550 likes | 2.43k Views
Disusun Oleh : Andri Purnama 1108034 Agus Muslim 1108031 Aridea Nauri 1108036 Dedik Dzikrullah 1108041 Abdul Salman 1108001 Perbankan Syariah / kelompok 5 / 2011. PEMBIAYAAN IJARAH DAN IMBT. By 5 group. ASSALAMU’ALAIKUM WR. WB. Alqur’an , Surat Al- Baqarah :233.
E N D
Disusun Oleh : Andri Purnama 1108034 Agus Muslim 1108031 Aridea Nauri 1108036 Dedik Dzikrullah 1108041 Abdul Salman 1108001 Perbankan Syariah / kelompok 5 / 2011 PEMBIAYAAN IJARAH DAN IMBT
By 5 group ASSALAMU’ALAIKUM WR. WB
Alqur’an, Surat Al-Baqarah :233 “Para ibuhendaklahmenyusukananak-anaknyaselamaduatahunpenuh, yaitubagi yang inginmenyempurnakanpenyusuan. dankewajiban ayah memberimakandanPakaiankepadaparaibudengancarama’ruf. seseorangtidakdibebanimelainkanmenurutkadarkesanggupannya. janganlahseorangibumenderitakesengsaraanKarenaanaknyadanseorang ayah Karenaanaknya, danwarispunberkewajibandemikian. apabilakeduanyainginmenyapih (sebelumduatahun) dengankerelaankeduanyadanpermusyawaratan, Makatidakadadosaataskeduanya. danjikakamuinginanakmudisusukanolehorang lain, Makatidakadadosabagimuapabilakamumemberikanpembayaranmenurut yang patut. bertakwalahkamukepada Allah danKetahuilahbahwa Allah Mahamelihatapa yang kamukerjakan”
DiriwayatkandariibnuAbbasbahwaRasul SAW bersabda: “berbekamlahkamu, kemudianberikanlaholehmuupahnyakepadatukangbekamitu.” (H.R Bukhari & Muslim)”
Wa’ad Transaksi Komersial Transaksi Sosial Natural Certainty Contracts Akad – akad dalam Bank Syariah Natural uncertainty contracts Qard Wadiah Wakalah Kafalah Rahn Hibah Waqf Murabahah Salam Istishna’ Ijarah Musyarakah (wujud, ‘inan, abdan, muwafadhah, mudharabah) Muzara’ah Musaqah Mukhabarah Teori Pertukaran Teori Percampuran
Ijarah :hak untuk memanfaatkan barang/jasa dengan membayar imbalan tertentu. Menurut Fatwa Dewan Syariah Nasional ; “ ijarah adalah akad pemindahan hak guna (manfaat) atau suatu barang atu jasa dalam waktu tertentu melalui pembayaran upah / sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan barang itu sendiri.”
Ijarah ( Sewa ) Jenis kegiatan ijarah antara lain penyewaan kotak simpanan ( safe deposit box ) dan jasa laksana administrasi dokumen ( custodian ). Bank mendapat imbalan sewa dari jasa tersebut
Akad Ijarah Pelaku : • Bank, bertindak sebagai pihak upahan untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan oleh nasabah. Dengan demikian bank akan mendapatkan ujrah atau upah dari nasabah sampai dengan diserahkannya barang kepada nasabah. • Pihak nasabah, bertindak sebagai penyewa jasa bank untuk mencarikan barang yang dipesan. Nasabah akan memberikan upah kepada bank. Transaksi : • Bank melakukan kontrak ijarah dengan pihak nasabah sampai dengan didapatkannya barang tersebut oleh nasabah. Dalam kontrak ijarah ini bank akan mendapatkan ujrah atau ijarah fee sesuai dengan kesepakatan. Bank bertugas sebagai pihak upahan yang bertugas untuk mencarikan barang yang dikehendaki oleh nasabah. Dalam hal ini bank akan mencarikan barang ke pihak ketiga. Ujrah akan diberikan setiap bulan.
PRINSIP SEWA (IJARAH) • Transaksi ijarah dilandasi adanya perpindahan manfaat (hak guna), bukan perpindahan kepemilikan (hak milik). • Prinsip ijarah sama saja dengan prinsip jual beli, tapi perbedaannya terletak pada objek transaksinya. • Pada objek jual beli objek transaksinya barang, pada ijarah objek transaksinya adalah barang maupun jasa.
HAK DAN KEWAJIBAN KEDUA BELAH PIHAK • Yang menyewakan wajib mempersiapkan barang yang disewakan untuk dapat digunakan secara optimal oleh penyewa. • Penyewa wajib menggunakan barang yang disewakan menurut syarat-syarat akad atau menurut kelaziman penggunannya. • Penyewa juga wajib menjaga barang yang disewakan agar tetap utuh.
Muncul beberapa pertanyaan • Bagaimana kesepakatan mengenai harga sewa? • Apakah harga sewa masih harus dibayar penuh jika jasa yang disewakan tidak optimal? • Bagaimana dengan perawatan barang yang disewa?
IJARAH DAN LEASING Perbedaan dan Persamaanya
METODE PEMBAYARAN Metode Pembayaran Ijarah Leasing Contingent to oerformance Not contingent to performance Not contingent to performance
Perpindahan Kepemilikan (Transfer of Title) • Gambar a (Operating Lease) Operating LeaseNo transfer of title • Gambar b ( Financial Lease ) Financial lease Tranfer of title with options
Gambar c ( Ijarah ) Ijarah no transfer to title • Gambar d ( IMBT ) IMBT transfer to title ada dua jenis IMBT, yaitu : • IMBT dengan janji menghibahkan barang di akhir periode sewa. (IMBT with a promise to hibah). • IMBT dengan janji menjual barang di akhir periode sewa. (IMBT with a promise to sell).
Lease - Porchase Transfer of title during the whole period Dalam syariah, akad lease and purchase ini diharamkan karena adanya two in one ( dua akad sekaligus / shafqatain fi al shafqah ). Ini menyebabkan gharar dalam akad, yakni ada ketidakjelasan akad : apakah yang berlaku akad sewa atau akad beli. Two in one terjadi bila semua dari ketiga faktor di bawah ini terpenuhi : • Objeknya sama • Pelakunya sama • Jangka waktunya sama
Sale and Lease - Back • Gambar a (sale and lease back ) Jual X Sewa X • Gambar b (Ba’i al-’Inah) dengan syarat Jual X secara cicilan Rp 120 juta Jual X secara tunai Rp 100 juta
Bila dua akad di atas tidak saling dikaitkan berlakunya, hal ini dibolehkan. Dua skema akad di bawah ini misalkan, halal bila tidak terjadi ta’alluq. Gambar c (akad jual dan ijarah) → tidak ada ta’alluq Gambar d (akad jual dan IMBT) → tidak ada ta’alluq Jual X Ijarah X Jual X IMBT
Skema Pembiayaan Ijarah Akad pembiayaan ijarah Bank Syariah Nasabah Permohonan pembiayaan ijarah Menyewa/ membeli objek syariah ijarah Supplier/penjual/ pemilik Objek Ijarah
Jenis Barang/Jasa yang Dapat Disewakan • Barang modal : aset tetap, misalnya bangunan, gedung, kantor, ruko, dan lain-lain. • Barang produksi : mesin, alat-alat berat, dan lain-lain. • Barang kendaraan transportasi : darat, laut, udara. • Jasa untuk membayar ongkos : i. Uang sekolah/kuliah ii. Tenaga kerja iii. Hotel iv. Angkut dan transportasi, dan sebagainya.
TIPE-TIPE IJARAH • Dari segi manfaat barang a. ijarah murni i. Al-bai’wal ijarah • bayar diakhir lump sum • bayar dengan cicilan/mu’ajjal ii. Al-ijarah paralel • bayar akhir lump sum contract • bayar dengan cicilan/mu’ajjal b. Ijarah muntahia bittamlik i. Al-bai’wal IMBT ii. IMBT paralel • Dari segi manfaat tenaga kerja a. Al-ijarah wal ijarah (sub kontrak) i. bayar diakhir lump sum ii. bayar dengan cicilan/mu’ajjal 3. Dari segi metode pembayaran a. Contingent to performance • barang • tenaga kerja b. Not contingent to performance • barang • tenaga kerja
IJARAH MUNTAHIA BITTAMLIK (IMBT) • Al-bai’wal Ijarah Muntahia Bittamlik (IMBT) merupakan rangkaian dua buah akad, yakni akad al-bai’ dan akad ijarah muntahia bittamlik (IMBT). • Al-bai’ merupakan akad jual beli, sedangkan IMBT merupakan kombinasi antara sewa menyewa (ijarah) dan jual beli atau hibah di akhir masa sewa. • Dalam ijarah muntahia bittamlik (IMBT), pemindahan hak milik barang terjadi dengan salah satu dari dua cara berikut ini : 1. pihak yang menyewakan berjanji akan menjual barang yang disewakan tersebut pada akhi masa sewa. 2. pihak yang menyewakan berjanji akan menghibahkan barang yang disewakan tersebut pada akhir masa sewa.
Contoh kasus • Untuk kontrak pembiayaan murabahah, bank syariah perkasa (BSP) menetapkan tingkat keuntungan (rpr) sebesar 16% per tahun (plat), suatu ketika, perusahaan xyz membutuhkan pembiayaan dengan skim murabahah. Di mana perusahaan xyz, membutuhkan sebuah mesin untuk diangsur selama 2 tahun. Kemampuan bayar perusahaan xyz untuk mengangsur mesin tersebut adalah Rp 60jt per semester. Untuk jenis pembiayaan pihak BSP menetapkan nasabah untuk membayar balloon payment diawal kontrak. Apabila harga perolehan mesin tersebut adalah 400jt maka berapakah nilai balloon payment di awal kontrak yang harus dibayar oleh perusahaan xyz?
Anlasis kasus kasusinidapatdilselesaikandenganpembiayaanbai’walmurabahah. BSP sebagaipemilikbarang, menetapkan target perolehankeuntungandaripembiayaaninisebesar 16% (flat). Dengandemikian, target tersebiutakantercapaibilanilaiakhirperolehanangsurandan balloon payment samadenganRp 400jt ditambahdenganrprsebesar 16% per tahun.
Kemampuanbayarnasabah per semester adalahrp 60jt selamaduatahun, nasabahbersediauntukmembayar balloon payment diawalkontrak. Untukmempermudahpihak BPS menentukanbesarnya balloon payment diawalkontrakmakadibuatlahskemasbb:
Di awalkontrakpihak xyz harusmembayar balloon payment diawalkontrak, selanjutnyasetiap semester selama 2 tahunpihak xyz akanmengangsursebesarRp 60jt. Denganasumsitingkatrpradalah 16% maka balloon payment diawalkontrak: Hargaperolehan – total present value pembayaranangsuran Cash out Rp. 400 million Semester 1 Semester 2 Semester 3 Semester 4 Cash in Rp, 60jt Cash in Rp, 60jt Cash in Rp, 60jt Cash in Rp, 60jt Pv1= 60jt / (1+ 0,16/2)1 = 56jt Pv2= 60jt / (1+ 0,16/2)2 = 51jt Pv3= 60jt / (1+ 0,16/2)3= 48jt Pv4= 60jt / (1+ 0,16/2)4 = 44jt Total present value pembayaransewa: Rp. 199 juta The present value of balloon payment at beginning of contract: = Rp 400jt – Rp 199jt = Rp 201 juta
Selamaduatahun, total angsuran yang akandidapat BSPadalahRp 240 juta. NamunperlukitapertimbangkanbahwaRp 240 jutainiadalahpendapatandalambentuk future value. Dengandemikian, kalaudihitungdalam present value, perolehanangsuranuntukmesinselamaduatahunadalahRp 199 juta.
Besarnya balloon payment diawalkontrakdihitungsebagaiberikut; Rp 400 juta – Rp 199 juta = 201 juta NilaiRp 201 jutainidibayardiawalkontrak, ataudengankata lain merupakan present value. Dengandemikia, BPS akanmenentukanbesarnyauangmukaberupa balloon payment diawalkontraksebesarRp 201 juta.
TERIMA KASIH Wassalamu’alaikum Wr. Wb