200 likes | 602 Views
Hukum Adat. Oleh YAS. Sejarah hukum memang usianya lebih tua dari sosiologi hukum, namun perkembangannya baru dimulai semenjak dikembangkan oleh Von Savigny. Dulu sejarah hukum disebut sebagai “ antiquiteiten ” sebagai sesuatu yang bergerak, hidup dan bukan mati.
E N D
Hukum Adat Oleh YAS
Sejarah hukum memang usianya lebih tua dari sosiologi hukum, namun perkembangannya baru dimulai semenjak dikembangkan oleh Von Savigny. • Dulu sejarah hukum disebut sebagai “antiquiteiten” sebagai sesuatu yang bergerak, hidup dan bukan mati. • Ditinjau dari ilmu pengetahuan maka hukum sebagai gejala sejarah yang berarti tunduk pada pertumbuhan terus menerus. • “Hukum tumbuh” berarti ada hubungan erat, sambung-menyambung atau hubungan yang tak terputus pada masa ini dan masa lampau merupakan suatu kesatuan[1]. • [1]L.J Apeldorn, Pengantar Ilmu Hukum, diterjemahkan oleh Oetarid Sadino, (Jakarta: Pradnya Paramita, 2000), hal. 416.
Dalam memahami korelasi antara masa lampau dan masa kini (Alfin Tofler) membagi: - Perubahan sosial gelombang I, terjadi karena didorong revolusi agraria (era agraria tradisional, antara 8000 SM-1700 M). - Perubahan sosial II, terjadi karena adanya revolusi industri dengan ditemukannya mesin uap (era industrialisasi, antara tahun 1700 M-1970 M. - perubahan sosial gelombang III yang didorong adanya perkembangan tehnologi informasi (era informasi dan komunikasi, antara 1970 M-2000 M).
Timothy Lindsey (sistem hkm) • Periode Tradisional (sampai awal abad 19). • Periode Kolonial (dari abad 19 sampai 1945). • Periode Orde Lama (dari 1945 sampai Maret 1966). • Periode Orde Baru (dari Maret 1966 sampai 21 Mei 1998 setelah Presiden Soeharto mengundurkan diri dan diganti dengan Presiden BJ. Habibie).[1] • Periode Reformasi dari tahun 1998 sampai sekarang. [1]Timothy Lindsey, Kumpulan Tulisan Sejarah Hukum Indonesia 1 (An Overview Of Indonesian Law), diterjemahkan oleh Rifiar Ka’bah. (Jakarta: Program Pasca Sarjana Fakultas Hukum UI), hal. 13.
A. Sebelum Pengaruh Hkm Barat I. Era Malaio Polinesia • Asal: tersebar antara p. Madagaskar (barat), p Taiwan, kep. Hawai (utara), p Paskah (timur); • Prof. H.M Yamin; adat istiadat dipengaruhi oleh alam dan kesaktian- magis dan animisme: - benda:”tu-ah”, “ra-tu”; - Paduan kesaktian:sang Hyang Bromo, Kraeng Lowe (Sulsel), Panunggu Nagari (Minang); - Sari Kesaktian: ada dlm jiwa manusia disebut “semangat”, “jiwa” (sansekerta),”hawa” (arab); - Sang Hyang Kesaktian: raja - Pengantara Kesaktian:dukun, datu (btk), pinati (bugis), walian (dayak lama), yogicwara (jw lama).
Prof. Dr. N.J. Krom “De Hindu Javaansche”, 1956. 2. Era Hindu, 15 abad • Kerajaan P’o-li, kel raja disebut “Kaundinya” (abad 6), 136 desa, pegawai tinggi (“tu-ka-ya”), pegawai rendah(“tu-ka-na”); • Hukum pidana:potong tangan untuk pembunuhan/pencurian, zinah diikat dengan rantai;
b. Masa Criwijaya, abad 7-9 (kaum Cailendra) • Daerah jajahan: jawa, sumatera, malaya sampai kamboja; • bila ada yang berhutang didenda dua kali lipat. “Jika bahutang beras, padi, jagung, hanjalai, dua tahun katiga jamba beruk, labih dua tahun katiga hingganya manikal” (terjemahannya: jika berhutang beras, padi, kaoliang, jelai, selama dua masa tanam masuk yang ketiga dikembalikan setimpal, kalau sudah lewat dari itu, dua kali lipat). • Apabila melakukan tindakan melawan hukum seperti “Memakar dango, babinasa dangu pakarangan urang, babinasa tal-taloy, panaloyan urang, hatap dinding lantai rango, lima mas dandanya” (terjemahannya: membakar dangau, merusak dangau pekarangan orang, merusak tal-taloy, panaloyan orang, atap, dinding, lantai dangau, lima emas dendanya).[1] • [1) Uli Kozok, Kitab undang-undang Tanjung TanahNaskah Melayu Yang Tertua, (Jakarta: Yayasan Obor, 2006 hal. 116-117.
c.Mataram (abad 10) • Daerah: Jawa Tengah, Jatim, ibukota Medang(ds. Grobokan); • Raja Tulodong (919):hak raja menentukan batas bila tanah hutan, bila sawah hak milik rakyat maka raja harus membelinya; • Raja Lokapala (menantu Mpu Sendok), th 950 ada tanah perdikan Genangan Sidoarjo; - Prasasti Bulai (860 M); - Prasasti Kurunan (885 M); - Prasasti Guntur (907 M); • Raja Dharmawangca (991-1007)
d. Airlanga (Kediri) • Tahun 1010 di nobatkan o rakyat dan para brahmana sebagai “Airlanga Anantawikramatungga Dewa”. • Ada meterai berkepala garuda utk berbagai macam pajak dan pengahsilan yg harus dibayar kpd raja. • Diserahkan kpd 2 puteranya: Janggala dan Kediri (Panjalu) sbg wakil hub luar negeri; • Tidak dikenal hukuman siksa badan kecuali kejahatan pencurian dan perampokan; kebanyakan hukuman lain yg berlaku denda uang emas.
e. Singasari: 1222-1292 (Tumapel) • Angrok (Ken Arok) bergelar Rajasa; banyak perang saudara; • Kartanegara, pernah menghina utusan cina “Mengki” (1289); prasasti Sarwadharma;
f. Majapahit • Atas perkenan Raja Jayakatong dan bantuan Wiraraja (1293) Wijaya membuka tanah di ds Terik/KertarajasaJayawardhana; • Diganti Kalagemet “Jayanegara” (anak dara putih-Melayu, 1293): banyak pemberontakan Nambi, Kuti, diselamatkan Gajah Mada; • Jayawisnu Wardhani (1328-1334); GM diangkat sbg Mangkubumi. • Ayam Wuruk,16 th, Sri Rajasa 1350-1389; prasasti Bendosari.