270 likes | 532 Views
AUDIT SAMPLING Appendix. Menentukan Ukuran Sampel Faktor-faktor Yang Mempengaruhi: Ukuran populasi (jumlah unit), semakin besar populasi semakin besar sampel. Prakiraan standar deviasi populasi
E N D
Menentukan Ukuran Sampel Faktor-faktor Yang Mempengaruhi: Ukuran populasi (jumlah unit), semakin besar populasi semakin besar sampel. Prakiraan standar deviasipopulasi Di dalam MPU estimation, jumlah sampel dipengaruhi oleh variabilitas populasi. Ukuran variabilitas populasi disebut dengan standar deviasi. MEAN PER UNIT (MPU)
Standar Deviasi Populasi n = Jumlah nilai sampel; J=1 berarti penjumlahan j = 1 dimulai dari item pertama, dan n berarti penjumlahan sampai dengan item terakhir dari sampel Xj = Audit value dari sampel item individual. _ X = Mean dari audit value sampel item n = Jumlah item yang diaudit. Perhatian utama dalam MPU sampling adalah tentang perlu tidaknya populasi distratifikasi (stratified sampling).
Auditor harus mengkuantifikasi the risk of incorrect rejection dan the risk of incorrect acceptance. The risk of incorrect rejection berhubungan terbalik dengan jumlah sampel. Pengalaman dan pemahaman terhadap klien harus digunakan untuk menentukan tingkat risk of incorrect rejection secara tepat. Standard normal deviate atau UR factor untuk risk of incorrect rejection tertentu didapatkan dari tabel atau program komputer, digunakan untuk menghitung ukuran sampel. Risk of Incorrect Rejection
Tingkat risiko berkisar antara 5% s/d 30%, tergantung hasil evaluasi risiko pengendalian dan pengujian substantif yang lain. Tingkat risiko berhubungan terbalik dengan jumlah sampel Risk of Incorrect Acceptance
Juga disebut dengan istilah “desired precision”, atau tingkat ketepatan yang diharapkan, dihitung dengan rumus sbb: A = R x TM A = Desired atau planned allowance for sampling risk. R = Rasio dari desired allowance for sampling risk dengan tolerable misstatement. TM = Tolerable misstatement. Planned Allowance for Sampling Risk
DESIRED ALLOWANCE FOR SAMPLING RISKTO TOLERABLE MISSTATEMENT RATIO Pada saat risk of incorrect acceptance 0.01 dan risk of incorrect rejection 0.10, maka R = 0.413
Menentukan Ukuran Sampel N = Populasi UR = The standard normal deviate untuk desired risk of incorrect rejection. Sxj = Estimated population standard deviation. A = Desired or planned allowance for sampling risk.
Populasi (N) = 3000 piutang Risk of incorrect rejection = 5%, (UR=1.96, lihat tabel) Risk of incorrect acceptance = 20% (R=0.700, lihat tabel) Tolerable misstatement = Rp60.000,00 A = 0.700 x Rp60.000,00 = Rp42.000,00) Sxj = Rp100,00 (berdasarkan perhitungan dengan rumus Sxj) Contoh Perhitungan Jumlah Sampel
Perhitungan Kebutuhan Sampel • Rumus di atas dengan asumsi sampling with replacement. • Untuk sampling without replacement, dianjurkan untuk menggukanan finite correction factor, pada saat hubungan antara n (jumlah sampel) dan N (jumlah populasi) lebih besar dari 0.05. • Adjusted sample size (n’). • Untuk kasus di atas, karena n/N lebih besar dari 0.05 (196/3000 = 0.065), maka adjusted sample size
Adjusted Sample Size Pemilihan sampel bisa menggunakan angka random atau menggunakan sistematic selection.
Melakukan prosedur audit untuk menentukan audit value untuk setiap elemen sampel. Melakukan perhitungan statistik atas sampel: Mengitung rata-rata sampel audit value (x). Mengitung standar deviasi sampel audit value (Sxj) Contoh: Misalnya jumlah audit value Rp81.328,00, dan rata-rata audit value Rp442 (Rp81.328:184). Standar deviasi audit value misalnya Rp90,00. Pelaksanaan Pengambilan Sampel
Evaluasi hasil sampling Pertimbangan kuantitatif • Estimated total population (T) T = N x Rata-rata Audit Value T = 3.000 x Rp442 = Rp1.326.000,00 • Achieved allowance for sampling risk (A’) adalah:
Catatan: dalam hal ini Sxj adalah standar deviasi untuk audit value, bukannya standar deviasi populasi yang digunakan untuk menentukan ukuran sampel. Pada saat telah digunakan finite correction factor (untuk sampling without replacement), rumus di atas harus dimodifikasi Evaluasi hasil sampling
Evaluasi hasil sampling Range for the estimated total population value: T A’ = Rp1.326.000,00 Rp37.798,00
Jika nilai buku berada dalam range di atas, hasil pengambilan sampel mendukung kesimpulan tidak ada salah saji material. Pertimbangan kualitatif Sebelum membuat kesimpulan final, perlu dipertimbangan kesimpulan kualitatif seperti dalam PPS. Kesimpulan final Evaluasi hasil sampling
Di dalam Difference Estimation Sampling, perbedaan (difference) antara nilai audit dengan nilai buku dihitung untuk setiap sampel. Rata-rata perbedaan (difference) kemudian digunakan untuk memprakirakan total nilai populasi, dan variabilitas perbedaan digunakan untuk menentukan achieved allowance for sampling risk. DIFFERENCE ESTIMATION SAMPLING
Populasi = 3,000 piutang. Nilai buku populasi Rp1.340.000,00. Sampling unit = piutang individual Di dalam penentuan ukuran sampel, MPU sampling dan difference estimation menggunakan faktor penentu yang sama, dengan satu pengecualian, yaitu difference estimation menggunakan standar deviasi dari perbedaan antara nilai buku dengan nilai audit, bukannya perkiraan standar deviasi dari nilai audit saja. Contoh
Rumus standar deviasi dalam MPU perlu disesuaikan sebagai berikut: Sdj (prakiraan standar deviasi untuk perbedaan pupulasi), menggantikan Sxj. dj (perbedaan antara nilai audit dan nilai buku atas elemen sampel individual), menggantikan Xj d (rata-rata perbedaan antara nilai audit dengan nilai buku untuk elemen sampel), menggantikan x. Penentuan Ukuran Sampel
Misalnya auditor memprakirakan Sdj Rp70 (setelah memasukkan berbagai elemen ke dalam rumus). Elemen yang lain mengambil contoh dalam MPU, yaitu N = 3.000, TM = Rp60.000,00, risk of incorrect rejection = 0.05 (UR = 1.96 lihat tabel), risk of incorrect acceptance = 0.20, dan A’ = Rp42.000,00. Maka ukuran sampel dihitung sebagai berikut: Penentuan Ukuran Sampel
Penentuan Ukuran Sampel • Ukuran sampel dalam perhitungan diatas (untuk difference estimation) jauh lebih kecil dibandingkan ukuran sampel untuk MPU yang berjumlah 196 unit. • Ini disebabkan oleh perkiraan standar deviasi untuk perbedaan nilai buku dengan nilai audit yang hanya Rp70,00, lebih kecil dari prakiraan standar deviasi nilai audit pada MPU, yang berjumlah Rp100,00. • Dalam contoh ini, penyesuaian ukuran sampel oleh finite correctionfactor tidak diperlukan karena n/N kurang dari 0.05 (96/3000 = 0.032).
Sebagaimana dalam MPU sampling, kesimpulan hasil sampling harus mempertimbangkan baik faktor kuantitatif maupun faktor kualitatif. Pertimbangan faktor kuantitatif pertama dilakukan dengan menentukan Estimated Total Projected Difference (D) atau jumlah perbedaan yang diproyeksikan, yang dihitung dengan formula sebagai berikut: D = N x d D = Estimated total projected difference. N = Jumlah populasi d = Rata-rata perbedaan antara nilai audit dan nilai buku atas sampel, yang dihitung dengan membagi jumlah rupiah perbedaan dengan jumlah unit sampel. Evaluasi Hasil Sampling
Contoh: Misalnya d (rata-rata perbedaan) adalah – Rp5,00, sedangkan N (populasi) adalah 3.000 unit, maka: D = 3.000 x –Rp5 = - Rp15.000,00. Tanda negatif (-) mengandung arti bahwa kesalahan yang diproyeksikan (projected error) adalah suatu overstatement (nilai audit lebih rendah dari nilai buku) Estimated total population value (prakiraan jumlah nilai populasi) kemudian ditentukan dengan rumusan sebagai berikut: X = BV + D Jika BV (book value) adalah Rp1.340.000,00, maka: X = Rp1.340.000,00 + (-Rp15.000,00) = Rp1.325.000,00 Evaluasi Hasil Sampling