300 likes | 586 Views
Mahasiswa dan Pemilihan umum. Ridwansyah Yusuf Achmad Institut Teknologi Bandung. Preface. jangan pernah menghujat kegelapan, tetapi mari kita nyalakan lilin. Latar belakang.
E N D
MahasiswadanPemilihanumum Ridwansyah Yusuf Achmad InstitutTeknologi Bandung
Preface jangan pernah menghujat kegelapan, tetapi mari kita nyalakan lilin
Latar belakang • Pemilu 2009 sudah di depan mata momen yang tepat bagi mahasiswa, terutama BEM, untuk berperan aktif menentukan arah perjalanan bangsa. • Mahasiswa dan perpolitikan Indonesia adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan.
Latar Belakang Diperkirakan jumlah mahasiswa Indonesia saat ini sekitar 3,5 juta orang, hanya 1,6 % dari 210 juta penduduk Indonesia. Jumlah ini kalau dibandingkan dengan jumlah masyarakat yang memiliki hak pilih (sekitar 180 juta orang), maka persentasenya cuma 1,9 %.
APA ITU PEMILU ?? • Seberapa Pentingkah pemilu itu?? • APA YANG HARUS DILAKUKAN SEBELUM, DAN SESUDAH PEMILU ??
Pemilu, adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Seberapa Pentingkah pemilu itu ? • Pemilu : kedaulatan ada ditangan rakyat, dimana rakyat yang berdaulat memilih wakil-wakilnya yang diharapkan akan memperjuangkan aspirasi dan kepentingannya • Pemilu : sarana mengekspresikan hak dasar rakyat, termasuk berpendapat dan berkumpul secara bebas • Pemilu : membentuk pemerintahan yang memiliki legitimasi (pengakuan dari rakyat) • Pemilu : cara pergantian kekuasaan secara teratur dan damai. • Pemilu : sarana rekruitmen politik, dan setiap warga memiliki hak yang sama untuk berkesempatan mengisi jabatan publik • Pemilu : sarana efektif untuk menyelesaikan konflik di tingkat masyarakat secara terlembaga dan tanpa kekerasan
YANG HARUS DILAKUKAN SEBELUM DAN SESUDAH PEMILU ? • Memahami esensi dan tata cara pemilu • Mengenal “Siapa” yang di pilih • Menguatkan diri untuk menjadi pemilih yang baik dan bertanggung jawab Maka oleh sebab itu, pencerdasan pendidikan politik merupakan kunci utama menyonsong pemilu yang lebih baik > kontrol keberjalanan pemerintahan agar berjalan dengan baik
Analisis Kondisi Pengetahuan Massa Kampus Tentang Politik dan Pemilu Sampel : 1000 mahasiswa ITB Tahun survey : januari-februari 2009 Pelaksana : timsatgaspemilu KM ITB
Konotasi Massa Kampus Terhadap Politik masih ada mahasiswa yang berpemahaman pragmatis dan populis terhadap politik
Pengetahuan Massa Kampus Tentang Kondisi Perpolitikan di Indonesia
Pengetahuan Tentang Peran Parpol Mayoritas massa kampus masih menganggap bahwa partai politik hanyalah alat pemilu. apabila pemahaman ini dibiarkan, sikap skeptis dan pragmatisme mahasiswa terhadap sesuatu yang di luar atau paling tidak hubungannya tidak erat dengan bidangnya akan semakin menjalar. Padahal pemilu dan politik adalah dua hal yang memberikan pengaruh signifikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Peran Mahasiswa dalam Pemilu “Membantu dalam pelaksanaan pemilu, mungkin merupakan salah satu manifestasi peran seorang mahasiswa untuk kemajuan bangsa ini” - Asep Herman Suyanto/UGM;2004-
tiga tipologi mahasiswa. • Pertama, MahasiswaAktivisParpol, yang telahmemilikipilihan yang jelas, fanatik, dangiatmengajakorang lain untukmemilihparpol yang diusungnya. • Kedua, MahasiswaApatis/Golput yang melihatpemilutaklebihdariajangreguler yang digunakanolehparpoluntukmemperolehkekuasaantanpamenghasilkanperubahanapa-apa. • Ketiga, MahasiswaBiasa yang meletakkanpemilusebagaiajangakbarpolitik yang mestidiikutisebagaiwarganegara yang baik. -HuzaifahHamid/UMM;2009-
Peran Mahasiswa (1) (1) Melakukanpendidikanpolitikkepadamasyarakat, meliputi • Hakdankewajibansebagaiinsanakademisdanwarganegaradalamsistemdemokrasidi Indonesia • Partisipasipolitikdaninisiatifmahasiswa untukberperansertadalammenghasilkankarakterpemimpin ideal bangsa • Menjagaindependensidannetralisirkampus
Peran Mahasiswa (2) (2) Melakukan Pemantauan Pemilu “di gelanggang pertarungan politik 2009 tentunya banyak aktor-aktor yang akan ikut didalam dinamika tersebut, baik sebagai peserta (partai, caleg, capres dan cawapres) maupun panitia (KPU dan Panwas)”
Peran Mahasiswa (3) (3) membantudanataumenggantikanperan media massadalammenjalankanfungsinyadenganbaik “Mahasiswaharusdapatmencerdaskandanmembuatmasyarakatkritisdalammenyikapitindakan (baca: manuver) politispartai, caleg, dancapres, khususnyaiklan-iklanpolitik. Tentunyahalinimembutuhkanusaha yang cukupmeletihkan, tetapihalitutidakdapatdijadikan alas an untukkitatidakbertindak. Bukanjugakarenakitasedangmenempuhstudidibidang yang kurangataubahkantidakberhubungandenganpolitik, kitatidakpedulidengan “judinasional” 2009 ini”
Peran Mahasiswa (4) (4) Mencerdaskandirisecarapribadi “membuatdirikitasendiricerdasdenganbanyakmencaritahutentangpolitikdanpemilu, misalnyabanyakmengupdateinformasidanmenghadiri seminar ataudiskusitentangpolitikdanpemilu. Usaha inidapatdibantuolehsatgaspemiluataulembagasejenis yang adadikampus. Setelahitu, kitaharusmencerdaskanorang-orang yang beradadisekitarkita”
Pencerdasan Pendidikan Politik Diskusi Terbuka dan Seminar Pencerdasan Pendidikan Pemilu Diskusi Terbuka dan Seminar Visualisasi Pencerdasan Lomba HAsil Karya (Festifal Iklan) Konrit dan Solusi Dialog capres SOLUSI UNTUK INDONESIA KEDEPAN Konsep Pencerdasan
Sosialisasi Tata Cara PEMILU SUDAH DIDEPAN MATA….. APAKAH KITA SUDAH SIAP ??? NASIB BANGSA KEDEPAN AKAN DITENTUKAN DARI SEKARANG…...
Suara pada surat suara Pemilu anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota dinyatakan sah apabila : 71 70 72 bentuk pemberian tanda adalah tanda centang ( ) atau sebutan lainnya dilakukan hanya satu kali pada kolom nama partai
71 70 72 bentuk pemberian tanda adalah tanda centang ( ) atau sebutan lainnya dilakukan hanya satu kali pada nomor calon
71 70 72 bentuk pemberian tanda adalah tanda centang ( ) atau sebutan lainnya dilakukan hanya satu kali pada kolom nama calon
bentuk pemberian tanda centang ( ) atau sebutan lainnya dilakukan hanya satu kali pada kolom foto salah satu calon anggota DPD
Belakangan ini mahasiswa sering dicibir karena cuma pintar teori tapi miskin aplikasi. Pergaulan yang cendrung eksklusif dan hedonis semakin menguatkan stigma negatif mahasiswa. Oleh karena itu, untuk mengembalikan bargaining position mahasiswa sebagai motor perbaikan bangsa.