290 likes | 491 Views
ASSALAMU ‘ALAIKUM WR.WB. ARAH DAN PERSPEKTIF BARU BIMBINGAN DAN KONSELING. SYAMSU YUSUF L.N. A. JUNTIKA NURIHSAN JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. 1. KEHIDUPAN GLOBAL 2. KEMAJUAN TEKNOLOGI INFORMASI. Kehidupan
E N D
ARAH DAN PERSPEKTIF BARU BIMBINGAN DAN KONSELING SYAMSU YUSUF L.N. A. JUNTIKA NURIHSAN JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
1.KEHIDUPAN GLOBAL 2. KEMAJUAN TEKNOLOGI INFORMASI • Kehidupan • semakin • kompetitif • Pergeseran • Nilai • Gangguan • Mental Perlu peningkatan kemampuan (life skills) secara terus menerus dalam berbagai aspek kehidupan melalui proses belajar • BELAJAR SEPANJANG HAYAT • BELAJAR SEJAGAT HAYAT • BIMBINGAN DAN KONSELING BERORIENTASI PADA UPAYA MEMFASILITASI INDIVIDU DALAM : • MENGAKSES INFORMASI YANG BERMUTU • MENGINTEGRASIKAN HIDUP, BELAJAR, DAN BEKERJA • MENUMBUH KEMBANGKAN INDIVIDU SEBAGAI PRIBADI, PROFESIONAL, DAN WARGANEGARA YANG SELF MOTIVATED
KONDISI KESEHATAN MENTAL (GANGGUAN JIWA) MASYARAKAT DUNIA DEWASA INI • New York : 25 % (1 dari 4 penduduk) • London : 20 % (1 dari 5 penduduk) • Jakarta : 20 % (1 dari 5 penduduk) Lingkungan yg semakin buruk Kemiskinan Pengangguran Kehidupan yang semakin Kompetitif Penyebab Sikap hidup yg Materialistik dan Hedonistik Perubahan Konstelasi Kehidupan Keluarga
HIV DAN AIDS DI INDONESIA(Republika, 23 Mei 2006) Menko Kesra : “Tidak ada satu provinsi pun yang terbebas dari HIV (Human Immunodeficiency Virus)/AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome)”. Jumlah Pengidap • S.d. Juni 2005 = 7090 • S.d. September’05 = 8250 • S.d. Desember’05 = 9565 • S.d. Maret’05 = 10.156 Usia = lebih sparuhnya berusia 20-29 th dengan penularan 50.1 % jarum suntik dan juga pergaulan bebas (free sex) = Di USA 8 :10 RP, 7 :10 RW Provinsi terbanyak : Jkt,Papua,Jatim,Jabar,Bali,Riau, Sulsel,Kalbar,Sumut,dan Jateng. Menurut WHO (1993) = 14 juta, dan akhir abad ke 20 = 40 juta.
NAPZA/NARKOBADI INDONESIA • DI JAKARTA SAJA PD TAHUN 1999 = 1.3 JUTA DENGAN OMSET BIAYA 780 MILYAR/HARI, DAN PECANDUNYA SEKITAR USIA 15-24 TH (HARIAN SURYA, 25 OKTOBER 1999). • PARA PELAKU TAWURAN DI JKT 50 % PECANDU NARKOBA. TH 1996 : 150 X, LUKA 26, MATI 19. TH 1997 : 121 X, LUKA 24, MATI 15. TH 1998 : 230 X, LUKA 34, MATI 15. TH 1999 : 64 X, LUKA 36, MATI 12. Penyebab : rasa ingin tahu, frustrasi/stress, broken home, kurang mendapat kasih sayang, pola pergaulan, maraknya perdagangan narkoba, dan lemahnya iman.
DAMPAK LINGKUNGAN YG BURUK (Polusi udara dan air, Sanitasi buruk dan Sulitnya air bersih) (Republika, 5 Juli 2004) • Sekitar 3 juta anak usia balita meninggal setiap tahunnya. • 60 % anak meninggal, karena gangguan pernafasan (polusi udara). • 1.6 juta anak meninggal/tahunnya, karena diare (polusi air/air yg tercemar = limbah cair domestik) • Limbah cair yg masuk sungai– di Amerika Latin = 86 %, di Asia = 65 %, di India, sungai gangga tercemar setiap menitnya terkena limbah 1.1 juta liter (termasuk kotoran manusia). 1 gram kotoran = 10 juta virus dan 1 jutabakteri. • Dr. Lee Jong Wook (Dirjen WHO) : “anak merupakan kelompok yang paling rentan sakit akibat kerusakan lingkungan.
PENDIDIKAN YANG EFEKTIF • TUJUAN PENDIDIKAN • Beriman dan bertaqwa • Kepada Tuhan YME • 2. Berakhlak mulia • 3. Memiliki pengetahuan • Dan keterampilan • 4. Memiliki kesehatan jas- • Mani dan rohani • 5. Memiliki kepribadian yg • Mantap dan mandiri • 6. Memiliki rasa tgjawab • Kemasyarakatan dan • kebangsaan Leadership Pendidikan Pengajaran Layanan Bantuan Terhadap Siswa (Bimb. & Konseling)
BIMBINGAN : “Proses pemberian bantuan (process of helping) kepada individu agar mampu memahami dan menerima diri dan lingkungannya, mengarahkan diri, dan menyesuaikan diri secara positif dan konstruktif terhadap tuntutan norma kehidupan ( agama dan budaya) sehingga men- capai kehidupan yang bermakna (berbahagia, baik secara personal maupun sosial)”. KONSELING : “Proses interaksi antara konselor dengan klien/konselee baik secara langsung (tatap muka) atau tidak langsung (melalui media : internet, atau telepon) dalam rangka mem- bantu klien agar dapat mengembangkan potensi dirinya atau memecahkan masalah yang dialaminya”.
PROSES BANTUAN YANG PROAKTIF DAN SISTEMATIK DALAM MEMFASILITASI INDIVIDU MENCAPAI TINGKAT PERKEMBANGAN YANG OPTIMAL, PRIBADI YANG EFEKTIF - PRODUKTIF, DAN KEBERFUNGSIANNYA DI DALAM LINGKUNGAN MELALUI INTERAKSI YANG SEHAT. BIMBINGAN DAN KONSELING PERKEMBANGAN • Pribadi yg Efektif • Kompeten • Konsisten • Komitmen • Kontrol • Kreatif • Pribadi yg Produktif • Self – Esteem • Social-Responsibility • Self-Identity • Coping • Penuntasan • Tugas-tugas • Perkembangan • Perkembangan • Kecerdasan (IQ, • EI, SI)
2 • Believe • 2. Brain • 3. Beauty • 4. Behavior • IPK yang Tinggi • Achievement • Motive • 3. Berpikir Logis • 4. Problem Solving • 5. Decision Making 1 Sukses Akademik Sukses Pribadi Catur Sukses (Sbg Tujuan Bimbingan) • Empati • Altruis • Kooperatif • Toleransi • Demokratis • Terampil • Berkomuni • kasi • Memahami • Tujuan Sekolah • 2. Bersikap Posiitif • thd pekerjaan • 3. Memahami • minat & bakat • sendiri • 4. Memiliki kesiapan • untuk melanjutkan • studi atau masuk • dunia kerja 4 3 Sukses Sosial Sukses Karir
ASUMSI BK PERKEMBANGAN • Pencapaian Tugas-tugas Perkembangan merupakan tujuan BK. • Perkembangan pribadi yg optimal terjadi melalui interaksi yg sehat antara individu dengan lingkungannya. • Hakikat BK terletak pada keterkaitan antara lingkungan belajar dengan perkembangan individu. • Klien tidak dipandang sebagai manusia yang sakit mentalnya. Disini klien dipandang sebagai individu yang mampu memilih tujuan, membuat keputusan, dan berpartisipasi secara bertanggung jawab dalam mencapai perkembangan dirinya. • Klien adalah seorang pribadi yang unik dan berharga yg berjuang untuk mengembangkan dirinya. Dia adalah anggota kelompoknya, bagian dari budayanya, dan tidak pernah terisolasi dari lingkungan sosialnya. • Konselor tidak bersifat netral, atau a moral, dia memiliki nilai-nilai, perasaan, dan komitmen kepada dirinya.
PRINSIP BIMBINGAN • Bimbingan merupakan bagian integral pendidikan • Bimbingan for all • Bimbingan diorientasikan kepada pengembangan potensi siswa (fisik, psikis, sosial, moral-spiritual) individu • Bimbingan merupakan usaha bersama (team work) pimpinan, wali siswa, dan guru pembimbing, guru matpel, & ortu • Bimbingan berlangsung dalam berbagai setting (sekolah, keluarga, industri, dan masyarakat)
PERBEDAAN KARAKTERISTIKBIMBINGAN TRADISIONAL DENGAN PERKEMBANGAN • PERKEMBANGAN • Terencana • Pendekatan Preventif dan • Krisis • 3. Melaksanakan Bimbingan • dan konseling • 4. Semua siswa (for all) • mendapat layanan • 5. Menekankan kepada • program pengembangan • 6. Programnya terstruktur • 7. Dilakukan oleh konselor • dan personel sekolah • dalam suatu team • work • TRADISIONAL • Bersifat Reaktif • Pendekatan Krisis • (Remediatif) • 3. Hanya melakukan • konseling individual • 4. Tidak semua siswa • mendapat layanan • 5. Menekankan layanan • Informasi • 6. Programnya tidak • terstruktur • 7. Hanya dilakukan oleh • Konselor sendiri
Tujuan Bimbingan dan Konseling • Menghayati nilai-nilai agama sebagai pedoman dalam berperilaku • Berperilaku atas dasar keputusan yang mempertimbangkan aspek- • aspek nilai dan berani menghadapi resiko. • 3. Memiliki kemampuan mengendalikan diri (self-control) dalam • mengekspresikan emosi atau dalam memenuhi kebutuhan diri. • 4. Mampu memecahkan masalah secara wajar dan objektif. • 5. Memelihara nilai-nilai persahabatan dan keharmonisan dalam • berinteraksi dengan orang lain. • 6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kodrati laki-laki atau perempuan • sebagai dasar dalam kehidupan sosial. • 7. Mengembangkan potensi diri melalui berbagai aktivitas yang positif • 8. Memperkaya strategi dan mencari peluang dalam berbagai tantangan • kehidupan yang semakin kompetitif. • 9. Mengembangkan dan memelihara penguasaan perilaku, nilai, dan • kompetensi yang mendukung pilihan karir. • 10.Meyakini nilai-nilai yg terkandung dalam pernikahan dan berkeluarga • sebagai upaya untuk menciptakan masyarakat yg bermartabat.
FUNGSI BIMBINGAN Pemahaman Preventif Pengembangan Kuratif Memahami Karakteristik/ Potensi/Tugas- tugas perkem- bangan Peserta didik dan mem- bantu mereka untuk mema- haminya secara objektif/ realistik Memberikan Layanan orien- tasi dan infor- masi mengenai berbagai aspek kehidupan yg patut dipahami peserta didik agar mereka tercegah dari masalah Memberikan Layanan Bimbingan untuk Membantu Peserta didik Mampu Mengembang- kan potensi dirinya/Tugas- tugas perk.nya Membantu para Peserta didik agar mereka dapat meme- cahkan masalah yang dihadapi Nya (pribadi, sosial, belajar, atau karir)
CATUR SUKSES Pribadi – Sosial Akademik -- Karir Layanan Dasar Peserta Didik Komponen Program BK Layanan Perencanaan Individual IQ EI SI Layanan Responsif 1.Pengembangan Profesional 2. Konsultasi 3. Kolaborasi 4. Manajemen Dukungan Sistem
LAYANAN DASAR BIMBINGAN Pengertian : “Layanan bantuan kepada peserta didik melalui kegiatan-kegiatan kelas atau di luar kelas, yg disajikan secara sistematis, dalam rangka membantu mahasiswa mengembangkan potensi dirinya secara optimal”Tujuan :1. Membantu mhs agar memperoleh perkembangan yg normal2. Membantu mhs agar memiliki mental yang sehat3. Membantu mhs agar memperoleh keterampilan hidup (life skills).LAYANAN RESPONSIFPengertian : “Layanan bantuan bagi mahasiswa yang memiliki kebutuhan atau masalah yang memerlukan bantuan dengan segera”.Tujuan : “Membantu mhs agar dapat mengatasi masalah yang dialaminya”.
LAYANAN PERENCANAAN INDIVIDUAL • Pengertian : • “Layanan bantuan kepada mhs agar mampu membuat dan melaksanakan perencanaan masa depannya, berdasarkan pemahaman akan kekuatan dan kelemahannya”. • Tujuan : • Mhs memiliki kemampuan untuk merumuskan tujuan, perencanaan, atau pengelolaan thd pengembangan dirinya, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir. • Mhs dapat melakukan kegiatan atau aktivitas berdasarkan tujuan atau perencanaan yang telah ditetapkan. • Mhs dapat mengevaluasi kegiatan yang dilakukannya.
LAYANAN DUKUNGAN SISTEM Pengertian : “Kegiatan-kegiatan manajemen yang bertujuan memantapkan, memelihara, dan meningkatkan program bimbingan secara menyeluruh melalui pengembangan profesional; hubungan masyarakat dan staf; konsultasi dengan dosen lain, staf ahli, dan msyarakat yang lebih luas; manajemen program; dan penelitian dan pengembangan”.
STRATEGI LAYANAN 1. Bimbingan Klasikal 2. Bimbingan Kelompok Layanan Dasar 1. PenilaianIndividual 2. Penasihatan Ind./Klp. a. Merenc.Tujuan b. Melakukan Kegiatan c. Mengevaluasi Layanan Per.Individual 1. Konsultasi 2. Konseling Individual/ Kelompok 3. Referal 4. Bimbingan Teman Sebaya Layanan Responsif 1. Pengembangan Profesional 2. Konsultasi dan Kolaborasi 3. Manajemen Program Dukungan Sistem
EVALUASI PROGRAM • LANGKAH-LANGKAH • Merumuskan Masalah • Menyusun instrumen • Mengumpulkan dan • Menganalisis data • 4. Melakukan followup TUJUAN Mengetahui keter- laksanaan kegiatan dan ketercapaian tujuan dari program yang telah ditetapkan ASPEK YANG DIEVA- LUASI • FUNGSI • Sbg.feed- • Back bagi • Konselor • 2. Sbg.Informasi • kpd pihak lain • ttg perk.siswa • HASIL • Kualitas ketaqwaan • Kualitas konsep diri • Kualitas Sikap dan kebia- • saan belajar • 4. Sikap siswa thd program BK • 5. Kualitas prestasi belajar • 6. Kualitas akhlak • PROSES • Kesesuaian antara • Pelaksanaan dg • Rancangan • 2. Tingkat partisipasi personil • 3. Hambatan yg dialami • 4. Respon stakeholder
PEMANFAATAN HASIL EVALUASI Merancang Tindak Lanjut Melakukan Perbaikan atau Pengembangan Program
PROGRAM PENGEMBANGAN DIRI Dalam Struktur Kurikulum Pendidikan Umum (SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA) pengembangan diri itu dijelaskan sebagai berikut. Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik.
K.1.PENGUASAAN KONSEP DAN PRAKSIS PENDIDIKAN K.2 KESADARAN ETIK DAN KOMITMEN ETIKA PROFESIONAL K.3. PENGUASAAN KONSEP PERILAKU DAN PERKEMBANGAN INDIVIDU K.4. PENGUASAAN KONSEP DAN PRAKSIS ASESMEN K.5. PENGUASAAN KONSEP DAN PRAKSIS BIMBINGAN KONSELING K.6. PENGELOLAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING K.7. PENGUASAAN KONSEP DAN PRAKSIS RISET DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING (2) SIKAP (3) SKILLS AKOMODASI TINDAKAN KOMPETENSI INTI (KONSELOR SEKOLAH) (1) PENGETAHUAN KESADARAN - PENDIDIKAN - PERNIKAHAN - KARIR - REHABILITASI - KESEHATAN MENTAL - TRAUMATIK SETING LAYANAN KODE ETIK PROFESI LANDASAN DAN KOMPETENSI KEPENDIDIKAN LANDASAN FILOSOFIS, RELIGIUS, KULTURAL Struktur Kompetensi Konselor (Sunaryo Kartadinata)