210 likes | 324 Views
Peter C. smith THE IMPACT OF AGE AT MARRIAGE and PROPORTIONS MARRYING ON FERTILITY. (PENGARUH USIA PERNIKAHAN dan PROPORSI ORANG YANG MENIKAH terhadap FERTILITAS) (Presented by Sri Isnawati ). Topic. 5. 6. Concluding. Determinant of Marriage Prevalence. INTRODUCTION (1).
E N D
Peter C. smithTHE IMPACT OF AGE AT MARRIAGE andPROPORTIONS MARRYINGON FERTILITY (PENGARUH USIA PERNIKAHAN dan PROPORSI ORANG YANG MENIKAH terhadap FERTILITAS) (Presented by Sri Isnawati)
Topic 5 6 • Concluding • Determinant of Marriage Prevalence
INTRODUCTION (1) • Pernikahandaninstitusirumahtanggasangatpentingpadapadamenusiasebagaimakhlukindividudansosial • Sebagaimakhlukindividu, pernikahanmenandakankematangan / kedewasaantermasukkemampuanmempunyaianak • Pada level sosial, pernikahanmenciptakankeluargaintibarudanrumahtanggasebagaikonsumen, savings, tenagakerja, danberperandalamprosesproduksi.
INTRODUCTION (2) • Tulisaninimemfokuskanpadaduaaspekdemografi yang secaralangsungrelevanpada study fertilitas, yaituvariasidan trend umurperkawinanpertamadanperbedaankesempatanseseoranguntukmemasukijenjangpernikahan (timing and prevalence of marriage). • Yang dimaksudusiaperkawinanpertamadititikberatkanpadaperempuan. Strukturpernikahandisini yang dimaksudkanadalahpersentasewanitayangpernahdanbelumpernahmenikahmenurutumur.
Areal Variation (1) • Beberapapenulisseperti Bourgeois – pichat (1965) mengidentifikasibeberapadaerahmenurutusiapernikahan : • Usiapernikahandiniterdapatdidaerah Sub Sahara Afrika • UsiapernikahansedangdiAfrika Utara, Asia danAmerika Latin • UsiapernikahantuadiEropa 5 5
Areal Variation (2) Trend di Less Developed Country (LDCs) 1.Di beberapanegarakurangberkembang, sepertiditimurtengahdanafrikautaramenunjukkanbahwa rata usiaperkawinanpertamatergolongmuda (P. Smith 1980) 2.Sedangkan di Korea, rata-rata usiaperkawinanpertamanyarelatiflebihtinggi 2-3 tahun (Coale, 1979) 5 5
MARRIAGE AND FERTILITY (1) • Peningkatan rata-rata usiapernikahandanjumlahwanita yang masihlajangberhubunganeratdenganpenurunanfertilitas. • Wanita yang menundaperkawinannyaakanmempunyai rata-rata jumlahanak yang lebihsedikit
MARRIAGE AND FERTILITY (2) • Sistemnormadimasyarakatjugaberpengaruhterhadappenundaanperkawinan. • Jikahukumansosialterhadaporang yang tidakmempunyaianaksangatrendah, makasemakinbanyakorang yang akanmenundaperkawinan • Jikaadakeprihatinanterhadapkematianbayi yang tinggi (natural fertility rendah) makaakanmemotivasiuntukmenikahlebihawal (Mosk, 1981 on Japan)
Hubungan marriage and fertilitysecaraAgregate • Late Marriage Low Birth Rate • Jikaada 80 % kelompokwanita single usia 15-19 maka CBR adadibawah 35 /1000 kelahiran (Mauldin and Barelson, 1978)
Hubungan marriage and fertilitysecaraIndividu (1) • Menundaperkawinanakanmeningkatkanpeluanguntuktidakmenikahdandengandemikiandapatmengurangifertilitas • Semakintuaumurpernikahan, frekuensi intercourse akansemakinjarang (meskipunhanyaadasedikitbuktipendukung) • Adahubungan yang eratantaralamanyaseseorangdalamsebuahpernikahandengankesuburan (P. Smith 1982 on Indonesia n Phil)
Hubungan marriage and fertilitysecaraIndividu (2) • Early Marriage biasanyadihubungkandengantingginyaangkaperceraian, apalagijikajarakumurpasanganberbedajauh (Moore and Waite, 1981) • Late marriage dihubungkandenganwaktumenyusui yang lebihpendek (Coale, 1979)
DETERMINANT OF MARRIAGE TIMING 5 • Labor Market
1. Demographic • Penduduksebagaisistemsosial-ekonomitergantungpadatimbalbaliksecarabiologis, untukmenahanangkapertumbuhanpendudukmendekatinoldanuntukmenjagastandarhidup • Pengaruh Sex ratio terhadappolaperkawinan : jikaadaketidakseimbanganjumlahlaki-lakidanperempuan yang signifikan, makaakanmempengaruhipolaperkawinan (polamenurun)
2. Socioeconomic • Keluargaseringmengambilalihkeputusandalampernikahan • Penundaanperkawinan yang berhubungandengantingginyabiayapernikahandanbiasanyaberhubungandenganwaktu yang diperlukanuntukmengumpulkandana • Bagilaki-laki, seringterjadi late marriage karenadilegalkannyaprostitusi • Bagiperempuan, late marriage terjadikarenainginmendapatkanpasangan yang mapansecaraekonomi
3. Urbanization and Urban residence • Padaabad 19, diEropa, rata-rata umurperkawinanpertamadidaerah urban lebihrendahdaripadadidaerah rural • Jarakumurpasanganlebihkecildi urban daripada rural
4. Education • Rata-rata perbedaandalamusiapernikahandiantaramereka yang tidakpernahmengecapbangkusekolahdenganmereka yang berpendidikantinggi, kadang-kadangsebesar 6 tahunataulebih, artinyalebihcepatmenikahbagiseseorang yang memilikipendidikan yang rendah. • Pendidikanberpengaruhpadakaumperempuandalammempersiapkanpernikahansecara matang
5. Labor Market • Opportunity cost of marriage terutamabagiwanitaberartikehilangankesempatanbekerjakarenamenikah. • Industrialisasijugaberhubungandengan later marriage (penundaanperkawinan). • Pertisipasiangkatankerjauntukwanita yang belummenikahrelatiflebihtinggidibandingwanita yang sudahmenikahpadatingkatkelompokumur yang sama (UN, 1962). • Kesempatankerjabagiwanitamembuatnyamenundauntukmenikah.
DETERMINANT OF MARRIAGE PREVALECE • Ketikabanyakorang yang menundapernikahan, makaangkaprevalensiterhadappernikahanrendah. • Hajnal, 1965 menyimpulkanbahwamodernisasimengurangiorang yang hiduptanpamenikah (selibat).
Dixon (1979, 1978) memberikanempatalasaneksplisit yang menjelaskanhubunganantaraumurpertamamenikahdenganprevalensipernikahan. • Kelayakanekonomidianggappentingdalamsistemkeluarga, danperkawinandiharapkansebagaiawaluntukmencapaikelayakanekonomitersebut. • Keadaandi mana pernikahan sangat diinginkan (sebagian karena tidak adanya alternatif sosial atau ekonomi yang menarik terutama untuk perempuan ) makaprevalensiperkawinanmenjaditinggi. • ketikajumlahlawanjenissangatterbatasdalamwaktu yang lama, makaprevalensipernikahanmenjadisangatrendah • ketikakeputusanpernikahandikendalikanolehorangtua, makaprevalensipernikahanmenjadilebihtinggi.
Conclution • Peningkatan rata-rata usiapernikahandanjumlahwanita yang masihlajangberhubunganeratdenganpenurunanfertilitas. (Late Marriage Low Birth Rate) • Determinant of Marriage Timing : Demografi, Sosialekonomi, Urbanisasi, Pendidikan, danPasartenagaKerja • Ketikabanyakorang yang menundapernikahan, maka a prevalensiterhadappernikahanrendah