3.8k likes | 9.33k Views
NARKOBA. No Way !!. Hari esok lebih indah tanpa NARKOBA. Strategi Perencanaan Komunikasi Kampanye Anti NARKOBA. NARKOBA. No Way !!. Hari esok lebih indah tanpa NARKOBA. di Semarang. NARKOBA mengancam generasi muda Indonesia.
E N D
NARKOBA No Way !! HariesoklebihindahtanpaNARKOBA
Strategi PerencanaanKomunikasi Kampanye Anti NARKOBA NARKOBA No Way !! HariesoklebihindahtanpaNARKOBA di Semarang
NARKOBA mengancamgenerasimuda Indonesia. • Narkoba adalah mengacu pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai risiko kecanduan bagi penggunanya. • Narkoba merupakan bahan/ zat yang bila masuk ke dalam tubuh akan mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat sehingga bilamana disalahgunakan akan menyebabkan gangguan fisik, psikis dan fungsi sosial.
Perilaku pemakai untuk mendapatkan narkoba • Melakukan berbagai cara untuk mendapatkan narkoba secara terus menerus termasuk menjual diri • Pelajar menggunakan uang sekolah • Mencuri • Merusak tubuh ( menyayat anggota tubuh)
Bahaya Narkoba • Penggunaannarkobadapatmemberikanefeksampingdiantaranyaadalah : • Halusinasi : seseorangmelihatsuatuhal/benda yang sebenarnyatidakada / tidaknyata ( Kokain ) • Stimulan :mengakibatkankerja organ tubuhsepertijantung dan otakbekerjalebihcepatdarikerjabiasanyasehinggamengakibatkanseseoranglebihbertenagauntuksementarawaktu , dan cenderungmembuatseorangpenggunalebihsenang dan gembirauntuksementarawaktu ( Putaw ) • Depresan :menekansistemsyarafpusat dan mengurangiaktivitasfungsionaltubuh, sehinggapemakaimerasatenangbahkanbisamembuatpemakaitidur dan tidaksadarkandiri ( Ganja, heroin dan Putaw ) • Adiktif : rasa ketagihan atau kecanduan • Jikaterlalu lama dan sudahketergantungannarkoba maka lambatlaunorgandalamtubuhakanrusak dan jikasudahmelebihitakaran maka penggunaituakanoverdosis dan akhirnyakematian
Jenis – jenis Narkoba • Depresan : alkohol, inhalants, sleeping pil, ketamine, pain killer • Stimulan : tembakau, kokain, kokain jenis bubuk, amphetamine, metaphetamine. • Halusinogen : Marijuana, ecstacy,LSD ( Lisergik Acid Diethylamide )
Pengguna Narkoba di Indonesia menurut data tahun 2008 sebesar 4,3 juta orang • Narkoba menyumbang kematian sebanyak 15.000 jiwa per tahun • Setiap harinya 40 orang meninggal dunia akibat narkoba
Kenapa remaja menggunakan narkoba : • Internal : • Masalahpokokremajaberpangkalpadapencarianidentitasdiri, merekamengalamikrisisidentitasdiri karena merekamengalamiperalihanantaramasaanak – anakmenujumasadewasa. • Identitasdiriadalahhal yang sangatpentingdalampolapergaulanremaja. Untukituremajacenderungmaumelakukanappasajauntukdapatmasukkedalamlingkuppergaulannya. • Hambatandalamprosessosialisasiakanmenyebabkanlabilitasemosionalremajasehinggatingkattoleransi stress relatifrendah, merekamudahmenyerah, kurangmemilikidayajuang dan rendahketekunannyadalambelajarmengatasimasalah.
Kenapa remaja menggunakan narkoba • Eksternal : • Keluarga : perceraian, kurangkomunikasiantaranggotakleuarga, perselisihanantaranggotakeluarga, pendidikan yang salahpadakeluarga ( terlalumemanjakananak, kurangmemberikanpendidikan agama, penolakanthdeksistenisanak ) • Temansebaya yang kurangbaik • Komunitas/ lingkungantempattinggal yang kurangbaik • Faktorekonomi ( remaja dengan kelebihanuang dan kekuranganuang )
Jawa Tengah : Jawa tengah memiliki 29 kabupaten dan 6 kota, dengan akses transportasi melalui darat laut dan udara. Sedangkan luas wilayah jawa tengah sebesar 25,04 persen luas wilayah pulau Jawa atau 1,70 persen luas wilayah Indonesia
Wilayah Jawa tengah yang luas dengan akses transportasi yang mudah dijangkau akan membuat informasi akan mudah diakses oleh seluruh masyarakat di wilayah Jawa Tengah pada setiap lapisan usia • Pelajar yang menimba ilmu dijawa tengah tidak hanya berasal dari pulau Jawa saja tetapi juga dari seluruh Indonesia, hal ini membuat Jawa tengah menjadi daerah dengan multietnis • Hal ini juga berdampak pada sikap permisif dari masyarakat Jawa tengah dalam menerima hal yang baru baik yang positif maupun negatif seperti NARKOBA.
JAWA TENGAH menduduki peringkat 10 besar pengguna narkoba di Indonesia ( 2008)
Sampai pada tahun 2008 di Jawa tengah terdapat 22.290 orang pengguna narkoba. sebesar67% adalah pelajar tingkat SLTA.
SEMARANG sebagai ibu kota propinsi Jawa Tengah,Pusat budaya, ekonomi dan pendidikan masyarakat Jawa Tengah sangat rentan terpapar dengan narkoba
* Sebanyak 68 % dari seluruh pengguna narkoba yang ada di Kota Semarang adalah remaja ( BKN, 2007 ). *Dari BNP jateng 2005 – 2008 : jumlah siswa SD : 9 Kasus ( Pengguna ekstacy), Shabu ( 63 Kasus ), Obat daftar G : 121 Kasus SLTA : pengguna ekstacy ( 85 kasus), shabu ( 715 kasus ), obat daftar G ( 145 kasus ) * Peredaran narkoba dari usia 16 – 29 tahun : jumlah kasus yang terungkap per tahunnya 165 kasus dengan jenis kelamin : pria ( 904 ) dan wanita ( 84 )
Kegiatan yang pernah dilakukan • Program antinarkoba ”Go to campus and to School” • Kegiatan advokasi pencegahan, penyalahgunaan, penyalahgunaan narkoba untuk pengayom masyarakat • Pameran antinakoba • Lomba poster dan slogan antinarkoba bagi remaja • Sarahsehan antinarkoba dan seks bebas dengan sasaran anak sekolah SMP dan SMA • Advokasi dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba bagi mahasiswa
Training “Bahaya Narkoba” tenaga penyuluh bagi guru BP dan BK • Penyusunan buku pedoman penyuluh P4GN ( Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba ) di lingkungan masyarakat dan pendidikan • Temu kader penyuluh P4GN di lingkungan pedidikan • Penyuluhan sadar narkoba bagi pelajar SLTP dan SLTA
Seminar NasionalbahayaNarkobabagiduniapendidikan • Pemberdayaanpotensimasyarakatbagilingkungan media dalamupayaantinarkoba • Kampanye antinarkoba ke sekolah – sekolah • Road show gerakan antinarkoba • Kongres pemuda pelajar antinarkoba
ANALISA SWOT BNK Kota Semarang
TargetAudience • Primer Target utamapelaksanaankampanyeiniadalahremajausia 13 s/d 17 tahun.Baiklaki-lakimaupunperempuan, dimanaremajaberadadalamtingkatanpolapikir yang masihlabil karena prosesperkembanganmenujukedewasaan. • Sekunder Target sekunderdarikampanyeiniadalahpara guru dan pengeloladisekolah – sekolah ( SMP dan SLTA ). • Tertier Masyarakat Semarang padaumumnya
Segmentasi • Geografis Kampanye anti narkoba ini dilaksanakan pada wilayah Kota Semarang. • Demografis, meliputi : -Jenis Kelamin : laki-laki dan perempuan -Usia : 13 – 17 tahun ( dimulai pada remaja usia sekolah setara SLTP - SLTA ) -Tingkat pendidikan : Masyarakatpendidikanmenengah ( half educated society ) dan masyarakatberpendidikantinggi ( high educated society ) -Status sosialkelasmenengahkeatas -Semua jenis ras, suku bangsa, dan agama
Psikografis • I am me : yaituremaja yang mudahterpengaruh, cenderungegois, agresif, inovatif, remajacenderungmencariidolauntukditiru. • Psikografispelajarkotasemarang : • Senangberkumpulbersamateman – temandiTugumuda, simpang lima, warnet dan java mall. • Memilikigeng motor pelajarantarsekolah • Mudahmengaksesinformasi • Mobilitassangattinggi ( sekolah, tempat les, kursuskesenian, warnet, kegiatanekskul dan nongkrongbersamatemansebaya ) • Senangmencari dan mencobahal – hal yang baru • Cenderungmengikuti mode / trend remajamasakini. • Memilikitokohidolaumumnyaartisremaja dan olahragawan • Mekanismekopingrendahsehinggacenderungsulitdalammengatasimasalahterkait dengan segalafasilitas yang dapatmembantumemecahkanmasalahsemuatersedia. • Cenderungtidakmandiri, mudahterpengaruh dan labil • Menyukaihal – hal yang bersifathiburan ( seni dan kesenian)
OBJECTIVE NARKOBA No Way !!
Tujuan Pemasaran • Setelah terlaksananya program ini diharapkan dapat menekan angka pengguna narkoba di kalangan pelajar sebesar 15 persen • Mengajak masyarakat Semarang untuk peduli terhadap penggunaan narkoba di kalangan pelajar. • Melakukan penyadaran pada masyarakat tentang bahaya Narkoba secara dini • Melakukan penyadaran generasi muda secara dini mulai dari tingkat SD sampai perguruan tinggi mengenai bahaya penggunaan narkoba
Tujuan Komunikasi • Meningkatkan awareness masyarakat. mengenai pengguna narkoba di kalangan pelajar • Generasi dapat mengatakan TIDAK pada Narkoba • Perubahan perilaku ! ( behaviour change) seperti : pelajar yang sudah kecanduan narkoba sadar dan mau untuk memeriksakan dirinya ke panti rehabilitasi narkoba secara rutin, pelajar memiliki harga diri yang tinggi sehingga dapat menolak untuk menggunakan narkoba, pelajar tidak mudah terpengaruh dengan ajakan teman yang bersifat negatif ( menggunakan narkoba ) dalam bentuk apapun.
Positioning “ Kampanye yang dapat menggugah kesadaran masyarakat dan generasi muda akan bahaya penggunaan Narkoba di Semarang.”.
Mengembangkan kerja sama kemitraan dengan LSM serta organisasi profesi serta Dinas Pendidikan dan jajarannya dalam penanggulangan dan pencegahan penggunaan narkoba di kalangan pelajar. • Pemanfaatan media informasi baik visual (Majalah dan tabloid remaja )dan audiovisual (media elektronik )menyangkut hal – hal yang berkaitan dengan bahaya Narkoba. • Mengadakan dialog interaktif di radio dengan sasaran remaja dan memaparkan testimoni dari para eks pengguna narkoba ( sebagai sharing pengalaman ). • Menggalang dana untuk panti rehabilitasi narkoba melalui menjual stiker anti narkoba di sekolah – sekolah dan tempat ”nongkrong” yang disukai pelajar. • Mengadakan lomba kreasi dengan tema “Anti Narkoba” di kalangan pelajar.
Program Preventif • Sosialisasi mengenai bahaya Narkoba • Konseling dan siaran interaktif mengenai bahaya narkoba dan tren pengguna Narkoba di kalangan pelajar • Mengadakan training P4GN bagi guru – guru. • Pengurangan dampak buruk napza melalui • Membentuk kader pelajar antinarkoba sebagai “role model” pada pelajar – lainnya di sekolah – sekolah. • Membentuk yel – yel antinarkoba
Program Curatif & Rehabilitatif • Pengobatan dan perawatan bagi para pencandu Narkoba • Program Konseling • Dukungan baik moral, spiritual dan sosial terhadap para pencandu narkoba di kalangan pelajar • Perundangan undangan mengenai NAPZA
Monitoring & evaluasi • Mengumpulkan data – data mengenai pengguna napza di kalangan pelajar • Menghasilkan informasi tentang kegiatan kampanye Napza secara tepat waktu akurat dan relevan. • Penelitian & pengembangan • Untuk memenuhi kebutuhan tersebut diatas memerlukan berbagai sarana dan prasarana, maka perlu melakukan advokasi pada Pemerintah Kota Semarang yaitu Dinas Kesehatan Kota Semarang dan Polres Kota Semarang.
Corporate identity and symbol • Agar masyarakat mudah mengidentifikasi kampanye yang dilakukan. • Merepresentasikan identitas dan kredibilitas lembaga penyelenggara kampanye ( lead agency )
NARKOBA No Way !! HariesoklebihindahtanpaNARKOBA
Tagline • Tagline berfungsi sebagai catchphrase dalam komunikasi, agar pesan kampanye mudah masuk dan diingat ke benak masyarakat.
Tagline I’m Not a USER !!!
Launching program • Launching program berdampak penting pada awareness, menandai dimulainya suatu kampanye. • Berupa pencanangan program yang oleh pemerintah daerah, sebagai lead agency.Didukung dengan event yang menarik. • Timing bersamaan dengan hari Anti narkoba sedunia tanggal 1 Juli 2009
Iklan TV dan Siaran radio • Pemuatan Iklan Layanan Masyarakat ini bekerja sama dengan media, sebagai bentuk kepeduliannya terhadap Narkoba • Materi iklannya diperoleh dari hasil “Lomba desain Poster Anti Narkoba
Sticker dan Poster NARKOBA No Way !! HariesoklebihindahtanpaNARKOBA NARKOBA HariesoklebihindahtanpaNARKOBA No Way !! NARKOBA No Way !! HariesoklebihindahtanpaNARKOBA
Kontrol • Melakukan monitoring secara akurat dan berkala terhadap setiap program yang diselenggarakan. Monitoring berfokus pada output, proses dan produk. Apakah kegiatan yang dijalankan telah sesuai dengan yang direncanakan. • Melakukan evaluasi sejauh mana kampanye berjalan efektif dapat menekan laju penyebaran Narkoba pada kalangan pelajar dapat dilihat dengan mengadakan survey pada masyarakat khalayak sasaran, dan dibandingkan dengan tahun sebelumnya