660 likes | 1.19k Views
GELOMBANG MEKANIK. Transversal. Longitudinal. Pengertian Gelombang. Getaran yang merambat. Rambatan energi. Getaran yang merambat tetapi partikel-partikel medium tidak ikut merambat. MACAM-MACAM GELOMBANG. 1. Berdasarkan arah rambatan.
E N D
GELOMBANG MEKANIK Transversal Longitudinal
Pengertian Gelombang • Getaran yang merambat. • Rambatan energi. • Getaran yang merambat tetapi partikel-partikel medium tidak ikut merambat.
1. Berdasarkanarahrambatan • Gelombang transversal : gelombang yang arah rambatannya tegak lurus dengan arah getar gelombang Arah getar Arah rambat
Contoh gelombang transversal : Gelombang permukaan air Gelombang tali G. Permukaan air G. tali G. Permukaan air
Gelombang longitudinal : gelombang yang arah rambatan-nya berimpit dengan arah getar gelombang Arah getar Arah rambat
Contohgelombang longitudinal : Gelombangbunyi Gelombangpegas (slinki) Gelombangbunyi Gelombangslinki
2. Berdasarkan medium rambatan • Gelombang mekanik : gelombang yang merambat memerlukan medium (zat perantara) • Contoh : gelombang tali, gelombang bunyi
Gelombang elektromagnetik : gelombang yang merambat tidak mutlak memerlukan medium (zat perantara) akan dipelajari di Cawu III • Contoh : gelombang cahaya, gelombang mikro, gelombang sinar-x dan lain-lain
3. Berdasarkanamplitudo : • Gelombang berjalan : gelombang yang memiliki amplitudo tetap • Contoh : • Gelombang tali Gelombang tali
Gelombang stasioner : gelombang yang memiliki amplitudo berubah-ubah • Contoh : • Dawai gitar • Pipa organa Dawai Gitar
Satu gelombang transversal 1 panjang gelombang 1 panjang gelombang 1 panjang gelombang 1 panjang gelombang
Satu gelombang longitudinal ½ 1 panjang gelombang () ½ panjang gelombang ()
BesaranDasarGelombang • Periode ( T ) satuan sekon ( s ) • Frekuensi ( f ) satuan Hertz ( Hz ) • Panjang gelombang ( ) satuan meter ( m ) • Cepat rambat gelombang ( v ) satuan ( m/s )
Periode ( T ) & Frekuensi ( f ) • Periode : Waktu yang diperlukan untuk menempuh satu gelombang (sekon) • Frekuensi : Banyaknya gelombang yang terbentuk setiap sekon ( Hz) • Hubungan antara frekuensi dengan periode 1 f = T
Cepatrambatgelombang (v) • Cepat rambat gelombang adalah jarak yang ditempuh oleh satu gelombang ( ) dalam waktu satu periode ( T ). • v = atau v = .f T V=cepat rambat gelombang =panjang gelombang T=periode f=frekwensi
Gelombang berjalan v o S P Waktu getar P ts = t tsp = sp/v tp = ts – tsp tp = t – sp/v S = Sumber gelombang P = titik di dalam gelombang v = cepat rambat gelombang ts = waktu getar sumber tsp = waktu tempuh gelombang dari S ke P
Perbedaan Fase • Beda fase antara titik A dan titik B : AB = A - B = AB/ A B
P Persamaan Gelombang Berjalan x v S • Fase titik P p = t/T – x/ • Persamaan gelompang di titik P • yp = A sin 2 (t/T – x/) • yp = A sin (2t/T – 2x/) jika k = 2/ maka : • yp = A sin (t – kx)
Memahami persamaan umum simpangan gelombang berjalan • Titik asal ke atas merambat ke kiri • yp = A sin (t kx) • Titik asal ke bawah merambat ke kanan
Memahami persamaan simpangan gelombang berjalan • Simpangan di titik P • Amplitudo • yp = A sin (t kx) • Bilangan gelombang • Frekuensi sudut
Frekuensi sudut & Bilangan gelombang • Frekuensi sudut : = 2f atau = 2/T • Bilangan gelombang : k = 2/
Gelombang Tali berujung bebas L R o S P L-x x • 1. Gelombang pada tali berujung bebas • a. Gelombang datang : Gelombang yamg merambat meninggalkan sumber yp1 = A sin { 2 ( f.t – ( L-x ) / ) }
Gelombang Tali berujung bebas L R o S P L+x x • b. Gelombang pantul : Gelombang yang merambat menuju sumber yp2 = A sin { 2 ( f.t – ( L+x ) / ) }
Gelombang Tali berujung bebas L R o S P L+x x • c. Gelombang Stasioner : Gelombang yang merupakan paduan antara gelombang datang dengan gelombang pantul(yp=yp1+yp2) yp = 2A sin { 2 ( f.t – L/ )}.cos 2x/
Amplitudo gelombang stasionerdan Posisi perut / simpul, untuk tali berujung bebas (x) Posisi perut kedua • A’ = 2A .cos 2x/ • Posisi perut (P) : x = (n – 1). ½ • Posisi simpul (S) : x = (2n – 1). ¼ S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P (x) Posisi simpul pertama
Gelombang Tali berujung terikat L R o S P L-x x • 2. Gelombang pada tali berujung terikat • a. Gelombang datang : Gelombang yamg merambat meninggalkan sumber yp1 = A sin { 2 ( f.t – ( L-x ) / ) }
Gelombang Tali berujung terikat L R o S P L+x x • b. Gelombang pantul : Gelombang yang merambat menuju sumber yp2 = – A sin { 2 ( f.t – ( L+x ) / ) } • Catatan : Di ujung terikat mengalami perubahan fase ½
A B
Perubahan fase Fungsi sinus • y = sin 2(t/T) jika mengalami perubahan fase ½, maka : • y = sin 2(t/T + ½) jadi • y = sin (2t/T + ) • y = -sin 2(t/T) • Catatan : • Sin + sin = 2 sin½(+ )cos ½(- ) • Sin - sin = 2 cos½(+ )sin ½(- )
Gelombang Tali berujung terikat L R o S P L+x x • c. Gelombang Stasioner : Gelombang yang merupakan paduan antara gelombang datang dengan gelombang pantul yp = 2A cos { 2 ( f.t – L/ )}.sin 2x/
Amplitudo gelombang stasionerdan Posisi perut / simpul, untuk tali ujung terikat. • A’ = 2A .sin 2x/ • Posisi perut (P) : x = (2n – 1). ¼ • Posisi simpul (S) : x = (n – 1). ½ S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S
Gelombang Stasioner A. Dawai (Percobaan Melde) L F
Massa tali • mt = .V = .A.L • V = A.L • = mt/L = .A
L ♫ Nada dasar o = 2L/1 L = 1/2 ♫ Nada atas 1 1 = 2L/2 L = 2/2 ♫ Nada atas 2 2 = 2L/3 Panjang gelombang dawai L = 3/2 ♫ Nada atas 3 3 = 2L/4 L = 4/2 ♫ Nada n n = 2L/(n+1) n = bilangan cacah(0, 1, 2,…) L = (n+1).½
L ♫ Nada dasar fo = v/2L L = 1/2 ♫ Nada atas 1 f1 = 2v/2L L = 2/2 ♫ Nada atas 2 f2 = 3v/2L Nada dawai L = 3/2 ♫ Nada atas 3 f3 = 4v/2L L = 4/2 ♫ Nada n fn = (n+1)v/2L n = bilangan cacah(0, 1, 2,…) L = (n+1).½
Rumus umum frekuensi nada dawai n+1 F.L Keterangan : • fn = F : Gaya tegang 2L mt L : panjang tali Atau n+1 F A : luas penampang • fn = : massa jenis tali 2L A. n : bilangan cacah m : massa tali
Perbandingan nada dawai • f1 : f2 = L2 :L1 • f1 : f2 = F1 : F2 • f1 : f2 = √A2 : √A1 • f1 : f2 = √2 : √1
Perbandingan frekuensi nada-nada DAWAI f0 : f1 : f2 : f3 : … = 1 : 2 : 3 : 4 : …
P.O. Tertutup Gelombang Stasioner B. Pipa Organa • 2 jenis Pipa organa • Pipa Organa terbuka (POKA) • Pipa Organa tertutup (POTUP)
Pipa Organa Terbuka L ♫ Nada dasar fo = v/2L L = 1/2 ♫ Nada atas 1 f1 = 2v/2L L = 2/2 Pipa organa terbuka ♫ Nada atas 2 f2 = 3v/2L L = 3/2 ♫ Nada atas 3 f3 = 4v/2L L = 4/2 ♫ Nada n fn = (n+1)v/2L n = bilangan cacah(0, 1, 2,…) L = (n+1).½
Rumus Umum frekuensi pipa organa terbuka fn = (n+1)v/2L ♫ Keterangan : fn = nada-nada ( n = 0, 1, 2, 3, …) v = cepat rambat gelombang L = panjang pipa
Perbandingan frekuensi nada-nada Pipa organa terbuka f0 : f1 : f2 : f3 : … = 1 : 2 : 3 : 4 : …
L Pipa Organa Tertutup ♫ Nada dasar fo = v/4L L = 1/4 ♫ Nada atas 1 f1 = 3v/4L L = 3/4 Pipa organa tertutup ♫ Nada atas 2 f2 = 5v/4L L = 5/4 ♫ Nada atas 3 f3 = 7v/4L L = 7/4 ♫ Nada n fn = (2n+1)v/4L n = bilangan cacah(0, 1, 2,…) L = (2n+1).¼
Rumus Umum frekuensi pipa organa tertutup fn = (2n+1)v/4L ♫ Keterangan : fn = nada-nada ( n = 0, 1, 2, 3, …) v = cepat rambat gelombang L = panjang pipa
Perbandingan frekuensi nada-nada Pipa organa tertutup f0 : f1 : f2 : f3 : … = 1 : 3 : 5 : 7 : …
Energi Gelombang • Gelombang memindahkan energi • Energi gelombang yang dipindahkan sebesar : E = ½ky² E = ½m.²y² = 2f E = 2².f².m.y²