180 likes | 495 Views
Pertemuan 9– AHP. Riset Operasional - dewiyani. PENGANTAR. Digunakan jika pengambilan keputusan melibatkan beragam kriteria pemilihan. Diperkenalkan oleh Thomas L. Saaty pada tahun 1971-1975
E N D
Pertemuan 9– AHP RisetOperasional - dewiyani
PENGANTAR • Digunakan jika pengambilan keputusan melibatkan beragam kriteria pemilihan. • Diperkenalkan oleh Thomas L. Saaty pada tahun 1971-1975 • Memungkinkan pengambilan keputusan yang mengandalkan intuisi sebagai input utamanya. Intuisi harus datang dari pengambil keputusan yang cukup informasi, pengetahuan, pengalaman serta memahami masalah keputusan yang dihadapi.
DASAR-DASAR AHP • Skala pengukuran dimungkinkan dari kejadian yang mencerminkan perasaan pada bermacam-macam perasaan sosial. • Digunakan skala prioritas.
Prinsip yang digunakan • DECOMPOSITION Setelah persoalan jelas diketahui, kemudian dilakukan tahap decompositon, yaitu memecah persoalan yang utuh menjadi unsur-unsur di bawahnya. Hal ini yang menjadi alasan proses ini dinamakan hirarkhi. Contoh :
COMPARATIVE JUDGEMENT • Membuat penilaian tentang kepentingan relatif dua elemen pada suatu tingkat tertentu dalam kaitannya dengan tingkat di atasnya. • Penilaian sangat penting karena akan berpengaruh terhadap prioritas dari elemen yang ada. • Hasil dari penilaian ini dituliskan dalam matriks yang disebut dengan matriks pairwise comparison • Pertanyaan yang diajukan : - elemen mana yang lebih (penting/disukai/mungkin/ ....) - Berapa kali lebih (penting/disukai/mungkin....)
Skala dasar yang dapat digunakan dalam penyusunan skala kepentingan ini adalah :
Contoh : • Matriks pairwise comparison untuk tujuan (goal) sebagai berikut :
SYNTHESIS OF PRIORITY • Dari setiap matriks pairwise comparison kemudian dicari local priority. Matriks pairwise comparison terdapat pada setiap tingkat, sehingga untuk mendapatkan global priority, harus dilakukan sintesis diantara local priority
Matriks yang dinormalisasi • Local priority untuk tujuan :dihitung dengan cara mencari rata-rata dari tiap kriteria
LOGICAL CONSISTENCY • Konsistensi memiliki 2 makna, yaitu - objek yang serupa dapat dikelompokkan sesuai dengan keseragaman dan relevansi, contoh : anggur dan kelereng kriteria bulat - Menyangkut tingkat hubungan antara objek yang didasarkan pada kriteria tertentu, Contoh : Madu 5X lebih manis dari gula, dan gula 2X lebih manis dari sirop, maka madu 10X lebih manis dari sirop. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan Consistency Ratio (CR), yang dirumuskan dengan di mana Consistency Index (CI) ditentukan dengan :
di mana Z maks adalah nilai maksimum dari matriks pairwise comparison. Nilai RI dapat digunakan patokan tabel berikut : nilai CR seharusnya tidak boleh lebih dari 10% Jika tidak, maka penilaian yang dilakukan perlu direvisi
LANGKAH-LANGKAH DENGAN AHP • Membuat hirarkhi dari masalah • Membuat penilaian tentang kepentingan relatif antara 2 elemen pada suatu tingkat tertentu. Hasilnya dituliskan pada sebuah matriks pairwose comparison. • Cek konsistensi ( untuk sementara diabaikan ) • Tentukan local priority • Tentukan global priority
CONTOH 1 • Misalnya kita akan membeli sebuah mobil : Xenia ( X), Avanza ( A), dan Innova(I). Berdasarkan kenyamanan diketahui bahwa A 2x lebih nyaman daripada X dan I 4x lebih nyaman daripada X, maka tentukan skala prioritasnya dengan menggunakan AHP.
Jawab • Hirarkhi dari masalah tersebut adalah :
Membuat matriks pairwise comparison • Menentukan local priority
Matriks yang dinormalisasi • Menentukan local priority=Global Priority (karena hirarki hanya 1 tingkat)
contoh 2 • Keluarga Rudi, hendak memutuskan untuk membeli sebuah rumah. Kriteria yang ditentukan untuk pemilihan rumah tinggal adalah Lingkungan, Waktu dan Biaya Transport. Tersedia 3 alternatif pilihan, yaitu perumahan A, B dan C. Diketahui prioritas untuk Waktu adalah 2 kali prioritas untuk Lingkungan, prioritas untuk Biaya Transportasi adalah 4 kali prioritas untuk Lingkungan. Ditinjau dari segi Lingkungan, perumahan B adalah 3 kali perumahan A, dan perumahan C adalah 5 kali perumahan A. Ditinjau dari segi Waktu, perumahan B adalah 3 kali perumahan A, dan perumahan C adalah 4 kali perumahan A. Ditinjau dari segi Biaya, perumahan B adalah 4 kali perumahan A, dan perumahan C adalah 5 kali perumahan A. Tentukan skala prioritas yang dapat dijadikan dasar dalam pemilihan rumah tinggal berdasar kriteria yang sudah disebutkan di atas.