160 likes | 386 Views
FAKULTAS HUKUM. HUKUM PERIKATAN. TUTIEK RETNOWATI, SH.,MH FAKULTAS HUKUM UNNAR SBY Pertemuan ke 1. Istilah Perikatan. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata menggunakan istilah Perikatan = “ Verbintenis” dan Persetujuan = “Overeenkomst”
E N D
HUKUM PERIKATAN TUTIEK RETNOWATI, SH.,MH FAKULTAS HUKUM UNNAR SBY Pertemuan ke 1.
IstilahPerikatan • Kitab Undang-Undang Hukum Perdata menggunakan istilah Perikatan = “Verbintenis” dan Persetujuan = “Overeenkomst” • Verbintenis berasal dari kata kerja Verbinden yang artinya mengikat • Overeenkomst berasal dari kata kerja “overeenkomen” yang artinya setuju atau sepakat
Buku IIIHUKUM PERIKATAN • DIATUR MULAI PASAL 1233 – 1864 BW • Perikatanadalahhubunganhukumkhususnyadalamlapanganhartakekayaanantaraduapihakdimanapihak yang satuberhakatassesuatudanpihak yang lain berkewajibanmemenuhinya.
DefinisiPerikatan • Menurut Hofmann : Suatu hubungan hukum antara sejumlah terbatas subyek-subyek hukum sehubungan dengan itu dengan seseorang atau beberapa prang daripadanya mengikatkan dirinya untuk bersikap menurut cara-cara tertentu terhadap pihak lain, yang berhak atas sikap yang demikian itu
Menurut Pitlo : Perikatan adalah suatu hubungan hukum yang bersifat harta kekayaan antara 2 orang atau lebih, atas dasar mana pihak yang satu berhak (kreditur) dan pihak lain berkewajiban (debitur) atas sesuatu prestasi
Menurut Subekti : Perikatan adalah suatu hubungan hukum antara 2 pihak, yang mana pihak yang satu berhak menuntut sesuatu dari pihak yang lainnya yang berkewajiban memenuhi tuntutan itu
Unsur-UnsurPerikatan • Hubungan Hukum Hubungan hukum ialah hubungan yang terhadapnya hukum meletakkan “hak” pada 1 pihak dan melekatkan “kewajiban” pada pihak lainnya.
Perhatikanlahcontohsebagaiberikut : • A menitipkan sepedanya dengan Cuma-Cuma kepada B, maka terjadilah perikatan antara A dan B yang menimbulkan hak pada A untuk menerima kembali sepeda tersebut dan kewajiban pada B untuk menyerahkan sepeda tersebut. • X menjual mobil kepada Y, apakah yang timbul dari perikatan antara X dan Y?
Para Pihak • Para pihak dalam suatu perikatan disebut dengan subjek perikatan • Harus terjadi antara 2 orang atau lebih • Pertama,pihak yang berhak atas prestasi,atau pihak yang berpiutang disebut dengan KREDITUR • Kedua,pihak yang berkewajiban memenuhi atas prestasi, atau pihak yang berutang disebut dengan DEBITUR
Debitur memiliki 2 unsur yaitu “schuld” dan “haftung” • Schuld adalah utang debitur kepada kreditur • Haftung adalah harta kekayaan debitur yang dipertanggungjawabkan bagi pelunasan utang debitur tersebut
Sumber Perikatan 1233 BW Perjanjian semataundang - undang PERIKATAN (1233 BW) Undang - Undang Perbuatan manusia Baik Melawan hukum
Perikatan yang terjadikarenapersetujuan(Overenkomst) • Pasal 1313 : Persetujuan adalah suatu perbuatan, dimana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau lebih
Rumusanps 1313 BW memilikikelemahan • Yang Dimaksud dengan “Perbuatan” tidak jelas • Tidak tampak asas konsensualisme
Definisi persetujuan yang baru : • Suatu persetujuan dengan dua orang atau lebih yang saling mengikatkan dirinya pada lapangan harta kekayaan ( Abdulkadir Muhammad) • Suatu perbuatan hukum, dimana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya atau saling mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau lebih ( setiawan )