320 likes | 926 Views
PEMILIHAN UMUM. MOH. SALEH FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2013. PEMILIHAN UMUM (GENERAL ELECTION). Pemilu merupakan instrumen pelaksanaan kedaulatan rakyat dalam negera demokrasi Pemilu sebagai penyaluran atas Hak Asasi Manusia.
E N D
PEMILIHAN UMUM MOH. SALEH FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2013
PEMILIHAN UMUM (GENERAL ELECTION) • Pemilu merupakan instrumen pelaksanaan kedaulatan rakyat dalam negera demokrasi • Pemilu sebagai penyaluran atas Hak Asasi Manusia. • Pemilu merupakan legalitas dan legitimasi politik dalam demokrasi modern. • Dalam negara yang punya penduduk besar, demokrasi dilamukan melalui sistem perwakilan (Representative Democracy atau indirect Democracy) yang dipilih lewat Pemilu. • .Peserta Pemilu dapat secara kelembagaan (Parpol) atau secara perorangan.
ALASAN PEMILU BERKALA • Pendapatdanaspirasirakyatdinamisdanberubahdariwaktukewaktu; • Kondisikehidupanbersamadalammasyarakatberubah, baikkarenafaktor internal maupuninternasional. • Pertambahanjumlahpenduduk yang berakibatadanyanew voter yang berbedadenganorangtuanya. • Menjaminterjadinyapergantiankepemimpinanagattidakterjadiabsolutisme.
TUJUAN PEMILU • Peralihankepemimpinanpemerintahansecaratertibdandamai. • Terjadinyapergantianpejabat yang akanmewakilikepentinganrakyatdilembagaperwakilan. • Untukmelaksanakanprinsipkedaulatanrakyat. • Untukmelaksanakanhak-hakwarganegara..
METODE PENYALURAN PENDAPAT RAKYAT • PemilihanUmum • Referendum MPR pernahmenetapkanKetetapan MPR tentang Referendum, yaitu TAP MPR Nomor IV/MPR/1983, meskipunkemudiandicabutsebelumdipraktikkandengan TAP MPR Nomor VIII/MPR/1998 • Plebisit Pemungutansuaraumumdisuatudaerahuntukmenentukan status suatudaerah.
SISTEM PEMILIHAN UMUM 1. SistemPemiluMekanis SistemPemilumekanismelihatrakyatsebagaimassa individu2 yang sama. Individutetapdilihatsebagaipenyandanghakpilih yang bersifataktif. 2. SistemPemiluOrganis SistemPemiluorganismenempatkanrakyatsebagaisejumlahindividu-individu yang hidupbersamadalamberbagaipersekutuanhidupberdasarkangeneologis, ekonomi, lapisansosial, danlembaga-lembagasosiallainnya. Sehinggapersekutuaninilah yang dianggapsebagaipengendalidan yang punyahakpilih.
Lanjutan… • SistemPemiluorganisdapatdihubungkandengansistemperwakilanfungsional(function representation) yang biasadikenaldalamsistemparlemenduakamar, seperti DPD. • Dalamsistempemiluorganis, Parpoltidakbegituberperankarenapersekutuanmasyarakat yang lebihdominan. SebaliknyadalamSistemPemilumekanis, peranparpolsangatbesar yang mengorganisirpemilihdanmemimpinpemilih.
SISTEM PEMILU MEKANIS 1. SistemPerwakilanDistrik/mayoritas(Single member constituencies /the winner’s take-all) Wilayah negaradibagiatas distrik2 pemilihanatau Daerah Pemilihan yang jumlahnyasamadengananggoraparlemen yang akandipilih. 2. SistemPerwakilanBerimbang(Proportional Representation) Jumlahkursidiparlemendibagikankepadatiap-tiapparpolsesuaidenganjumlahjumlahsuarasah yang diperoleh Misal : Jumlahsuarasah 1.000.000. Jikaterdapat 100 kursi, makasatukursi = 10.000 suara.
VARIASI SISTEM PROPORSIONAL 1. Metode Single Transfereble Vote dengan Hare System Pemilih diberi kesempatan memilih pilihan pertama, kedua atau seterusnya dari daerah pemilihan yang bersangkutan. Jumlah perimbangan suara diperlukan, dan segera jumlah keutamaan pertama dipenuhi, dan apabila ada sisa suara, dapat dipindahkan pada urutan berikutnya, dan demikian seterusnya.
VARIASI SISTEM PROPORSIONAL 2. List System Pemilihdimintamemilihdiantaradaftar-daftarcalon yang berisisebanyakmungkinnama-namawakilrakyat yang akandipilihdalamPemilu. Sisteminiuntukdaerahpemilihan yang dialokasikanlebihdarisatukursi
VARIASI LIST SYSTEM 1. Closed List System Nomorurutcalon yang akanmendapatkankursiditentukanolehpenguruspartaipolitik. 2. Open List System Nomorurutcalon yang akanmendapatkankursiditentukanolehpemilihberdasarkanrangkingjumlahsuara yang diperolehsetiapcalon. Sisteminiuntukdaerahpemilihan yang dialokasikanlebihdarisatukursi
SEJARAH PEMILU INDONESIA • UU No. 27 Tahun 1948 tentangPemilu • UU No. 12 Tahun 1949 tentangPemilu • UU No. 7 Tahun1953 tentangPemilu • UU No. 15 Tahun1969 tentangPemilu • UU No. 1 Tahun 1985 tentangPemiluAnggota MPR/DPR sebagaimanadirubahdengan dg UU No. 4 Tahun 1975 dan UU No. 2 Tahun 1980. • UU No. 3 Tahun1975 tentangPartaiPolitikdanGolkar • UU No. 3 Tahun 1999 tentangPemilusebagaimanadiubah dg UU No. 4 Tahun 2000 tentangPerubahanatas UU No. 3 Tahun 1999 tentangPemilu • UU No. 12 Tahun 2003 terntangPemiluAnggota DPR, DPD dan DPRD. • UU No. 23 Tahun 2003 tentangPimiluPresidendanWapres • UU No. 22 Tahun 2007 tentangPenyelenggaraPemilihanUmum • UU Nomor 32 Tahun 2004 tentangPemerintahan Daerah, sebagaimanatelahdirubahdengan UU No. 8 Tahun 2005tentangPenetapanPerpuNomor3 Tahun 2005 tentangPerubahanAtasUU Nomor32 Tahun2004 MenjadiUndang-Undang, terakhirdirubahdengan UU No. 12 tahun 2008 • UU Nomor 10 Tahun 2008 tentangPemilu MPR, DPR, DPD, dan DPRD. • UU Nomor 42 Tahun 2008 tentangPemiluPresidendanWakilPreisden • UU No. 15 Tahun 2011 tentangPenyelenggaraPemiluhanUmum
SEJARAH PEMILU INDONESIA • MaklumatWakilPresidentanggal3 Nopember1945, bahwapemiluanggotaDPR dan MPR akandiselenggarakanJanuari 1946, tetapitidakterlaksanadenganalasan : • Belumsiapnyapemerintahbaru, termasukdalampenyusunanperangkat UU Pemilu • MasakonsolidasikarenaInstabilitaspolitikakibatkonflik internal danancamaneksternal. • PemiluPertama tahun 1955 dalamduatahap : • 29 September 1955 untukmemlihanggota DPR • 15 Desember 1955 untukmemilihDewanKonstituante • JumlahKursianggotaKonstituantesebanyak 520, tetapi di Irian Barat yang memiliki6 kursitidakadapemilihan. Makakursi yang dipilih514
DEMOKRASI TERPIMPIM • DekritPresiden 5 Juli1959, mengenaipembubaranKonstituantedanpernyataankembalike UUD 1945 • Prof. Ismail Sunny menyatakanbahwakekuasaannegarabukanlagimengacukepadademocracy by law, tetapi democracy by decree • PresidenSoekarnosecarasepihakmengangkatanggota DPR-GR dan MPRS dengansenjataDekrit . • Lahir Tap. MPRS No. III/MPRS/1963 tentangPengangkatanPemimpinBesarRevolusi Indonesia Bung KarnoPresiden RI SeumurHidup. • Indonesia tidakpernahlagimenyelenggarakanPemilusampaitumbangnyaPresidenSoekarnokarenakrisispolitik, ekonomidansosialpascakudeta G 30 S/PKI melalui Tap MPRS No. XXXIV/MPRS/ 1967
REZIM ORDE BARU • SoehartoditetapkansebagaiPresiden RI padamelalui SI MPRS (Tap MPRS No. XLIV/MPRS/1968) • Tap MPRS No. XI/MPRS/1966 yang mengamanatkanPemiludiselenggarakan 1968, diubahlagipada SI MPR 1967 olehSoehartomenjadi 1971. • Pemilukeduabaruterselenggarapada5 Juli1971 • Pemilu 1971 diselenggarakanberdasarkan UU No. 15 Tahun 1969 tentangPemilu
PEMILU 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997 • PesertanyahanyaduaParpoldansatuGolkar • KeduapartaiituadalahPPP danPDI dansatuGolonganKarya. • Pemilu 1977 diselenggarakanberdasarkan UU No. 3 Tahun 1975 tentangPartaiPolitikdanGolkar
HASIL PEMILU 1977 HASIL PEMILU 1982
HASIL PEMILU 1987 HASIL PEMILU 1992
HASIL PILPRES 2004PutaranPertama PutaranKedua
CENDRAWASIH BURUNG IRIAN DI ACEH E.KALIMANTAN N.SUMATRA N.SULAWESI RIAU W.KALIMANTAN C.SULAWESI C.KALIMANTAN MALUKU JAMBI RIAU JAMBI C.KALIMANTAN W.SUMATRA S.SUMATRA S.KALIMANTAN IRIAN JAYA PAPUA LAMPUNG S.SULAWESI SE.SULAWESI BENGKULU C.JAVA E.JAVA W.JAVA Terima kasih Cukup sekian W.JAVA BALI DI YOGYAKARTA W.NUSA TENGGARA E.NUSA TENGGARA