830 likes | 2.13k Views
AGLAONEMA. Aglonema. Famili : Araceae, terdiri dari sekitar 50 spesies Sebagian besar berasal dari daerah hutan hujan Asia Tenggara (Burma, Thailand, Kamboja, Laos,Vietnam, Malaysia, Sumatera, New Guinea, Filipina. Variasi warna dan motif daun membuat kelompok tanaman ini menarik.
E N D
Aglonema • Famili : Araceae, terdiri dari sekitar 50 spesies • Sebagian besar berasal dari daerah hutan hujan Asia Tenggara (Burma, Thailand, Kamboja, Laos,Vietnam, Malaysia, Sumatera, New Guinea, Filipina. • Variasi warna dan motif daun membuat kelompok tanaman ini menarik. • Tanaman indoor (hidup dilingkungan dengan intensitas cahaya rendah), kelembaban 25-30%
Spesies utama yang pernah disilangkan dan daerah asalnya (Hambali, 2006) : • A. brevispathum (asalMalaysia, Thailand, Burma, Laos, Vietnam) • A. commutatum (Indonesia (Sulawesi), Filipina) • A. cochinchinense( Thailand, Kamboja, Burma, Vietnam) • A. costatum(Malaysia, Thailand, Burma, Laos, Vietnam) • A.crispum (Filipina)
A.modestum (China, Laos, Thailand) • A.nitidum(Indonesia (Sumatera, Kalimantan), Burma, Singapura, Thailand, Malaysia • A.pictum (Indonesia(Sumatera) • A.rotundum(Indonesia (Sumatera Utara, Aceh Selatan). • A. stenophyllum (Filipina)
A. commutatum ‘Treubi’ A. costatum
Aglonema hibrid hasil penyilang Indonesia (Greg G. Hambali) 1.Pride of sumatera 2.Dona Carmen 3.Adelia, motif batik pertama 4.Tiara 5.JT2000 6. Ria 7.Nina
Aglonema hibrid hasil penyilang Indonesia (Bapak Greg G. Hambali) 8. Srikandi 9. Kresna 10. Shinta 11. Jatayu 12. Shanti 13. Juwita 14.Petita
Tiara Adelia Sumber : Trubus InfoKit Aglaonema
Kresna Jatayu
Aglaonema hibrid asal Thailand • Hibrid oranye • Sun sun • Red brownis • Red hot chili pepper • Red diamond • Superred peacock • Golden Bay
Aglaonema hibrid asal Thailand 8. Big mama 9. Legacy 10. Red ruby 11. Sweet heart 12. Red aurora 13. Red mascot Dan lain-lain
King of Siam Berubah warna
Red hot chilli pepper Red Ruby Sumber : Trubus InfoKit Aglaonema
Red mascot Sweet heart Sumber : Trubus InfoKit Aglaonema
Perbanyakan • Seksual dengan Biji • Aseksual : • Stek pohon induk, • Pemisahan anakan (tunas samping yang telah berakar) • Stek batang/dicacah • Cangkok • Kultur Jaringan
1. Perbanyakan dengan biji A. Pemilihan tanaman induk : • tanaman yang sudah cukup dewasa, daun minimal 6-10 lembar • sehat tidak terserang hama penyakit • Kokoh, daun tidak terkulai layu • Ukuran batang normal, tidak miring • Penyerbukan/persilangan (pemilihan pola warna tetua) • Pematangan biji • Pengecambahan biji
B. Pengenalan Struktur bunga: • Bunga majemuk berbentuk tongkol (putik dan sari ada dalam satu bunga) • Kotak sari ada dibagian atas, putik dibagian bawah tongkol. • Sari dan putik matang pada waktu yang berbeda (dichogami). • Masa subur 1-4 hari • Untuk keseragaman pembungaan tetua jantan dan betina, tanaman disemprot dengan GA3 50 – 100 ppm
Struktur bunga: • Putik siap diserbuki 2-3 hari sebelum seludang membuka (ada yang seludangnya tidak membuka, shg sulit diketahui saat matang putik dan sarinya) • Saat seludang membuka, tercium aroma harum merupakan tanda bahwa serbuk sari akan keluar besok harinya. • Saat serbuk sari keluar, bunga sudah melewati masa suburnya, sehingga pembuahan sendiri sulit terjadi kecuali pada beberapa klon A. commutatum
C. Penyerbukan/persilangan • Emaskulasi (perlu untuk persilangan, tidak perlu untuk selfing) • Peyerbukan dilakukan pagi hari saat terbukanya seludang bunga atau kira-kira 2-3 hari sebelum seludang terbuka. • Serbuk sari diambil dengan kuas (sebelumnya kuas dioleskan ke lendir kepala putik), kemudian kuas dioles kembali ke kepala putik tetua betina.
Serbuk sari dapat diambil dari tanaman yang sama/jenisnya sama (selfing) atau dari jenis lain (penyerbukan silang) • Bunga yang telah diserbuki diberi label tahan air yang ditulis tetua betina dan tetua jantan yang disilangkan (nama tetua betina ditulis lebih dulu), contoh : A. rotundum x A. commutatum 20 Mei 2007 • Pada label juga ditulis tanggal penyerbukan.
Bunga pada Lady Valentine Kotak sari Putik
Tongkol bunga yang telah diserbuki dibungkus dengan plastik es mambo untuk menjaga kelembaban. • Jika penyerbukan berhasil, selanjutnya putik akan membesar membentuk buah dan berwarna merah jika sudah masak.
Buah 2 bulan sesudah penyerbukan Buah matang 8 bulan sesudah penyerbukan Sumber : Trubus InfoKit Aglaonema
Buah yang sudah masak Kulit buah dan biji Sumber : Trubus InfoKit Aglaonema
D. Penyemaian biji • Kulit buah berwarna merah tanda biji sudah masak • Kulit buah dibuang, biji disemai di media pasir atau campuran pasir dan sekam bakar (1:1). • Biji dapat diberi fungisida dan bakterisida untuk mencegah gangguan oleh cendawan dan bakteri. • Biji akan berkecambah dalam jangka waktu 1-4 bulan.
Pentingnya persilangan/perbanyakan aglnema dengan biji • Menciptakan jenis-jenis baru dengan warna yang bervariasi. • Persilangan alami di alam dengan bantuan serangga sangat terbatas (hanya pada bunga yang seludangnya membuka)
Kendala perbanyakan dengan biji • Tidak semua spesies mudah berbunga, misalnya A. rotundum termasuk yang sulit berbunga • Jumlah bunga betina terbatas (dari 1 bunga terdapat 8- 25 putik, dan maksimal sekitar 10 yang berhasil menjadi buah. • Jumlah biji terbatas karena satu buah hanya menghasilkan satu biji
Kendala perbanyakan dengan biji • Pembungaan tidak serempak (diatasi dengan pemberian GA3) • Ada beberapa aglonema yang bersifat steril/mandul sehingga penyerbukan tidak dapat menghasilkan biji, contoh : Pride of Sumatera. • Masa pematangan biji cukup lama (bisa sampai 8 bulan) • Masa perkecambahan cukup lama (sampai 4 bulan). • Jumlah bunga per tanaman terbatas, sehingga perlu pohon induk yang banyak.
2. Perbanyakan dengan stek pohon induk • Tujuan : untuk mendapatkan tanaman baru yang besar dan menginduksi tunas/anakan dari bonggol yang tersisa. • Beresiko gagal pada potongan induk maupun bonggol sisa, karena potongan batang atas belum berakar sedangkan bonggol bisa mengalami stress dan membusuk).
Cara penyetekan pohon induk 1. Siapkan media tanam berupa kompos:sekam (1:1), siram hingga jenuh air dan tiriskan. 2. Pilih pohon yang sehat, tinggi tanaman sekitar 20 cm/panjang batang 15 cm. 3. Potong batang yang terlihat diatas permukaan media dengan pisau yang tajam. 4. Tanam pangkal stek dalam media oasis. 5. Celupkan pangkal stek dan oasis dalam larutan zat pengatur tumbuh (auksin) 6. Tanam dalam media yang sudah siapkan diatas.
Cara penyetekan pohon induk 7. Daun disusun dan diikat ke atas untuk mengurangi bidang penguapan. 8. Siram media hingga jenuh 9. Sungkup tanaman dengan plastik untuk menjaga kelembaban.
2. Pemisahan anakan • Anakan muncul dari dasar batang dalam media • Anakan bisa dipindah jika jumlah daun 3-5 helai dan sudah memiliki akar sendiri, bukan akar dari pohon induk. • Pemisahan anakan yang belum berakar beresiko matinya anakan. • Anakan pada pohon induk dapat ditingkatkan dengan perlakuan auksin dan sitokinin
Auksin (Indol Acetic Acid) dan sitokinin (Benzylaminopurin) dapat diaplikasikan dalam bentuk cair dengan cara disemprotkan ke tanaman, disiramkan ke media atau dioleskan ke batang tanaman dalam bentuk pasta. Pemberian dalam bentuk pasta lebih efisien karena hanya diaplikasikan satu kali.
3. Perbanyakan dengan stek batang (dicacah) • Batang harus cukup tinggi • Pilih stek yang tidak terlalu tua dan tidak terlau muda • Panjang stek 2-5 cm (minimal memiliki satu mata tunas) • Makin kecil ukuran stek, resiko gagal makin besar karena stek busuk. • Untuk mencegah kebusukan stek gunakan fungisida dan bakterisida.
3. Perbanyakan dengan stek batang (dicacah) • Bila batang bergetah banyak, biarkan getah mengalir dan kering selama 12-24 jam, baru kemudian ditanam. • Bagian basal stek diberi perlakuan/direndam auksin (IBA) atau NAA 50 ppm selama 15 menit. • Stek ditanam dalam media sekam bakar steril, penanaman sedalam 2 cm (stek tidak terbenam seluruhnya).
3. Perbanyakan dengan stek batang (dicacah) • Stek disemprot dengan air, lalu disungkup dengan plastik bening. • Penyiraman dilakukan jika terlihat kering. • Akar dapat terbentuk dalam jangka waktu 2-4 minggu. • Stek dapat dipindah ke pot yang lebih besar setelah terbentuk 2-3 daun dengan media pasir dan sabut kelapa (1:1) • Pemupukan setiap minggu dengan NPK dengan kadar N tinggi.
4. Perbanyakan dengan cangkok • Penyiapan tanaman induk sehat, cukup besar • Bahan dan alat untuk mencangkok : gelas cangkok, pisau • Media Cangkok : sekam bakar yang sudah disiram/basah • Pemisahan hasil cangkokan : jika sudah keluar akar