan dalam suatu organisasi dari satu posisi ke posisi lainnya yang melibatkan penurunan gaji/bayaran maupun status.
Tujuan demosi: • untuk menghindari kerugian perusahaan, memberikan jabatan/posisi, gaji dan status yang tepat sesuai dengan kemampuan kecakapan karyawan yang bersangkutan. Demosi ini merupakan hukuman terhadap karyawan yang tidak mampu mengerjakan tugas-tugasnya padaa jabatan yang dipangkunya hingga jabatannya diturunkan.