1.01k likes | 1.34k Views
Debu di Lingkungan Industri. Bahaya Debu…. Dapat memasuki tubuh lewat inhalasi, ingesti, dan kulit Luasnya permukaan yang dapat menyerap debu (luas paru-paru orang dewasa = 55-75 m2, dan kulit 2 m2). Luas permukaan debu semakin besar dengan semakin halusnya
E N D
Bahaya Debu… • Dapat memasuki tubuh lewat inhalasi, ingesti, dan kulit • Luasnya permukaan yang dapat menyerap debu (luas paru-paru • orang dewasa = 55-75 m2, dan kulit 2 m2). • Luas permukaan debu semakin besar dengan semakin halusnya • ukuran debu. Misal 1 cm3 quartz murni bila ditumbuk halus • menjadi ukuran 1 mikron, maka terbentuk debu sebanyak 1012 • dengan luas permukaan 6 m2 dibanding dengan asalnya 6 cm2. • Volume benda padat yang dihaluskan akan bertambah, karena • adanya celah di antara partikel di dalam massa. Misalnya, • konsentrasi debu di udara sebesar 50 mppcf berasal dari 1 cm3 • zat yang dihaluskan menjadi ukuran 1 mikron, di udara akan • memenuhi volume 20.000 ft3.
Bahaya Debu… • Debu dalam industri ukurannya sangat bervariasi • dengan ukuran halus mendominasi yang lain. • Jika apabila ada debu di sekitar proses industri, dan • orang dapat melihatnya, maka kemungkinan besar • debu yang lebih halus pun terdapat banyak di • sekitar itu.
Efek debu terhadap kesehatan • Bervariasi… tergantung jenis, sifat kimia-fisika debu. • Silicosis, asbestosis pada beberapa kasus jantung ikut terpengaruh (cor-pulmonale), terutama jika fibrosis parah. • Keracunan sistemik: Hg, Pb, Mn, Cd, Be, dll. Zat organik.
Efek debu terhadap kesehatan (2) • Metal fume fever: Zn, Mg. • Alergi: tepung, kayu, dll. • Bakteri, jamur: Anthrax dari wool dan tulang, jamur dari kayu, bagasse. • Iritasi pada hidung, tenggorokan: asam, alkali, Cr, dll. • Kerusakan jaringan organ dalam: zat radioaktif, Ra, dll.
Efek debu terhadap kesehatan (2) • KeracunanPb: Biasanyakronis • Keracunan Beryllium: Biasanyaparah, disebabkanoleh Be fumes dan Be terikatpadadebu. Be-fluoridajugaberbahaya. • Demamlogam: merupakanpenyakitakut, jangkapendek, terutamadisebabkan Zn dan Mg denganoksidalogamnya. Gejalatimbul 12 jam setelaheksposurdengandemamdanmenggigil. Sembuhdalamsatuhari, bilapekerjakembalikerja, makakemungkinanbesariatakkanmemperlihatkankeracunanlagi, tetapiapabilasudah lama tidakkenakontakdenganuaplogam, makapenyakinakanberulang.
Efek debu terhadap kesehatan (2) • Alergi:terjadi pada orang yang peka terhadap zat kimia, makanan, obat, dll. Reaksi dapat berupa asthma, hay fever, hives. Eksposur dalam konsentrasi kecil mungkin tidak menimbulkan reaksi alergi, tetapi segera ia tidak kontak untuk jangka waktu cukup lama, maka ia akan bereaksi alergi bila terekspos. • Bakteri dan fungi: anthrax yang masuk ke paru-paru dapat mengakibatkan pulmonary anthrax. • Debu radioaktif: menimbulkan kerusakan organ internal • Debu pengganggu: yang tidak langsung menimbulkan masalah.
Pneumoconiosis • Pneumoconiosis: paru-paru (pneumon) berdebu (conio) • Pneumoconiosis secarakhusus: mengerasnyajaringanparu-paruakibatterjadinya fibrosis secaraberlebih, disebabkanolehiritasidebu • Penyebab: semuadebu, asap, uaplogam, dan gas dapatmenyebabkaniritasidan fibrosis • Semakin lama pemaparan makinbanyak fibrosis terjadisesaknapas (inefisiensiparu-paru)
Mekanisme kerja Debusilikamasukparu-paru selmakrofagmencobamenghancurkannya karenasilikatidakdapatdihancurkan/lisis kerusakansel Selrusakdigantijaringanikat terjadi fibrosis Jaringanikatberlebih jaringanparutidakelastis, tidakdapatberfungsidalamrespirasi, pembuluhdarahakanterpotong/tertutupjaringanikat vaskularisasiberkurang Efeksesaknapas, lemah, kekuranganoksigen, ekspansi dada berkurang MK TL3220 Keslingker
Pneumoconiosis… • is a disease of the lungs caused by long-term breathing of dust, especially certain mineral dusts. Forms of pneumoconiosis include black lung disease (coal worker's pneumoconiosis), silicosis, and asbestosis. The disease typically results from working in a mine for many years, but factory work and other occupations can expose people to the ill effects of breathing dusts.
What Causes Pneumoconiosis? • Only microscopic-size dust particles, about 1/5,000 of an inch across or smaller, are able to reach the tiniest air sacs (the alveoli) in the lungs. • There they cannot be removed, and accumulate to cause a scarring and thickening of the lungs called fibrosis. Eventually, the lungs begin to lose their ability to supply oxygen to the body.
Jenis-jenis • Silicosis = pneumoconiosis akibatsilika (SiO2) • Asbestosis = pneumoconiosis karena asbestos • Anthrocosilicosis = disebabkankarenakombinasiantrasit/karbon/C dansilika • Lain-lain: mica-pn-is (mica), kaolinosis (kaolin), bauxite-pn-is (bauxite), Shaver’s disease, bagassosis (bagasse = sisatebu), karena talcum, Barium, Besi (siderosis) Semuaproses crushing, grinding, polishing, berbagai mineral, pulverized material MK TL3220 Keslingker
THE WAR AGAINST BLACK LUNG The prevalence of black lung disease did not begin to decrease until it became clear that the cause was excessively high levels of coal dust in mines.
Asbestosis… • comes from breathing tiny asbestos fibers in mining, building construction, and other industries
What Happens When People Have Pneumoconiosis? • Because pneumoconiosis usually takes 20 or 30 years to develop, workers often do not notice symptoms until they are over 50. • The main symptoms are coughing and difficulty in breathing, which gradually increases. • Complications include emphysema and increased risk of tuberculosis. • Asbestosis patients are more likely to develop lung cancer, especially if they smoke cigarettes. • Damaged lungs make the heart work harder, and heart problems can accompany severe cases of pneumoconiosis.
Gejala Sesak nafas, yang disebabkan oleh berkurangnya efisiensi paru-paru dalam mengambil oksigen. Contoh: Pneumoconiosis Asbestosis dan Silicosis yang diakibatkan oleh debu asbes dan silika.
Pneumoconiosis: Mengerasnya jaringan paru-paru akibat fibrosis berlebih karena iritasi debu. • Asbestosis Silicosis DebuAsapUapUap logam Gas Fibrosis
Fibrosis…. • is the formation or development of excess fibrous connective tissue in an organ or tissue as a reparative or reactive process.
Ukuran • 5-10 μm • 3-5 μm • 1-3 μm • 0,1-1 μm ?
Ukuranpartikel • 5-10 μm tertangkappernafasanbagianatas • 3-5 μm tertangkappernafasanbagiantengah • 1-3 μm tertangkappada alveoli (paru-parubagiandalam) • 0,1-1 μm mengikutigerak brown danakanterbawakeluarkembali.
Deposisi partikulat • Debu yang masukparu-paru (2-5 mikron) • Ukurankecilmudahmasuktetapimudahkeluarlagidariparu-paru • Tergantungukuranaerodinamikpartikel dapatmemasuki: nasopharyngeal tracheo bronchial pulmonary • Sample dariimpingerdianalisisukurandanprosentasisilikabebasnya MK TL3220 Keslingker
Pengukuran • Mengukur debu melalui metode ‘impingement. Alatnya Impinger • Impinger dapat digunakan untuk mengukur debu ruangan + dapat juga sebagai personal sampler pada breathing zone (mengukur debu masuk ke paru-paru pekerja).
Pengukuran • Impingerdapatuntukdeburuanganumum, atau personal sampler pada breathing zone pekerja • Debu yang dikumpulkan: udarasetelahsettlingdebubesartidakmasuk • Janganmengukur/mengambil sample udarapadaprosesproduksidebu • Semuadebuudara (air borne dust) perludiperiksa: komposisinya, ukurandebunya, dan % silikabebas • Metode: petographic, XRD= X ray diffraction MK TL3220 Keslingker
Manufacturers commonly use asbestos in the following products: ?
Manufacturers commonly use asbestos in the following products:
Manufacturers commonly use asbestos in the following products: • Products containing asbestos cement - Pipes, shingles, clapboards, sheets • Vinyl-asbestos floor tiles • Asbestos paper in filtering and insulating products • Material in brake linings and clutch facings • Textile products - Yarn, felt, tape, cord, rope • Spray products used for acoustical, thermal, and fireproofing purposes
Examples of occupations associated with asbestosis • Insulation workers • Boilermakers • Pipefitters • Plumbers • Steamfitters • Welders
Silicosis • Semakin banyak silika bebas dalam debu semakin parah • Karakteristik khas silicosis: fibrosis yang merata di seluruh paru-paru, sesak napas, ekspansi paru-paru berkurang, kapasitas kerja menurun, tidak demam, menjadi peka tehadap TBC MK TL3220 Keslingker
Faktor penentu silicosis • Konsentrasi dan jenis debu • % silika bebas dalam debu • Senyawa silika • Ukuran debu terinhalasi • Lamanya terpapar • Daya tahan tubuh seseorang • Ada/tidaknya penyakit komplikasi MK TL3220 Keslingker
Kandungan silika • Silika yang berbahaya: silikabebasnya, bukansilika yang terikatpadasenyawa lain atau SiO2 MK TL3220 Keslingker
NAB Ket: mppcf=million particles per cubic feet, atas dasar 40 jam/minggu MK TL3220 Keslingker
Asbestosis • Asbestos bersifat karsinogenik • Bila debu yang masuk banyak asbestosis cepat • Asbestos masuk sedikit, paparan lama pekerja tidak menderita asbestosis, tetapi di masa datang kemungkinan menderita kanker karena asbes • Kanker akibat asbestos yang terkenal: mesothelioma, kanker pada selaput paru-paru • Bentuk asbestos: kristal seperti jarum -> mudah ikut udara inspirasi (sangat aerodinamik), menembus paru-paru sampai pada selaputnya • Mesothelioma pertama kali ditemukan pada pekerja perkapalan di Schiphol, Belanda MK TL3220 Keslingker
Penentuan konsentrasi debu Penentuan konsentrasi debu (C) dalam udara untuk yang bekerja 8 jam/hari, 40 jam/minggu adalah: C (mppcf) = 250 5 + %kristal SiO2 dlm udara
Treatment…. • The only treatment is to avoid smoking and further exposure to dust, and to treat complications.
Imaging Studies: • Radiography • Chest radiographs are basic and required diagnostic imaging studies. • The International Labor Office standardized classification of radiographic abnormalities is useful in grading the extent of disease in asbestosis and in other pneumoconioses. • Computed tomography scan • CT scan is useful in delineation of pleural or pleura-based abnormalities (eg, effusion, thickening, plaque, malignant mesothelioma, rounded atelectasis).
Other Tests: • Pulmonary function tests • Diffusing capacity reduction may precede lung volume changes, but findings from a diffusing capacity measurement are not specific. Besides diffusing capacity reduction, the earliest physiologic abnormality is exertional hypoxemia. • Total lung capacity is reduced in asbestosis and in other restrictive disorders. • Using spirometry, vital capacity typically appears reduced, without a reduction in the ratio of forced expiratory volume in 1 second to forced vital capacity (FEV1-to-FVC).
Hubungan antara volume dan kapasitas paru-paru A B C F D E G Keterangan: A = kapasitas paru-paru total (TLC) B = volume cadangan inspirasi (IRV) C = tidal volume (TV) D = volume cadangan expirasi E = volume residual (RV) F = kapasitas vital (VC) G = kapasitas residual fungsional (FRC) C+B = kapasitas inspirasi (IC)
Prevention Pneumoconiosis can be prevented by enforcing maximum allowable dust levels in mines and at other work sites, and by using protective masks. Regular medical examinations, including chest x-rays for people at risk, can detect pneumoconiosis during its earlier stages, before it becomes disabling.
Metoda Pengontrolan • Isolasi • Ventilasi setempat/ LEV • Ventilasi umum • Metoda basah/ • pengendalian kelembaban • Alat Pelindung Diri (APD)
Metoda Pengontrolan • Ventilasilokal(Local Exhaust Ventilation), langsungdekatpadasumberkontaminan • Ventilasiumum(General ventilation), untuksumberkontaminan yang tersebardantidakterlaluberbahaya • Perlindunganperorangan(personal protection), berupaperlindunganpernafasandengan masker, desainsebaikmungkinjikaperludiberi supply oksigen.
Isolasi • Paling efektif: Isolasi dengan LEV, dan ruang bertekanan negatif (debu tidak keluar apabila dibuka) • Tidak mungkin apabila pekerja harus dekat dengan alat • Alat besar tanpa perlu pekerja mudah diisolasi. Pekerja pakai APD bila masuk MK TL3220 Keslingker
LEV • LEV = Local Exhaust Ventilation/ventilasi setempat • Di tempat debu diproduksi dalam jumlah besar • LEV kombinasi dengan ruang tertutup sangat efektif • Contoh: LEV menghisap debu dari proses casting shakeout di suatu pengecoran, menghisap fume dari proses welding dan grinding MK TL3220 Keslingker