270 likes | 780 Views
GAMBARAN UMUM KOTA BANJARMASIN. Letak Geografis. 3 º15´- 3 º22´ Lintang Selatan dan 114 º98´- 114 º38´ Bujur Timur Ketinggian rata-rata 0,16 m dibawah MAL dengan Kemiringan 0,13 % Topografi relatif datar dan sebagian daratan berpaya-paya (rawa)
E N D
Letak Geografis • 3º15´- 3º22´ Lintang Selatan dan 114º98´- 114º38´ Bujur Timur • Ketinggian rata-rata 0,16 m dibawah MAL dengan Kemiringan 0,13 % • Topografi relatif datar dan sebagian daratan berpaya-paya (rawa) • Dilewati S. Martapura (lebar 60-80m) dan di tepi S. Barito (lebar 800-1000m)
Batas Administrasi (Luas wilayah 72 km2 atau 0,22% dari luas wilayah prop Kal Sel) • Sebelah Utara Kab. Barito Kuala • Sebelah Timur Kab. Banjar • Sebelah Selatan Kab. Banjar • Sebelah Barat Kab. Barito Kuala dan S. Barito
Iklim • Tropis • Suhu udara 25 º -38 º C • Curah hujan rata-rata 236 mm, hari hujan 157 hari/tahun (pengaruh angin muson barat
Geologi Daratan • Lapisan gambut tebal • Jenis tanah Alluvial yang didominasi oleh struktur lempung • Hasil sondir menunjukkan nilai konsistensi, sangat lunak, lunak, firm, stiff, very stiff
Geologi Sungai • Batuan dasar berbentuk cekungan dari batuan metaforf • Bagian permukaan ditutupi oleh kerakal, kerikil, pasir dan lempung • Hasil sondir menunjukkan nilai konsistensi, sangat lunak, lunak, firm, stiff, very stiff
Kawasan (Kec. Banjar Utara) • Jalur tranportasi air/sungai merupakan jalur transportasi utama sehingga faktor pasang surutnya AL sangat berpengaruh bagi kehidupan ekonomi daerah • Berada dalam kontur 0 - 1 m diatas MAL • Merupakan daerah permukiman yang padat
Instrusi air laut • Intrusi air laut terjadi pada musim kemarau sehingga sumber air tanah (rawa) bersifat asam dan tidak cocok untuk air minum
Abrasi • Abrasi terjadi di tepian sungai karena sifat tanah yang lunak dan mengakibatkan garis badan sungai semakin masuk ke daratan
Sedimentasi • Jalur Muara (pertemuan antara S. Martapura dan S. Barito (1m setiap tahun) • Pusat kota (sentra ekonomi) karena buangan sampah • Hulu S. Martapura (Riam Kanan) akibat penebangan hutan
Tata Guna Tanah • Pertanian : 3.390,5 Ha (47,09%) • Industri : 148,9 Ha ( 3,52 %) • Perkantoran : 298,4 Ha ( 4,14 %) • Perdagangan dan Jasa: 407,9Ha( 5,66 %) • Perumahan : 2.305,0 Ha (39,59 %)
Sosial Budaya Ekonomi • Jumlah penduduk kec. Banjar Utara 90.231 jiwa (th 1999) • Jumlah penduduk Kel. Kuin Cerucuk 8000 jiwa
Adaptasi • Bentuk rumah panggung untuk mengantisipasi air pasang (± 80 cm) • Pembuatan turap di tepi sungai • Jalan masuk lebih tinggi (± 40 cm) dari permukaan air rawa untuk menghindari genangan • Jembatan berbentuk melengkung agar kelotok/ perahu dapat melewati terutama pada saat air pasang
Pariwisata • Pasar Terapung ± 2 km • Kampung tradisional • P. Kembang suaka margasatwa
Penentuan Unit Analisa • Studi Kasus yang di pilih adalah Kecamatan Banjar Utara, Kelurahan Kuin Cerucuk. • Kelurahan Kuin Cerucuk merupakan daerah permukiman dengan Sarana dan prasarana cukup lengkap. • Termasuk kawasan yang Homogen • Tinggi permukaan air payau (rawa) sangat terpengaruh oleh tinggi permukaan sungai sewkitar
Pola Pengelompokan Bangunan • Mengelompok khususnya pada bangunan di tepian sungai dengan muka rumah mengarah ke sungai • Linear (berderet) tipe tunggal pada bangunan di jalan /gang desa dengan muka rumah mengarah ke jalan
Jenis Bangunan • Konstruksi bangunan semi permanen dari rangka kayu struktur panggung • Tipe tunggal tidak bertingkat dan bertingkat untuk bangunan yang dibangun baik di darat maupun di tepian sungai
Fungsi Bangunan • Rumah tinggal • Rumah toko • Rumah sewa • Usaha (bengkel, gudang, usaha industri meubel)
Kondisi Kerusakan Yg. Terjadi • Pondasi kayu ulin (karena kualitas/umur kayu muda) • Penutup atap (seng) karena setelah 10 tahun berkarat • Dinding dari ply wood (rusak setelah 5 tahun)