660 likes | 1.19k Views
PENGEMBANGAN DESAIN ISTRUKSIONAL. Dr. SARIYATUN, M.Pd , M.Hum MAGISTER PENDIDIKAN SEJARAH PPs. UNS. Model Dick – Carey adalah model desain Instruksional yang dikembangkan oleh Walter Dick, Lou Carey dan James O Carey. Â
E N D
PENGEMBANGAN DESAIN ISTRUKSIONAL Dr. SARIYATUN, M.Pd, M.Hum MAGISTER PENDIDIKAN SEJARAH PPs. UNS
Model Dick – Carey adalah model desain Instruksional yang dikembangkan oleh Walter Dick, Lou Carey dan James O Carey. • Model ini adalah salah satu dari model prosedural, yaitu model yang menyarankan agar penerapan prinsip disain Instruksional disesuaikan dengan langkah-langkah yang harus di tempuh secara berurutan. • Model Dick – Carey tertuang dalam Bukunya The Systematic Design of Instruction edisi 6 tahun 2005.
Model Dick & Carey terdapatbeberapakomponen • Model Dick and Carey terdiridari 10 langkah& menunjukanhubungan yang sangatjelas, dantidakterputusantaralangkah yang satudengan yang lainya. • Setiaplangkahsangatjelasmaksuddantujuannyasehinggabagiperancangpemulasangatcocoksebagaidasaruntukmempelajari model desain yang lain. • system yang terdapatpada Dick and Carey sangatringkas, namunisinyapadatdanjelasdarisatuurutankeurutanberikutnya
Langkah–langkahDesainPembelajaranmenurut Dick and Carey • Mengidentifikasikan tujuan umum pembelajaran. • Melaksanakan analisi pembelajaran • Mengidentifikasi tingkah laku masukan dan karakteristik siswa • Merumuskan tujuan performansi • Mengembangkan butir–butir tes acuan patokan • Mengembangkan strategi pembelajaran • Mengembangkan dan memilih materi pembelajaran • Mendesain dan melaksanakan evaluasi formatif • Merevisi bahan pembelajaran • Mendesain dan melaksanakan evaluasi sumatif.
Reseach and Development (R & D)Versi Borg and Gall • Menurut Borg and Gall (1989:782 model penelitiandanpengembanganadalah “a process used develop and validate educational product”. • Penelitianinijugadisebut ‘research based development’, yang munculsebagaistrategidanbertujuanuntukmeningkatkankualitaspendidikan. Selainuntukmengembangkandanmemvalidasihasil-hasilpendidikan, • Research and Development jugabertujuanuntukmenemukanpengetahuan-pengetahuanbarumelalui ‘basic research’, atauuntukmenjawabpertanyaan-pertanyaankhusustentangmasalah-masalah yang bersifatpraktismelalui ‘applied research’, yang digunakanuntukmeningkatkanpraktik-praktikpendidikan. • Research and Development dimanfaatkanuntukmenghasilkan model pelatihanketerampilansebagaiupayapemberdayaan,
LangkahpendekatanReseach and Development (R & D) Borg dan Gall (1989: 783-795), StudiPendahuluan • analisiskebutuhan, • studipustaka, • studiliterature, • penelitianskalakecil • standarlaporan yang dibutuhkan.
1. Analisiskebutuhan, • ada beberapa kriteria, yaitu • Apakah produk yang akan dikembangkan merupakan hal yang penting bagi pendidikan? • Apakah produknya mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan? • Apakah SDM yang memiliki keterampilan, pengetahuan dan pengalaman yang akan mengembangkan produk tersebut ada? • Apakah waktu untuk mengembangkan produk tersebut cukup?
StudiLiteratur; RisetSkala Kecil: • Studi Literatur: Studi literatur ini dikerjakan untuk mengumpulkan temuan riset dan informasi lain yang bersangkutan dengan pengembangan produk yang direncanakan. • Riset Skala Kecil: pengembang perlu melakukan riset skala kecil untuk mengetahui beberapa hal tentang produk yang akan dikembangkan.
2. MerencanakanPenelitian • Setelah melakukan studi pendahuluan, pengembang dapat melanjutkan langkah kedua, yaitu merencanakan penelitian. Perencaaan penelitian R & D meliputi: • merumuskan tujuan penelitian; • memperkirakan dana, tenaga dan waktu; • merumuskan kualifikasi peneliti dan bentuk-bentuk partisipasinya dalam penelitian.
3. PengembanganDesain • Menentukan desain produk yang akan dikembangkan (desain hipotetik); • Menentukan sarana dan prasarana penelitian yang dibutuhkan selama proses penelitian dan pengembangan; • Menentukan tahap-tahap pelaksanaan uji desain di lapangan; • Menentukan deskripsi tugas pihak-pihak yang terlibat dalam penelitian
Preliminary Field Test : UjiTerbatas • Langkahinimerupakanujiproduksecaraterbatas. • melakukanujilapanganawalterhadapdesainproduk; • bersifatterbatas, baiksubstansidesainmaupunpihak-pihak yang terlibat; • ujilapanganawaldilakukansecaraberulang-ulangsehinggadiperolehdesainlayak, baiksubstansimaupunmetodologi.
RevisiHasilUjiLapanganTerbatas • Langkah ini merupakan perbaikan model • Dilakukan dengan pendekatan kualitatif. • Evaluasi yang dilakukan lebih pada evaluasi terhadap proses, sehingga perbaikan yang dilakukan bersifat perbaikan internal.
Main Field Test : UJI PRODUK SCR LUAS • melakukan uji efektivitas desain produk; • uji efektivitas desain, pada umumnya, menggunakan teknik eksperimen model penggulangan; • hasil uji lapangan adalah diperoleh desain yang efektif, baik dari sisi substansi maupun metodologi.
RevisiHasiUjiLapanganLebihLuas • Untuk memantapkan produk yang di kembangkan, karena pada tahap uji coba lapangan sebelumnya dilaksanakan dengan adanya kelompok kontrol. • Desain yang digunakan adalah pretest dan posttest. Selain perbaikan yang bersifat internal. • Penyempurnaan produk ini didasarkan pada evaluasi hasil sehingga pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif.
UjiKelayakan sebaiknyadilakukandenganskalabesar: • melakukanujiefektivitasdanadaptabilitasdesainproduk; • ujiefektivitasdanadabtabilitasdesainmelibatkanparacalonpemakaiproduk; • hasilujilapanganadalahdiperoleh model desain yang siapditerapkan, baikdarisisisubstansimaupunmetodologi.
Revisi Final HasilUjiKelayakan • Penyempurnaan produk akhir dipandang perlu untuk lebih akuratnya produk yang dikembangkan. • Pada tahap ini sudah didapatkan suatu produk yang tingkat efektivitasnya dapat dipertanggungjawabkan. • Hasil penyempurnaan produk akhir memiliki nilai “generalisasi” yang dapat diandalkan.
DesiminasidanImplementasiProdukAkhir • melalui forum-forum ilmiah, ataupun melalui media massa. • Distribusi produk harus dilakukan setelah melalui quality control.
10 langkahdisederhanakanmenjadi 3 • Penelitian Pendahuluan : Survey & kajian pustaka /referensi Draf Desain validasi ahli • Pengembangan Produk : melalui PTKpre tes & post tes uji terbatas dan uji luas • Uji Efektivitas Produk: quasi eksperimen kel. Ekperimen dan kel Semu
Pengembanganmodel 4D (four-D model). • tahappendefinisian (define), • tahapperancangan (design), • tahappengembangan (develop) • tahapujicoba (disseminate). • Tahapanyang dilakukanpadapenelitianinibarusampaipadatahappengembangan (develop).
TahapPendefinisian (define). • Tujuan:menentapkandanmendefinisikansyarat-syaratpembelajaran di awalidengananalisistujuandaribatasanmateri yang dikembangkanperangkatnya. • Tahapinimeliputi 5 langkahpokok, • (a) Analisisujungdepan, • (b) Analisissiswa, • (c) Analisistugas. • (d) Analisiskonsep, • (e) Perumusantujuanpembelajaran.
TahapPerencanaan (Design ). Tujuan :menyiapkanprototipeperangkatpembelajaran. Tahapiniterdiridariempatlangkahyaitu, • Penyusunantesacuanpatokan. TesdisusunberdasarkanhasilperumusanTujuanPembelajaranKhusus (KompetensiDasardalamkurikukum KTSP). • Pemilihan media yang sesuaitujuan, untukmenyampaikanmateripelajaran • Pemilihan format. Di dalampemilihan format inimisalnyadapatdilakukandenganmengkaji format-format perangkat yang sudahadadan yang dikembangkan di negara-negara yang lebihmaju.
TahapPengembangan (Develop). • Tujuan tahap ini adalah untuk menghasilkan perangkat pembelajaran yang sudah direvisi berdasarkan masukan dari pakar. Tahap ini meliputi: • (a) validasi perangkat oleh para pakar diikuti dengan revisi, • (b) simulasi yaitu kegiatan mengoperasionalkan rencana pengajaran, dan • (c) uji coba terbatas dengan siswa yang sesungguhnya. Hasil tahap (b) (c) digunakan sebagai dasar revisi. • Langkah berikutnya adalah uji coba lebih lanjut dengan siswa yang sesuai dengan kelas sesungguhnya.
Tahappenyebaran (Disseminate). • Pada tahap ini merupakan tahap penggunaan perangkat yang telah dikembangkan pada skala yang lebih luas misalnya di kelas lain, di sekolah lain, oleh guru yang lain. • Tujuan lain adalah untuk menguji efektivitas penggunaan perangkat di dalam KBM.
MODEL ADDIE (Analysis-Design-Develop-Implement- Evaluate). • munculpadatahun 1990-an yang dikembangkanolehReiserdanMollenda. • Salah satufungsinya ADIDE yaitumenjadipedomandalammembangunperangkatdaninfrastruktur program pelatihan yang efektif, dinamisdanmendukungkinerjapelatihanitusendiri. Model inimenggunakan 5 tahappengembanganyakni : • Analysis (analisa) • Design (disain / perancangan) • Development (pengembangan) • Implementation (implementasi/eksekusi) • Evaluation (evaluasi/ umpanbalik)
Langkah 1: Analisis • Suatuproses mendefinisikanapa yang akandipelajariolehpesertabelajar, yaitumelakukan needs assessment (analisiskebutuhan), mengidentifikasimasalah (kebutuhan), danmelakukananalisistugas (task analysis). • output yang akankitahasilkanadalahberupakarakteristikatau profile calonpesertabelajar, identifikasikesenjangan, identifikasikebutuhandananalisistugas yang rincididasarkanataskebutuhan.
a. AnalisisKinerja untukmengetahuidanmengklarifikasiapakahmasalahkinerja yang dihadapimemerlukansolusi. Contoh : • Kurangnyapengetahuandanketrampilanmenyebabkanrendahnyakinerjaindividudalam PERUSAHAAN i diperlukansolusiberupapenyelenggaraan program pembelajaran. • Rendahnyamotivasiberprestasi, kejenuhan, ataukebosanandalambekerjamemerlukansolusiperbaikankualitasmanajemen.(pemberianinsentifterhadapprestasikerja, rotasidanpromosi, sertapenyediaanfasilitaskerja yang memadai.)
b. AnalisisKebutuhan • Diperlukanuntukmenentukankemampuan-kemampuanataukompetensi yang perludipelajariolehsiswauntukmeningkatkankinerjaatauprestasibelajar. • Hal inidapatdilakukanapabila program pembelajarandianggapsebagaisolusidarimasalahpembelajaran yang sedangdihadapi.
duapertanyaankuncitahapanalisis • Apakahtujuanpembelajaran yang telahditentukan, dibutuhkanolehsiswa? • Apakahtujuanpembelajaran yang telahditentukan, dapatdicapaiolehsiswa? • Jikahasilnyamengarahkepadapembelajaransebagaisolusi • selanjutnyaperancang program pembelajaranmelakukananalisiskebutuhandengancaramenjawabbeberapapertanyaanlagiyakni :
Lanjutan… • Bagaimanakarakteristiksiswa yang akanmengikuti program pembelajaran? (learner analysis ) • Pengetahuandanketrampilansepertiapa yang telahdimilikiolehsiswa?(pre-requisite skills) • Kemampuanataukompetensiapa yang perludimilikiolehsiswa? (task atau goal analysis) • Apaindikatorataukriteriakeberhasilan? (evaluation and assessment) • Kondisi i apa yang diperlukanolehsiswa agar dapatmemperlihatkankompetensi yang telahdipelajari? (setting or condition analysis)
Langkah 2: Desain • Membuatrancangan (blueprint ) • merumuskantujuanpembelajaran yang SMAR (spesifik, measurable, applicable, dan realistic). • menyusuntes, dimanatestersebutharusdidasarkanpadatujuan • strategipembelajaran yang tepatharusnyasepertiapauntukmencapaitujuantersebut. • sumber-sumberpendukung lain, semisalsumberbelajar yang relevan, lingkunganbelajar yang sepertiapaseharusnya, danlainlain. .
Langkah 3: Pengembangan • Pengembanganadalah proses mewujudkan blue-print • jikadalamdesaindiperlukansuatu software berupa multimedia pembelajaran, maka multimedia tersebutharusdikembangkan. Ataudiperlukanmodulcetak, makamodultersebutperludikembangkan. • Begitupula halnyadenganlingkunganbelajar lain yang akanmendukung proses pembelajaransemuanyaharusdisiapkandalamtahapini. • Satulangkahpentingdalamtahappengembanganadalahujicobasebelumdiimplementasikan. Tahapujicobainimemangmerupakanbagiandarisalahsatulangkah ADDIE, yaituevaluasi. Lebihtepatnyaevaluasiformatif, karenahasilnyadigunakanuntukmemperbaikisistempembelajaran yang sedangkitakembangkan.
Langkah 4: Implementasi • padatahapinisemua yang telahdikembangkandiinstalataudisetsedemikianrupasesuaidenganperanataufungsinya agar bisadiimplementasikan. • Misal, jikamemerlukan software tertentumaka software tersebutharussudahdiinstal. Jikapenataanlingkunganharustertentu, makalingkunganatausetingtertentutersebutjugaharusditata. • diimplementasikansesuaiskenarioataudesainawal.
Langkah 5: Evaluasi • proses untuk melihat apakah sistem pembelajaran yang sedang dibangun berhasil, sesuai dengan harapan awal atau tidak. • Evaluasi yang terjadi pada setiap empat tahap diatas itu dinamakan evaluasi formatif, karena tujuannya untuk kebutuhan revisi. Misal, pada tahap rancangan, mungkin kita memerlukan salah satu bentuk evaluasi formatif misalnya review ahli untuk memberikan input terhadap rancangan yang sedang kita buat. • Pada tahap pengembangan, mungkin perlu uji coba dari produk yang kita kembangkan atau mungkin perlu evaluasi kelompok kecil dan lainlain.
MODEL ASSURE 1. AnalyzeLearners:MenganalisaSiswa • KarakteristikUmum: misal usia, tingkatpendidikan, pekerjaan, kebudayaan, dan faktorsosialekonomi. • SpesifikasiKemampuanAwal entering behavior denganpretestatausemacamny acuan • Gaya Belajar:
1. State Objectives:Perumusan tujuan 1. TetapkanABCD • A (audiens– instruksi yang kitaajukanharusfokuskepadaapa yang harusdilakukanpembelajar ) • B (behavior – kata kerja yang mendeskripsikankemampuanbaru yang harusdimilikipembelajarsetelahmelalui proses pembelajarandanharusdapatdiukur), • C (conditions– kondisipadasaatperformanssedangdiukur), • D (degree – kriteria yang menjadidasarpengukurantingkatkeberhasilanpembelajar).
MengklasifikasikanTujuan:kognitif, afektif, psikomotor, atau interpersonal. • PerbedaanIndividu: berkaitan dengan kemampuan individu dalam menuntaskan atau memahami sebuah materi yang diberikan.
2. Select Methods, Media, and Material3. Utilize Media and Materials 2. Select Methods, Media, and Material : Pemilihanmetodeintruksionalsangatditentukandengansistausidankondisisiswadanlingkunganpendidikan. 2. Utilize Media and Materials : • mengecekbahan (masihlayakpakaiatautidak) • mempersiapkanbahan • mempersiapkanlingkunganbelajar • mempersiapkanpembelajar • menyediakan pengalaman belajar (terpusatpadapengajarataupembelajar).
4. Require Learner Participation : mengktifkanpembelajaran • adanyasentuhanpsikologisdalam proses pembelajaran : • behavioris, karenatanggapan/respon yang sesuaidaripengajardapatmenguatkan stimulus yang ditampakkanpembelajar. • kognitifis, karenainformasi yang diterimapembelajardapatmemperkayaskemamentalnya. • konstruktivis, karenapengetahuanbertahanlama jikamerekamengalamilangsungsetiapaktivitasdalam proses pembelajaran. • sosial, karena feedback atautanggapan yang diberikanpengajaratautemandalam proses pembelajarandapatdijadikansebagaiajanguntukmengoreksisegalainformasi yang telahditerima dan juga sebagai supportsecaraemosional.
Evaluate and Review Evaluasidan me-reviewadalahhal yang lazimdilakukanuntukmelihatseberapajauh media danteknologi yang digunakantelahmencapaitujuan yang telahditetapkansebelumnya.
Model Kemp • Jerold E. Kemp. berasal dari California State University di Sanjose. dia adalah orang yang pertama kali mengembangkan model desain Instruksional bagi pendidikan. • Model pembelajaran yang dikembangkan oleh kemp adalah berbentuk siklus, sehingga dari komponen mana guru tidak ditentukan untuk memulai proses pengembangan.
Langkah-langkah model Kemp • Menentukantujuandandaftartopik,menetapkantujuanumumuntukpembelajarantiaptopiknya; • Menganalisiskarakteristikpelajar, untuksiapapembelajarantersebutdidesain; • Menetapkantujuanpembelajaran yang ingindicapaidengansyaratdampaknyadapatdijadikantolakukurperilakupelajar; • Menentukanisimateripelajaran yang dapatmendukungtiaptujuan; • Pengembanganprapenilaian/ penilaianawaluntukmenentukanlatarbelakangpelajardanpemberian level pengetahuanterhadapsuatutopik;
f. Memilihaktivitaspembelajarandansumberpembelajaran, menentukanstrategibelajar-mengajar g. Mengkoordinasidukungansaranapenunjang • Mengevaluasipembelajaransiswaperbaikan yang terusmenerus, evaluasi yang dilakukanberupaevaluasiformatifdanevaluasisumatif