320 likes | 610 Views
PRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN UJI BAHAN PENGAWET BORAKS PADA BAKSO, TAHU, DAN SOSIS DI DUA TEMPAT BERBEDA DENGAN METODE KUALITATIF UJI NYALA BORAKS DAN UJI SEDERHANA DETEKSI BORAKS DENGAN CAIRAN DARI PERASAN KUNYIT. OLEH: KELOMPOK 10 A IKMA 2010 SHEILA NUR SHABRINA 101011044
E N D
PRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN UJI BAHAN PENGAWET BORAKS PADA BAKSO, TAHU, DAN SOSIS DI DUA TEMPAT BERBEDA DENGAN METODE KUALITATIF UJI NYALA BORAKS DAN UJI SEDERHANA DETEKSI BORAKS DENGAN CAIRAN DARI PERASAN KUNYIT OLEH: KELOMPOK 10 A IKMA 2010 SHEILA NUR SHABRINA 101011044 ANISA OCTAVIANI 101011065 INDI MIZAR 101011086 ULIL NUR F.A 101011108
LatarBelakang • Pangan merupakan kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi dalam kehidupan sehari-hari. Makanan yang dikonsumsi tidak hanya harus cukup jumlahnya, tapi juga harus sehat, aman, dan halal. • Berkebalikan dengan fakta yang ada, banyak bermunculan tindak kecurangan seperti penggunaan bahan berbahaya boraks dan formalin pada makanan yang dijual. • Formalin dan boraks dapat menimbulkan gangguan hati, ginjal, jantung, pencernaan, dan kanker sehingga sedikit pun tidak boleh ada pada makanan. • Pada praktikum kali ini kami akan membahas tentang uji makanan berpengawet boraks pada bakso, tahu, dan sosis di enam tempat berbeda. Bakso diambil dari yang dijual di “Bakso Kepala Sapi” Klampis dan di “Bakso Rajawali” Mulyorejo. Tahu diambil dari yang dijual di Superindo dan di Pasar Keputih. Sosis diambil dari yang dijual di Superindo dan di SDN Wadung Asri 1. • Uji yang digunakan adalah uji kualitatif yaitu uji nyala boraks dan uji sederhana deteksi boraks dengan cairan dari perasan kunyit.
Rumusan Masalah Menguji kandungan boraks pada bakso, tahu dan sosis yang didapatkan dari dua tempat yang berbeda dengan metode uji boraks sederhana yang menggunakan kunyit, serta uji nyala boraks yang menggunakan H2SO4 pekat dan methanol untuk mengidentifikasi ada atau tidaknya kandungan boraks pada makanan tersebut serta membandingkan bagaimanakah kualitas makanan dari tempat yang telah memiliki nama (Brand) dengan tempat yang biasa saja?
Tujuan • Tujuan Umum • Mempraktikkan uji bahan pengawet boraks pada bakso, tahudansosismenggunakanujiborakssederhanadanujinyalaboraks. • Tujuan Khusus • Mempraktikkan uji boraks sederhanapada bakso, tahudansosisdariduatempatberbeda. • Mempraktikkan uji nyalaboraks pada bakso, tahudansosisdariduatempatberbeda. • Membandingkanhasilujiborakssederhanadanujinyalaborakspada bakso, tahudansosisdariduatempatberbeda. • Mengetahui perbandingankualitas bakso, tahudansosis di tempat yang sudah punya nama (Brand) dengan tempat yang biasa saja.
Manfaat • Mahasiswa mampu mempraktikkan uji boraks sederhanapada bakso, tahudansosisdariduatempatberbeda. • Mahasiswa mampu mempraktikkan uji nyalaboraks pada bakso, tahudansosisdariduatempatberbeda. • Mahasiswa mampu membandingkanhasilujiborakssederhanadanujinyalaborakspada bakso, tahudansosisdariduatempatberbeda. • Mahasiswa dapat membandingkan kualitas bakso, tahudansosis di tempat yang sudah punya nama (Brand) dengan tempat yang biasa saja.
UjiBoraksSederhana • Tujuan • Mahasiswa bisa melakukan uji boraks sederhana. • Mahasiswa bisa mengidentifikasi makanan yang mengandung boraks atau tidak setelah melakukan uji boraks sederhana. • Mengetahui ciri-ciri makanan yang mengandung boraks atau tidak setelah melakukan uji boraks sederhana. • Mahasiswa mampu memilih makanan sehat berdasarkan informasi yang dimilki.
UjiBoraksSederhana (Cont’d) • Cawan petri • Sendok plastik • Kantong plastik putih • Pipet tetes • Alat penumbuk • Kain putih • Pisau • Spidol • Bakso (pentol) • Sosis • Tahu Putih • Kunyit • Air ALAT BAHAN
Prosedur kerja • Kunyitdikupas, lalu dihaluskan dengan cara diparut kemudian ditambahkan sedikit air. Selanjutnya kunyit tersebut dibungkusdengan kain putih, lalu diperas untuk memperoleh air kunyit. • Membuat larutan boraks dengan cara memasukkan sedikit boraks ke dalam beberapa sendok teh air.( sesuai dengan kebutuhan ) • Mencampurkan lima tetes larutan kunyit dengan lima tetes larutan boraks. mengaduk kedua larutan itu hingga rata dan bewarna merah kecoklatan. Larutan merah kecoklatan itu dapat dijadikan indikator adanya kandungan boraks dalam bahan makanan. • Menumbuk contoh makanan yang akan diuji hingga halus, dan letakkan dalam cawan petri. Usahakan masing-masing bahan makanan tidak saling tercampur satu sama lain. • Meneteskan air kunyit ke atas contoh makanan yang telah dihaluskan tadidenganmenggunakanpipet. Amati dan catat perubahan warna yang terjadi. Catatan : Bahan makanan yang berubah menjadi merah kecoklatan setelah ditetesi air kunit diduga mengandung boraks.
Lokasi Praktikum • Lokasi praktikum: Laboratorium Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat • Waktu Pelaksanaan Praktikum • Tanggal 09 April 2013 • Rincian Biaya • Bakso (pentol) Rp 11.000,- • Sosis Rp 12.000,- • Tahu Rp 5.000,- • Kunyit Rp 3.000,- • Total Rp 31.000,-
UjiNyalaBoraks • Tujuan • Mahasiswa bisa melakukan uji nyala boraks. • Mahasiswa bisa mengidentifikasi makanan yang mengandung boraks atau tidak setelah uji nyala boraks. • Mengetahui ciri-ciri makanan yang mengandung boraks atau tidak setelah uji nyala boraks. • Mahasiswa mampu memilih makanan sehat berdasarkan informasi yang dimiliki.
Uji Nyala Boraks (Cont’d) • Timbangan • Cawan porselen • Krus (cawan penguap) • Gelas kimia kecil • Lumpang dan alu • Pipet tetes • Bunsen • Tripod • Korek api • Lempengan seng • Spatula • Batang Pengaduk • Bakso • Sosis • Tahu • H2SO4 pekat • Methanol • Spirtus ALAT BAHAN
Prosedur kerja • Menimbang sejumlah sampel masing-masing 5 gram sampel. • Membakarsampeltersebut sampai terbentuk arang. • Arang yang terbentuk dihancurkan (gerus) sampai lembut. • Serbuk yang terbentuk dimasukkan ke dalam cawan penguap. • Menambahkan 10 tetes H2SO4 pekat dan 2 ml methanol kedalam cawan porselen. • Uap yang terjadi segera dibakar. • Nyala api yang timbul akan berwarna hijauataubiru jika mengandung boraks.
Lokasi Praktikum • Lokasi praktikum: Laboratorium Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat • Waktu Pelaksanaan Praktikum • Tanggal 08 April 2013 • Rincian Biaya • Bakso (pentol) Rp 11.000,- • Sosis Rp 12.000,- • Tahu Rp 5.000,- • Spirtus Rp 13.000,- • H2SO4 pekat Rp 39.000,- • Methanol Rp 42.000,- • Total Rp 122.000,-
DOKUMENTASI Gambar 4.1 Ujiborakssederhanapadabaksorajawali Gambar 4.2 Ujiborakssederhanapadabaksokepalasapi
Gambar 4.3 Ujiborakssederhanapadasosisdari SD WadungAsri Gambar 4.4 UjiborakssederhanapadasosisdariSuperindo
Gambar 4.5 UjiborakssederhanapadaTahudariPasarKeputih Gambar 4.6 UjiborakssederhanapadaTahudariSuperindo
DOKUMENTASI Gambar 4.8 Ujinyalaapipadabaksokepalasapi Gambar 4.7 Ujinyalaapipadabaksorajawali
Gambar 4.10 Ujinyalaapipadasosisdarisuperindo Gambar 4.9 Ujinyalaapipadasosisdari SD wadungasri
Gambar 4.12 Ujinyalaapipadatahudarisuperindo Gambar 4.11 Ujinyalaapipadatahudaripasarkeputih
Hasilpraktikumujikandunganborakspada 3 sampelmakanan yang kamidapatkandari 2 tempatberbedauntuksetiapsampelnya, menuntunkamimencapaibeberapakesimpulan, yakni: • Pertama, ujinyalaapilebihakuratdaripadaujiborakssederhanauntukmengujikandunganborakspadamakanan. • Kedua, ujiborakssederhanamenyatakanbahwaseluruhsampelbahanmakanantidakmengandungborkas, karenahasilujimenyatakannegatif. • Ketiga, ujinyalaapimenyatakanbahwasampeltahuputih, baik yang didapatdaripasarKeputihmaupunSuperindo, positifmengandungboraks. • Keempat, meskiperedarandanpenggunaanborakspadamakanansudahdilarangolehpemerintah, daripraktikum yang kamilakukan, terbuktiboraksmasihdigunakansecaraluasolehmasyarakat, mulaudarikalanganbawahhinggaatas.