250 likes | 938 Views
Hidupnya kembali “Teori Kuantitas Uang” dan lahirnya “Monetarism”. Teori kuantitas uang kaum klasik dihidupkan kembali oleh Milton Friedman dengan beberapa modifikasi yakni dengan pendekatan moneter dalam kebijakan ekonomi yaitu dalam hal kontrol terhadap jumlah uang beredar.
E N D
Hidupnya kembali “Teori Kuantitas Uang” dan lahirnya “Monetarism” Teori kuantitas uang kaum klasik dihidupkan kembali oleh Milton Friedman dengan beberapa modifikasi yakni dengan pendekatan moneter dalam kebijakan ekonomi yaitu dalam hal kontrol terhadap jumlah uang beredar.
Menurut Milton Friedman, teori kuantitas yang sekarang bukanlah teori harga atau teori output, melainkan teori tentang permintaan akan uang (Velocity) • Fungsi Md adalah sebuah yang stabil, yang menghubungkan antara jumlah uang riil (real balance) yang diminta dengan variabel independen yang terbatas, suatu hubungan yang di deduksi dari teori kapital.
Redifinisi teori kuantitas uang klasik oleh Friedman: • Menemukakan fungsi “Demand for Money” yang stabil, • Menitikberatkan pada hasil empiris dengan model yang dapat diuji, • Lebih dipentingkan interpretasinya secara statistik. (JournalFriedman-Meiselman: Study for Commission on Money and Credit, “The Relative Stability of Monetary Velocity and the Investment Multiplier in USA, 1898 – 1958)
Beberapa kontroversi antara Keynesian dan Friedman: • Dalam hal pengujian suatu teori (prinsip mentodologi): • Keynesian; Valid tidaknya suatu teori harus dilihat dari sumsinya • Friedman ; Teori yang baik tergantung kepada kemampuan prediksinya.
Keynesian; Teori “Income expenditure” yaitu hubungan antara pendapatan (dan konsumsi) dengan pengeluaran autonomy (Autonomous expenditure) • Friedman; Esensi Teori Kuantitas yaitu fungsi perputaran (Velositas) yang berkaitan dengan pendapatan (incame) dan uang (money); V = kecepatan peredaran uang menjadi pendapatan(Incame velocity of money)
Dalam Hal Jangka Waktu Analisis: • Keynesian; Jangka Pendek (Short Term Remedy), • Friedman;Jangka Panjang (Long Run Data).
Dalam Hal Aplikasi; • Keynesian;Tidak secara jelas mengatakan apa yang diperlakukannya sebagai ‘autonomous’ dan sebagai ‘induced’ dalam perekonomian terbuka, • Friedman;Teori Friedman lebih praktis dalam penerapan empiris (Applicable)
Dua kritikan terhadap teori kuantitas Friedman • Dalam jangka panjang money supply bereaksi pasif terhadap money demand. Kritik ini dijawab oleh Cagan (atas dasar penawaran/JUB di USA) dan oleh publikasi Friedman-Schwartz atas dasar sejarah moneter Amerika Serikat, dimana perubahan moneter sangat memegang peranan penting dalam sejarah ekonomi USA dan bahwa MS tidaklah eksogen(Yang dapat dikontrol sepenuhnya oleh Otoritas Moneter)
Lanjutan……Dua Kritikan… • Depresi besar 1929 dan sesudahnya adalah diakibatkan oleh ‘Collapse’ keinginan menginvestasi, dan terbukti yang bisa memecahkan problema itu adalah teori income-employmentnya Keynes (dengan kata lain, Kebijakan Moneter tidak mampu berbuat apa-apa)
Pembelaan Friedman dan Schwarts; • Depresi besar yang terjadi pada waktu itu disebabkan oleh kelebihan cadangan uang (excess reserves) yang terlalu besar dipegang oleh sistem perbankan USA di akhir periode tahun 1930-an, hal itu sesungguhnya bisa diatasi dengan kontraksi moneter
Don Patinkin: • Teori Friedman itu tidak lebih dari kelanjutan teori ‘liquidity preference-nya’ keynesian.
Tapi menurut Johnson, sesungguhnya sangat berbeda: • Keynesian mengabaikan sisi moneternya, dan lebih mementingkan sisi ‘incame-expenditure-nya’. • Friedman (Restated teori kuantitas uang) memasukkan sisi moneter itu secara eksplisit dan mempertimbangkan ‘expected changes’ tingkat harga (tingkat inflasi yang diharapkan)sebagai elemen lain dari biaya memegang uang(asset yang lain fixed)……….
Lanjutan….. Baik dalam pengertian nilai kapital maupun hasil uang (yield in money). Sedangkan Keynesian mulai dari asumsi aktual atau expected stable price level (walaupun asumsi itu bisa dimodifikasi)
Pendekatan moneter (Monetary approach) menganggap bahwa perubahan tingkat bunga uang itu tidak meyakinkan sebagai indikator ekonomi, terutama karena pengaruh harapan kenaikan harga (price expectation). • Sebagai gantinya mereka berkonsentrasi pada perubahan dalam money supply sebagai variabel endogen yang memiliki arti teoritis yang jelas, • Velocity lebih baik dari multiplier adalah kunci memahami makro ekonomi
Akhir Kontroversi Keynesian vs Friedman • Akhirnya fokus kontroversi beralih dari kontroversi tentang autonomous expenditure vs money supply menjadi kontroversi tentang fiscal policy vs monetary policy sebagai subjek testing empiris. • Federal Reserve Bank of St.Louis menguji kebenaran secara empiris bahwa Monetary Approach yang benar
Rehabilitasi Karya Keynes • Analisis Keynes sebenarnya jangka pendek untuk memberi solusi resesi 1930, • Analisis jangka panjang kita sudah mati semua (In the long run we are all dead), • Keynesian :Money does not matter • Hicks-Hansenmengembangkan model Keynes Jangka panjang dengan IS-LM, • Harrod-Domardengan model pertumbuhan jangka panjangnya
“Core” dari analisis Keynes: • Liquidity Preferrence. Pemilik assets tidak ingin tingkat bunga itu turun (inelastic expectations) tentang tingkat bunga di masa yang akan datang, yang didasarkan pada pengalaman di masa lalu, • Keynes memasukkan “pure intertemporal substitution effect” dari perubahan tingkat bunga,
Lanjutan……… • “Wind Fall Effect” yaitu jika tingkat bunga turun, maka konsumsi naik, sementara pada Liquidity prefference :Bila tingkat bunga turun, akan mencegah turunnya Investasi
Isyu Fundamental dalam teori Moneter • Pengintergrasian teori moneter dan teori nilai oleh Patinkin dalam kerangka analisis General Equilibrium Hicksian. • Integrasi itu diletakkan dalam konsepsi uang sebagai “Outside money” • Outside money adalah suatu assets masyarakat yg tidak mempunyai hubungan dengan utang masyarakat kepada institusi moneter (Asumsi mengenai sifat institusi uang, melibatkan efek kekayaan dan substitusi).
Lanjutan……… • Gurley danShaw mengembangkan alternatif model “Inside money” yang analisisnya diletakkan sebagai pengganti atas efek substitusi dari suatu perubahan dalam ratio uang yang dipegang sektor swasta dan assets yang dipegangnya.