1 / 15

Kehutanan Sosial ( Social Forestry ) KTM 311

Universitas Gadjah Mada Fakultas Kehutanan, Jurusan Manajemen Hutan. Kehutanan Sosial ( Social Forestry ) KTM 311. Proposition 1 Agroforestry = social forestry. Universitas Gadjah Mada Fakultas Kehutanan, Jurusan Manajemen Hutan. Proposition 2

samuru
Download Presentation

Kehutanan Sosial ( Social Forestry ) KTM 311

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Universitas Gadjah Mada Fakultas Kehutanan, Jurusan Manajemen Hutan Kehutanan Sosial (Social Forestry)KTM 311 Proposition 1 Agroforestry = social forestry

  2. Universitas Gadjah Mada Fakultas Kehutanan, Jurusan Manajemen Hutan Proposition 2 Social forestry dan community forestry adalah dua istilah yang tidak berbeda Community based forestry and conservation (CBFC)?

  3. Universitas Gadjah Mada Fakultas Kehutanan, Jurusan Manajemen Hutan Kehutanan Sosial (Social Forestry)KTM 311 - Keragaman Konsep Kehutanan Sosial

  4. Universitas Gadjah Mada Fakultas Kehutanan, Jurusan Manajemen Hutan Keragaman skema kehutanan sosial • Keragaman bentuk organisasi • Pembagian tanggung jawab (siapa yang mengelola) • Kondisi kepemilikan lahan (ownership) • Keragaman keterlibatan dalam proses perubahan kelembagaan • Internasionalisasi • Desentralisasi • Governance multitataran • Kepemimpinan tradisional

  5. Universitas Gadjah Mada Fakultas Kehutanan, Jurusan Manajemen Hutan Perbedaan bentuk organisasi • Berdasarkan local decision-making processes • kommunal • private • Aturan dan kepentingan masyarakat lokal untuk • Pemanfaatan sda • Tindakan bersama • Berdasarkan prinsip partnerships • Collaborative management • Joint management • Pengambilan keputusan berdasarkan proses multi-actor

  6. Universitas Gadjah Mada Fakultas Kehutanan, Jurusan Manajemen Hutan Keragaman berdasar kondisi/status kepemilikan kawasan • Kawasan untuk konservasi • Collaborative management • Kawasan yang dicadangkan untuk pemanfaatan hutan • joint forest management • Kawasan desa • kommunal management • Kawasan milik • Cooperative management

  7. Universitas Gadjah Mada Fakultas Kehutanan, Jurusan Manajemen Hutan Keragaman lanskap desa

  8. Universitas Gadjah Mada Fakultas Kehutanan, Jurusan Manajemen Hutan Contoh keragaman skema sf • Skema hutan rakyat/koperasi pada lahan milik • Farm & agroforestry • Forest cooperatives • Pengaturan kelompok pada lahan milik bersama • Padang penggembalaan dan hutan desa • Skema desa/kampung untuk pengelolaan kawasan wilderness • Skema joint atau collaborative pada lahan publik • Buffer zone management • JFM, PHJO • Mixed systems • Pengelolaan DAS

  9. Universitas Gadjah Mada Fakultas Kehutanan, Jurusan Manajemen Hutan Collaborative management • It is a situation in which • 2 atau lebih aktor saling bernegosiasi, menentukan, dan menjamin di antara mereka • Ada pembagian yang adil dari fungsi pengelolaan, hak (entitlements) dan tanggung jawab. • Objek kolaborasi pada kawasan atau sekumpulan sda • Politik lokal dan pembagian tata kuasa dengan negara (?) • Mendapatkan legitimasi seluruh stakeholder (bukan hanya) untuk masyarakat lokal It is a situation in which two or more social actors negotiate, define and guarantee amongst themselves an equitable sharing of the management functions, entitlements and responsibilities over a given territory or set of natural resources (Borrini-Feyerabend et al., 2000) It signifies local political claim to to share resource management power and responsibility with the state (McCay & Acheson, 1987) It involves all legitimate stakeholders and not only local communities

  10. Universitas Gadjah Mada Fakultas Kehutanan, Jurusan Manajemen Hutan 3 sub kategori management kolaborasi • Co-management of protected (conservation) areas • Collaborative management on state lands apart from protected areas, e.g. production forests • Collaborative management of ‘roaming’ resources outside state lands, e.g. of fish and wildlife resources

  11. Universitas Gadjah Mada Fakultas Kehutanan, Jurusan Manajemen Hutan

  12. Universitas Gadjah Mada Fakultas Kehutanan, Jurusan Manajemen Hutan Keragaman dalam hal partisipasi dan pengambilan keputusan • Variasi tingkat kontrol oleh negara dan masyarakat lokal/stakeholder • Variasi tingkat partisipasi • Actively consulting • Seeking consensus • Negotiating • Sharing authority and responsibility • Transferring authority and responsibility

  13. Universitas Gadjah Mada Fakultas Kehutanan, Jurusan Manajemen Hutan Keragaman proses perubahan institusi • Internasionalisasi • Prinsip demokrasi • Pluralisme/multikulturalisme • Hak asasi manusia • Budaya dan hak indigenous people • Keadilan sosial • Desentralisasi • Administrative • devolusi

  14. Universitas Gadjah Mada Fakultas Kehutanan, Jurusan Manajemen Hutan • Multiaktor governance • State • Civil society • Market • Lsm • Peranan akademisi dalam kebijakan • Kepemimpinan lokal • Tradisitonal leader? • elit?

  15. Universitas Gadjah Mada Fakultas Kehutanan, Jurusan Manajemen Hutan Kesimpulan • Keragaman dalam konsep sf dalam bentuk organisasi cooperative/private, kommunal dan collaborative action • Sf bukan hanya berdasar tindakan masyarakat lokal saja tapi juga gagasan proses pelibatan multistakeholder • Sf tidak hanya kombinasi konservasi dan pembangunan desa tapi juga melibatkan proses perubahan institusi dengan mempertimbangkan berbagai pengaruh governance multitataran

More Related