140 likes | 454 Views
BULLYING PADA ANGGOTA GENG MOTOR DI BANDUNG. BY :. RAHMA MEGI ABIYO 10505169. BULLYING. LATAR BELAKANGMASALAH Bullying yang dilakukan oleh anggota geng motor fenomena yang sudah sangat meresahkan masyarakat di Bandung. TUJUAN PENELITIAN
E N D
BULLYING PADA ANGGOTA GENG MOTOR DI BANDUNG BY : RAHMA MEGI ABIYO 10505169 BULLYING
LATAR BELAKANGMASALAH Bullying yang dilakukan oleh anggota geng motor fenomena yang sudah sangat meresahkan masyarakat di Bandung • TUJUAN PENELITIAN • Untuk mengetahui gambaran bullying pada anggota geng motor di Bandung • Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan bullying pada anggota geng motor. • MANFAAT PENELITIAN • Manfaat Teoritis memberikan masukan bagi ilmu psikologi & sebagai acuan penelitian selanjutnya • Manfaat Praktis memberikan wawasan, informasi dan pedoman bagi remaja, masyarakan maupun anggota geng motor itu sendiri.
BUULYING adalah Suatu perbuatan atau perkataan yang menimbulkan rasa takut, sakit, atau tertekan baik secara fisik maupun mental yang terencana dari orang yang lebih kuat kepada orang yang lebih lemah dengan menggunakan alasan yang dibuat-buat untuk merasionalisasikan tindakan yang dilakukan (Sejiwa, 2008). • BENTUK-BENTUK PERILAKU BULLYING • Bullying secara fisik • Bullying secara verbal • Bullying secara psikologis
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERILAKU BULLYING Riauskina, Djuwita dan Soestio (2005) • Tradisi turun temurun dari senior • Balas dendam karena dulu pernah diberlakukan sama • Ingin menunjukkan kekuasaan • Marah karena korban tidak berperilaku sesuai dengan yang diharapkan • Mendapatkan kepuasan • Perilaku dianggap tidak sopan menurut aturan kelompok tertentu
GENG MOTOR PENGERTIAN Mustaqim, Kurniawan, Setyaningsih, Isyandari (2008) Sekumpulan orang pecinta motor yang menyukai kebut-kebutan, tampa membedakan jenis motor yang dikendarai, semua membaur menjadi satu.
PERILAKU BULLYING PADA ANGGOTA GENG MOTOR DI BANDUNG Geng–geng motor saat ini telahmenjadigejalasosial yang sangatmeresahkanmasyarakat. Kehadirankelompokremajabersepeda motor ituidentikdenganperilakubullyingkepadaorang lain (Afriadi, 2009). Melihatfenomenaperilakubullyingpadaanggotageng motor ini, sudahmenggangguketertibanmasyarakat, selainmencelakaiataumembahayakannyawadankeselamatanorang lain jugamerekamerusakfungsidarifasilitaspublik. Pada Agustus 2007, Kepolisian Bandung menyampaikan publikasiperekrutan anggota geng motor yang diwarnai dengan perilaku bullyingoleh anggota senior geng motor kepada calon anggota geng motor. Dimulai denganpemberian tendangan dan pukulan terhadapcalon anggota. Prosesi perekrutan anggota geng motor. Dalam perekrutan tersebut calon anggota baru baru geng motor diharuskan berkelahi satu dengan yang lain. Kemudian calon anggota baru geng motor tersebutdi rendam beberapa saat di sebuah sungai (White, 2008).
METODOLOGI PENELITIAN Menggunakan Metode Studi Kasus Subjek adalah seorang laki-laki berusia 20 sampai dengan 25 tahunanggota geng motor yang masih aktif bergabung dalam geng motor tersebut dan tinggal di daerah Bandung Jawa Barat. TEKNIK PENGUMPULAN DATA Wawancara & Observasi
HASIL Dari penelitian perilaku bullying yang dilakukan oleh Subjek adalah bullying secara fisik seperti memukul, mendorong, menendang, mencubit, memeras atau meminta sesuatu secara paksa, dan merusak barang milik orang lain. Bullying secara verbal seperti mengancam, mempermalukan orang lain, merendahkan orang lain, mengganggu orang lain, memberikan nama panggilan tertentu, mengejek orang lain, memaki orang lain, dan menyebarkan gosip. Bullying secara psikologis seperti melihat dengan sinis, mengucilkan seseorang, mengabaikan orang lain, dan mengintimidasi orang lain. Hal ini sesuai dengan teori Argenbright dan Edgell (dalam Milsom & Gallo, 2006) tentang bentuk-bentuk perilaku bullying.
HASIL Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan perilaku bullying yang dilakukan oleh Subjek disebankan oleh faktor tradisi dari senior, balas dendam karena dulu pernah diberlakukan sama, ingin menunjukkan kekuasaan, marah karena korban tidak berperilaku yang sesuai dengan yang diharapkan, dan mendapatkan kepuasan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Riauskina, Djuwita dan Soesetio (2005) tentang faktor-faktor penyebab perilaku bullying.
KESIMPULAN Gambaran Perilaku Bullying yang Dilakukan Oleh Subjek Bullying secara fisik Bullying secara verbal Bullying secara psikologis Memukul Mengancam Melihat dengan sinis Mempermalukan Menendang Merendahkan orang lain Mengucilkan Mendorong Mengganggu orang lain Mencubit Mengabaikan Memberikan nama panggilan tertentu Memeras/meminta barang milik orang lain secara paksa Mengintimidasi Mengejek Merusak barang milik orang lain Memaki Menyebarkan gosip
KESIMPULAN Gambaran Faktor-faktor Penyebab Perilaku Bullying yang Dilakukan Oleh Subjek • Prilaku bullying sudah menjadi tradisi dari seniornya. • Membalas dendam karena dahulu pernah diperlakukan sama oleh seniornya. • Ingin menunjukkan kekuasaan kepada juniornya di dalam geng motor. • Marah karena korban tidak berperilaku yang sesuai dengan yang dia harapkan. • Mendapatkan kepuasan.
SARAN • Penelitian ini diharapkan dapat membangun kepekaan masyarakat mengenai isu bullying yang terjadi di lingkungan masyarakat khususnya yang terjadi di dalam geng motor. • Seluruh pihak baik keluarga atau sekolah ataupun masyarakat sebaiknya melakukan tindakan pencegahan agar perilaku bullying tidak terulang dikemudian hari. • Untuk peneliti selanjutnya di harapkan dapat menyempurnakan penelitian ini. • Untuk subjek diharapkan untuk mencari alternatif kegiatan lain untuk menekan perilaku bullying, misalnya mengikuti kegiatan olah raga, musik, mendalami agama dan kegiatan-kegiatan positif lainnya. Subjek diharapkan agar lebih dapat mengendalikan diri agar tidak membalas segala perlakuan yang diterima dari seniornya. Subjek sebaiknya mempelajari tentang perilaku bullying yang subjek lakukan agar tidak di ulangi dikemudian hari • Untuk orang tua diharapkan senantiasa dapat melakukan perlawanan terhadap aktivitas yang dilakukan oleh anaknya. Baik di dalam maupun diluar rumah.
SELESAI TERIMA KASIH