220 likes | 510 Views
Materi I. Manusia Membutuhkan Dzat Yang Maha; Maha. Besar, Maha Kuasa, d an Maha Segala-Galanya. Manifestasi Kebutuhan Itu Adalah Ketundukan. d an Pengabdian Kepada-Nya (Tuhan). Ketundukan Kepada-Nya Berarti Tunduk Kepada. Aturan Yang Datang Dari-Nya.
E N D
Manusia Membutuhkan Dzat Yang Maha; Maha Besar, Maha Kuasa, dan Maha Segala-Galanya • Manifestasi Kebutuhan Itu Adalah Ketundukan dan Pengabdian Kepada-Nya (Tuhan) • Ketundukan Kepada-Nya Berarti Tunduk Kepada Aturan Yang Datang Dari-Nya. Mengapa Manusia Membutuhkan Agama? • Karena Manusia Mempunyai Naluri Beragama • Manusia Kecil, Tidak Berdaya, dan Lemah..\kuliah PAI ISI 2011\materi agama\Gambarmanusia makhluk kecil.ppt
Naluri Kebutuhan Jasmani Survivel Instink Nafsu Berkuasa, Kaya Mencintai Orang Tua, Isteri, Anak Sexual Instink Religious Instink Takut pada Allah, Ibadah Aturan Main (Rule of Game) Perbuatan Manusia
www.themegallery.com • MENGAPA MEMILIH ISLAM UNTUK MEMENUHI Religious Instink?
MARI TELUSURI DARI DASAR-DASAR AJARANNYA… • Islam berasal dari kata aslama yang berarti damai, tunduk, patuh, selamat • Mengapa disebut Islam? Karena menunjukkan hakikat dan esensi ajaran agama tsb, sehingga tidak disebut dengan nama pembawanya, misalnya Muhammadanisme • Islam diterima sebagai agama yang didasarkan kepada pengalaman universal dari kemanusiaan, bukan sekedar dogma agar orang selamat dari neraka tetapi mencakup managemen dunia dan akherat, bahwa dengan perantaraan perbuatan baik manusia dapat memperoleh kesadaran tentang eksistensinya yang lebih tinggi. • Ajaran pokok Islam: keesaan Tuhan dan keesaan seantero umat, كان الناس امة واحدة (البقرة 213) “……..umat manusia dahulu adalah satu kesatuan….” (QS. Al-baqarah 213) KERANGKA DASAR AJARAN ISLAM
Definisi Islam Seperangkat ketentuan yang mengatur sikap dan etika perorangan serta perilaku manusia terhadap Allah Swt., terhadap manusia dan alam pada umumnya. sudahkah umat muslim melaksanakan “Islam”nya? muslim fact.ppt
www.themegallery.com Ciri-Ciri Khusus Agama Islam 1. Agama Fitrah artinya agama yang sesuai dengan tuntutan pembawaan watak manusia yang suka menerima ajaran agama yang benar, yaitu yang mengajarkan tauhid mutlak. 2. Menempatkan akal manusia pada posisi yang sebaik-baiknya 3. Menempatkan manusia pada posisi sebagai makhluk yang berhargadiri
Sumber Ajaran Islam: Al-Qur`an dan As-Sunnah Mencakup Akhlak Aqidah Syari’ah Membahas tentang Membahas tentang Membahas tentang • a. Ilahiyah (ttg Tuhan) • Nubuwwah (ttg.Nabi) • Ruhaniyyah (ttg.alam Metafisik) • Sam’iyyah (hal-hal yg ditransfer • melalui sam’i/pendengaran) • Mengatur hubungan • Manusia scr.Vertikal • (IbadahMahdhah) • b. Mengatur hubungan • Manusia scr. Horizontal • (Ibadah Sosial/Mu’amalah) • Perilaku baik (akhlak • Karimah/mahmudah) • b. Perilaku buruk (akhlak • Madzmumah) melandasi Beri arah
Inti Ajaran Islam • Islam otentik adalah agama yang datang sebagai rahmat, berdasar QS. Al-anbiya` ayat 157: وما ارسلناك الا رحمة للعالمين “Aku tidak mengutusmu (Muhammad) kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam” makna “ma” dan “illa” ditujukan untuk qashr (membatasi), artinya `hanya` sifat rahmat yang direkomendasikan Islam. • Tolok ukur keislaman adalah menjadi rahmat. Sehingga selama seorang muslim melakukan kebaikan (rahmat) untuk Allah, orang lain dan alam, berarti dia telah melaksanakan agamanya, sebaliknya meski ritualnya bagus akan tetapi perilakunya tidak mendatangkan rahmat maka belum bisa dikatakan muslim yang sempurna.
Karakteristik Kerahmatan Islam • Ajarannya universal tidak dikhususkan untuk golongan tertentu atau masa tertentu • Rasional (karena tidak ada kebaikan yang bisa diwujudkan tanpa rasionalitas/menentukan pilihan terbaik) • Agama kemanusiaan: peduli pada kaum tertindas • Agama peradaban: ajaran pertamanya adalah iqra` (membaca) yang merupakan kesadaran awal berperadaban.
Metode Memahami Ajaran Islam • Pendekatan Normatif : Memahami agama berangkat dari teks yang tertulis dalam kitabsuci sampai batas-batas tertentu, karenanya bercorak literalis, tekstualis atau skriptualis, absolutis. • Pendekatan Historis : Memahami agama sesuai aspek eksternal-lahiriah dari keberagamaan manusia, mementingkan telaah mendalam tentang “asbab al-nuzul “ baik yang bersifat kultural, psikologis maupun sosiologis. Dimungkinkan mereduksi ajaran murni agama. • Pendekatan Filosofis : Memahami ajaran agama dengan berfikir filosofis; pemikiran yang kaya alternatif, kreatif, prediktif, penuh nuansa dan inovatif untuk mengantarkan umat Islam dapat survive dalam artian yang sebenar-benarnya dalam kehidupan modern.
Siapakah Yang Berhak Membuat Aturan Main (Rule of Game)? Allah atau Manusia? Berkaitan dengan Dzat Benda Manusia Dalam Perkara yang Sesuai Dengan Fitrah Manusia dan Tidak Manusia Dalam Perkara yang Berkaitan dengan Pahala, Dosa, Pujian dan Celaan Allah SWT
MENGAPA MANUSIA MEMBUTUHKAN SYARIAT ALLAH? • Karena Manusia Diciptakan Oleh Allah (Makhluk) • Karena Manusia Akan Mati dan Dimintai Pertanggungjawaban Oleh Allah di Akhirat (Hisab) • Maka, Syariat Allah Bagi Manusia di Dunia Merupakan Penjelas dan Penghubung Antara Apa yang Akan Dipertanggungjawabkan dan Bagaimana Konsekuensi Pertanggungjawaban? Diterima atau Ditolak oleh Allah.
Sebelum Kehidupan Dunia Setelah Kehidupan Dunia Hidup Di Dunia Qiyamah wa Ba’ts (Kebangkitan) Takhliq (Perintah dan Larangan) Syariah Allah (Perintah dan Larangan) Hisab(Akuntabilitas)
Apa itu Syariah? • Syariah, secara literal, Mawrid al-Ma’ (sumber mata air) • Syariah, secara terminologis, sistem yang mengatur hu-bungan antara manusia dengan Allah, dirinya dan sesama-nya (Mahmud Syaltut, al-Islam Aqidatan wa Syari’atan).
Lingkup Syariat Islam • Akidah (Tauhid) • Ibadah (Shalat, Zakat, Puasa, Haji dan Jihad) Allah SWT • Politik Pemerintahan • Ekonomi • SOsial Manusia Manusia • Akhlak • Pakaian, • Makanan • Minuman • Pendidikan • Peradilan • Dll. Diri Sendiri
Sumber-sumber Syariah? Al-Qur’an As-Sunnah Disepakati Ijma Sahabat Qiyas Syar’i Ra’yun Islami (Fiqih Islam) Syar’u Man Qablana Mashalih Mursalah Debatable Istihsan, Dll.
Apa Bedanya Syariah dan Fiqih? • Syariah, secara terminologis, sistem yang mengatur hu-bungan antara manusia dengan Allah, dirinya dan sesama-nya (Mahmud Syaltut, al-Islam Aqidatan wa Syari’atan). • Fiqih, secara terminologis, ilmu tentang hukum-hukum syariah yang digali dari dalil-dalil hukum tersebut secara terperinci • Jadi, Fiqih bagian dari Syariah. Syariah tidak bisa dipisah-kan dari Fiqih.
Dhanni Sumber Dhanni Qath’i Sumber Fiqih dan Syariah Qath’i Qath’i Content Dhanni Dhanni • Jadi, Fiqih ada yang Qath’i dan Dzanni. Tidak semua Hukum Fiqih Dzanni, atau Ijtihadi (Hasil Ijtihad Mujtahid)
Soal Substansi Syariah? • Teori Aristoteles: Substansi (inti) dan aksiden (kulit), me-nyatakan bahwa substansi(inti) itu bersifat tetap, tidak berubah, dan mutlak. Sedangkan aksiden (kulit) itu bersifat tidak tetap, berubah-ubah dan relatif. • Syariah: tidak mengenal substansi (inti) dan aksiden (kulit). Maka, tidak bisa dikatakan bahwa keadilan, kejujuran, kemanu-siaan adalah substansi, kulitnya bisa bermacam-macam. Lalu seperti apa? Ini klaim yang menyesatkan.
Ada Apa di Balik Penerapan Syariah Islam? • Menjaga agama, seperti hukuman bunuh bagi orang murtad • Menjaga keturunan, seperti hukum wajibnya memenuhi kebu-tuhan seksual melalui pernikahan, bukan perzinaan • Menjaga kehormatan, seperti diharamkannya qadzaf • Menjaga akal, seperti diharamkannya minuman keras, narko-ba, dan sejenisnya. • Menjaga harta, seperti diharamkannya pencurian, dan dipo-tongnya tangan pencuri. • Menjaga jiwa, seperti diharamkannya membunuh orang yang haram darahnya, dan sanksi qishash bagi pelakunya. • Menjaga negara, seperti diharamkannya sparatisme, dan diperanginya kaum spararis, dan bughat.
وأخير دعوانا عن الحمد لله رب العالمين