710 likes | 1.75k Views
Audit Sampling. Audit Sampling. Populasi Bukti Audit. Sampel Bukti Audit. Audit sampling adalah penerapan prosedur audit atas sampel dari populasi bukti audit. Mengapa Sampel ?. Karena pemeriksa bekerja dalam konstrain waktu , tenaga , dan biaya
E N D
Audit Sampling Sururi
Audit Sampling Populasi Bukti Audit Sampel Bukti Audit Audit sampling adalah penerapan prosedur audit atas sampel dari populasi bukti audit. Sururi
MengapaSampel? • Karenapemeriksabekerjadalamkonstrainwaktu, tenaga, danbiaya • Karenadiprediksihasilpengujianatassampeltidakakanberbedadenganpengujianterhadappopulasi • Validitaspengujianberdasarkansampeldapatdiujisecarailmiahdanbisaditerimasecaraumum • Sebagianbesarkeputusanekonomi, bisnis, sosial, danpolitikdidasarkanpadahasilanalisisdanpengujianatassampel Sururi
JenisPengujian Audit Sampling diterapkanpadaduakategori pengujian audit diatas, yaitupengujianSPIdanpengujiansubstantif Pengujiansistempengendalianinteren, yaitupengujianatasefektifitasstandarprosedurprosesbisnis Pengujiansubstantif, yaitupengujianatasangka-angkakeuangansebagaiakibatdaripelaksanaanprosesbisnis Sururi
MetodaSampling • Sampling Non-Statistika Adalah sampling yang diterapkandengantanpasecaraeksplisitmenggunakan model-model statistika, melainkanhanyamenggunakankekuatanpertimbanganprofesional • Sampling Statistika Adalah sampling yang diterapkandenganmenggunakan model dan parameter statistika, pertimbanganprofesionaltetapdigunakan Sururi
Manayang Terbaik? • Kedua sampling sama-samabaikdansama-samabisadigunakan. Efektifitas sampling ditentukanolehtingkatkompetensipenggunametode sampling • Keduametode sampling jugasama-samamengandungresikokesimpulan, baikresiko sampling maupunresiko non-sampling Sururi
DasarPemilihanMetoda Sampling • Pertimbanganbiayadanmanfaat (cost and benefit) • Volume dankarakteristiktransaksi • Tingkat kompetensidalammenggunakanmetoda sampling Manfaat Sampling Statistika • Penentuansampellebihefisien. • Pengukurankecukupanbuktilebihterarah. • Pengevaluasiansampellebihterarah. • Memudahkan auditor didalammengkuantifikasidanmengontrolrisiko sampling. Sururi
Sampling vsProsedur Audit Pilihan sampling non-statistikadanstatistikatidakmempengaruhiprosedur audit dankompetensibukti audit Sampling hanyametodeataucarauntukmenentukanjumlahsampel, mengevaluasisampel, danmengambilkesimpulanatashasilevaluasisampel Sururi
PenerapanSampling • Attribute Sampling, yaitu sampling untukpengujiansistempengendalian. Sampling unit berupaatributdarisistempengendalianinteren. • Variable Sampling,yaitu sampling untukpengujiansubstantif, ataupengujiantransaksidansaldorekening. Sampling unit berupajumlah rupiah transaksiataujumlah rupiah saldorekening. Sururi
RisikoSampling PadaPengujianPengendalian: • The risk of assessing control risk too low, jugadisebutdenganthe risk of overreliance ataurisikoterlampaupercayaterhadapSPIataurisikomembuatkesimpulanSPIefektifpadahaltidakefektif. • The risk of assessing control risk too high, jugadisebutdenganthe risk of underrelianceataurisikoterlampautidakpercayaterhadapSPIataurisikomembuatkesimpulanSPItidakefektifpadahalefektif. Sururi
ResikoSampling PadaPengujianSubstantif: • The risk of incorrect acceptance ataurisikomenerimakesimpulan yang salah --> saldorekeningmengandungsalahsaji material disimpulkantidakmengandungsalahsaji material. • The risk of incorrect rejection ataurisikomenolakkesimpulan yang benar --> saldorekeningtidakmengandungsalahsaji material disimpulkansebagaimengandungsalahsaji material. Sururi
RisikoPengujianSPI Sururi
RisikoPengujianSubstantif Sururi
RisikoNon Sampling • Adalahrisiko sampling yang tidakdisebabkanolehkesalahandalampengambilansampel. Sumberrisiko non-sampling antara lain: • Human mistakes, sepertikegagalanmendeteksikesalahandalamdokumen. • Penerapanprosedur audit yang tidaksesuaidengantujuan audit. • Kesalahaninterpretasihasilsampel. • Mengandalkankepadainformasisalahdarifihak lain, sepertikesalahanjawabankonfirmasi. Sururi
RisikoNon Sampling Risikononsamplingtidakbisadiukursecaramatematis, tetapibisadiminimalkanmelaluiperencanaandansupervisisecaracermatdantepat. Sururi
Attribute Sampling Attribute samplinghanyadigunakanjikaterdapatbuktidokumenterdalampelaksanaanprosedurpengendalian, seperti: prosedurotorisasi, dokumendancatatan, danprosedurpemeriksaanindependen. Attribute samplingumumnyahanyadigunakanpadasaatdilakukanpengujiantambahanuntukmendukungLower Assesed Level of Control Risk. Sururi
Langkah-langkahSampling Menentukantujuanpemeriksaan, misalnyadalamtransaksipembelian, untukmengujirisikopengendalianataseksistensidanterjadinyatransaksi, atauuntukmengujikelengkapandokumendanotorisasitransaksi. Mendefinisikanpopulasidan sampling unit, misalnyapopulasiuntukkelengkapantransaksipembelian, adalahapproved vouchers. Menentukankriteriaefektifitaspengendalianinteren,sesuaidenganpemahamanpemeriksaterhadapstandarSPI yang berkaku. Sururi
IdentifikasiKriteriaEfektifitasSPI KriteriaPenjelasanKriteria A Keberadaan copy fakturpembelian yang didukungdengandokumenpermintaanpembeliandanpesananpembelian. B Otorisasipembelianolehpersonel yang berwenang C Verifikasiolehbagianpesananpembelianataskesesuaianantarapermintaanpembeliandenganpesananpembeliansepertikuantitias, deskripsibarang yang dibeli, danhargabarang. D Verifikasikesesuaianlaporanpenerimaanbarangdengankuantitasdanspesifikasibarang yang dibeli Sururi
MenentukanSample Size • Faktor-faktor yang mempengaruhi sample size adalah: • Risk of assessing control risk too low. • Tolerable deviation rate. • Expected population deviation rate. • Population size. Sururi
TabelUkuranSampel Sururi
TabelUkuranSampel Sururi
The Risk of Assessing Control Risk too Low Potensirisikopemeriksaandihindaridenganmenempatkanthe risk of assessing control risk too low padatingkat yang lebihrendah. Pemeriksaan yang tidakefektifbisaberakibatsangatserius, sementarapengujianpengendalianbisajadimenjadisumberbukti yang utamatentangkemungkinanadanyapenyimpangan. Auditor jugadimungkinkanmenetapkantingkatrisikosecarabervariasi, semuanyadidasarkanpadarisikopengendalian yang direncanakan (planned control risk). The risk of assessing control risk too lowberhubunganterbalikdenganukuransampel, semakinrendahtingkatrisiko, semakinbesarjumlahsampelnya. Sururi
Tolerable Deviation Rate • Tolerable deviation rate adalahmaksimumtingkatpenyimpanganpengendalian yang bisaditerimaolehpemeriksauntuktetapmenggunakanplanned control risk • Tolerable deviation rate ditentukandenganmempertimbangkanhubunganpenyimpangandengan: • Catatanakuntansi yang diuji • Pengendalianinteren yang terkait • Tujuanevaluasi Sururi
Tolerable Deviation Rate Penyimpanganpengendalianakanmeningkatkanrisikokesalahan, tetapitidakselalumeningkatkanjumlahkasalahandalamcatatanakuntansi. Contoh; suatu voucher tidakdiotorisasi, tetapi voucher tersebutmenyangkuttransaksi yang validitasnyadapatdiuji. Sururi
Expected Population Deviation Rate • Expected population deviation rate didasarkanpada: • Tingkat penyimpangansampelpadatahun yang lalu, yang disesuaikandenganperubahanefektifitaspengendaliantahunberjalan. • Prakiraanpenyimpanganberdasarkanprakiraanawaltentangefektifitassistempengendaliantahunberjalan. • Prakiraanpenyimpanganberdasarkanevaluasiatassampelpendahuluanterhadapkuranglebih 50 item. Sururi
MetodePengambilanSampel • Random number sampling, adalahpengambilansampeldenganmenggunakantabelangka random. • Dalammetodeinipengambilansampelbisadalambentuk: • Sampling without replacement • Sampling with replacement Sururi
Random Sampling Contoh: • Auditor akanmengambil 10 sampeldaripopulasifaktur yang bernomor 0001 s/d 4000. Pengambilansampelberdasarkanangka random, menggunakanempatangkapertama, dimulaidaribariskeenam. Nomorfakturterpilihadalahsepertitampakdalamtabelberikutini. Sururi
PenggunaanTabelAngka Random Sururi
Systematic Sampling Systematic Sampling, adalahpengambilansampelsecarasistematisdengankelipatanatau interval angkatertentu, misalnyakelipatan 10, 20, 30 dst. Angka interval yang dilewatidisebutdenganskip interval.Angka interval dapatdihitungdengancaramembagipopulasidenganjumlahsampel, sehinggajikasampelsebanyak 40 unit akandiambildaripopulasisebanyak 2000 unit, makaskip intervaladalah 50 unit (2000 unit : 40 unit). Selanjutnyatitikawaldaripemilihansampeladalahnomor sampling unit yang jatuhpada range antara 1 – 50 padatabelangka random. Sururi
Evaluasihasil sampling Penyimpangan yang ditemukanselanjutnyaditabulasi, diringkas, dandievaluasi. Selanjutnya, pertimbanganprofesionaldiperlukandalammengevaluasiseluruhfaktor yang akanmempenaruhikesimpulanatashasil sampling. Sururi
Tingkat PenyimpanganSampel Tingkat penyimpangansampeldihitungdenganmembagijumlahpenyimpangandenganjumlahsampel. Hasilperhitunganmerupakanprakiraanterbaikataspenyimpangansesungguhnyadalampopulasi. Sururi
PertimbanganKualitatif Penyimpanganharusdianalisispenyebabnya, termasukpengaruhnyaterhadapkeandalaninformasi yang berkaitan. Penyimpangan yang bersifatsistematikakanberpengaruhbesarterhadapobyekpemeriksaan Sururi
SAMPLING STATISTIKAPENGUJIANSUBSTANTIF • PROBABILITY-PROPORTIONAL-TO-SIZE (PPS) SAMPLING • PPS sampling dimaksudkanuntukmembuatkesimpulantentangjumlah rupiah, bukankesimpulantentangtingkatpenyimpangan(rate of deviation), digunakanbaikuntukpengujiansubstantifkelompoktransaksimaupunsaldorekening. Sururi
MenentukanUkuranSampel BV X RF n = --------------------- TM – (AM x EF) BV = Book value of population tested. RF = Reliability factoruntuktingkatrisk of incorrect acceptance tertentu TM = Tolerable misstatement AM = Anticipated misstatement EF = Expansion factor for anticipated misstatement. Sururi
Reliability Factor • Risk of incorrect accepatancedipengaruhioleh: • Tingkat risiko audit yang diambil. • Taksirantingkatrisikopengendalian. • Hasilpengujiananalitis. RFdiperolehdaritabeldanditentukanolehthe risk of incorrect acceptance yang diambilatauditentukanoleh auditor. Sururi
Risk of Incorrect Acceptance Jikatingkatrisikopengendalianrendah, danhasilprosedur audit menyatakantidakadasalahsaji material, akuntandapatmengambilrisk of incorrect acceptance lebihtinggi, misalnya 30%. Sebaliknya, jikarisikopengendaliannyatinggi, makarisk of incorrect acceptance-nyarendah, misalnya 5%. Risk of incorrect acceptanceberhubunganterbalikdenganukuransampel. Semakinrendahtingkatrisiko yang diambil, semakinbesarukuransampel. Sururi
Tolerable Misstatement (TM) TM adalahmaksimumsalahsajiuntukuntukbisamengatakantidakterjadisalahsaji material. Konsep TM samadengankonsepmaterialitas (materiality). TM berhubunganterbalikdenganukuransampel, semakinkecil TM semakinbesarukuransampel. TM dinyatakandalampersentasedarisuatusaldo. Sururi
Anticipated Misstatement (AM) Anticipated Misstatement (AM)ditentukanberdasarkanpengalamandanpemahaman auditor terhadapsituasiobyek audit, dikombinasikandenganpertimbanganprofesionalnya. Sururi
Expansion Factor (EF) Expansion Factor (EF)diperolehdaritabeldanhanyadiperlukanjikasalahsajibisadiantisipasi. EFberhubunganterbalikdenganthe risk of incorrect acceptance Sururi
Cara MenentukanUkuranSampel Misalnya: • BV = Rp600.000,00 • AM = Rp6.000,00 • RF = 3.0 (daritabel) • EF = 1.6 (daritabel). • TM = Rp30.000,00 Rp600.000,00 x 3.0 n = ----------------------------------- = 88 Rp30.000,00 – (Rp6.000.00 x 1.6) Sururi
MetodePengambilanSampel • Metode yang paling umumuntuk PPS adalahSystematic Sampling. Logical unit dipilihdarisetiap interval. BV Sampling interval (SI) = ----- n Contoh: Book value =Rp600.000,00 Sampel (n ) = 88 unit Sampling interval (SI)= (Rp600.000,00 : 88) = Rp6,818.00 Sururi
Prosespemilihansampel Sururi
EvaluasiHasil Sampling MenghitungUpper Misstatement Limit (UML) • JikaUMLkurangdariatausamadengan TM (tolerable misstatement), kesimpulan:Tidakterdapatsalahsajilebihdari TM padatingkat Risk of InforrectAccepatancetertentu. UML = PM + ASR, dimana: PM = Total projected misstatement in the population. ASR = Allowance for sampling risk. Sururi
UMLpadasaattidakadasalahsaji PM = 0 (nol). ASR hanyaterdiridarisatufaktor, disebutBasic Precision (BP). BP = RF (reliability factor) x SI (sampling interval). Untukcontohkasussebelumnya, BP = RF X SI BP = 3.0 X Rp6,818.00 = Rp20.454,00 Karena PM = 0, makaUML = ASR, dalamhaliniRp20.454.00. JumlahUMLlebihkecildari TM, yang berjumlahRp30.000,00, kesimpulantidakadasalahsaji material Sururi
UMLpadasaatterjadibeberapasalahsaji • PM dihitunguntuksetiaplogical unit yang berisisalahsaji, dandibedakanuntuk: • Logical unit dengannilaibukukurangdari sampling interval, PM dihitungsbb.: • Tainting percentage (TP) = (BV – Audit Value(AV)):book value. • PM = TP X sampling interval. • Logical unitdengannilaibukusamaataulebihdari sampling interval, PM dihitungsbb: PM = Book value (BV) – Audit Value (AV) Sururi
UMLpadasaatterjadibeberapasalahsaji Contoh: PPS untukpiutangdagang (daricontohsebelumnya) menunjukkansalahsajisebagaiberikut: Sururi
Allowance for Sampling Risk (ASR) • ASR = BP + IA BP = Basic precision IA = Incremental allowance akibatdari misstatement (salahsaji). Adaatautidakadasalahsajidalamsampel, perhitungan BP adalahsama, makadalamcontohini, BP = Rp20.454. Sururi
Langkahpenghitungan IA IA hanyadihitunguntuklogical units yang nilaibukunyakurangdarisampling interval (SI). Sururi
LangkahPenghitunganIA Sururi
Langkahpenghitungan IA Merangking PM untuklogical unitskurangdari SI daribesarkekecil, kemudianmengkalikannyadenganfaktorperubahanincremental yang sesuai, kemudianmenjumlahkannya Sururi