390 likes | 929 Views
Volunteerism dalam Pemberdayaan Masyarakat. Yayi Suryo Prabandari Department of Public Health Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Indonesia - 2014. PENDAHULUAN.
E N D
Volunteerism dalamPemberdayaanMasyarakat YayiSuryoPrabandari Department of Public Health UniversitasGadjahMada Yogyakarta Indonesia - 2014
PENDAHULUAN Kegiatan masyarakat memerlukan program kerelawanan atau yang dikenal dengan istilah kegotongroyongan, yang dilakukan oleh warga masyarakat itu sendiri. Gotong royong berarti: • kerjasama • tolong menolong • bantu membantu
Situasi dan kondisi jelas selalu berubah dan sangat berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat, namun semangat “kerelawanan” (Volunteersm) tidak boleh hilang. Masalah “kerelawanan” dalam kegiatan masyarakat, itu berarti bukan karena berkurangnya minat masyarakat untuk mau menjadi relawan, tetapi karena ada masalah dalam pengelolaan kerelawanan.
Alamdisiplinmenurut Lord Molton) : • Alam hukum positif, yang menetapkan peraturan-peraturan untuk ditaati, dengan hukuman yang pasti • Alam pilihan bebas, yang bebas dari peraturan • Alam yang tidak ada hukuman positif dan tidak ada pilihan bebas
SEJARAH DAN LATAR BELAKANG VOLUNTEERSM Definisi Voluntarism (Webster’s New International Dictionary): “Voluntarism the principle or system of supporting or doing something by voluntary action, or relying on voluntary action” (Kerelawanan merupakan prinsip atau sistem untuk mendukung suatu kegiatan yang dilaksanakan secara sukarela) Tindakan yang dilakukan oleh seseorang yang disebut relawan harus dilandasi dengan keikhlasan yang utuh (tidak boleh setengah hati, apalagi tawar-menawar)
Volunteerism sebenarnya lahir di Amerika hampir 400 tahun yang lalu, yaitu pada saat 41 orang penanda tangan Mayflower Pact (Mayflower adalah kapal imigrasi dari Eropa yang mendarat di Plymouth, AS) yang berikrar untuk menciptakan kehidupan yang baik dan merata (bagi lingkungan dan komunitasnya). Kemudian ternyata keinginan yang sederhana namun mulia itu, justru makin berkembang di seluruh negara bahkan kerelawanan menjadi barometer dari kekuatan nasional``
Kekuatan dari kerelawanan diukur melalui 2 (dua) cara: • Keinginan dari relawan untuk memberikan pelayanan • Dukungan financial yang diberikan secara sukarela pada organisasi nirlaba (non profit)
TEORI VOLUNTEERSM • Sponsorship • Demonstration • Service
TEORI VOLUNTEERSM Sponsorship volunteerism : kegiatan yang menitikberatkan pada kegiatan pencarian dana (financial) untuk menopang pembangunan gedung, sekolah, pemberian beasiswa bagi anak-anak kurang mampu, membangun klinik, dsb. Contoh: BP3, POMG
TEORI VOLUNTEERSM Demonstration Volunteerism: Disini relawan tidak hanya mencari dana, tetapi juga dituntut untuk memberikan jasa pelayanan sesuai dengan ketrampilan profesinya, disamping harus memiliki perencanaan program yang memadai. Jadi merupakan kombinasi antara profesionalisme dan kerelawanan yang tinggi. Contoh: PKBI, PMI.
TEORI VOLUNTEERSM 1. Administrasi, terdiri dari kebijaksanaan, management dan konseling Di dalam pelaksanaannya harus ada kerjasama yang baik antara para relawan dan profesional (paid staff). Pada relawan disini berperan sebagai pemberi ide, pengalaman, keputusan maupun waktu secara cuma-cuma. Service: inimerupakanbentuk yang paling ekstensif yang meliputi 3 jeniskegiatan, antara lain:
TEORI VOLUNTEERSM 2. Jasa pelayanan: biasanya apa yang telah diberikan sulit dinilai dengan uang (misalnya: pengorbanan waktu, pengertian atas sesama manusia, bakat) 3. Pencarian dana (fund-raising): bertanggung jawab atas kepercayaan para pemberi dana yang berasal dari masyarakat Service: inimerupakanbentuk yang paling ekstensif yang meliputi 3 jeniskegiatan, antara lain:
Untuk mewujudkan kerelawanan yang sehat dan murni ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi yaitu: • Atensi yang mantap terhadap relawan, melalui penugasan khusus, mengikuti training, seminar, diskusi yang berkaitan dengan minat dan tugasnya. • Penyegaran program khusus relawan, agar mereka selalu merasa ikut bertanggung jawab dan memupuk minat secara kontinyu. Apabila relawan sudah kehilangan minat atau tidak menghadapi tantangan, besar kemungkinan mereka akan berhenti (drop-out). • Mengadakan interview terhadap usaha / upaya yang telah dilakukan para relawan.
Untuk mewujudkan kerelawanan yang sehat dan murni ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi yaitu: • Memberi penghargaan khusus, misalnya sertifikat, badge, lencana (PIN). • Rekruitmen dimaksudkan untuk menambah “darah segar” organisasi. • Melaksanakan komunikasi secara teratur supaya ada pertukaran informasi dan para relawan tersebut akan merasa bahwa dia adalah “being a part of the family”
Di dalam penjabaran yang lebih jauh, JAMES PRICE (1967) melihat kriteria kerelawanan ini sebenarnya merupakan penggabungan dari tiga kriteria efektifitas organisasi, yaitu: • Morale, yang diartikan sejauh mana kehendak-kehendak anggota organisasi dapat terpenuhi. • Adaptiveness, yang menunjukkan sejauh mana bisa terjadi sesuatu aktivitas organisasi • Institutionalization, yang menerangkan sejauh mana keputusan-keputusan dalam organisasi diterima oleh lingkungannya.
Dengan demikian, paling tidak ada tiga aspek yang perlu diperhatikan dalam kriteria kerelawanan (Volunteersm), yaitu: • Pemenuhan keinginan • Kemampuan melakukan penyesuaian • Penerimaan oleh lingkungan
Jangka menengah Jangka panjang Jangka pendek WAKTU KRITERIA Produksi Penyesuaian Kelangsungan Efisiensi Pengembangan Hidup Kepuasan Kriteria efektif dalam unsur waktu:
Ada 3 (tiga) peran dasar (volunteer) yang perlu diperhatikan, yaitu: 1. Turut menentukan kebijakan Dilibatkan dalam proses menetapkan kebijakan organisasi, misalnya dalam merancang dan merumuskan peraturan organisasi, perencanaan program organisasi (proses pembuatan rencana strategis) dan kebijakan lain dalam manajemen organisasi) 2. Mengembangkan sumber Setiap relawan diberi kesempatan untuk mengambil peran dalam pengembangan sumber, antara lain: • Mengumpulkan dana • Mengajak orang lain untuk ikut dalam organisasi • Menjaganama baik organisasi
Ada 3 (tiga) peran dasar (volunteer) yang perlu diperhatikan, yaitu: 3. Melakukan pengawasan Diikutsertakan dalam pengawasan manajemen organisasi (misalnya: Panitia ferifikasi keuangan dan lain-lainnya yang bisa menunjukkan transparansi organisasi
Why do people volunteer? • To provide mutual or self-help • To be philanthropic or provide service to others • To advocate or campaign for an important issue • To participate in the governance process
Why do people volunteer?Other reasons • To help other people • To help with an important cause • To fullfill a sense of social responsibility • To contribute one’s own knowledge, skills and experience • To gain new knowledge, skills and experience • To gain recognition (personal and/or professional) • To gain social contact and make friends • To gain enjoyment and personal satisfaction • Because someone asked them to volunteer
MEMOTIVASI RELAWAN (VOLUNTEER) • Ada naluri religi, yang tertanam dalam hati untuk berbuat bagi kebaikan manusia • Ada naluri kesetiakawanan sosial, yaitu kesadaran untuk memperhatikan mereka yang kekurangan dan miskin. • Ada kebutuhan menjalin hubungan antar manusia, hubungan sosial, solidaritas sosial, sekurang-kurangnya rasa persaudaraan, persahabatan. • Ada motivasi untuk berbuat sesuatu secara mandiri • Ada motivasi setiap orang untuk berprestasi dengan berhasil baik.
What do you want volunteers to do? • Conducting educational programs for the public and/or health professional • Collecting and analyzing data, for example, for a community needs assessment • Providing resources, guidance and support to people • Raising money for activities, through special events • Public speaking • Writing press release • Advocacy to policy maker • Administrative/office work • Answering and making telephone calls • Recruiting and orienting other volunteers
Steps for recruiting and managing volunteers • Preparation • Recruitment • Orientation and training • Retention
Steps 1Preparation clear description of what you want the volunteer do • The purpose of the task • The skills and experience needed to carry out the task • The amount of time the task is likely to take • When the task needs to be completed • Who will coordinate and supervise the volunteer(s) doing the task
Steps 2Recruitment • Calling or writing to people you know • Asking current volunteers and other people you know to ask people they know • Posting notices at local schools or universities and other organization • Advertising in newspapers, on the radio or on television
Steps 3Orientation and Training • What knowledge, skills and experience do they already have? • What information do they need? • What skills do they need to learn? • What methods will you use to teach them? • What materials do you need to give them? • Who will provide the orientation and training?
Steps 4Retention • Personal phone calls or letters thanking volunteers for their work • An official letter or certificate of appreciation • A story in a local newspaper highlighting volunteers names and activities • An annual event, such as a dinner or celebration, that is scheduled to honor volunteers
Terima kasih &KEPUSTAKAAN • American Cancer Society. 2007 Training Material of ACSU-Oakland USA. USA:ACSU • Caplow, Theodore, Principles of Organization (New York, Harcourt, Brace & World 1964) • Gross, Bertram M., “What Are Youre Organization’s Objectives? A General Systems Approach to Planning, in Human Relations”, vol.18 (August, 1965) PP. 195-215). • Price, James L., Organization Effectiveness: An Inventory of Propositions (Homewood, III: Richard D. Irwin. Inc, 1968). • Seiler, John A., System Analysis in Organizational Behavior (Homewood, III: Richard D. Irwin, Inc. and The Dorsey Press, 1967) • Sumapraja, Suraji, Seminar Kerelawanan PKBI (Jakarta 25 Februari 1984) • Tjiptoherjanto, Prijono, Seminar Kerelawanan PKBI (jakarta 25 Februari 1984)