120 likes | 400 Views
FEATURE-DOKUMENTER. Perkembangan Program Dokumenter TV Sharing with Satrio Arismunandar Pertemuan 7.
E N D
FEATURE-DOKUMENTER Perkembangan Program Dokumenter TV Sharing with SatrioArismunandar Pertemuan7
Kemasan dokumenter bisa sangat beragam. Mulai dari dokumenter yang di-syut pada situasi apa adanya, sampai dokumenter yang menggunakan gambar reka ulang (reenactment atau recreation), dengan naskah (script) lengkap, dengan persiapan dan perhatian terhadap hal-hal yang detail.
Untukmenghasilkankaryadokumenter yang baik, dibutuhkansejumlahunsur. Pertama, kitaharusmemilikigambar (footage) yang baik. Yakni, sebuahbukti visual yang mengajukanpernyataantentang film dokumentertersebutdalambahasa visual. Gambartentang Tsunami yang melandakota Banda Aceh itumemangbagus, namunbelumcukup. Sebuahdokumentermungkinsajamemprofilkanwarga Aceh, yang memilihbertahanhidupdipinggirpantai, meskitahubahwasewaktu-waktu Tsunami bisasajamelandadaerahnyalagi.
Kedua, kitaharusmemilikiideataukonsep, yang mengekspresikansudutpandangkaryadokumentertersebut.Wawancaramungkinbisamembantumerumuskansuatusudutpandang. Namun, wawancaraitubiasanyamerupakancara yang terlaluberatdanmerepotkandalamsebuahdokumenter, untukmenyampaikansuatugagasan. Wawancarasemata-matatidaklantasmenjadikannyasebuahdokumenter. Hal inikarenawawancaratidakmenunjukkantopik, tetapiwawancarahanyamenunjukkanorang yang sedangbicaratentangsuatutopik. Ketiga, kitaharusmemilikisebuahstruktur. Yaitu, progresigambardansuarasecarateratur, yang akanmenarikminataudiens, danmenghadirkansudutpandangdarikaryadokumentertersebut, sebagaisebuahargumen visual.
The War Room – review Film dokumenterThe War Room, karya Chris Hegedusdan D.A. Pennebaker, tentangkampanye Bill Clinton tahun 1992, sebelummenjadiPresiden AS. Film inidibukadenganserangkaiangambardidaerahpemilihan New Hampshire, yang menunjukkan problem-problem yang dihadapi Clinton selakukandidatpresiden. Tidakadawawancaradalam film itu. Yang terlihatadalahinteraksi-interaksi, yang menunjukkanapa yang terjadipadakampanye Clinton saatitu. Ketikamenonton film itu, secarabertahapaudiensmelihatkampanye Clinton akhirnyaberhasilmengatasiberbagaihambatan, dalamprosesmenujukemenangan.
Dokumenter Sejarah dan Biografi Dokumenterselalumelihatkeperistiwa-peristiwabersejarahdanbiografitokoh-tokohpentingdanmenarik. Saatini, televisidanpasardilingkunganpendidikan, menjadikansejarahdanbiografisebagaibidanggarapanutamabagipembuatdokumenter. Contohnyaadalah: · Maestro, program di Metro TV, yang memprofilkantokoh-tokoh yang unik, hebat, danberprestasidibidangmasing-masing. TokohsemacamIdrisSardi (musisidanpemainbiola), Rudy Hartono (pemainbulutangkis), Rosihan Anwar (wartawan senior), TeguhKarya (sutradarakawakan), Bing Slamet (penyanyi, pengaranglagu, dankomedian), layakdijadikanprofil. · Perjalanan Islam di Indonesia, program di Trans TV, yang menggambarkansejarahmasuknya Islam ke Indonesia, denganberbagaipeninggalanbudayadansejarahnya yang unikdiberbagaidaerah.
Sejarahdanbiografiadalahlaporansesudahterjadi (after-the-fact) tentangkejadianmasalalu. Problem utamabagipembuatdokumenteradalahbagaimanamenemukancara, agar karyadokumentersemacamitusecara visual tetapmenarik. Bagitokohatauperistiwadiabad ke-20, mungkinmasihbanyakstokgambardanfoto yang bisadigunakanuntukmembuatdokumentertersebut. Namun, untuksebuahdokumentersepanjangsetengah jam atausatu jam, butuhusahakeras agar bisamenampilkantokohatauperistiwa yang terjadiratusantahunlalu. Seperticeritatentangkejayaankerajaan-kerajaan Islam diPulauJawa, atautentangperlawananPangeranDiponegoroterhadapBelanda. Pembuatdokumenterseringmengisikekosonganataukurangnyagambaritudenganwawancarapakar, pergikelokasiperistiwa, ataubekasrumahtinggaltokohsejarahbersangkutan. Takjarang, pembuatdokumenterjuga “meminjam” gambar (footage) dari film fiksiuntukmenggambarkanperiode, pribadi, atauperistiwamasalalu. DalampembuatandokumenterPerjalanan Islam di Indonesia, misalnya, produser Trans TV terpaksameminjam footage dari film Walisongo. Pendekatan lain adalahrekaulangataurekaadegan (reenactment), penciptaanulang (re-creating) zamanbersejarahatauorangdanperistiwadaribiografitersebut. Rekaulangdalamdokumenterharusmengikutiaturan yang samasepertipenciptaanulangdalamtekssejarahatauteksbiografis. Apa yang ditampilkanharusakuratdanbenar, sebagaimana yang dipahamipembuatdokumenter.
Dokudrama (docudrama) Sebenarnya, mendasarkansebuahpresentasi dramatis padaorangatauperistiwanyataataubersejarah, bukanlahsesuatu yang baru. Inibisadilihatpada film-film bioskopsepertiCromwell (film tentangtokohInggris), The Longest Day (film tentangPerangDunia II), danJFK (film tentangpembunuhanPresiden John F. Kennedy). Namun, film-film ituadalahfiksi, bukandokumenter. Film-film itumungkinberkaitandenganperistiwa-peristiwanyata, namuniatidakdikungkungataudibatasiolehkebenaranhistorisdariperistiwa-peristiwatersebut. Film-film iniadalahkaryafiksi yang diturunkandarikehidupanataumanusianyata, dansejarahperistiwa-peristiwanyata. Singkatnya, dokudramatidaksamadengandokumenter.
Dokumenter perilaku (documentaries of behavior) Iniadalahdokumenter yang menjadikanperilakumanusiasebagaiobyeknya. Denganadanyakameradanperalatanperekam yang ringan, yang bisadenganmudahdibawakemanasaja, dimungkinkanbagipembuatdokumenteruntukmengikutiorangdanmengamatiperilakumerekadalam film atau videotape. Padahari-hariawalsinemalangsung (direct cinema), banyak film dibuattentangorangbiasa, yang menjalanikehidupanbiasanya. Dokumenterperilakusampaisaatinimasihbanyakdibuatorang.
Dokumenter emosi (documentaries of emotion) Sementara dokumenter perilaku mendorong kita ke suatu arah baru, beberapa praktisi dokumenter mulai mengeksplorasi bentuk lain dari perilaku, yang kita sebut saja dokumenter emosi. Salah satu contoh adalah karya Allie Light, dalam film Dialogues with Madwomen, yang mengeksplorasi dimensi-dimensi emosional dari penderita sakit mental.
Reality VideoPeranBarubagiSinemaLangsung Reality video merupakan genre barudokumenter. Awalnya, inidimulaidengan program komediditelevisi, yang mengandalkanpadakirimancuplikan-cuplikan video yang konyoldanlucudariparapenonton. Kemudian, tayanganinimenghasilkantumbuhnyaminatbarupadadokumenteraktualitas (actuality documentary). Program televisiseperti Cops; LAPD; dan Real Stories of the Highway Patrol, membawasinemalangsungkelayartelevisidirumahkita. Kemunculan program semacaminidipicuolehkompetisiketatantarberbagaipembuatdokumenter, yang menuntutmerekauntukmenekananggaranproduksi. Para pembuatdokumenterinibiasanyaadalahprodusertelevisisiaran yang bersindikasidanjaringan (network). Contoh program suksesdarijenisinidi Indonesia adalahJikaAkuMenjadidanTermehek-mehekdi Trans TV. Dua program inhouseinisempatmeraih rating tertinggidi Trans TV danmenjadi program unggulandi prime time padaOktober 2008.