110 likes | 275 Views
NAMA KELOMPPOK. SITI AISYAH 0713010057 ORIANA HAYU A 0713010088 YULLIAN AYU P 0713010098 CITRA DITA A 0713010116 DWI JANITA R 0713010124. LANGKAH-LANGKAH AUDIT. Audit pendahuluan
E N D
NAMA KELOMPPOK • SITI AISYAH 0713010057 • ORIANA HAYU A 0713010088 • YULLIAN AYU P 0713010098 • CITRA DITA A 0713010116 • DWI JANITA R 0713010124
LANGKAH-LANGKAH AUDIT Audit pendahuluan Audit pendahuluan dilakukan dalam rangka mempersiapkan audit lebih dalam. Audit ini lebih ditekankan pada usaha untuk memperoleh informasi latar belakang tentang objek audit. Beberapa hal penting yang harus diperhatikan berkaitan dengan pelaksanaan audit antara lain: 1. Pemahaman audit terhadap objek audit 2. Penentuan tujuan audit 3. Penentuan ruang lingkup dan tujuan audit 4. Review terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berkaitan dengan objek audit 5. Pengembangan kriteria awal dalam audit
PEMAHAMAN AUDITOR TERHADAP OBJEK AUDIT Objek audit meliputi keseluruhan perusahaan dan / atau kegiatan yang dikelola oleh perusahaan tersebut dalam rangka mencapai tujuannya. Setiap objek audit memiliki wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda sesuai dengan karakteristik dan sistem pendelegasian wewenang yang diselanggarakan pada perusahaan tersebut. Auditor harus mengkomunikasikan dengan atasan pengelola objek atau pemberi tugas audit tentang pemahamannya terhadap berbagai program / aktivitas objek audit untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman. Komunikasi ini lebih efektif jika dilakukan secara tertulis, dengan meminta tanggapan pemberi tugas audit tentang hal-hal berikut: 1. Informasi yang mendukung tujuan audit 2. Informasi yang mengarahkan ruang lingkup audit 3. Informasi yang mengarah pada tujuan audit
PENENTUAN TUJUAN AUDIT Auditor harus menentukan tujuan audit untuk semua audit manajemen yang dilakukan, dalam rangka menyajikan kerangka kerja audit. Tujuan audit harus mengacu pada alasan mengapa audit harus dilakukan pada penugasan audit. Penentuan tujuan audit harus memerhatikan berbagai risiko kegagalan tinggi terhadap keberhasilan pencapaian tujuan objek audit yang harus diperhatikan auditor: 1. Tujuan objek audit yang beraneka ragam dan tidak konsisten 2. Tujuan objek audit yang kurang jelas 3. Kegiatan objek audit yang rumit dan kompleks 4. Pengendalian yang lemah 5. Perubahan-perubahan yang tidak terencana dan perputaran karyawan yang tinggi 6. Perubahan lingkungan objek audit
PENENTUAN RUANG LINGKUP DAN TUJUAN AUDIT Ruang lingkup audit menunjukkan luas dari tujuan audit. Secara garis besar ruang lingkup audit manajemen terdiri atas : 1. Bidang keuangan 2. Ketaatan kepada peraturan dan kebijakan perusahaan 3. Ekonomisasi 4. Efisiensi 5. Efektifitas Penentuan tujuan audit harus mengacu kepada tujuan dan ruang lingkup audit yang telah ditentukan. Ada tiga elemen penting dalam setiap tujuan audit yaitu: 1. Kriteria 2. Penyebab 3. Akibat
PENELAAHAN TERHADAP PERATURAN DAN KEBIJAKAN YANG BERKAITAN DENGAN OBJEK AUDIT Penelaahan ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang peraturan-peraturan yang berhubungan dengan objek audit baik bersifat umum maupun berhubungan khusus dengan berbagai program / aktivitas yang diselenggarakan pada objek audit. Dengan penelaahan ini auditor dapat memahami batas-batas wewenang objek audit dan berbagai program yang dilaksanakan dalam mencapai tujuannya. Peraturan dan kebijakan yang ditetapkan pemerintah atau yang secara penuh dikembangkan di dalam objek audit sebagai penjabaran strategi dalam meningkatkan kemampuan bersaingnya.
PENGEMBANGAN KRITERIA AWAL DALAM AUDIT Kriteria adalah norma / standar yang merupakan pedoman bagi setiap individu maupun kelompok dalam melakukan aktivitasnya di dalam perusahaan. Faktor yang mempengaruhi kriteria yang akan digunakan dalam audit antara lain: 1. Tujuan dari kegiatan yang diaudit 2. Pendekatan audit 3. Aktivitas tujuan audit Dalam pengembangan kriteria ini, auditor dapat mengacu pada beberapa sumber antara lain: 1. Undang-undang yang berlaku 2. Kebijakan-kebijakan yang ditetapkan dalam objek audit 3. Norma yang sudah mendapat pengakuan secara umum 4. Kriteria yang digunakan pada objek audit sejenis 5. Pengalaman auditor dalam tugas-tugas audit sebelumnya pada objek audit sejenis.
KESIMPULAN HASIL AUDIT PENDAHULUAN Dari hasil audit pendahuluan, auditor harus membuat kesimpulan atas hasil audit pendahuluan yang telah dilakukan. Kesimpulan ini akan menjadi dasar dalam menentukan langkah-langkah yang akan diambil dalam tahapan audit selanjutnya. Kesimpulan hasil audit pendahuluan memuat tentang hal-hal sebagai berikut: 1. Daftar bidang / kegiatan yang mengandung kelemahan, yang akan dijadikan tujuan audit pada tahap audit selanjutnya. 2. Alasan mengapa bidang / kegiatan tersebut memerlukan audit lanjutan. 3. Temuan-temuan sementara yang diperoleh berkaitan dengan bidang / kegiatan yang termasuk dalam daftar bidang / kegiatan yang masih mengandung kelemahan, berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. 4. Rekomendasi sementara yang diajukan untuk memperbaiki kelemhan- kelemahan yang ada. 5. Tindakan-tindakan perbaikan yang sudah dilakukan objek audit berdasarkan rekomendasi sementara yang diberikan auditor sebelumnya. 6. Bukti-bukti yang perlu diperoleh pada audit selanjutnya berkaitan dengan tujuan audit sementara yang telah ditetapkan.
REVIEW TERHADAP PENGENDALIAN MANAJEMEN Sistem pengendalian manajemen merupakan sistem yang digunakan untuk mengumpulkan, menganalisis informasi, mengevaluasi, dan memanfaatkannya serta berbagai tindakan yang dilakukan oleh manajemen dalam melakukan pengendalian. Suatu sistem pengendalian manajemen harus dapat menjamin bahwa perusahaan telah melaksanakan strateginya dengan efektif dan efisien. Karakteristik sistem pengendalian manajemen yang baik mencakup hal-hal sebagai berikut: 1. Pernyataan tujuan perusahaan. 2. Rencana perusahaan yang digunakan untuk mencapai tujuan. 3. Kualitas dan kuantitas SDM yang sesuai dengan tanggung jawab yang dipikul dan adanya pemisahan fungsi yang memadai. 4. Sistem pembuatan kebijakan dan praktik yang sehat pada masing- masing unit organisasi. 5. Sistem penelaahan yang efektif pada setiap aktivitas untuk memperoleh keyakinan bahwa kebijakan dan praktik yang sehat telah dilaksanakan dengan baik.
AUDIT LANJUTAN Audit ini bertujuan untuk memperoleh bukti yang cukup untuk mendukung tujuan audit yang sesungguhnya, yang telah ditetapkan berdasarkan hasil review dan pengujian pengendalian manajemen. Langkah-langkah audit pada tahap ini meliputi: 1. Mengumpulkan tambahan informasi latar belakang objek audit yang diperlukan. 2. Memperoleh bukti-bukti yang relevan, material, dan kompeten. 3. Membuat ringkasan atas bukti yang telah diperoleh dan mengelompokkannya ke dalam kelompok kriteria, penyebab, dan akibat. 4. Menyusun kesimpulan atas dasar ringkasan bukti yang telah diperoleh dan mengidentifikasi bahwa akibat yang ditimbulkan dari ketidaksesuaian antara kondisi dan kriteria cukup penting dan material. Kesimpulan ini merupakan pemantapan temuan hasil audit.
PELAPORAN Bagian akhir dari proses audit manajemen adalah pelaporan hasil audit. Ada dua cara penyajian laporan audit manajemen yaitu a. Cara penyajian yang mengikuti arus informasi yang diperoleh selama tahapan-tahapan audit. b. Cara penyajian yang mengikuti arus informasi yang menitikberatkan penyajian kepada kepentingan para pengguna laporan hasil audit ini. TINDAK LANJUT Implementasi tindak lanjut atas rekomendasi yang diberikan auditor merupakan bentuk komitmen manajemen dalam meningkatkan proses dan kinerja perusahaan atas beberapa kelemahan / kekurangan yang masih terjadi. Auditor tidak memiliki kewenangan memaksa dan menuntut manajemen untuk melaksanakan tindak lanjut sesuai dengan rekomendasi yang diberikan, tetapi lebih menempatkan diri sebagai supervisor atas rencana, pelaksana, dan pengendalian tindak lanjut yang dilakukan.